Math Phobia

SL Baby99

T+

HunHan

' Sehun Namja Jenius dan menjabat sebagai kekasih Luhan-Namja Cantik di kelasnya. Tapi sehun berharap Ia bukan Kekasih Luhan saat Namja Cantik itu bertemu dengan Hal yang bernama MATEMATIKA . '

OOC, Typo(s), Yaoi, Drable, Tak sesuai EYD, Alur gaje, Lime, Lemon, Cerita pasaran, Cerita jaka sembung bikin Mual.

I TOLD YOU BEFORE YOU READ THIS FF

ITS YAOI IF YOU NOT LIKE DONT READ OKEY!

©2015 SL Baby99 present

.

.

Ulangan Semester

.

.

Happy Reading ^ᴥ^

" Aduh, Kenapa Ruangannya jauh sekali sih! "

Seorang namja tapi berwajah cantik dan bertubuh mungil terus saja mengerutu di sepanjang jalan yang ia lalui.

Xi Luhan nama lengkap Namja Cantik itu. Ia memilih berjalan melewati halaman sekolah dari pada lewat Koridor Ruangan. Hell disana banyak sekali siswa dan siswi yang sedang duduk, Berdiri, Mengobrol, Bergosip, Melamun atau hanya sekedar duduk dan mnghitung siswa dan siswi lainnya yang melintas.

Oh Luhan tidak mau jadi Objek di antara semua itu.

Ulangan tengah semester sudah di mulai pekan ini, Lebih tepatnya Dua hari yang lalu. Bagi Luhan itu semua tidak masalah, Karena kita hanya akan mengulang materi-materi yang sudah di jelaskan dan di sampaikan oleh guru.

Jadi Luhan tidak cemas akan itu, Karena Luhan percaya ia masih bisa mengerjakan beberapa Soal. Ya walaupun tidak sepenuhnya benar semua. Yang pentingkan sudah berusaha.

Yang menjadi masalah bagi Luhan satu-satunya jika di sekolah adalah MATEMATIKA.

Hell Luhan sangat tidak menyukai matematika, Pelajaran membosankan yang setiap soalnya mempunyai Rumus untuk memecahkannya dan tidak perlu alasan karena jawabannya sudah pasti seperti itu.

Untuk contoh, Kita bisa lihat Penjumlahan. Satu di tambah Satu sudah pasti jawabannya adalah Dua, Tidak mungkin Empatkan?

Tapi dengan beberapa Alasan lain. Luhan tetap saja tidak menyukai Pelajaran Hitung-hitungan itu. Dan Kabar baiknya adalah Sekarang adalah Jadwal Pelajaran Laknat-Menurut Luhan itu di Ulangkan.

Asataga Bagaimana ini?

Luhan memdapat Ruangan di Ruang 21. Ruangan paling ujung dan berada di Pojok sekolah. Luhan tidak masalah mendapat Ruangan disana, Hanya saja jarak dari Gerbang ke Ruangan itu cukup jauh sekitar 500 Meter Lebih.

...

...

...

" Hah... "

Akhirnya perjuangannya melintasi Ruangan-ruangan yang lain untuk menuju ke Ruangannya selesai sudah.

Ruangan ini cukup Bagus dan Rapi, Dan bau Cat masih dominan disini. Ya maklum saja ini salah satu gedung baru tahun ini.

Kursi ulangan adalah satu meja satu kursi. Sedangkan barisnya di seling. Disini ada Empat Baris, Yang paling dekat degan Pintu itu Baris Kelas Dua dan Baris Kedua Kelas Tiga dan begitu selanjutnya.

Luhan mendapat Kursi yang Berada di Baris ke Tiga.

Namja Cantik itu memasuki Ruangannya. Disana Di Baris dekat Pintu sudah ada Baekhyun yang duduk manis di mejanya.

" Annyeong Lulu. " Sapa Namja imut itu.

Luhan mendengkus malas, Lalu menarik Kursi Baris Kedua di samping meja Baekhyun.

" Hei, Bersemangatlah. Hari inikan Pelajaran yang kau tunggu-tunggu. " Canda Baekhyun.

Luhan mendelik mendengar Candaan Baekhyun. Oh Dasar Byun Sialan!

" Ya. Ini adalah Pelajaran yang sangat Ku tunggu-tunggu sampai-sampai Aku tidak mau sekolah lagi kalau ada pelajaran ini. "

Gelak tawa meluncur setelahnya. Ya, itu Tawa Milik Baekhyun Si Namja Imut Penyukai Eyeliner Wanita.

" Hei, Jangan khawatir. Kau kan punya senjata. Tenang saja, Nilai Matematikamu Pasti Bagus. Seperti biasanya. " Ujar Baekhyun sambil menaik-turunkan Alisnya. Membuat Luhan mendengkus jijik padanya.

Beberapa saat kemudian Bell tanda masuk berbunyi. Berbondong-bondong siswa dan siswi memasuki Ruangan mereka masing-masing. Luhan Duduk di Kursinya.

" Selamat Pagi anak-anak. " Sapa Shin Saem.

Ah, Luhan bisa sedikit bernafas Lega karena Sang Pengawas kali ini adalah Shin Saem, Biasanya Guru itu akan keluar Ruangan ketika Para siswa mengerjakan Soal mereka.

' Silahkan ciptakan kerjasama yang baik tanpa berisik dan suara gaduh! ' Katanya.

" Pagi. " Jawab Para Murid serentak.

Shin Saem membagikan Lembar jawaban dan Soal-soal, Setelah dirasa semuanya sudah kebagian. Namja bertubuh Atletis Bak Binaragawan itu lalu duduk kembali ke Kursinya. Sebelum,

" Jeoseonghamnida Seonsaengnim! Saya terlambat. " Ucap seseorang yang baru datang sambil membungkukan badanya meminta maaf.

" Ne. Duduklah di Kursimu Sehun-ah. " Jawab Guru itu ramah.

Sehun mendudukan dirinya di kursi yang sudah tertera namanya, Oh Sehun.

Sebelum itu ia Melirik ke Namja Cantik yang duduk di belakangnya yang memasang wajah Masamnya. Lalu ia segera memaksa bokongnya untuk duduk.

" Jangan memasang wajah anak Rusa yang teraniaya seperti itu, Lu. " Ucap sehun pelan sambil menatap ke depan. Dan tentu saja Luhan mendengar Ucapan Sehun itu. Dan Namja Cantik hanya mendengkus lemah.

" Baiklah, Anak-anak. Kerjakan dengan teliti, Jangan terburu-buru. Santai saja Okey. "

Setelah itu para Murid mengerjakan Soal-soal yang sudah ada di meja mereka. Kecuali,

Oh Luhan bisa memastikan dirinya tidak akan bernafas lagi setelah ini. Menghela nafas kasar, Lalu membawa tubuhnya menyender pada Mejanya.

Ini benar-benar Gila! Pikirnya.

Luhan Lebih baik disuruh untuk pergi ke seoul-Beijing dengan Pesawat daripada mengejakan Soal matematika seperti ini. Oh Tuhan Tolong Bantu aku!

Luhan merasakan seluruh persendiannya tiba-tiba melemas dan tak berfungsi. Mati saja, Kali ini Luhan pasti benar-benar akan habis di Hajar Matematika. Menutup mata dan berdoa semoga Tuhan mau berbaik hati padanya kali ini.

Waktu sudah berlalu Satu jam, Kini hanya tertinggal 30 Menit saja. Dan lihatlah! Lembar jawaban Luhan Masih Putih bersih, Masih Suci!

...

...

...

Sehun Baru saja menyelesaikan Lembar jawabanya. Ia tersenyum senang memandang Lembar jawabanya itu.

Menyenderkan tubuhnya ke senderan Kursi. Dengan senyum yang masih tersungging di bibirnya.

" Lu! " Seru sehun pelan memanggil Luhan. Sedangkan yang dipanggil hanya mendesah pelan.

Sehun membalikan tubuhnya. Dilihatnya Luhan yang merebahkan Kepalanya di meja dengan tangan yang berada di kedua pahanya. Wajahnya Pucat dan terdapat Buih-buih kecil disana.

Meletakan tangannya di pipi Luhan. Dingin!

Luhan kambuh lagi. Dilihatnya lembar jawaban milik Luhan.

Astaga Lembar itu sama sekali belum tergores Tinta sedikitpun. Diraihnya Lembar Jawaban itu, Ia menyalin jawabanya di Kertas Milik Luhan.

Sepuluh menit sebelum Jam habis, Sehun sudah menyelesaikan menyalin Jawabnya.

Membalik badanya lagi, Namja tampan berkulit putih itu lalu meletakan Lembar Jawabanya yang telah ia isi dengan Nama Xi Luhan. Dan berbalik menghadap ke depan lalu menamai Lembar jawaban milik Luhan yang baru saja ia salin dari miliknya sendiri dengan Nama Oh Sehun.

Luhan membuka matanya saat sehun Menaruh Lembar Jawaban beserta isinya di mejanya. Itu milik sehun, Luhan tahu itu bukan miliknya yang tadi Masih Suci. Namja tampan Berparas Rupawan Juga berdagu V Line itu pasti mengambil Lembar jawabanya dan menukarnya dengan miliknya sendiri.

Selalu saja seperti ini.

Perlahan Keadaan Luhan membaik. Ia tak lagi merasa Pusing dan Pening, Hanya saja ia masih merasa Lemas.

...

...

...

Bell tanda Waktu mengerjakan sudah habis sekaligus Tanda Pulang berbunyi. Setelah itu Shin Saem memasuki Ruangan.

" Waktu habis. Dalam hitungan Kesepuluh semuanya sudah terkumpul Arra? "

Dengan Lemas Luhan menegakan Tubuhnya untuk duduk dengan benar. Anak-anak Lain satu persatu maju untuk menyerahkan hasil kerja mereka. Menengok, Dilihatnya bangku baekhyun yang memang agak jauh dari tempatnya sudah kosong.

Sepertinya Namja penyuka Eyeliner itu sudah Keluar duluan.

Bangkit. Dengan tertatih Luhan berjalan menuju Meja Shin Saem untuk mengumpulkan Soal dan Lembar jawabanya.

Sehun meperhatikan Luhan yang terlihat begitu menderita setelah bertemu dengan Matematika. Oh Kasihan sekali Rusa Cantik itu!

...

...

...

Bangkit. Lalu mengikuti luhan mengumpulkan Soal dan Lembar jawaban dan Keluar Ruangan.

" Oh Kau Kambuh lagi? " Tanya Baekhyun Khawatir. Dengan Lemah Luhan menganggukkan kepalanya.

" Apa sehun tak membantu, Lu? "

" Dia selalu membantuku. "

" Syukurlah. Aku akan membunuhnya jika Ia tak membantu Anak ku yang Cantik ini. "

" Aissshh, Kau ini. "

" Tapi- "

" Baekie! "

Obrolan Kedua Namja Uke itu terpotong karena Kedatangan Sang Kekasih dari Namja Bermarga Byun.

" Baekie. Ayo Pulang Eomma Sudah menunggu Kita. Kenapa Kau lama sekali? "

" Aishh, Aku tahu. Aku tadi menunggu Luhan. "

Baekhyun memandang Luhan menyesal. Namja Bermata sipit itu menghela nafas.

" Lu, Maafkan Aku. Aku harus pergi sekara- "

" Tidak apa-apa. Aku akan baik-baik saja Baek. "

Luhan segera menyela penyesalan Baekhyun. Ketika sang Namja Byun itu menyatakan penyesalannya. Luhan tidak mau Baekhyun merasa bersalah karena Harus pergi meninggalkannya, Saat ini.

" Kau Yakin? " Tanya Baekhyun tidak percaya. Hei Ayolah lihat kondisi Luhan?

" Aku akan baik-baik saja percayalah. " Ucap Luhan menenangkan.

Mau tidaak mau Baekhyun meninggalkan Luhan jika namja China itu sudah bersikap seperti ini. Luhan adalah Tipikal Orang yang tidak mau di kasihani.

" Baeiklah. Sampai jumpa Besok? "

" Ne. "

...

...

...

Disana, Namja Cantik pemilik mata Rusa sekaligus Pemilik Hatinya itu tengah berjalan Tertatih.

Sehun berjalan cepat untuk menghampiri Luhan. Ketika sudah sampai di depan Namja Cantik itu Ia langsung menumbangkan tubuhnya di sana.

" Apa yang kau lakukan? " Luhan Panik ketika sehun berjongkok di bawah kakinya menghadapkan Punggung kokohnya di hadapannya.

" Naiklah. " Perintah sehun.

" Ta- "

" Cepat! "

Sehun sangat menyukai semua yang ada pada Luhan. Tapi Ia tidak terlalu suka pada diri Luhan yaitu, Keras Kepalanya.

Dengan perlahan Luhan masuk kegendongan Sehun. Menruh tubuhnya di atas Punggung kokoh milik Sehunnya.

Sehun bangkit. Lalu membenarkan Posisi Luhan yang sekarang ada di punggungnya. Oh Kenapa Tubuh Luhan Begitu Ringan? Pantas saja tubuhnya kecil sekali.

Melangkah. Sehun membawa dirinya dan Luhan menuju Parkiran dimana Mobil miliknya berada, Karena Luhan Tidak memakai Mobil. Namja Cantik berwajah perempuan itu selalu di antar jemput oleh Supirnya.

" Gumawo. " Lirih Luhan.

" Untuk apa? "

" Karena sudah mengerjakan Lembar jawabanku dan Tumpangan Punggungnya. " Jawab Luhan.

" Tidak masalah. "

Luhan menyandarkan kepalanya di pundak lebar sehun. Menghirup dalam-dalam Aroma Ssang Namja milik sehun yang benar-benar sangat berbeda di bandingkan dengannnya. Menutup mata karena Kenyamanan itu.

" Aku tidak suka melihatmu Berjalan tertatih seperti itu. Aku lebih suka melihatmu tertatih karena kagiatan kita di atas ranjang. " Ucap sehun dengan Suara Sexynya. Oh Kalian tahu, Jika sehun melihat luhan berjalan tertatih seperti itu karena kegiatan mereka itu menimbulkan sensasi bangga untuk Namja Tampan berwajah datar itu.

Jika luhan sampai tertatih seperti itu, Berarti Pertempurannya di Atas ranjang menghajar Luhan benar-benar dahsyat.

" Sehuna-ah, Jangan bahas itu. " Luhan memerah Ia berujar lalu semakin menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sehun.

" Aku lebih suka wajahmu memerah dan berpeluh panas seperti seusai kita Bercinta di bandingkan melihat wajahmu yang pucat dan berpeluh dingin itu membuatku khawatir, Kau tahu. "

" Aku tahu. Dan berhenti membahas Soal ranjang ketika di sekolah. Kupingku panas mendengarnya. "

" Jadi jika aku membahasnya di tempat lain itu boleh ya? Seperti di Restourant, Aku boleh membahas pertempuran kita saat makan disana ya. Iya kan? "

" OH SEHUN BERHENTI BICARA KU BILANG! "

Oh oh sepertinya kita harus pergi sebelum Rusa China Cantik itu mengamuk kawan-kawan.

...

...

...

...

...

...

-EnD-

.

.

.

.

.

a/n : Maunya sih dibikin Drable. Iya, Itu loh yang setiap Series tapi setiap Chapnya Langsung END itu. Tapi gak tau juga bisa gak? :)