Buku Harian Namjin
Seokjin itu jenis wanita mandiri. Selama semua hal masih bisa dilakukan oleh kedua tangan berjari lentiknya itu, berarti pantang baginya untuk repot-repot menyusahkan suami. Terlebih Seokjin punya sifat yang sangat perfeksionis. Sulit baginya menerima berapa hal yang tak sesuai keinginannya.
Nah kebalikannya, Namjoon si suami justru cenderung ceroboh. Selalu mencari pemecahan masalah yang simple dan secepatnya tuntas. Kurang rapi sedikit tak masalah, yang penting tujuan utama tercapai. Aduh, yang seperti ini sulit ditoleransi Seokjin.
.
.
Bagi Seokjin, saat makan artinya semua hal sudah tersedia komplit di atas meja. Makanan yang terhidang rapi di atas wadah-wadah. Teko air minum, tisue, aneka saos, dan sendok-garpu-sumpit. Maka dari itu dia menata meja makan mereka dengan botol-botol tempat saus, kotak tisue, dengan bentuk-bentuk yang lucu dan unik. Bahkan tempat perlengkapan sendoknya dia desain sendiri menyerupai sebuah almari mungil yang sangat manis.
Lalu bagi Namjin yang risih melihat sebuah tempat penuh sesak demgan berbagai perlengkapan, meja makan mereka itu malah seperti galeri mini di musium barang antik. Hm, sedikit membuatnya meringis. Tapi, mana berani dia protes. Nanti nyonya besar bisa marah.
Nyonya Kim Seokjin maksudnya.
Jadi, bagaimana jalan keluarnya?
Mudah sih, dia tinggal memprovokasi si istri untuk mencoba "kegiatan malam" meraka di meja makan. Sambil terus membual soal sensasinya yang katanya luar biasa. Dan... Sukses. Benda-benda itu aman tersimpan di lemari hias oleh istrinya sendiri, dan baru akan dikeluarkan kalau ada tamu yang ikut makan.
Hehe... Seru kan? Masalah jadi selesai tanpa harus ribut. Jangan lupa bonusnya, "Petualangan Liar" nya di atas meja.
.
.
Jangan tanya soal cinta!
Namjoon jelas sekali sangat dan hanya mencintai Seokjin. Begitu pula sebaliknya.
Biar kata Seokjin kadang bawel saat datang bulan. Kegiatan bersih-bersihnya kadang kelewatan sampai pernah membuang file penting kerjaan Namjoon. Suka mendadak jadi macan galak jika Namjoon di dekati wanita lain. Tapi dimata Namjoon, hanya Seokjin-lah bidadari hatinya, permaisuri jiwanya, ratu di kerajaan cintanya, ibu dari anak-anaknya kelak. Wanita yang senyumnya mengurai rasa lelahnya sepulang kerja. Hanya Seokjin seorang.
Juga bagi Seokjin, hanya Namjoon-lah pria yang berhasil menculiknya dari kecintaannya atas kesendirian.
Meski pun Namjoon punya kebiasaan tidur yang aneh dengan mulitnya yang selalu menganga itu. Juga sifat joroknya yang menyebalkan. Suka melontarkan pertanyaan random yang unik. Seperti, kenapa unta punya punuk? Kenapa dalam event penghargaan selalu memakai red carpet, bukannya blue carpet atau black carpet? Auuh, pertanyaan yang sangat berkualitas. Well, apapun itu. Namjoon adalah orang yang dia cintai. Orang yang membuatnya merasa terlindungi, temannya dalam berpetualang, patner dalam membasmi kesempitan dari masa-masa sulit. Hanya Namjoon seorang.
Tapi, siapa bilang perjalan cinta mereka sebelum bersama adalah sebuah perjalanan mulus tanpa onak dan duri?
Tidak.
Hubungan mereka justru dimulai dari kisah sedih bernama kematian.
Sebelum saat ini Seokjin terlihat sangat cantik dengan senyummya, dulu dia peri awan memdung yang berselimut duka. Tak terhingga bilangan tetes air matanya telah tumpah.
Percaya atau tidak. Pertemuan pertama meraka bukanlah taman indah berhiaskan aneka bunga. Tempat yang tak terbayangkan bagimu untuk bersua kisah cinta.
Pemakaman.
Dan, mari kita mulai menapak tilas. . .
End/Tbc?
A/N : Ada masih ingat saya?
Hehe... Hallo lagi! Assalamualaikum!
Jadi, ceritanya saya lagi merayu kalian untuk menerima saya kembali di sini. Soal kemarin cerita yg telah terhapus, sayang sekali tak mungkin untuk di upload lagi atau dilanjutkan. Untuk itu, saya akan bikin cerita-cerita baru.
Kalian mau kan nerima saya lagi? 😳😳
