Cast : - Lee Jinki

- Kim Kibum

Warning : Rate T, YAOI, Twoshoot

Desclaimer : Jinki n Kibum milik mereka yang menyayangi dan mencintai mereka

FF ini murni muncul dari pikiran yadong gua hahaha..

START !!!

Terlihat seorang namja manis bernama Kibum yang memiliki kulit putih mulus, bermata kucing, bertubuh langsing mungil, dan bibir yang keriting tengah duduk diatas kasur yang terlihat besar jika digunakan untuk satu orang saja. Dan memang kasur yang tengah ia duduki itu adalah kasur miliknya dengan sang suami.

Wait, what ?? Suami ?? Yah memang namja manis ini telah menikah dengan seorang namja pula. Namja yang menjadi suami dari namja manis ini adalah Lee Jinki, seorang namja yang sangat tampan, memiliki kulit putih, bermata sipit, berpipi chubby yang menggemaskan sehingga apabila dia tersenyum maka mata sipitnya itu hanya akan terlihat segaris.

Kembali kepada sang namja manis. Saat ini dia masih terduduk diatas kasur sambil mengeratkan baju piyama yang digunakannya untuk mengurangi hawa dingin yang dirasakannya yang memang saat ini sedang musim hujan. Terlihat berualng kali dia membalik-balikkan tubuh mungilnya ke kanan dan ke kiri guna mempercepat dia untuk tertidur. Namun apadaya, tubuh mungilnya yang tidak kuat dengan hawa dingin membuatnya kesulitan untuk menjemput alam mimpi.

Sebenarnya bisa saja dia mengganti piyama dengan yang lebih tebal, tapi itu mengharuskannya untuk membuka piyamanya saat ini dan akan menyebabkan badannya bertambah dingin dan itu akan merepotkan baginya. Jadilah dia membalik-balikkan badannya untuk tetap membuat tubuhnya hangat. Itulah yang ada di pikiran pendek namja manis ini.

Cklek

Terdengar suara pintu kamar mandi yang ada di dalam kamar tidur itu pun terbuka dan menampilkan seorang namja tampan yang merupakan suami dari Kibum, yaitu Jinki terlihat keluar dari dalam kamar mandi sambil menggunakan bathrobe berwarna biru tua yang membungkus tubuh kekarnya. Jinki saat ini memang baru pulang kerja dan dia langsung membersihkan dirinya yang dirasa sangat lengket.

Jinki berjalan keluar dari kamar mandi sambil terkekeh kecil melihat kelakuan anaenya yang menurut dia sangat kyeopta itu. Yah bagaimana tidak kyeopta menurut Jinki saat ini Kibum tengah berbaring meringkuk sampai-sampai lututnya mencapai dadanya sendiri, tidak hanya itu, seluruh tubuhnya juga terbungkus oleh selimut tipis yang sengaja dia lingkarkan pada tubuhnya sebelum berbaring.

Jinki berjalan mendekati Kibum dan berdiri di samping ranjang, kemudian mendekatkan wajahnya pada wajah Kibum.

Chup

Jinki mengecup dahi Kibum, sehingga Kibum yang sedang berusaha untuk tidur merasa terganggu dan membuka mata kucingnya yang indah dan mendelik pada Jinki.

"Yak !! Yeobo, kau membuatku jadi sulit untuk tidur kan.. Padahal aku sudah tertidur sebentar." Cerocos Kibum dengan wajah kesal menatap sang suami.

"Arraseo mianhae ne hehe.. Kamu kedinginan Kibaem.. Sebaiknya kamu ganti dengan piyama yang lebih tebal eoh." Kata Jinki sambil berjalan ke arah lemari besar dan mulai membuka pintu lemari itu.

"Ani, aku sangat malas untuk mengganti piyama. Ah !! yeobo, lebih baik kau ambilkan selimut marun itu. Selimut itu sangat tebal, jadi aku pasti tidak akan kedinginan lagi kalau menggunakan itu. Tolong ya yeobo, ambilkan itu." Ujar Kibum minta tolong pada Jinki.

"Eum arraseo baby." Jinki pun mulai mengambil selimut marun yang dimaksud Kibum. Namun, saat dia akan menutup pintu lemari, dia menyeringai jahil sebentar. Dengan senyum malaikatnya dia membalikkan badan dan berjalan menghampiri Kibum yang sudah terduduk di kasur menunggu selimut tersebut. Namun, sebelum mencapai Kibum, Jinki dengan sengaja menjatuhkan selimut itu di lantai. Dan kembali berjalan menuju Kibum.

Kibum memandang Jinki dengan heran.

"Wae ?? Kenapa kau jatuhkan selimutnya eoh ?" Dengan nada sebal, Kibum bertanya pada Jinki.

"Aku memiliki sesuatu yang dapat membuatmu sangat hangat Kibaem, jadi kurasa kita tidak akan memerlukan selimut itu sama sekali." Jawab Jinki yang sudah berdiri di sebelah Kibum yang masih terduduk di kasur.

"Aku sedang tidak ingin meladeni sangtae mu itu. Aku sudah sangat kedinginan pabbo. Cepat ambil kemari selimut itu." Suruh Kibum dengan wajah yang amat sangat kesal.

Jinki menatap sekilas pada selimut itu, dan kembali menatap Kibum dengan wajah jenakanya.

"Shireundae..." Balas Jinki sambil tersenyum menjengkelkan.

Akhirnya karena kesal, Kibum pun memutuskan untuk mengambil selimut itu sendiri. Dia turun dari kasur sehingga menyebabkan selimut tipis yang dia gunakan terjatuh ke lantai. Namun, sebelum Kibum melangkah dari dekat kasur, tubuh Kibum sudah ditarik duluan oleh Jinki dimana tangan kiri Jinki memeluk pinggang Kibum sedangkan tangan kanannya mengelus leher mulus Kibum. Kibum merasa terkejut dengan tingkah Jinki tersebut, namun dia lebih terkejut lagi dengan senyuman Jinki yang entah sejak kapan berubah menjadi seringai menyeramkan.

"Yeobooo.. Aku sudah bilang akan menghangatkanmu eum ?" Kata Jinki dengan suara berat nya sambil mengelus-elus bagian perpotongan antara leher dan rahang Kibum. Kibum yang memang badannya sudah menggigil karena kedinginan jadi tambah menggigil karena sikap Jinki yang -ugh- seksi menurutnya. Kibum menangkap sinyal-sinyal berbahaya dari nada suara Jinki jadi dia berusaha melepaskan diri dari pelukan Jinki.

"Ani !! Shireo !! Aku akan menggunakan selimut saja.." Katanya sambil berusaha melepaskan diri dari Jinki, namun pelukan Jinki bertambah erat.

Jinki pun berbisik di telinga kiri Kibum.

"Aku juga tidak akan melepaskanmu Kibum.. Aku sangat menginginkanmu di malam yang dingin ini, dan kau tidak akan pernah bisa menolakku." Kata Jinki tegas dengan suara berat. Kibum pun bergidik sebentar. Dia sangat sadar, bahwa jika Jinki sudah memanggilnya dengan nama aslinya maka sudah pasti Jinki tidak ingin dibantah. Yang dapat Kibum lakukan saat ini adalah pasrah

Jinki yang merasa Kibum sudah mulai pasrah pun menuntun Kibum untuk kembali berbaring di atas kasur dengan dirinya berada di atas tubuh Kibum. Selain itu, kedua tangan Kibum dipenjarakan oleh kedua tangan Jinki di sisi kanan dan kiri kepala Kibum.

Jinki mendekatkan wajahnya pada wajah Kibum. Disaat bibir mereka hanya berjarak 1 cm, Jinki berbisik pada Kibum.

"Can I ?" Tanya Jinki dengan menatap dalam pada mata Kibum yang bisa diartikan bahwa tatapan itu adalah tatapan cinta. Kibum seakan terhipnotis sejenak oleh pandangan mata tersebut, lalu tak berapa lama, dia menganggukkan kepalanya tanda menyetujui untuk Jinki melanjutkan aksinya.

Setelah mendapat persetujuan dari Kibum, Jinki pun mulai mendekatkan wajahnya kembali pada wajah Kibum dan mulai menempelkan bibir mereka sambil memejamkan mata. Kibum yang melihat Jinki memejamkan mata pun mulai ikut memejamkan matanya dan merilekskan badannya yang sedikit tegang tadi.

Jinki yang merasa Kibum sudah mulai rileks pun mulai mengecup-ngecup pelan bibir keriting Kibum dengan bergairah. Kibum pun mulai membalas kecupan-kecupan lembut itu. Semakin lama kecupan-kecupan lembut itu pun mulai menjadi lumatan-lumatan panas yang membakar jiwa membara mereka berdua. Dimana lidah Jinki bergerak lincah di dalam mulut Kibum, dan lidah Kibum pun tidak tinggal diam dan melawan lidah Jinki, namun tetap saja Jinki yang akan selalu memenangkan pertarungan lidah tersebut.

Saking menghayati lumatan panas tersebut, Jinki pun melepaskan pegangan tangannya pada tangan Kibum, sehingga kedua tangan Kibum bergerak melingkari tubuh Jinki. Tangan kirinya memeluk erat punggung lebar Jinki sedangkan tangan kanannya meremas-remas pelan rambut Jinki sehingga menciptakan gelora hasrat yang menggila bagi Jinki untuk meneruskan aksinya itu.

Kibum yang merasa kehabisan napas pun mengerang pelan dan menggigit pelan bibir bawah Jinki. Jinki yang mengerti dengan sinyal tersebut pun melepaskan cumbuannya pada bibir Kibum. Setelah cumbuan tersebut terlepas, Kibum mulai mengais-ais udara disekitar untuk kembali mengisi paru-parunya yang dirasa sangat kosong itu.

Jinki yang melihat Kibum terengah-engah dengan wajah dan bibir yang merah pun mulai kembali tergoda. Dikecupnya pelan-pelan leher putih Kibum. Dikecup setiap bagiannya oleh Jinki dan tidak ada satu bagian pun yang terlewat.

"Hmmhh.." Mendengar dengungan kenikmatan Kibum, Jinki pun mulai mempekerjakan lidahnya di leher tersebut. Dijilat-jilatnya seluruh bagian leher tersebut dan tidak lama mulai menggigit dan menghisap leher putih Kibum.

"Ahh janganhh ngghh digigithh ahh ah oouuhh Jinkiihh" Jinki menghiraukan protesan Kibum tersebut dan masih terus bekerja keras di leher Kibum.

Jinki menghentikan sejenak pekerjaannya pada leher Kibum.

"Diamlah Kibaem, tenang saja aku akan membuatmu berteriak meminta untuk dipuaskan." Ujarnya sambil menyeringai setan. Kibum pun hanya bergidik ngeri dan pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya nanti.

T.B.C

Holahhh, aku author baru nih.. Minta komen dan saran yah tolong. Ini untuk perkembangan aku dalam membuat karya ff wkwkwkwk..

Kamsahamnida yang udah nyempetin baca.. jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar yah hehehe