AKATSUKI DIPAKSA SEKOLAH
CHAPTER 1
DISCLAIMER : PARA AKATSUKI MILIK MASASHI KISHIMOTO SEORANG.
WARNING : TYPO, OOC, TEMA PASARAN, DLL.
RATE : T
GENRE : HUMOR, FRIENDSHIP
.
.
.
.
.
.
.
Siang itu dimulai dengan keributan di markas Akatsuki, mulai dari krim anti keriput milik Itachi yang hilang hingga mie rasa peppermint sapi panggang milik Pein juga tak luput dari kehilangan secara misterius ini. Bahkan majalah bokep simpanan pein hilang entah kemana, dan kini Duo itu sedang mencari di segala penjuru ruangan untuk mendapatkan benda serta makanan tercinta mereka /plak.
Hidan keluar dari kamarnya sembari menenteng handuk, yap ia belum mandi sama sekali. Nampak ia tidak terlalu perduli dengan keributan sekitar atau lebih tepatnya ia tidak mau perduli dengan Duo gendeng itu.
"Kalian ini, benda seperti itu saja kenapa harus dicari cari. Apa untungnya benda seperti itu" Yap kata-kata yang keluar dari mulut Hidan tersebut sukses membuat Duo itu memberi deathglare kearah Hidan. Hidan otomatis langsung ngacir daripada dijadikan nasi pecel.
Okay, setelah di dalam terjadi chaos. Kita harus beralih keluar sebentar dan yah kita bisa melihat dua makhluk aneh bin ajaib yang tak lain tak bukan ada Zetsu dan Kisame yang lagi mengurusi hobi mereka masing masing.
(Ps : Zetsu punya taman didepan markas Akatsuki, sedangkan Kisame mempunyai empang di dekat markas juga).
"Ngomong ngomong dimana ya Sasori?" Kisame bertanya tanya, dimana si sasori si saos tiram itu sekarang.
"Paling dikamar, biasa ngebo" kata Zetsu ngasal, wong dia asik nyiramin tanaman tercintanya kok.
Tak lama, datang Deidara dan Tobi dengan nafas ngos-ngosan kek mau mokad. Sedangkan Tobi sendiri masih segar bugar tanpa ada kelelahan sekalipun.
"Gimana Dei olahraga lu?" Tanya Zetsu yang sedari tadi sibuk menyirami tanaman. Padahal sudah basah masih aja di siram mulu *author dilalap venus playtrap*.
"Tobi anak nakal, un" Deidara langsung duduk di tempat, masih ngos-ngosan karena dibawa jogging sama Tobi.
"Deidara-senpai harusnya lebih semangat lagi, liat Tobi. Ga capek-capek sama sekali" Kata Tobi yang masih melakukan jogging di tempat.
"Halah Dei, orang Jogging aja biasa kali lebay amat lu." Kata Kisame yang ternyata tidak tahu kesialan yang menimpa Deidara tadi pagi.
"Tobi ngajak Deidara pas jam 5 subuh buat joggingnya, lihat sekarang jam berapa" Zetsu menunjukkan Jam kearah Kisame yang kini sudah jam 12 siang, Kisame langsung pasang tampang Sweatdrop. Pantes aja Deidara sampai ngos-ngosan. (sekali kali Akatsuki saya bikin kaya)
"Emang bener ya? Kita di masukin ke sekolahan sama Pain, un?" Deidara mencoba mencari topik lain atau lebih tepatnya ia nguping pembicaraan Pain dari luar kamar pas mau berangkat jogging.
"He-eh" Pein yang keluar dari markas sembari ngupil langsung membuat Kisame yang berdiri di pinggir empang kaget dan otomatis langsung nyebur ke air. Zetsu yang melihat hanya bisa tertawa laknat menertawakan Kisame.
"Awas lu!" Kisame nunjuk nunjuk Zetsu yang lagi tertawa terbahak bahak persis kek bocil yang nunjuk-nunjuk minta beliin permen ke emaknya.
Tak lama Konan dan Kakuzu pun kembali dari "belanja belanja session" nya, wajahnya terlihat sangat muram, dongkol, marah dicampur jadi satu kayak es campur *plak*.
"Konan chuayankkk~" Pein langsung pergi melengos melewati Akatsuki yang lain untuk menemui yayang tercintanya, namun yang dipanggil hanya melengos masuk ke dalam tak memperdulikan Pain. Yang lain minus Kakuzu hanya bisa menahan tawa. Iya kali lu mau ketawa yang ada malah kena Shinra Tensei.
"LU APAIN KONAN GUA, ZU?!" Pain sudah berurat menahan amarah, ini pasti Kakuzu bikin malu lagi piker dia.
"Ga kenapa napa kok." Kakuzu yang Anteng langsung duduk di Batu yang bertengger di depan halaman markas Akatsuki.
"Tau ajalah lu Kakuzu orangnya gimana, nawar ga nanggung-nanggung, un" Deidara buka suara, ia inget ketika belanja sama Kakuzu dikasih 2 Ryo doang.
"Jadi Pain, gimana lu katanya kan mau masukin kite kite ke sekolah nih" Kata Kisame dan Zetsu berbarengan *cieee jodoh* *plak*
"HAVAHHH! NGAPAIN LU MASUKIN KITA KE SEKOLAH SEMUA? BIAYANYA KAN MAHAL DAN- PFFT!" Belum selesai Kakuzu ngomong, mulutnya langsung di bekep dengan Pain pakai tangan.
"Ya siapa suruh lu pakai taruhan sama nenek Tsunade, kalah lagi. Habis kan kita semua di masukin semua" Terungkap sudah kalau Kakuzu kalah taruhan tadi malam sama Tsunade, Syarat menangnya Tsunade ngasih mereka 10juta ryo tapi kalo kalah Kakuzu dan Akatsuki yang lainnya harus masuk sekolah biar makin DISIPLIN secara Akatsuki kan geng terngeri terkece terashiap *author ditampol bolak balik*.
Pein langsung ngelepasin bekepan di mulutnya Kakuzu, Nampak tangannya si Pein berair tanda bahwa ia bekepnya kedalaman sehingga liurnya kena di tangan Pain, Yikess.
"Anjir bau Jigong" Pein yang pakai acara di nyium tangan langsung pergi ngacir ke kamar mandi buat nyuci tangannya pakai kembang tujuh rupa. Sedangkan Kakuzu sendiri cepat cepat ngacir ke tempat penyimpanan kas Akatsuki. Ngapain lagi kalo ga ngitung duit.
Sasori akhirnya kembali dari pengembaraannya yang jauh menuju sekolah yang bernama Konoha Gakuen, ya terungkap kalau dia pagi pagi disuruh Pain buat daftar ke sekolah.
"Sasori-danna, Dari mana saja kau, un?" Tanya Deidara yang melihat Sasori yang seperti gembel *author dihajar fansnya sasori*
"Gila, rese bener dah si Pain pakai nyuruh nyuruh gua daftarin sekolah jam 6 pagi kan nunggu dulu tuh. Mana antriannya panjang banget lagi." Sasori hanya bisa melampiaskan kekesalannya pada batu besar dengan menginjak injaknya. Persis kek bocil ngambek ga di kasi permen.
"Daripada terlambat, dah dah masuk dah kalian semua kedalam ntar di culik" Kata Pain menyeleneh, siapa juga yang kurang kerjaan nyulik Akatsuki, yang ada lu yang di culik sama Akatsuki, yang lain hanya bisa manut ngikutin perintah Pain.
"Oh mie rasa peppermint tadi enak banget dah, punya siapa sih?" Kata Sasori yang sukses dapat getokan kepala dari Pain, pantes habis pikirnya. Sasori hanya bisa nyengir ga jelas.
"Oh iya, kata kepala sekolah kita udah bisa mulai sekolah besok. Soal biaya kata nenek Tsunade kita di gratisin karena kita udah tobat" Kata Sasori panjang lebar dan yang lain hanya ber ooh ria.
Mereka kumpul di ruang tengah, sembari membahas hal hal apa aja sih yang ada di sekolah itu. Ngapain aja sih di sekolah itu, maklum Akatsuki sekolah ninja bukan sekolah SMA.
"Kata buk Tsunade sendiri, ada yang masuk kelas Dua dan Tiga" Sontak yang lain pun langsung menerka nerka siapa saja yang masuk kelas 2 dan 3.
"Jadi karena nenek sudah berbaik hati jadinya kita haru-" Belum selesai Pain ngomong author pun datang dari loteng sambil bilang.
"CUT CUT!"
"AUTHOR SABLENG, NGAPAIN LU MOTONG GUA NGOMONG" Pain marah seketika karena acara semangat 45 nya harus di cut.
"GA MAU TAU YANG PENTING CUT' Kata Author sembari menyuruh anak anak yang lain kembali melakukan kerjaan mereka masing masing sembari menunggu hari dimana mereka akan sekolah.
TBC
.
.
.
.
.
.
.
.
Halo semua, mohon maaf jika terlalu pendek ya. Karena pembuatan cerita sangat sangat malam, jadinya author ngetiknya setengah tidur /plak.
Maaf juga kalau humor dan typo mungkin masih banyak bertebaran. Dan juga bagi yang ingin bertanya silahkan, bahkan memberikan kritik dan saran boleh namun Author tidak menerima Flame. Author lebih suka sama kritik yang membangun.
Pain : Halah, bilang aja lu mau tidur + habis ide kan.
Author : udah ah lu dari tadi juga *kasih kaus kaki keramat milik Kakuzu*
Pain : *pingsan seketika*
Author : Okeh kalau begitu saya izin pamit dulu ya, see you next week.
