Title : Love between Devil & Angel
Cast : Kim Jongin, Oh Sehun, Others
Genre : Romance, Fantasy
Chapter: 1/?
- Sehun Point Of View -
Hai, namaku Sehun. Oh Sehun.
Aku seorang malaikat. Tepatnya putra dari Ratu surga.
Aku hidup tentram di langit bersama dengan malaikat-malaikat lainnya. Aku masih tergolong muda. Umurku baru 200 tahun jadi masih ada beberapa hal yang harus aku pelajari sebelum aku bisa turun ke bumi dan menjalankan tugasku disana.
Akhir-akhir ini aku sedang tidak punya kerjaan. Pelajaranku sudah selesai. Tinggal hal-hal kecil saja sebenarnya. Bisa dibilang aku hanya tinggal menunggu masa tugasku saja. Jadi karena sekarang aku menganggur sebagian waktuku, ku habiskan hanya untuk bermain-main di surga. Kalian pasti sering dengar kalau hidup di surga itu enak sekali. Indah, nyaman, tentram, damai, kehidupan sempurna yang diinginkan manusia ada disini. Memang begitulah adanya. Namun meski begitu surga tak selamanya menyenangkan. Terkadang surga itu juga bisa sangat membosankan. Seperti sekarang, aku bosan. Tidak ada hal baru yang menarik hati, juga tidak ada mainan yang menantang. Aku jadi bingung apa yang harus kulakukan.
Ah, aku tahu...
Aku mau main ke taman batas saja. Taman batas itu adalah tempat yang membatasi antara surga dan neraka. Surga ada diseberang neraka dan taman itu adalah pembatas antara gerbang surga dan gerbang neraka.
Kalau di surga itu tempat tinggal malaikat tentu saja neraka itu tempat tinggal para iblis. Omong – omong, kaum iblis dan malaikat tidak seperti yang sering dilihat dikomik atau film. Kami memang tidak bisa hidup rukun tapi paling tidak kami tidak saling membasmi satu sama lain.
Tapi ada satu hal lagi yang sebenarnya juga tidak bisa terjadi antara iblis dan malaikat. Hal itu adalah cinta.
Kami tidak bisa jatuh cinta satu sama lain. Mungkin lebih tepatnya tidak boleh bukan tidak bisa. Terlalu banyak perbedaan diantara kami hingga rasanya hal itu tidak akan mungkin terjadi. Lagipula konsekuensinya sangat mengerikan. Mereka yang melanggar peraturan itu bisa dimusnahkan atau ditendang dari langit.
Tapi aku pernah dengar, konon katanya ada pasangan malaikat dan iblis yang saling mencintai beribu-ribu tahun yang lalu. Walau sudah dipisahkan tapi mereka berdua tetap mempertahankan cintanya. Mereka lebih memilih ditendang keluar dari langit dan hidup sebagai manusia biasa. Meninggalkan semua kekuataan dan keabadian yang dimilikinya. Kekuatan cinta memang hebat. Aku berharap suatu saat nanti aku bisa punya kisah cinta seromantis itu tapi tidak perlu ada adegan ditendang dari surga segala.
Tanpa kurasa aku sudah sampai di taman batas. Ternyata dari tadi aku sibuk melantur sendiri sampai tidak sadar sudah sampai di tempat tujuan.
Taman batas itu memang indah. Jarang-jarang aku bisa main kesini. Ibuku yg mulia Ratu selalu melarang kami para malaikat, untuk berkunjung kemari. Alasannya tentu saja karena banyak iblis yang berkeliaran disini.
Karena taman ini adalah taman perbatasan, taman ini menjadi satu-satunya tempat yang bisa dimasuki oleh iblis dan malaikat sekaligus. Walaupun sebenarnya taman ini lebih sering dikunjungi oleh iblis daripada malaikat. Kuberi tahu, iblis dan malaikat memang tidak bisa tinggal berdampingan.
Malaikat bisa masuk ke neraka sedangkan iblis tidak bisa masuk ke surga. Alasannya? Itulah hukum langit. Begitulah kata ibuku. Tidak adil ya?
Aku duduk di pinggir danau batas. Danau batas sebenarnya indah juga. Keindahannya hampir menyamai danau-danau di surga.
Kutatap keadaan sekeliling yang terlihat cukup sepi. Baguslah hari ini tidak banyak iblis yg berkeliaran disini. Sejujurnya aku agak takut dengan iblis karena dari beberapa sumber yang kudengar iblis itu menyeramkan dan jahat.
Mereka angkuh, dingin, kejam, licik, sangat pintar merayu dan menjerumuskan. Pantas saja mereka tidak bisa hidup rukun dengan malaikat. Sifat mereka benar-benar bertolak belakang dengan kami. Kami sangat lembut, pemurah, dan pemaaf.
BZETT..
" Uwaaa.." Pekikku kaget saat tiba-tiba ada sosok yang muncul disampingku dan membuyarkan lamunanku.
Sosok itu langsung menoleh saat mendengar pekikanku dan tanpa sadar aku menahan nafas. Aku tidak perlu melihat sayap besar yang disembunyikannya atau memperhatikan jubahnya yang hitam kelam.
Aku hanya perlu melihat matanya yang seluruhnya berwarna hitam untuk mengetahui kalau dia adalah iblis.
" Kau, angel... Sedang apa disini?" Iblis itu menatapku. Suaranya yang berat dan dalam terdengar sangat dingin di telingaku.
" Aku.. Hanya melihat-lihat..." Jawabku tertahan.
Kualihkan pandanganku dari matanya. Jujur aku takut dengan matanya. Matanya seakan membuatku tertarik ke dalam kegelapan tanpa dasar. Aku bisa melihat iblis itu menyeringai sekilas sebelum dia memejamkan matanya dan begitu dia membuka matanya sedetik kemudian, warna matanya sudah berubah normal dengan bola mata berwarna coklat gelap yang memikat.
" Takut dengan mataku?"
Aku bisa mendengar ejekan dalam nada bicaranya. Namun aku hanya diam dan tak menjawabnya karena tidak mungkin kan aku menjawab 'ya'. Mau ditaruh dimana harga diriku?
" Kau seharusnya tidak disini." Ujarnya tiba-tiba.
" Memangnya kenapa? Tidak ada larangan yang mengatakan kalau malaikat tidak boleh mengunjungi tempat ini kan?" Kutolehkan wajahku dan menatapnya. Ok, keberadaanya memang masih membuatku ngeri tapi kata-katanya tadi membuatku sedikit tersinggung. Dia terdengar seperti ingin mengusirku.
" Memang. Tapi kau tahu banyak iblis disini dan kau tahu sifat mereka. Hari sudah hampir gelap, dan aku yakin kau pasti tidak ingin melihat iblis-iblis melakukan hal-hal yang tidak kau inginkan." Dia balas menatapku dengan sorot matanya yang tajam.
Kualihkan pandanganku menatap hamparan air danau yang berkilap diterpa cahaya senja. Dia benar. Tidak seharusnya aku disini saat hari hampir gelap. Aku tidak sadar akan hal itu.
" Aku tahu.." Aku bangkit dari dudukku dan segera beranjak pergi.
" Lain kali berhati-hatilah." Ujarnya lagi saat aku mulai berjalan pergi.
Aku tidak menghiraukannya dan tetap berjalan menuju gerbang surga. Aku sebenarnya ingin bilang terimakasih tapi lidahku terasa kelu dan harga diriku tidak menizinkanku untuk berterimakasih pada seorang iblis.
Saat hampir memasuki gerbang surga aku menoleh kebelakang dan melihatnya masih duduk dipinggir danau itu dan menatapku. Aku segera berbalik dan buru-buru memasuki gerbang surga.
Entah apa yang membuat jantungku berdegup sekencang ini.
Menurutku iblis itu aneh. Kenapa dia berkata seperti itu? Kedengarannya dia seperti mengkhwatirkanku kan? Padahal dia juga iblis, tapi bicara seperti itu tentang kaumnya sendiri. Iblis yang aneh...
` Takut dengan mataku?` Tiba-tiba aku teringat perkataanya saat sosoknya melintas di kepalaku. Aku memang takut dengan mata iblisnya tapi, saat dia merubah matanya aku rasa aku tidak takut lagi.
Dia memang membuatku merasa terintimidasi tapi dia tidak menakutkan. Malah kalau boleh jujur menurutku dia sangat tampan. Iblis tertampan yang pernah kulihat. Aku memang tidak sering melihat iblis tap iblis tadi ketampananya bahkan bisa disejajarkan dengan malaikat-malaikat yang kukenal.
Dia juga tampak berbeda dengan iblis lainnya. Entah kenapa aku merasa dia iblis yang baik.
Mungkin?
Oh Dewa, apa yang baru saja aku pikirkan? Bisa-bisanya aku berpikir kalau iblis itu tampan? Dan baik? Aku pasti sudah gila…
To be continue...
A/N : FF remake aku dri jaman bahela. Pernah aku post di TVXQIndo dgn casting yg beda. Skrg aku remake dan post disini iseng-iseng bwt ngeramein tanah perff-an KaiHun..
