Sesosok gadis menatap layar laptopnya dengan ceria, jarinya tak berhenti menari-nari diatas keyboard. Ia menyeringai kecil sambil memposting statusnya.

Gilbert Orihara'izaya Beilschmidt'do-S.

Just now.

Gimana ya rasanya kalau gue masuk dunia Durarara.

5 likes.

Ia lalu menguap pelan, melihat jam yang ada di laptop.

"Sudah jam dua siang, saatnya Siesta~" ia berjalan menuju kamarnya lalu tertidur.

We... Are... HERE!

Durarara Fanfiction

Durarara © Narita Ryohgo

We Are Here © Kuroko Tetsuragi x Kaizen Katsumoto || Gilbert Orihara'izaya Beilschmidt'do-s x Ivan Heiwajima'shizuo Braginsky'do-m

Rate: T

Genre: Adventure, Friendship, Mystery, Supernatural.

Note: "Bla... bla... bla." Indonesian

Ikebukuro.

28th Januari 2015.

"Are? Ini dimana?"

Gadis itu mengedarkan pandangannya, mata coklat kemerah-merahannya menatap jalanan dengan tatapan bingung.

Perasaan tadi aku sedang siesta di kamar—itulah yang berada di pikiran gadis ini. Iapun berinisiatif untuk menanyakan kepada orang-orang yang lewat

"Ah... kamu! Iya kamu, ini dimana ya?" gadis itu bertanya pada orang yang kebetulan lewat, namun orang itu malah terdiam dan berbisik-bisik pada temannya yang ada di samping.

"Dia itu bilang apa ya?" tanyanya, dengan bahasa jepang, gadis itu terdiam.

Ini di Jepang? Gadis itu membatu, ia terdiam dan di lewati oleh orang-orang tadi.

"Jadi... ini di Jepang?" gumamnya, ia terus berjalan sampai akhirnya ia melihat sebuah restoran Sushi.

"Aku sedikit familiar dengan kedai sushi ini, padahal aku belum pernah ke Jepang ataupun ke restoran Jepang." Gumamnya (Maaf aku memang tidak pernah ke Jepang ataupun restoran jepang sebelumnya Bv )

Gadis itu memasuki tempat itu,dan dia kaget.

"Apa ini?" Ia benar-benar blank, ia mundur ke belakang lalu kabur dari restoran itu bahkan sebelum pelayan menghampirinya.

Ia berlari dan terus berlari.

'Yang tadi itu Simon kan? Yang di anime Durarara!" batinnya, ia terus berlari sampai ia tidak sadar—ada perempuan yang juga berlari dan.

BUAGH!

Tabrakan pun tak terindahkan, gadis itu—Kuroko Tetsuragi membuka matanya pelan, ia merasa ada hal yang lembut menyentuh bibirnya—ia terkaget ketika ia melihat bibirnya menyentuh bibir orang lain.

"H—hua! Sumimasen!" ia langsung berdiri dan membantu gadis yang baru saja ia tabrak dan parahnya ia cium (kecelakaan :v )

Sementara gadis itu terdiam sambil memegangi bibirnya—yang bersentuhan secara tidak sengaja dengan bibir Tetsuragi.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Tetsuragi sambil berpikir 'semoga ia tidak menganggapku Yuri...'

"Tidak... aku tidak apa-apa kok..." jawabnya, ia menatap gadis bermata coklat itu.

"Kamu orang Indonesia?" tanya gadis berkaos abu-abu tersebut. Yang di balas Tetsuragi dengan anggukan singkat.

"Kau juga orang Indonesia, namaku Kuroko Tetsuragi... kalau kamu." Gadis itu terdiam sejenak.

"Adminnya Gilbert Orihara'izaya Beilschmidt'do-S?" Tanyanya, Tetsuragi bingung, apa gadis ini mengenalnya.

"Kau mengenalku?" Tanyanya lagi, sementara Gadis itu menggangguk tanda 'iya'

"Ini aku! Kai! Adminnya Ivan Heiwajima'shizuo Braginsky'do-M." Kini Tetsuragi yang terdiam, ia menatap gadis itu Kaizen dengan tatapan 'wat?'

"Serius?!" tanyanya kaget—saking kagetnya ia ngomong pakai bahasa jepun (jangan salahkan aku -_- entah kenapa suka keceplosan pakai bahasa jepang.)

"Hn... tentu?" ia menatap pakaian Tetsuragi.

"Kau kenapa lari tadi?" Tanya Kai, ia menatap Tetsuragi yang tiba-tiba berwajah pucat.

"Kau tahu ini dimana?" Tanyanya, Kaizen mengangguk pelan.

"Ikebukuro bukan?" Tetsuragi menggangguk lalu ia mencengkram pundak Kai.

"Ini... Ikebukuro... di dunia DURARARA!" Sementara Kaizen hanya terdiam.

"Wat?" Tanyanya.

"Iya ini dunia Durarara! Tadi—tadi aku lari karena aku lihat Simon!"

"Tadi aku melihat—Hua?! Itu Heiwajima Shizuo!" Seru Kaizen sambil menunjuk sesosok bartender, Tetsuragi mengambil pocket knife dari kantong roknya, lalu melemparnya ke arah bartender tersebut.

Jleb

Pisau itu menusuk punggung Shizuo dengan sempurnya, ia berbalik dengan wajah geram—ia lalu menatap Tetsuragi yang mendekatinya.

"Hoi! Kau mau cari mati?!" sementara Kaizen berusaha untuk menghentikan gadis berambut raven itu.

"Kau... kau yang melempar pisau ini ya?" Tanya Shizuo yang dibalas angukan dari gadis pendek itu (Gomen kalau gue pendek)

"Hah... tapi aku tidak akan memukut wanita—sampai jumpa."

Jleb.

Kali ini perut Shizuo yang tertusuk pisau, ia lalu menatap Tetsuragi yang sudah kembali dengan pisau yang baru saja diambil dari punggungnya Shizuo.

"Kau harus mati..." gumamnya, ia mengeluarkan pisau itu dari perut Shizuo.

"Hoi! Kita harus lari!" Kaizen menarik tangan kiri Tetsuragi lalu mengajaknya pergi dari tempat itu, sebelum Shizuo mengamuk.

Pembatas.

"Hosh hosh hosh... kau gila apa?!" Tetsuragi hanya menatap Kaizen dengan tatapan agak kesal.

"Gomenasai..." katanya.

'Cih bukan urusanmu.' Padahal itu yang ada dipikirannya yang sebenarnya.

"Ayo kita mampir ke toko baju..." ujar Kaizen.

"Lukate kita bawa uang..." Kaizen memamerkan tas kecil yang ada disampingnya.

"Aku bawa kok..."

"Tapi kita kan ada di Jepang..."

Kali ini hanya angin yang menjawab kata-kata Tetsuragi.

"Iya juga... kalau begitu kita harus bekerja!" seru Kaizen. Namun masalahnya mereka mau kerja dimana? Hanya tuhan yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Mereka kembali berjalan, langit Ikebukuro mulai menggelap tanda malam mulai datang, mereka berjalan di sekitaran Trotoar lalu berhenti di depan zebra cross.

Tiba-tiba di depan mereka melintas sebuah motor hitam tanpa lampu depan.

"Dia... Kubinashi Rider." Gumam Tetsuragi, lalu ia dan Kaizen melanjutkan perjalannya di Ikebukuro.

"Haaa... ternyata ini memang dunia Durarara!" seru Kaizen. Sementara Tetsuragi terdiam, Tetsuragi memang orang yang jarang berbicara di dunia nyata—bisanya cuman ngebacot di SosMed.

"Kubinashi rider... kau melihatnya bukan..." tanya Tetsuragi, ia menatap Kaizen dengan tatapan datarnya.

"Iya... aku melihatnya..." mereka tiba di sebuah toko sushi, pada akhirnya mereka memutuskan untuk bekerja.

"Ah~ Okyaku-san..."

"Ah tidak... kami ingin bekerja disini..." Ucap Tetsuragi memotong perkataan Simon.

"Oh begitu... baiklah kalian boleh bekerja disini. Kalian mulai bekerja besok." Ucapnya.

Saa... bagaimana hidup mereka?

Kaizen dan Tetsuragi berjalan di sekitar Raira Gakuen, setelah ke Rusian Sushi mereka memutuskan untuk mencari tempat untuk bisa ditiduri, ditengah perjalanan tiba-tiba tas kecil milik Kaizen diculik—eh dicuri. Oleh pemuda yang tidak dikenal.

"Woy! Tasku!" Serunya, sementara Tetsuragi terdiam, ia menggenggam tiang listrik lalu.

"KAU... DASAR COPET KAMPREEEETTTTTTTT!" Melemparnya tepat pada pencuri itu—menyebabkannya pingsan seketika.

"Hosh... hosh... hosh... aduh tanganku sakit..." Tetsuragi mengibas-ngibaskan kedua tangannya.

"Tetsu-chan..."

"Nani Kai-kun?" tanyanya, Kaizen hanya menunjuk korban dari lemparan Tiang Listrik tadi.

"Eh?" Sementara Tetsuragi hanya terdiam melihat apa yang ada di depannnya.

TBC

Akhirnya! Selesai juga... ini FF perdana aku di fandom Durarara! Ahahaha mana gaje gini.

Oh ya Sankyuu ya Kaijen udah mau kolab, chap 2nya Yoroshiku.