Wounds That Can't Be Cured
Chapter 0. Prologue
Naruto Kishimoto Masashi
Original Character: Naruto Kishimoto Masashi
Inspired by. 50 Shades of Gray and Twilight Trilogy
Written by. " Scarlet The Servant of Evil " [Sakura H. and Sasuke U.]
Pemuda berpakaian serba hitam dengan rambut raven-nya itu memberikan kecupan singkatnya kepada seorang wanita di depannya. Dia tersenyum tipis kepada wanita itu. Dalam satu detik saja, wajah wanita itu berubah merah sepenuhnya.
"Ini merupakan malam yang menyenangkan, Karin," bisik pemuda tersebut di telinga wanita didepannya. Suaranya terdengar seksi sekali.
"Aku juga merasakan hal yang sama, cium aku lagi," pintanya manja kepada pemuda berwajah tampan itu. Dia sedikit memajukan bibirnya.
Manik berwarna hitam menatapnya tajam ketika mendengar permintaan wanita di depannya. Tanpa pikir panjang lagi, dia mengangkat dagu wanita itu. Dia menempelkan bibir seksinya dengan bibir si wanita yang telah dipoles lipstick berwarna merah. Melahap bibir wanita seksi itu dengan penuh nafsu.
Pemuda yang diketahui bernama Uchiha Sasuke itu mencium wanita itu dengan sangat lembut. Sasuke menyibakkan rambut wanita itu. Mengelus leher wanita tersebut bermaksud merangsangnya.
"Aku suka lehermu," bisik Sasuke ketika melepaskan ciuman mereka.
Wanita itu hanya terpaku. Hanyut dalam kenikmatan dari ciuman yang diberikan oleh Sasuke. "Bisa kita lakukan lagi besok? Aku suka 'pedang'-mu," tanya wanita itu kemudian. Tangan kanannya meraba-raba dada bidang Sasuke.
Sasuke tersenyum. "Maaf. Aku rasa tidak," kata Sasuke tersenyum manis. Sasuke menyingkirkan tangan wanita itu dari dadanya.
Wanita itu menatapnya kecewa. "Mengapa?" tanya wanita itu terlihat sedikit kecewa.
"Karena, kau akan mati olehku," kata Sasuke singkat.
Mata wanita itu membulat mendengar perkataan Sasuke yang terdengar menggantung. "Apa katamu? 'Mati'? Don't kidding me…" wanita itu tertawa terbahak-bahak kemudian.
Sasuke hanya tersenyum tidak menjawab. Lalu dia menyeringai. Menampakkan gigi taringnya yang sangat tajam. Wanita bernama Karin itu berhenti tertawa ketika melihat gigi taring Sasuke yang sangat panjang dan terlihat lebih tajam dari milik manusia kebanyakan. Tanpa sadar, wanita itu mundur beberapa langkah.
"Kenapa kau melangkah mundur?" tanya Sasuke memiringkan kepalanya.
Wanita itu memasang wajah pucat. Dia tetap mundur beberapa langkah.
Manik berwarna obsidian itu tampak mengilat tajam. Tiba-tiba, warna bola matanya itu berubah warna menjadi warna merah menyala. Menatap mata wanita itu dengan tatapan tajam dan menusuk. Seringainya memang terlihat seksi untuk wanita kebanyakan. Juga menakuti para wanita yang melihatnya.
"Kau tahu? Setiap wanita yang menghabiskan satu malam denganku tidak akan hidup esok paginya. Kau tahu kenapa?" tanya Sasuke memojokkannya.
Wanita itu tidak menjawab. Dia tetap melangkah mundur. Wanita itu merasakan aura tidak biasa pada pemuda itu.
"Karena mereka mati karena kehabisan darah," kata Sasuke masih dengan nada menggantung. "Mati karena kehabisan darah bukan karena kecelakaan. Ataupun karena senjata yang aku gunakan seperti pisau, kapak, gergaji, tentu saja bukan itu," Sasuke menjelaskan dengan wajah manisnya.
"Lalu apa?" Sasuke menyeringai ketika mendengar wanita itu membalas perkataannya.
"Aku minum darah mereka tanpa tersisa satu tetes darah pun pada tubuh mereka," Sasuke menampakkan taringnya lebih jelas. "Kau akan menjadi salah satu dari mereka," perkataan Sasuke benar-benar membuat Karin takut.
Mata Karin berkaca-kaca. "Kumohon, Sasuke. Jangan bercanda! Aku tahu kau hanya menggunakan gigi taring palsu untuk mengerjaiku. Ya, 'kan?" ujar Karin tidak percaya.
"Apa manusia biasa bisa melakukan ini?" Sasuke melepaskan jaket kulit hitamnya lalu dia lempar ke sembarang tempat. Sasuke melepaskan kaus hitam tipis yang dipakainya. Menampakkan tubuh atletisnya yang seksi. Juga tonjolan-tonjolan pada perutnya yang membuat wanita manapun merasa bergairah.
Sasuke menampakkan seringainya lebih lebar. Pada tulang belikatnya, tiba-tiba muncul tonjolan yang makin lama semakin membesar. Menampakkan sebuah sayap lebar seperti kelelawar berwarna hitam. Sayapnya dia kepakkan sehingga membuat benda di belakangnya berterbangan.
Karin menatap pemuda di depannya tidak percaya. "Kau…bukan…manusia…" Karin tergagap. Air mata mulai mengalir dari matanya.
"Manusia biasanya menyebutku…"
Karin langsung membalikkan badan. Lari dari tempat dia berdiri. Dia merogoh tasnya. Meraih ponselnya. Menekan nomor 911 untuk menghubungi nomor polisi.
Karin menempelkan ponselnya pada telinganya.
"Ada yang bisa kami bantu?" muncul suara di ponselnya.
Karin bernafas lega ketika polisi telah mengangkat teleponnya. Langsung saja dia mengadukan semuanya apa yang sedang terjadi sekarang. "Polisi, kumohon tolong aku! Ada pria gila berwajah tampan yang memiliki taring dan mengepakkan sayapnya di depanku!" adu Karin dengan nafas tersenggal-senggal.
"Apa yang anda bicarakan? Apa anda sedang main-main saja?" suara polwan yang mengangkat teleponnya terdengar tidak memercayainya.
Sasuke tertawa terbahak-bahak mendengar bagaimana Karin mengadukannya pada polisi. Dia mengepakkan sayapnya mengejar Karin.
Sasuke menarik tangan wanita itu kasar. Ponselnya Sasuke rebut lalu dia lempar menuju saluran air yang ada di dekatnya. Karin berteriak kesakitan ketika merasakan tulangnya hastanya patah saat Sasuke menariknya.
"…vampire…" Sasuke membisikkan sebuah kata pada telinga wanita malang itu. Suaranya terdengar serak. Dia mendekap wanita itu hangat. "Tenanglah, Sayang. Tenang dan rasakan bagaimana kedua gigi taringku ini menembus kulit lehermu. Mengisap habis seluruh darah pada tubuhmu," ujar Sasuke lagi sambil menyeringai pada Karin. Dia mengangkat dagu Karin sehingga wanita itu mendongakkan kepalanya.
"Jangan… Tolong aku! Seseorang, kumohon tolong aku!" teriak Karin sekeras-kerasnya. Sedangkan air mata sudah membasahi pipinya.
"Huh, keras kepala sekali!" kata Sasuke sedikit kesal.
Sasuke menahan kedua tangan Karin agar dia tidak bisa bergerak. Sasuke menyingkirkan rambut Karin yang menutupi lehernya. Dia membuka mulutnya.
Karin membelalakkan matanya ketika gigi Sasuke menancap di lehernya. Sasuke memejamkan matanya. Dia mulai menghisap darah wanita malang tersebut. Setelah merasa telah meminum banyak darah, tubuh Karin perlahan melemas. Wanita itu merasakan tidak ada sama sekali tenaga yang tersisa dalam dirinya. Sasuke melepaskan kedua tangan Karin. Lalu tangannya itu dia gunakan untuk menutupi mata Karin.
Sasuke melepaskan giginya ketika darah wanita itu sudah habis diminum olehnya. Sasuke melepaskan mayat wanita itu ke tanah. Dia membersihkan darah yang tersisa di sisi bibirnya dengan sapu tangan putih miliknya.
Sasuke kembali menyembunyikan sayapnya di balik punggungnya. Mengembalikan warna matanya. Lalu, dia mengenakan kembali kausnya. Dia memungut jaket kulitnya yang terlempar cukup jauh akibat kepakan sayap raksasanya tadi.
"Darahmu terasa tidak enak!" Sasuke menatap mayat Karin yang tergeletak di tanah. "Mengapa selama aku hidup, aku tidak pernah merasakan darah wanita yang enak, sih? Sudahlah, lebih baik pulang saja. Walaupun vampir tidak butuh tidur selama hidupnya, sih, tapi aku butuh tidur sekarang!" Sasuke merenggangkan ototnya. Dia menyibakkan rambutnya. Lalu, pemuda itu melangkah pergi meninggalkan mayat Karin yang sudah tidak 'berisi' lagi.
Sasuke menjetikkan jarinya bak pesulap. Tiba-tiba tubuhnya berubah menjadi kelelawar yang terbang menjauhi tempat itu.
Seorang gadis berambut pink dengan tubuh setengah telanjang itu tampak melahap rakus sesuatu. Dia yang hanya terbalut oleh pakaian dalam berenda berwarna hitam itu tampak memakan sesuatu yang 'tidak biasa'.
"Ah, jantungmu ternyata enak, Suigetsu," kata gadis itu melahap habis organ mayat tersebut. Mayat pemuda berambut biru itu keadaannya sangatlah mengenaskan. Organ tubuhnya terkoyak habis tanpa sisa. Sehingga tubuhnya tampak 'kosong' tanpa isi.
"Ah, daging manusia memang yang terbaik!" jerit gadis itu. Mulutnya belepotan dengan darah dan sisa daging. Wajahnya yang cantik juga ternodai oleh darah dan daging dari tubuh pemuda itu.
"Menghabiskan satu malam denganmu tidak sia-sia. Aku merasa puas dan aku akan kenyang sampai hari esok, Suigetsu," gadis itu menyeringai menunjukkan sederet gigi tajamnya yang menyeramkan.
Gadis itu memakai beberapa pakaiannya yang berserakkan diatas kasur.
Setelah berpakaian, dia membuka jendela kamar hotel itu lebar-lebar. Dia melolong bak serigala. Tiba-tiba, muncul bulu kemerah-merahan yang perlahan menutupi kulit putihnya yang cantik. Matanya yang berwarna hijau tampak mengilat karena diterpa sinar bulan. Angin malam menyibakkan rambut pink-nya sebelum rambut itu memendek, berganti menjadi bulu berwarna merah.
"Oke, Haruno Sakura akan mencari 'mangsa' lagi!" katanya senang. Lalu dia melompat dari jendela kamar tanpa ada yang melihat. "Daging manusia memang memuaskan," katanya sambil menjilat bibir bawahnya sebelum menapakkan keempat kakinya di tanah dalam wujudnya yang sebenarnya.
"Manusia memang mengenyangkan," kata mereka dalam wujud aslinya bersamaan.
A/N: Aaahhh?!
Sumpah, Author mesem sendiri waktu buat adegannya Sasuke. Author juga gidik-gidik ngeri bayangin adengan gore-nya Sakura yang diskip.
Lho? Ini maksudnya apa? Sasuke-nya vampire, Sakura-nya werewolf? Mana letak cerita cintanya mereka? Yah, entar dulu, Wahai Readers yang Tersayang. Author disini pengen buat cerita dengan 'bumbu' yang berbeda. Yaitu percintaan atara vampire dan werewolf yang tidak biasa! Wahahahahahaha!
#disumpel batu
Yep, review-nya jangan lupa..
