"Hm,aku sewa dia selama satu bulan disini!" ujar seorang pemuda berambut merah bata dengan tato kanji 'ai ' di dahinya. Seorang pemuda berambut kuning duren itu hanya bisa menatap nanar pada seorang pemuda dan seseorang yang sudah cukup berumur didepannya. ",kenapa hanya satu bulan?" tanya pria yg sudah cukup berumur. "Hm,setelah 1 bulan aku akan menjualnya penuh padamu" jawab sang pemuda berambut merah bata tersebut. Mata Sapphire milik pemuda berambut kuning itu terbelalak.

Fandom: Naruto

Disclaimer: Naruto belongs Masashi Kishimoto
My Revenge and My Love Story © Orange Tomato

Rated: T

Genre: Hurt/Comfort&Romance and maybe a little bit humor

Pair: - Sasuke/Naruto

- Itachi/Kyuubi

Summary: Hubungan yang rumit antara GaaNaruSasu yang berakhir dendam Naruto kepada Gaara menyebabkan cerita yang sangat panjang untuk ketiganya. Ditambah kisah cinta antara Kyuubi X Matsuri X Gaara yang semakin merunyamkan masalah.

Warning: BL,Gejeness,Alur kecepetan,Typo,dll.

"Normal" Talk

'italic' mind

DON'T LIKE DON'T READ

ENJOYING...

My Revenge and My Love Story By Orange Tomato

Chapter 1-Meet Him?

.

.

"Ngh..."desahnya masih dalam keadaan mata tertutup dan setengah sadar. 'Aku dimana?Apa aku sudah mati? Hm...' batinnya seraya meraba dadanya. 'Ukh... Masih berdetak. Artinya,aku belum mati. Lalu,aku di mana? Ngh...' batinnya lagi lalu ia membuka matanya perlahan. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya karena belum terbiasa dengan cahaya kontras yang ada di ruangan itu.

"Kau,sudah bangun,Dobe?" tanya sosok samar yg ada di sudut ranjang yang sedang ditiduri oleh Naruto a.k.a pemuda pirang yang ada di prolog cerita. 'Suara itu...sangat Familiar..' batin Naruto lagi. Setelah ia bisa melihat dengan jelas,tampaklah seseorang berkulit putih pucat,bermata hitam sekelam Onyx,dan bermodel rambut yg bagian belakangnya melawan arah gravitasi sedangkan bagian depannya menjuntai kebawah.

"Te...Teme..." ucap Naruto terbata. "Kau kenapa,Dobe?" tanya pemuda itu a.k.a Sasuke ,raut cemas tak luput dari mata hitamnya. "Kenapa kau membawaku kesini,Teme?" Naruto malah balik bertanya.

"Hm...Naruto,harus berapa kali aku bilang?aku mencintaimu sejak kita kelas dua SMP!" ujar Sasuke menegaskan "...sampai sekarang..." lanjut Sasuke lirih.

Tiba-tiba Naruto terkikik yang membuat Sasuke menyernyitkan alis tak mengerti. Makin lama kikikan Naruto makin mengeras,sampai... "AHAHAHAH... GYAHAHAHAHAH... BWAHAHAHAHAH... Hiks... hiks" Sasuke makin tak mengerti. Awalnya Naruto tertawa begitu keras kemudian menangis disertai isakan. Tiba-tiba Naruto memeluk Sasuke dan membuat Sasuke semakin bingung. Tapi kemudian dia mengelus punggung Naruto. Sasuke mengerti,Naruto butuh ketenangan dan elusan sayang darinya seperti dulu. Dia membiarkan saja Naruto mengangis di dadanya. Dia bersumpah dalam hatinya, siapapun yang telah membuat Naruto seperti ini akan menerima balasannya.

"Um... Sasuke, aku tak butuh pelukan dan elusan sekarang. Aku hanya butuh teman bicara," pinta Naruto.

"Jadi, apa yang terjadi?" tanya Sasuke cemas. " Gaa- Gaara... dia menjualku di tempat terkutuk itu setelah mengambil semua harta peninggalan orang tuaku," kata Naruto. Dia merasa lebih nyaman berada di dekat Teme-nya yang satu ini dibandingkan dengan pemuda berabut merah yang tidak ingin disebutnya lagi namanya.

"Hm... Nggak semua,sih... Yang diambil Gaara cuma Rasengan Corporation. Selain itu... ternyata Gaara menyabotase mobil yang ditumpangi tou-san dan kaa-san ku waktu itu. Hm... kurasa setelah ini aku akan tinggal di rumah yang waktu itu kita pakai berdua untuk berlibur,hehe," kata Naruto sambil cengengesan. Sasuke hanya tersenyum tipis melihat itu. " Tapi,apa tidak apa-apa kau tinggal sendirian?" tanya Sasuke. Seketika mimik wajahnya berubah serius.

"Hm... benar juga... bagaimana kalau kau tinggal denganku,Teme?" usul Naruto wajahnya kembali ceria seperti dulu. "Sasuke...Puh-leaasseee..." yah,hal yang satu ini yang tidak berubah dari Naruto sekaligus hal yang membuat Sasuke tak bisa menolak permintaan Naruto. 'Puppy Eyes No Jutsu' batin Sasuke.

" Sasuke... Apa Naru-chan sudah ba-Ah,Naru-chan!" seru seorang wanita berambut hitam sambil memeluk Naruto yang masih duduk di ranjang−Mikoto Uchiha,Ibu Sasuke dan juga sahabat orang tua Naruto.

"Naru-chan,apa yang terjadi padamu sebenarnya? Kenapa Sasuke menemukanmu di parkiran diskotik itu?" tanya Mikoto dengan cemas sambil mengusap-usap wajah Naruto.

"Kaa-san,biar aku saja yang menceritakannya di ruang keluarga nanti. Dobe, aku ambil makanan untukmu dulu,yah," kata Sasuke sambil tersenyum dan beranjak pergi. Mikoto tersenyum dalam hati. Sudah lama dia tidak melihat senyum dan sinar mata Sasuke yang begitu− hidup.

"Naru... kau istirahat dulu,yah..." ucap Mikoto sambil mengecup kening Naruto. Ditinggalkannya anak bungsu sahabat karibnya itu sendirian di kamar yang luas itu. Sementara Naruto hanya diam lalu melihat langit yang tampak dari kaca jendela di samping tempat tidur yang sedang ditempatinya.

'TOK TOK!'

Tak lama terdengar bunyi pintu yang diketuk. "Hm...masuk!" ucap Naruto sedikit keras dengan suara serak− khas orang habis menangis.

"Dobe,aku bawa makanan," ucap Sasuke datar namun terkesan err-...lembut,mungkin.

"Thanks Teme..." Naruto mulai melahap makanannya dengan cepat. Sasuke hanya tersenyum tipis menanggapi sikap pemuda pirang di depannya itu.

"Dobe, makan pelan-pelan! Kau bisa tersedak jika makan seperti itu!" kata Sasuke mengingatkan. Ia jadi ingat saat Naruto sakit dulu. Naruto memakan 'belahan jiwa'nya (A.N.:udah tahu donk apa yang saya maksud. Hah? Nggak tahu? Payah! #plakk iya-iya...maksudnya belahan jiwa itu so pasti ramen. Back To The Story!) dengan nafsu makan tinggi.

"Ngh...Teme,kenapa kau memandangiku seperti itu?" Naruto yang akhirnya sadar bahwa saat ini ia sedang diamati Sasuke dengan begitu lekat, mulai merasa risih dengan tatapan Sasuke itu.

"Tidak apa-apa Dobe, aku hanya bingung bagaimana mungkin pria brengsek berambut merah itu tega menyakitimu," tanya Sasuke sambil tersenyum getir.

"Sasu-Teme, jangan pandangi aku seperti itu! Kau membuatku seperti cowok lemah yang tidak sanggup melawan tanpa bantuanmu seperti dulu," kata Naruto sambil mengacung-acungkan tangannya yang memegang sendok ke arah Sasuke,tidak sopan. Sedangkan Sasuke hanya tersenyum kecil melihat kelakuan childish sosok pirang yang telah menawan hatinya sejak kelas VIII tersebut. Sangat tidak mencerminkan seorang pemuda berumur 18 tahun.

"Umm... Teme..."

"Hn?"

"Teme..."

"Ada apa,Naru-Dobe?"

"Um...mau tidak kau menemaniku tidur, Teme? Sejak kejadian transaksi jual-beli itu aku jadi takut tidur sendiri," pinta Naruto dengan jurus andalannya lagi. Puppy eyes no jutsu.

"Hn,"

"Benarkah,Teme?" kata Naruto dengan mata berbinar-binar. "Iya, Dobe-chan" jawab Sasuke dengan nada menggoda.

"Teme,berapa kali kubilang,jangan panggil aku seperti itu lagi," rengek Naruto.

"Ng,Teme,berapa lama aku pingsan?" tanya Naruto. "Hm...3 Hari,oh ya, sejak aku menemukanmu tempo hari, kaa-san ku langsung mengabari Kyuubi tentang keadaanmu," Kata Sasuke dengan santainya yang membuat mata Naruto membelalak. "Ah...aku juga meninggalkan note untuk kaa-san tentang ceritamu tadi,kurasa kaa-san sedang memberitahu Kyuubi tentang keadaanmu," lanjut Sasuke enteng. Dan...sejak kapan seorang uciha berbicara santai,enteng, dan...panjang lebar. "Mikoto ba-san tidak akan menceritakannya pada aniki 'kan, Teme..." kata Naruto penuh harap.

'BRAK'

"Kurasa dia sudah melakukannya,Dobe," kata Sasuke sambil melihat pintu yang habis ditendang dengan tidak elitnya(?) menampakkan susuk,eh...sosok pemuda berambut merah kekuning-kuningan tengah menatap sosok berkepala kuning di atas tempat tidur dengan nafas terengah-engah.

"Cepat jelaskan padaku,Naruto! Apa yang diperbuat bocah panda itu padamu?" tanya sosok itu sambiil menuju ke arah Naruto. Sedangkan yang ditanyai hanya bisa menundukkan kepalanya dalam.

"Cih! Jadi,apa semua yang diceritakan Mikoto ba-san itu benar? Cepat jawab Naruto!" bentak sosok berambut merah kekuningan (A.N.:atau oranye?)–Kyuubi Namikaze. Kakak kandung Naruto Uzumaki.

"Hei! Jangan membentaknya seperti itu! Kau membuatnya makin tertekan," kata Sasuke sambil mengusap-usap punggung Naruto yang bergetar. Bagaimanapun juga ia tidak mungkin memeluk Naruto di saat seperti ini.

"Hah... Jadi,apa saja yang kau alami di tempat itu? Dan sudah berapa lama kau ada di tempat itu?" tanya Kyuubi saat ia sudah dapat mengendalikan emosinya.

"Tidak ada. Aku hanya sering dipukuli karena tak mau melayani pengunjung di situ. Yah,kalian sendiri tahu kemampuan self-defenseku yang dapat menyembuhkan luka dengan cepat. Turunan dari Ayah. Dan,aku sudah ada di tempat itu selama 2 hari," jelas Naruto pendek (A.N.: Yah,pendek dalam artian Naruto,lah,yah... Tahu sendiri 'kan, Naruto itu kalau bicara panjang lebar).

"Lalu,kenapa Sasuke bisa menemukanmu di parkiran tak jauh dari tempat itu?" tanya Mikoto air mukanya masih memperlihatkan bahwa ia sangat cemas.

"Kaa-san,ada apa dengan pintu in... Kyuu-chan,kau pasti kangen dengan wajah gantengku ini 'kan, dan karena itu kau segera pulang dari paris,"

'BLETAK!'

Sasuke menjitak kepala orang diambang pintu yang mirip dengan Sasuke−hanya saja ada kerutan di wajahnya dan rambutnya yang panjang diikat ke belakang−Itachi Uchiha. Kakak kandung Sasuke. Naruto sweatdrop pada sifat Itachi yang sangat-tidak-Uchiha. Sedangkan Itachi hanya dapat mengusap kepalanya yang menjadi sasaran keganasan Sasuke.

"Naruto,cepat jawab! Kenapa Sasuke menemukanmu di tempat parkir?" tanya Kyuubi lagi mengacuhkan Itachi yang menjadi sasaran keganasan Sasuke. Di tempat itu tidak ada yang menganggap Itachi ada. Haha. Poor Itachi.

"Jawabannya sudah jelas, 'kan? Aku kabur," jawab Naruto santai.

"Tapi,Aniki..." wajah Naruto menjadi sedih. "Rasengan Corp. sudah direbut oleh Gaara,"

"Lalu,bagaimana dengan Namikaze Corp. dan rumah-rumah kita?" tanya Kyuubi lagi. Hah,mereka berdua bicara seperti hanya ada mereka berdua saja. Orang lain tidak diperdulikan. Mikoto, sih, biasa-biasa aja. Tapi Itachi dan Sasuke? Hah,Poor for you Sasuke,Itachi.

"Ah! Aku baru ingat! Semuanya ada di Iruka ji-san," Naruto segera bangun dari duduknya. Berniat menemui pamannya. Tapi tangannya dicekal oleh Kyuubi.

"Tidak usah...besok saja! Kau istirahat dulu! Ini sudah malam," kata Kyuubi lembut.

"Hn...kalian istirahat saja dulu. Aku akan menemani Naruto disini," usir Sasuke.

"Kyuu-chan,kau tidur di kamarku,yah" pinta Itachi sambil nyengir-nyengir gaje. Mikoto hanya geleng-geleng melihat kelakuan Itachi.

"Ah...terserah!" jawab Kyuubi singkat. Cengiran Itachi makin lebar. Duo SasuNaru hanya geleng-geleng sweatdrop ngeliat keduanya.

"Ya sudah,kenapa masih disini? Cepat pergi sana! Tidur!" usir Naruto sambil mengibas-ngibaskan tangannya. Ngusir kucing kali ye.

In Itachi's Bedroom

Baru saja Itachi membuka mulutnya,Kyuubi sudah berbicara lebih dulu "Aku tidur di sofa saja,jangan ganggu aku! Aku lelah," ucap Kyuubi datar lalu mengambil bantal dan menuju sofa di kamar Itachi. Meninggalkan Itachi yang masih berdiri mematung di tempatnya tadi. Lalu segera merebahkan tubuhnya yang lelah ke sofa. Dan dalam hitungan detik terdengar suara dengkuran kecil dari arah Kyuubi. Melihat itu, Itachi hanya tersenyum kecil, lalu mendekati Kyuubi yang sudah menyelami laut mimpi,mengangkat Kyuubi a la bridal style dengan hati-hati,takut membuat Kyuubi terbangun. Dalam gendongan Itachi, Kyuubi sedikit menggeliat kecil,mencari tempat yang nyaman,dan akhirnya, Kyuubi berhenti menggeliat dan menyandarkan kepalanya di dada Itachi.

Itachi membaringkan tubuh Kyuubi di ranjangnya. Setelah meletakkan Kyuubi, Itachi pun ikut berbaring di samping Kyuubi.

"Apa kau tidak tahu Kyuu,seberapa rindunya aku padamu? Aku Sangat merindukanmu kyuu,Sangat..." kata Itachi sambil mengecup kening Kyuubi,lalu menyelimuti tubuh mereka berdua. Saat Itachi menutup matanya, ia merasakan adanya pergerakan di ranjangnya. Saat membuka mata ia melihat Kyuubi yang sedang membelakanginya. Tanpa menyia-nyiakan waktunya, Itachi segera memeluk Kyuubi dari belakang. Itachi tak menyadari adanya sepasang mata onyx yang sedang mengamatinya dari celah pintu yang sedikit terbuka sambil tersenyum.

O(^_^)O

"Ngh..." seorang pemuda berambut merah kekuningan menggeliat tak nyaman merasakan sinar matahari yang menerpa wajahnya. Pemuda itu–Kyuubi,melihat tangan yang melingkar di pinggangnya segera menoleh ke belakangnya. Itachi yang telah bangun dari matinya,eh– tidurnya,langsung mengecup bibir Kyuubi singkat. Kyuubi yang otaknya masih dalam proses loading hanya diam saja bahkan ia membalas kecupan itu. Dan alhasil, kecupan itu bukan hanya menjadi kecupan saja, tapi ciuman yang cukup panjang.

Loading otak Kyuubi 23%

Loading otak Kyuubi 52%

Loading otak Kyuubi 81%

Loading otak Kyuubi 98%

Loading otak Kyuubi 100%

"AAAAAAARRRRRGGGGGHHHH..."

SasuNaru's Place

"AAAAAAARRRRRGGGGGHHHH..."

"Ngh...Teme..Ada apa?" desah Naruto di dada Saus sake(A.N.: *chidoried) maksudnya Sasuke. Yah,maklumlah,mereka tidur berpelukkan semalaman.

"Entahlah... Kurasa itu berasal dari kamar Baka Aniki,"

"Kita lihat ke sana,yah,Teme..."

"Hn"

Sesampainya di kamar Itachi,duo SasuNaru kita melihat Itachi yang ada di bawah ranjang sambil mengelus-elus bokongnya dan Kyuubi yang ada di atas ranjang dengan wajah memerah dan nafas terengah-engah.

"Apa yang terjadi pada kalian?" tanya Naruto dengan pose imutnya. Memiringkan kepalanya sedikit. Kyuubi yang tidak mau otak polos adiknya itu tercemar(A.N.:emangnya ada di diskotik beberapa hari otaknya masih polos?),langsung menjawab

"Tidak,tadi nii-san hanya mimpi buruk dan tidak sengaja menendang Itachi. Benar 'kan,Itachi?" Kyuubi memandang Itachi dengan senyum yang mengerikan–bagi Itachi,atau senyum yang manis–bagi Naruto. Entahlah,tapi yang pasti muncul dua buah tanduk di kepalanya. Sedangkan Itachi hanya mengangguk cepat dengan wajah pucat sepucat mayat. Naruto hanya mengangkat bahu lalu pergi meninggalkan kamar Itachi disusul oleh Sasuke.

Sekarang,tinggallah dua orang manusia di kamar itu. "Tapi,kalau sedang marah,wajahmu tambah manis,loh,Kyuu-Chan," goda Itachi. Sementara Kyuubi hanya mendelik sebal kepada Itachi.

"Oh,No! Di mana koperku?" Tanya Kyuubi tiba-tiba. Apa dia sudah lupa tentang amarahnya tadi? Entahlah, saya pun tak tahu.

"Mana ku tahu,lagipula aku tidak melihat koper dari kemarin,yang kulihat hanya tas ransel yang kau bawa itu," jawab Itachi sambil menunjuk sebuah ransel yang terletak di sofa bekas Kyuubi tidur semalam.

"J-ja-jangan-jangan..." seketika wajah Kyuubi memucat.

"K-Kyuu-chan...kau kenapa?"

"Jangan-jangan,karena terburu-buru semalam aku jadi lupa membawa koperku,"

"Memangnya,apa isi koper itu?"

"Hanya baju,sih...Untungnya aku memisahkan uang dan berkas-berkas penting dengan pakaian. Kalau tidak," wajah Kyuubi tambah pucat memikirkan itu.

"Ya sudah, mandi sana!" perintah Itachi sambil menunjuk pintu kamar mandi.

"Tapi nanti aku pakai baju apa?" Kyuubi berdiri.

"Pakai saja bajuku! Cepat," kata Itachi sambil mendorong Kyuubi menuju kamar mandi. Tapi Kyuubi tidak bergerak sedikitpun. Melihat itu, Itachi mendekatkan bibirnya ke telinga kanan Kyuubi. "Kau mau mandi sendiri atau aku mandikan,hm?" bisik Itachi tepat di dekat telinga Kyuubi. Merasakan hembusan nafas Itachi di telinganya membuat Kyuubi bergidik lalu berlari menuju kamar mandi dan menutup pintunya keras. Sedangkan di luar Itachi tersenyum penuh kemenangan. Ia segera mengambil beberapa lembar baju untuk Kyuubi dan dirinya sendiri. Lalu pergi menuju lantai bawah,berniat mandi di kamar mandi di dekat dapur.

Skip Time, Breakfast

Saat ini, ada empat orang Uchiha dan dua pemuda Namikaze-Uzumaki di ruang makan milik keluarga Uchiha. Suasana di ruang makan saat itu sangat hening. Sampai...

"Sudah kuputuskan..." sebuah suara memecahkan keheningan di ruangan itu dengan kalimat yang menggantung. Sontak semua mata yang ada diruangan itu –kecuali Naruto,melihat ke arah sang pemuda pirang dengan tatapan what-do-you-mean-lil'-boy's. Naruto yang mengerti arti tatapan itu langsung melanjutkan perkataannya. "Hm...aku akan merebut kembali apa yang telah menjadi hak-ku," kata sang Namikaze muda lantang.

Sang Namikaze sulung memasang wajah bingung, "what do you mean?" tanyanya sambil melihat ke arah sang Namikaze bungsu di sampingnya.

"Tentu saja..." si pirang sengaja menggantungkan kalimatnya. "AKU AKAN MEMBALAS DENDAMKU!" teriak si pirang, membuat semua orang yang ada di meja makan,dalam rumah,luar rumah,seluruh dunia bahkan se-alam semesta menutup kupingnya, (Author lebay!) sambil mengacungkan kepalan tangannya ke atas.

"Hey, kau mau menghadiahiku dengan sebuah ketulian setelah aku berhasil lulus dalam waktu singkat di paris university!" bentak Kyuubi marah sambil mengusap-usap telinganya yang terasa sakit. "Uhm... Ah,ya... Aku mau melanjutkan kuliah di London University, yah, Kyuu..." pinta Naruto sambil mengatupkan tangan di depan wajahnya sambil memasang wajah sememelas mungkin membuat Kyuubi menaikkan sebelah alisnya.

"Bukannya kau akan kuliah di UNIVERSITY OF SOUTHERN CALIFORNIA?" tanya Kyuubi bingung masih dengan sebelah alis yang terangkat dan ditambah dahi mengkerut layaknya keriput Itachi *Author di amaterasu*.

"Aku tidak mau! Bisa-bisa Gaara mengetahui keberadaanku! Huh," ketus Naruto, membuat alis Kyuubi makin tinggi dan kerutan di dahinya makin dalam. "Maksudmu? Kenapa dia bisa tahu tentang itu,Naru-chan?" kata Fugaku yang akhirnya dapat ambil bagian di fanfic ini.

"Sekarang ini, Gaara berpacaran dengan Matsuri dan Matsuri kuliah di california, tepatnya USC ( University of Southern California)," Kyuubi menegang mendengar penjelasan Naruto, tepatnya nama seseorang yang disebut Naruto. Seseorang yang pernah merebut hatinya, membawanya tinggi ke langit lalu menghempaskannya begitu saja hingga remuk. Seseorang yang membuatnya berubah dari pribadi yang ramah,sopan,periang, dan lembut mejadi pribadi kasar, angkuh, pendiam, dan cuek. Satu-satunya wanita yang pernah memenuhi pikirannya setelah ibundanya. Matsuri.

Itachi yang menyadari perubahan Kyuubi segera menyalesaikan acara sarapannya dan menarik tangan Kyuubi menuju halaman belakang rumahnya. Kyuubi ̶ yang sejujurnya tidak terlalu menyukai cara Itachi membawanya, hanya menurut saja. Setiap kali ia seperti ini, Itachi selalu ada disampingnya untuk menenangkannya. Tak dapat dipungkirinya bahwa ia juga nyaman akan keberadaan Itachi di sekelilingnya walaupun pada akhirnya Kyuubi hanya bersikap ̶ sok ̶ cuek di hadapan Itachi dikarenakan gengsi dan harga dirinya yang bahkan labih tinggi dari Uchiha.

"Kyuu, tak bisakah kau melupakannya dan kembali menjadi dirimu yang dulu?" tanya Itachi dengan tatapan marah, benci, sedih, khawatir, dan..terluka. Kyuubi hanya diam sambil memalingkan wajah, tak ingin melihat bola mata onyx yang memandangnya lekat dan lebih memilih melihat kursi dari kayu jati tempatnya duduk sekarang. Ya, Itachi menyeretnya ke halaman belakang rumah dan menyuruhnya duduk di salah satu kursi yang ada di halaman belakang mansion Uchiha yang terisi oleh pohon dan bunga .

"...," Kyuubi.

"...," Itachi.

"...i," gumam Kyuubi tidak jelas. "...Chi," gumam Kyuubi agak jelas.

BRUK!

"ITACHI!" Kyuubi menerjang Itachi.

Sasunaru's Place

"Terima kasih atas makanannya," ujar Sasuke sambil berdiri dari duduknya.

"Aku juga, terima kasih makanannya," kata Naruto lalu mengikuti langkah Sasuke yang melangkah menuju kamarnya. Tak lama setelah itu ada beberapa maid yang membereskan sisa makanan mereka.

Saat sampai di kamar, Sasuke menghentikan langkahnya, begitu juga Naruto yang masih berdiri di ambang pintu masih dengan memandangi Sasuke yang memunggunginya. "Apa yang ingin kau bicarakan, Sasuke?" suara Naruto memecahkan keheningan.

"Apa benar kau akan ke london, Naruto?" Naruto bergidik mendengar cara Sasuke yang memanggilnya dengan nama depannya yang asli ̶ yang biasanya digunakan saat sedang serius atau marah, ditambah dengan nada rendah dan berbahaya yang digunakan sang bungsu Uchiha itu. "Apa kau akan pergi ke london dan meninggalkanku, Naruto?" Naruto hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan sang bungsu Uchiha.

TBC/ To Be Continued/ Bersambung!

Fuah... Ini multichap pertama saya. Gimana? Masih jelek? Abal? Atau gimana? Oh, iya saya mengucapkan special Thanks to, um... siapa, yah? *dikecup dementor:

-Lilith Noir Lawliet

-Heartbeat Satelite

-Nico Ina

Yang udah review fic saya yang special surprise, tapi maaf masih belum bisa balas review-nya. Ah,ya... saya menerima review or Flame, tapi, kalau mau nge-Flame harus log dulu, and yang di-Flame itu cerita saya, bukan pair-nya. Ah, ya... mungkin Fanfic ini akan saya Update tanggal 20-30 september nanti. Termasuk apdet kilat nggak, sih?

Okay, akhir kata saya ucapkan, terim- EHEM! I mean, Mind to...

R

E

V

I

E

W

?