FanFiction of Fairy Tail
Hello Natsu!
(Watashi no me ni:di mataku)
Present Pairing Natsu and Lucy, a few of another character from Fairy Tail credit Hiro Mashima
.
.
Warning : OOC, Typo(s), etc...
.
.
Kota Magnolia. 126 Mill dari Kota Chaon, lebih tepatnya bekas Kota. Karena beberapa bulan lalu Kota Chaon ini telah diserang oleh Acnologia, Naga yang sangat kuat yang berhubungan dengan sihir kegelapan. Pangeran sihir kegelapan. Zeref.
Bersyukur guild terkuat di Fiore berhasil menghentikan amukan Acnologia, jika tidak mungkin bukan cuma Kota Chaon yang hampir rata dengan tanah.
"OTOKOOO… Gray kau seharusnya lebih bersemangat!" seru pria berotot dengan tubuh tegap pemilik sihir take over-beast menantang lelaki bertelanjang dada yang menguasai sihir ice.
"Aku sedang tidak mood Elfman" jawab Gray singkat dengan wajah kusut. Tampak jelas dia sedang dalam keadaaan mood yang tidak baik siang ini. "Gray-sama, kau bahkan tetap sangat mempesona saat sedang tidak bersemangat~".
"Ara..ara Juvia, kau selalu saja dapat menghibur Gray" timpal Mirajane saat mendengar Juvia yang menganggumi Gray seperti biasa, setiap saat.
Tanpa memperdulikan Elfman maupun Juvia lebih lanjut Gray melirik Erza sang titania yang sedari tadi memperhatikan gadis diujung ruangan yang tampak sedang memeluk gentong bir sambil sesekali menuangkan isinya kedalam cangkir di depannya. Sebenarnya cangkir tersebut jauh lebih besar dari ukuran tangan si gadis yang lentik itu, tapi kenyataannya sudah berjam-jam gadis itu berulang kali meneguk habis bir yang selalu memenuhi gelas tersebut.
"Erza" panggil Gray
"Aku juga mencemaskannya, sama sepertimu. Tetapi tak ada yang bisa kita lakukan sekarang selain memberikannya waktu untuk melepas semua dukanya." Jawab Erza, tatapannya tak pernah lepas dari gadis tersebut.
"Ohayou, Lucy" sapa seorang gadis berambut coklat dengan gentong bir di tangannya.
"Ohayou..hiks..Ca..hiks..na" jawab gadis cantik nan montok dengan rambutnya yang pirang.
"Ha..Ha..Ha..Ohayou minna~ !" seru Lucy tiba-tiba
"Ohayou Lussy"
"Lu-chan..O..Ohayaou"
"Ohayou Bunny girl"
"Ohayou Lucy-san"
"Yo! Ohayou Luce"
Mata Lucy membelalak, tampak Kristal honey-brown membesar di matanya yang kini mulai mengeluarkan air mata, tapi bibirnya menyunggingkan senyum, wajah cantiknya merona dan pipinya tampak kemerahan entah karena tersipu atau karena dosis bir yang diminumnya telah melebihi kekuatan tubuhnya menerima minuman yang memabukkan tersebut.
"Na..t..su.." ucap Lucy lirih
Natsu tersenyum manis, bukan, lebih tepatnya ia tersenyum dengan sangat manis membuat degup jantung Lucy berdentum-dentum seperti meriam yang ditembakan untuk memenangkan perang. Wajah Natsu sangat imut saat seperti ini setidaknya itulah yang ada dibenak Lucy saat ini.
Tiba-tiba saja Erza bangkit dari tempatnya duduk dan mendekati Lucy di pojok ruangan guild, "Lucy".
"Hn? Ada apa Erza?" Tanya Lucy saat menyadari Erza memanggil namanya.
"Gomene" Erza tertunduk, bulir-bulir air dari kesedihan mulai menghiasi wajahnya yang telah hampir tetutup dengan rambut scarlet nya, akibat ia menunduk dalam-dalam.
"A..Ano.. Kau kenapa Erza?" Lucy agaknya panic melihat teman baiknya tiba-tiba menangis seperti itu.
Melihat Erza, para Nakama yang lain pun satu persatu ikut meneteskan bulir kesedihan di pelupuk panca indera penglihatan mereka.
"Lu-chan..Hwaa"
"Lussy…"
"Lucy"
"Lucy-san"
"…"
"Ka..kalian aneh" Lucy terbata tampak dia sangat kebingungan. Ia merasa sangat bingung melihat teman-temannya tiba-tiba bersedih seperti itu.
"Sayonara..Natsu,Erza,Gray,Mira,Juvia,Happy…!"
"Sayonara minna! A..Aku pulang duluan, sampai jumpa besok"
Dengan langkah terhuyung, mungkin karena efek bir. Lucy berjalan keluar Guild, namun setelah beberapa langkah ia menoleh pada teman-temannya.
"Natsu, besok pagi jangan membangunkanku dari jendela seperti tadi pagi" ucap Lucy kesal, "Ashita reru made, Natsu!" lanjut Lucy diiringi senyum manis. Sangat manis.
Setelah itu Lucy berlalu pergi keluar guild menuju rumahnya.
Sementara itu semua orang di guild masih terpaku melihat Lucy, tampak kesedihan mendalam di tiap wajah mereka bahkan beberapa tak hentinya mengeluarkan air mata.
"Kita harus Menemukan Natsu secepatnya, aku tak bisa terus melihat Lucy seperti itu sejak menghilangnya Natsu" erza memulai memecah kebekuan suasana.
"Aku akan menemani Lu-chan pulang" Levy, sahabat baik Lucy berkata seraya berjalan keluar guild menyusul Lucy.
Dengan wajah sedih Juvia berkata "Ta.. tapi bukankah Natsu-san telah.."
Konbawa minna!
Ini fic aq yang kedua, gaje ya aaaargghh (banting galon)
hiks..gomenne..
Butuh bimbingan dari para senpai ( bungkuk'' 93derajat)
Sekali lagi maaf kalau abalnessisasi+gajenisisasi hwaaaa..
Chuu*Runming
