Between You and Him
(sequel of My Shooting Star)
Main couple :
KrisBaek
Rated : T
Enjoy~~
Baekhyun tersenyum miris sambil mengusap fotonya dan Kris yang ia pandangi sedari tadi.
Dalam foto itu, terlihat Baekhyun yang tersenyum ceria dengan Kris yang mencium pipinya dari samping. Foto itu mereka ambil ketika mereka sedang kencan pertama. Pergi ke suatu taman bermain dan menghabiskan waktu kencan mereka.
"Kris.. sedang apa kau? Biasanya kau mengirimiku pesan yang berisi kata saranghae, padahal dosenmu sedang menjelaskan pelajaran. Dasar Kris bodoh" ucap Baekhyun lembut sambil memeluk foto itu dengan erat.
"Aku merindukanmu Kris" sambungnya. Tak sadar ternyata air matanya sudah mengalir dan membasahi pipinya.
"Seandainya aku tidak mengajakmu pergi di malam ulang tahunmu, sekarang pasti kau sudah mengirimiku pesan itu padaku" senyumnya dalam tangisan
Ddrt.. Ddrt..
Handphonenya bergetar. Baekhyun menolehkan kepalanya dan meraih handphonenya secepat mungkin. Ia berharap pesan itu dari Kris lagi. Dalam pikirannya, Kris mendengar ucapan Baekhyun tadi yang memanggil namanya membuat Kris langsung mengirimi Baekhyun pesan kemudian meminta Baekhyun agar membukakan tirainya untuk menemui mahluk yang menyerupai Kris disana. Dasar Baekhyun. Ayolah. Hidup tidak monoton bukan?
Namun semangatnya memudar ketika melihat nama pengirim pesan itu. Ternyata Chanyeol.
Baekhyun kemudian membuka pesan dan membaca isi pesan itu
From : park dobi pabbo ==
Kau sibuk? Mau menemaniku pergi ke rumah temanku? Nanti kau kutraktir ramyeon pedas han ahjumma :p
Baekhyun memandang agak lama layar handphonenya itu. Sebenarnya ia ingin mengantar Chanyeol tapi sekarang ia merasa lelah dan mengantuk.
To: Park dobi pabbo ==
Mianhae yeol.. aku tidak bisa, kepalaku pening sekali. Aku butuh istirahat. Gwenchana?
Tidak dalam waktu yanh cukup lama, Chanyeol membalasnya
From: park do bi pabbo ==
Tidak apa. Besok saja kalau begitu. Mian mengganggu istirahatmu. Jaljayo~
Baekhyun tersenyum lega melihat balasan Chanyeol. Dilihat dari smsnya, Chanyeol tidak terlihat kesal karena Baekhyun menolaknya.
Baekhyun kembali merebahkan tubuhnya ke kasur empuk kesayangannya itu, kemudian memejamkan matanya perlahan. Ia mulai mengantuk. Otaknya memerintahkan seluruh tubuh Baekhyun untuk beristirahat. Benar saja. Tak lama dari itu Baekhyun mulai terlelap dalam tidurnya
Baekhyun membuka matanya perlahan. Seulas senyum terlihat dari bibir manis nan tipis itu. Ia mendapati sebuah pemandangan yang menawan hatinya. Ia terduduk di atas bukit yang berlatarkan langit lembayung dengan suasana yang menenangkan disana. Ia menatap pemandangan kota Seoul dari atas sana yang menjadi pemandangan utama Baekhyun kali ini.
"Kau sudah menunggu lama?" Ia terkejut dengan suara yang menginterupsinya secara tiba tiba itu.
Namja itu duduk di sebelah tubuh Baekhyun. Menatap santai pada Baekhyun yang masih asyik menatap pemandangannya.
"Kau terlambat 5 menit Kris" jawab Baekhyun dengan tidak mengalihkan pandangannya pada Kris.
Kris tersenyum geli melihatnya.
"setidaknya aku datang ke mimpimu kan?" ucap Kris santai
Baekhyun mengerucutkan bibirnya, membuat Kris menatapnya bingung.
"Wae?" tanya Kris penasaran
"Kalau kau terlambat. Waktu kita semakin sebentar pabbo.. aku kan ingin berlama lama denganmu" ketus Baekhyun
Kris terkekeh geli melihat Baekhyun. Ia menarik dan mendekatkan kepala Baekhyun lebih dekat dengan kepalanya.
CUP.
Ia mengecup kening Baekhyun lembut. Lalu mengelus surai coklat almond milik namja mungil itu dengan sayang.
"Kris.." panggil Baekhyun lembut. Dijawab dengan gumaman dari Kris, karena Kris sekarang sedang sibuk mengendus surai coklat nan halus itu dengan nyaman.
Baekhyun semakin tersenyum dan menatap Kris yang memejamkan matanya sepertinya masih asyik mengendus rambut beraroma khas bayi yang benar benar menbelai indera penciuman Kris. Kemudian Baekhyun melingkarkan tangan munggilnya pada pinggang Kris dan menyandarkan dirinya ke tubuh kekar Kris dengan manja
"Kau semakin tampan Kris" ujar Baekhyun malu malu. Semburat merah di pipi putih dan mulusnya mulai terlihat samar.
Kris membuka matanya. Tertawa renyah mendengar pengakuan Baekhyun
"Benarkah? Aku memang selalu tampan bukan?" ucapnya dengan percaya diri
"Ouch.. thats hurt babe" canda Kris berubah menjadi ringisan ketika Baekhyun mencubit pinggang Kris gemas karena Kris yang terlalu percaya diri itu.
Baekhyun mendengus sambil memutar bola matanya malas.
"Kau ini.. sama saja seperti dulu.." tapi Baekhyun malah mempererat pelukannya di pinggang Kris.
"Baekhyun.." kali ini Kris yang memecah keheningan diantara mereka berdua.
Baekhyun menoleh dan menatap Kris dengan tatapan hangatnya.
Kris masih terdiam dan tersenyum damai kemudian menyatukan bibirnya hingga bersentuhan dengan bibir tipis Baekhyun. Ia melumat bibir manis itu dan mengulumya lembut. Manis. Kris merasakan rasa manis dari bibir Baekhyun. Baekhyun memejamkan matanya. Menikmati ciuman si namja tampan itu seperti membuatnya mempererat pelukannya pada pinggang Kris. Sesekali ia meremas pinggang Kris yang secara tidak langsung mengatakan kalau ia menikmati ciuman itu.
Kris bergerak perlahan menindih Baekhyun diatas rumput segar itu. Tanpa melepas ciuman mesra mereka tentunya. Ia menahan berat tubuhnya dengan kedua sikut dan kedua lututnya. Tautan mereka belum mereka lepas sedari tadi.
Tangan Baekhyun bergerak mengelus punggung Kris drngan gerakan bolak baliknya. Kris melepas tautannya, membuat Baekhyun melengguh kecewa.
Kris menatap lekat mata yang masih disembunyikan oleh kelopak mata Baekhyun itu. Baekhyun membuka matanya perlahan. Semburat merah mewarnai pipi putih mulusnya ketika ia mendapati wajah Kris yang berjarak sangat dekat dengan wajahnya.
"Jadi kita hanya bisa bertemu dalam mimpi?" tanya Baekhyun dengan ragu
"Walaupun aku kita tidak bisa bertemu di dunia nyata, kita masih bisa bertemu dalam mimpimu, sesuai janjiku.. " jawab Kris sambil menatap Baekhyun lembut untuk bembuat Baekhyun yakin dan menghilangkan perasaan ragu Baekhyun.
"Berjanjilah.."ucap Baekhyun seraya memberikan tatapan dalam itu pada Kris.
Kris kemudian tersenyum tulus.
"Aku berjanji. Aku menemanimu jika kau kesepian. Aku akan ada dalam kesendirianmu" balas Kris mantap membuat Baekhyun tersenyum damai
"Saranghae" ujar mereka bersamaan. Baekhyun terkekeh dan Kris tersenyum.
Baekhyun mengalungkan tangannya ke leher kokoh Kris dan mendekatkan wajahnya pada wajah Kris perlahan. Ia ingin sebuah kecupan mesra. Tapi tiba tiba saja pandangannya menggelap. Badannya seperti sudah tidak terasa menahan beban lagi. Sepertinya Kris menghilang.
"Kris?" Baekhyun segera bangun dari tidurnya. Nafasnya menderu kencang.
Ia baru tersadar bahwa ia bertemu Kris dalam mimpinya, bukan di dunia nyata.
Baekhyun mengusap wajahnya kasar untuk membuat ia tersadar sepenuhnya.
Ia menolehkan wajahnya ke nakas dan melihat jam kecil berwarna putih keperakan yang menujukkan pukul 8 tepat
"Oh tidak!" batin Baekhyun. Matanya membulat sempurna menyadari bahwa ia terlambat bangun. Ia segera turun dari kasur dan mulai menyibukkan dirinya, mempersiapkan diri untuk berangkat ke kampus.
Baekhyun mulai panik. Ia tidak menemukan kendaraan yang bisa ia gunakan untuk berangkat ke kampusnya. Ia bisa saja menunggu di halte bus. Tapi waktu sedang tidak bersahabat dengan keadaanya saat ini. Dengan nekat akhirnya Baekhyun memutuskan untuk berlari menuju kampus.
Singkat cerita. Akhirnya Baekhyun tiba di depan kelasnya. Ini pertama kalinya ia terlambat. Dan sialnya ia terlambat di pelajaran choi seosaengnim.
Baekhyun membuka pintu itu dengan ragu. Ia menunduk, tidak berani menatap kedepan karena terlalu takut melihat wajah menyeramkan milik dosen killer, tuan choi.
"Maaf aku terlambat" ucapnya pelan, kepalanya menunduk
"Ah.. tidak apa" balas sang dosen.
"Sepertinya bukan Choi Seosaengnim" batinnya
Suara namja dewasa itu rupanya berhasil membuat Baekhyun mendongakkan kepalanya. Mata kecil itu membulat lagi melihat wajah seseorang yang memakai kemeja putih dengan dasi yang tergantung rapi di lehernya. Namja itu memakai kaca mata yang sedikit merosot di batang hidungnya. Matanya menatap Baekhyun
"Masuklah" namja tinggi itu mempersilahkan Baekhyun masuk. Baekhyun masih teridam membeku melihat dosen itu.
"Dia kan.. Tuan Wufan, jadi dia mengajar di kelasku ya?" Batin Baekhyun seraya masuk ke dalam kelas dan duduk di tempat duduknya. Tidak memperdulikan teman teman sekelasnya yang memperhatikan kelakuan aneh Baekhyun
"Kenapa kau terlambat? Aku menunggumu di halte bus tadi" bisik Luhan ketika Baekhyun sampai dan duduk di tempatnya. Ekspresinya sedikit tidak nyaman untuk dipandang. Ia terlihat kesal akibat keterlambatan Baekhyun hari ini.
"Aku terlalu lelah, kemarin kepalaku pusing.. jadi aku tertidur, tapi ternyata.." bisikannya terpotong oleh deheman yang ia dengar dari dosen barunya itu, Wufan. Baekhyun segera membalikkan tubuhnya untuk menatap kedepan. Rupanya Wufan sudah memberi tatapan tajam padanya. Baekhyun tersenyum kikuk melihat Wufan. Oh ayolah Baek, ini hari pertamamu dengan dosen baru yang mirip dengan Kris itu. Tapi kau memberikan 2 kesan yang buruk padanya. Ah payah.
Baekhyun POV
"Mana choi seosaengnim?" tanyaku pada Luhan yang sepertinya menganggu kegiatan membacanya. Aku merasakan lirikan mata Luhan padaku setelah aku menyelesaikan pertanyaanku.
"Choi seosaengnim.. ia pindah ke jepang" jawab Luhan singkat.
Seperti mendengar hari kelulusan saja. Aku tersenyum girang mendengarnya. Akhirnya aku tidak akan mendapat tatapan tajam, omelan, dan teguran dari si dosen menyebalkan itu lagi.
"Ah arraseo" ucapku seadanya.
Sebenarnya hari ini aku merasakan hal yang membuatku bahagia walaupun ditimpa dengan kesialan tadi pagi. Setidaknya, karena kepergian si tua menyebalkan itu, aku bisa melihat wajah Kris -walaupun namja itu bukan Kris- yang membuatku selalu tersenyum.
Baekhyun POV End
Neoye saesangeuro~
Yeah~ yeori barameultago
Baekhyun menghentikan kegiatan menulisnya dan segera mencari ponselnya ketika mendengar ponselnya berdering. Ia mendapat panggilan masuk dengan nama Chanyeol tertera di layar handphonenya.
"Yoboseyo?"
"Hey.. bagaimana keadaanmu? Tadi kulihat kau berlari lari. Kau terlambat eoh? Kenapa bisa terlambat? Tumben sekali kau terlambat? Kepalamu masih pening?" tanya Chanyeol bertubi-tubi dan membuat Baekhyun kebingungan harus menjawab pertanyaam yang mana dulu.
"ya! Bertanyalah satu satu. Aku bingung menjawab pertanyaan yang mana dulu?" protes Baekhyun
"Maaf.. bagaimana keadaanmu?" rupanya Chanyeol menyingkat pertanyaanya agar tidak membuat Baekhyun kebingungan.
"Aku membaik. Ah iya mian kemarin aku tidak bisa mengantarmu ke rumah temanmu itu" jelas Baekhyun
"Kalau kau sudah membaik. Bagaimana dengan sekarang?" tanyanya lagi diiringi dengan tawaan garingnya dari sebrang sana.
"Sekarang? hmm baiklah" terimaku mantap.
"Gomawo.. Baiklah, aku akan menjemputmu" kemudian obrolan itu terputus karena Chanyeol memutuskan sambungan itu lebih dulu.
Baekhyun beranjak dari kursi belajarnya dan meraih sweater rajutnya, yang selanjutnya ia pakai agar tetap membuat tubuhnya hangat di tengah udara yang cukup dingin di luar nanti.
"Ini rumah temanmu,Yeol? Besar juga. Dan dia punya 5 mobil mewah di garasinya! Astaga temanmu kaya sekali Yeol!" pekik Baekhyun. Ia menggerakkan kepalanya untuk menatap ruang tamu mewah nan elegan milik teman Chanyeol itu.
Chanyeol hanya tertawa geli melihat sikap Baekhyun yang sangat kekanakan ini. Baekhyun memang selalu seperti itu jika datang ke tempat mewah, padahal dia termasuk dalam daftar orang yang banjir harta.
Chanyeol menyandarkan punggungnya pada sofa empuk, yang diselimuti bulu halus, sambil memandangi wajah Baekhyun yang masih asik mengagumi rumah itu.
"Yeol?" sapa seorang namja yang membuat Baekhyun berhenti dan menoleh pada suara yang menyebut nama Chanyeol itu.
Chanyeol menegakkan posisi duduknya setelah mendengar namja itu memanggil namanya, Kyungsoo. Ia memberikan senyuman 5 jari andalannya pada Kyungsoo ketika Kyungsoo mendekatinya dan duduk di salah satu sofa disana.
"Ada apa? Tumben kau datang kemari eoh?" tanyanya Kyungsoo tanpa basa basi terlebih dahulu.
Chanyeol hanya tersenyum simpul. Tidak lupa memperkenalkan Baekhyun yang duduk sambil menatap Kyungsoo dengan ramah.
"Begini..." Chanyeol memulai obrolannya dengan Kyungsoo. Sepertinya membuat Baekhyun sedikit bosan. Tentu saja, topik yang mereka bicarakan sama sekali tidak ada hubungannya dengan Baekhyun.
Baekhyun mulai gelisah meratapi kejenuhannya. Sampai sampai rasa gelisahnya itu membuat Baekhyun ingin membuang air kecil. Mana ada yang seperti itu?
"Kyungsoo-ah, bisakah aku memakai toiletmu? Aku harus membuang air kecil" interupsi Baekhyun. Mengganggu kegiatan mengobrol Chanyeol dan Kyungsoo. Kyungsoo tersenyum.
"Toilet ada di dekat berada di ujung lorong yang tidak jauh dari tangga" jelas Kyungsoo
Baekhyun mengangguk sambil tersenyum, ia segera beranjak dan pergi meninggalkan mereka berdua.
.
Baekhyun mendesah lega ketika semua urin yang ia tahan sedari tadi akhirnya keluar. Baekhyun membersihkan sedikit ujung penisnya dan kembali merapatkan resleting celananya. Ia menatap dirinya di cermin westafle. Ia mengerucutkan bibirnya ketika melihat pantulan bayangan dirinya. Wajahnya sedikit berantakan, sepertinya ini masih ada kaitannya dengan kepergian Kris yang membuat wajah Baekhyun yang sedikit berantakan seperti itu.
Setelah semuanya selesai, Baekhyun keluar dari toilet itu. Terdiam sejenak di depan pintu, menolehkan pandangannya menelusuri rumah mewah yang ia kagumi itu.
"Indah" pikir Baekhyun.
Mendadak pandangannya terhenti ketika seseorang keluar dari dapur dengan membawa sebotol minuman kaleng. Orang itu hanya memakai celana pendek selutut yang terlihat kelonggaran, terbuat dari bahan jeans dengan sobekan yang sedikit besar membuat kesan Bad Boy saat orang memakainya.
Langkah orang itu terhenti ketika ia mendapati Baekhyun yang terdiam menatap intens padanya. Gerakan tangannya untuk meminum minuman kalengnya itu juga terhenti sesaat. Mereka membeku. saling bertatapan. Tatapan yang mengatakan mereka pernah bertemu sebelumnya.
"S-seosangnim?"
TBC
a/n: ahoy.. lagi banyak inspirasi nih, makanya sequel My Shooting Star dibuat deh :p Oh iya kayanya ini sequelnya bakal berchapter chapter nih.. panjang cerita dan banyak konflik banget.. bakalan seru loooh #amin
dan satu lagi kawan kawan...
Silahkan tinggalkan review setelah nada tut(?)
Review kalian akan sangat berarti dan membuat saya bersemangat bikin next chap :D
Gomaptaa # bow
