The Secret
.
.
DISCLAIMER: Masashi Kishimoto
.
.
Pairing: SasuSaku
.
.
SAKURA POV
Yang aku lakukan cuma mencari kursi kosong di kantin sekolah. Sejak kapan itu dianggap kejahatan? Toh, yang kukatakan-itu pun dengan sopan-cuma, "maaf, apakah kursi ini kosong?"
Dia-cowok yang belum pernah kulihat sebelumnya-menatapku dengan sorot mata tajam, seperti aku cuma seekor kecoa yang berubah menjadi manusia. Kemudian dia berkata-pokoknya dia mengatakan sesuatu yang membuat dahiku berkerut. Aku kan anak kota. Aku bisa memaki sebaik siapapun dan apapun. Siapa yang menyangka kalau seorang anak SMA dari tempat antah-berantah seperti Konoha bisa bikin aku shock?
Aku tidak tahu apa pendapatmu, tetapi kalau aku dengan sopan bertanya pada seseorang dan orang tersebut menjawab dengan melontarkan hinaan, maka aku akan melakukan satu atau dua hal. Pertama aku bisa mengabaikan orang itu-tousan menyebutnya ambil jalan mudah-atau aku akan balas menyerang. Kali ini aku pilih yang kedua, ku tarik dengan kasar kursi yang ada disampingnya, kemudian duduk.
Cowok, yang sialnya harus kuakui cukup keren itu, menatapku dengan sorot mata marah. Sepertinya dia mau mengatakan sesuatu yang kasar padaku. Dia berdiri dan berjalan menuju pintu kantin, meninggalkan sisa-sisa makanan yangaku tahu itu jelas tidak termasuk dalam kategori makanan 4 sehat 5 sempurna, kecuali segelas jus tomat yang telah diminum setengahnya (mau tak mau aku memperhatikannya) di atas meja disampingku. Aku menatap sisa-sisa kentang goreng berbalut lemak dan roti isi yang kupikir baru ia makan di atas baki makanan yang ia tinggalkan. Kalau dia berpikir bahwa aku mau membersihkan sampah yang ditinggalkannya.
"Hei!" aku berteriak.
Beberapa orang memalingkan wajah dan menatapku. Namun, cowok itu tidak.
"Hei, kamu!" aku berteriak sekali lagi, "Kamu yang berambut pantat ayam!"
Dia berhenti, dengan perlahan ia berbalik.
"Kamu lupa sesuatu" kataku, dengan suara yang ku yakin cukup keras dan jelas, sehingga semua orang di ruangan itu bisa mendengarku. "Memangnya ibumu tidak pernah mengajarimu membersihkan meja bekas makanmu?"
Iris matanya yang sehitam malam menatapku tajam. Dia kembali ke meja tempatku duduk, mengambil baki makanannya, dan melemparkan isinya kepangkuanku. Beruntung jus tomat itu tidak mengenai pakaianku. Kemudian, dengan cepat dia meninggalkan ruangan.
Sejenak, kantin itu terasa hening. Kemudian suasana kembali ramai. Perasaanku campur aduk, merasa bodoh sekaligus marah. Aku berdiri, meraup beberapa lembar tisu yang berada di tengah meja dan sedapat mungkin mulai membersihkan semua kotoran dipakaianku.
"Benar-benar gila!" kualihkan pandanganku ke asal suara, seorang gadis berambut pirang menghempaskan dirinya disampingku, tempat yang tadi diduduki cowok menyebalkan itu.
"Siapa sih cowok itu?" desisku pelan sambil sesekali menggigit sandwichku.
"Sasuke Uchiha"
"Apa yang salah dengan dia, selain kelakuannya yang seperti binatang itu?
Ino mengangkat bahu. "Ini hari sabtu pertama bulan ini."
Barangkali aku memang tolol, tetapi aku sungguh-sungguh tidak mengerti, "Apa maksudmu?"
"Hari berkunjung jatuh pada hari sabtu pertama setiap bulan. Jadi setiap sabtu pertama, Uchiha-san berubah menjadi binatang liar yang sedang marah. Hari-hari biasa, ia cuma seekor binatang liar."
"Hari berkunjung?"
"Ya, hari berkunjung di penjara."
~TBC
Gomen minna-san! Maafkan saya jika mengecewakan, sekali lagi maafkan author yang penuh dosa ini. Oh ya, ada yang berniat membantu saya untuk memberi judul cerita ini? Saya lemah kalau urusan memberi judul cerita XD
Review?
