Title : Lets Get Married
Pairing : wonkyu, changkyu
Genre : Family - Romance?
Rating : K+
.
.
Summary : Kyuhyun dihadapkan dengan dua pilihan. Dia harus memilih salah satu dari dua pria asing yang dijodohkan dengannya untuk menjadi pendamping hidupnya kelak. Kyuhyun juga dipusingkan dengan beberapa misi yang harus dilakukannya bersama kedua pria itu/ Wonkyu Changkyu/
A/n :
Apa salah satu dari kalian adalah seorang penggemar komik? Nah, sebelum masuk kedalam cerita, biarkan saya menjelaskan sedikit tentang asal cerita yang saya buat ini.
Well, bisa dibilang ide cerita ini bukan murni milik saya. Ya, saya mengambil ide cerita ini dari salah satu komik dengan judul yang sama milik Wataru Mizukami. Komik ini juga ada didalam Nakayoshi edisi 2003.
Tapi, perlu di garis bawahi, saya hanya mengambil beberapa ide cerita dari komik tersebut dan mendaur ulangnya lagi dengan alur yang saya buat sendiri. Jika kalian pernah baca silahkan dilihat persamaan dan perbedaannya kkk. So, Happy Reading ^_^
.
.
.
Sudah hampir satu jam Kyuhyun duduk di tempat ini seorang diri, namun orang yang katanya akan menjemputnya tak kunjung datang. Kyuhyun merasa terbuang. Kyuhyun merasa seperti anak hilang dengan ransel biru di punggungnya serta bannie coklat menutupi sebagian rambutnya.
Kyuhyun menghela napas panjang. Dia tidak habis pikir pada keluarganya yang tiba – tiba saja mengirimnya ke Seoul karena perjodohan ini. Ya, yang Kyuhyun tau, sejak dia masih berumur 7 tahun, eomma-nya sudah memberitahu Kyuhyun kalau dia akan dijodohkan dengan seorang lelaki. LE-LA-KI. Bayangkan.
Tapi jaman sekarang hubungan sesama jenis bukan hal yang tabu lagi, melainkan sesuatu yang wajar. Karena itu pula keluarga Kyuhyun selalu merawatnya dengan baik. Dari kecil Kyuhyun sudah terbiasa dimanjakan. Bahkan Di umurnya yang sudah 17 tahun ini, Kyuhyun belum pernah merasakan rasanya jatuh cinta, baik pada seorang gadis ataupun laki – laki. Kyuhyun juga jarang bermain dengan teman laki – lakinya.
Maka dari itu jangan heran, kalau Kyuhyun terlihat lebih feminin dari yang lainnya karena dia menghabiskan sebagian waktunya dirumah bersama keluarga dan kakak perempuannya.
Kyuhyun terus mengedarkan pandangannya pada sekeliling untuk mengantisipasi siapapun yang berjalan mendekatinya. Bagaimana pun juga kesan pertama itu penting, begitulah yang eomma-nya katakan. Namun rasa bosan semakin mengerubunginya. Kyuhyun pun menghela napas panjang sambil cemberut. Dia bersumpah akan membeli tiket pulang ke Jeju jika dalam waktu 15 menit tidak ada orang yang datang menjemputnya.
"Aaah~ menyebalkan sekali"
Kyuhyun menghentakkan kakinya ke lantai dengan kesal lalu bangkit dari duduknya. Dia sudah membuat keputusan. Dia akan membeli tiket pulang ke Jeju. Namun saat hendak mendorong troli yang berisi koper – kopernya, seseorang memanggil namanya dari belakang.
Seorang pria paruh baya datang menghampiri Kyuhyun dengan senyuman ramahnya. "Kau Kyuhyun, kan?" tanyanya. Kyuhyun hanya mengangguk pelan.
Eomma-nya bilang, orang yang akan menjemputnya adalah orang yang akan dijodohkan dengannya. Tapi, Kenapa malah paman ini yang datang? Apa jangan – jangan paman ini … Kyuhyun langsung menggelengkan kepalanya pelan. Bukan, mana mungkin Appa dan Eomma tega sekali menjodohkannya dengan paman ini.
"Saya Kangin, Utusan dari tuan muda"
Kyuhyun sedikit menghela napas lega. Ternyata benar, paman ini bukanlah orangnya. "Kalau begitu, Mari kita pulang. Tuan muda sudah menunggumu di rumah" ucapnya lagi lalu mempersilahkan Kyuhyun untuk jalan terlebih dahulu.
"Terimakasih, Paman"
Sepanjang perjalanan, Kyuhyun hanya diam sambil menikmati pemandangan malam hari kota Seoul yang baru pertama kali dikunjunginya. Sebenarnya ada banyak pertanyaan yang terus berputar dibenaknya. Tentang siapa tuan muda itu dan bagaimana wujud aslinya. Apa dia tampan? Baik hati? Atau malah sombong? Kyuhyun hanya berharap satu, yang penting pria itu baik hati.
"Oh iya, Paman. Kenapa bukan tuan muda saja yang menjemputku?"
Kangin tersenyum kecil. "Kyuhyun-shi, Anda tidak perlu memanggil mereka dengan embel – embel tuan muda. Panggil saja dengan sebutan nama mereka"
Tunggu. Barusan Paman Kang mengatakan 'Mereka` ? Apa Kyuhyun tidak salah dengar? Ah, mana mungkin. Tentu saja dia pasti salah dengar. Pelafalan orang Seoul dengan Jeju kan cukup berbeda jadi bisa saja dia salah dengar.
"Anak pertama itu namanya Choi Siwon dan yang paling muda namanya Shim Changmin. Mereka berdua saudara tiri dari dua ayah yang berbeda. Dan mereka berdua lah yang akan dijodohkan dengan Anda, Kyuhyun-shi" Jelas Kangin.
Kedua matanya membulat sempurna. Tenggorokannya terasa tercekat. Darah dalam tubuhnya serasa berhenti mengalir. Tubuhnya membeku seketika. Itulah yang Kyuhyun rasakan ketika mendengarkan penjelasan Paman Kang.
Luar biasa. Appa dan Eomma menjodohkannya dengan dua orang pria. Dunia memang sudah gila. Semua yang rasanya tidak masuk akal, terjadi begitu saja.
Kyuhyun pun hanya merutuki nasibnya dalam hati.
.
.
.
Changmin dan Siwon tengah berada dikamar Siwon. Mereka berdua duduk menghadap layar televisi yang menampilkan video CCTV yang terpasang langsung dikamar Kyuhyun. Bukan hanya di Kamar Siwon, Kamar Changmin pun sudah terpasang hal serupa. Tujuannya hanya satu, Agar mereka bisa mengenal pribadi Kyuhyun dengan baik.
Changmin cukup terlihat antusias dengan hal ini. Dia menantikan kedatangan Kyuhyun sambil memainkan bola kasti milik Hyung-nya tersebut. Sementara Siwon hanya duduk bersandar pada kursi sambil melipat kedua tangannya di dada. Sesekali dia pun menguap lebar. Terlihat jelas kalau dia bosan.
"Aku masih tidak paham kenapa appa menyuruh kita untuk mengawasinya dari sini ketimbang langsung bertemu dengan err siapa namanya? Gyu .. Kyu.. Tsk, buang – buang waktu saja" omel Siwon pelan.
"Eish, Hyung. Kyuhyun, Cho Kyuhyun namanya"
Siwon memutar bola matanya malas. "Ya apapun namanya"sahutnya sambil sedikit meregangkan tubuhnya lalu memejamkan matanya. "Kau saja yang mengawasinya. Aku akan tidur sebentar. Masih banyak laporan yang harus aku selesaikan nanti malam" ucap Siwon lagi masih dengan posisi awalnya.
Changmin hanya melirik sekilas pada Siwon lalu menggeleng maklum. Hyungnya memang selalu begitu. Siwon yang notabene-nya lebih tua beberapa tahun darinya memang sudah mulai bekerja di perusahaan ayahnya. Siwon juga lebih sibuk ketimbang Changmin yang masih duduk di bangku SMA. Jadi Changmin memakluminya jika Siwon lebih tertarik untuk tidur ketimbang melakukan ini.
"Oh? Hyung! Dia sudah datang" ucap Changmin antusias.
Pandangan Changmin langsung terfokuskan pada Kyuhyun yang baru saja memasuki kamarnya. Kyuhyun terlihat berbicara dengan paman Kang lalu mengedarkan pandangannya pada sekeliling kamar barunya itu.
"Hyung, Kau harus melihatnya" ucap Changmin.
"Hmmm…"
Tampaknya Siwon masih belum tertarik untuk membuka matanya.
"Heol, daebak. Dia sedang mengganti bajunya sekarang!"
Seketika Siwon langsung membuka matanya mendengar pekikan Changmin. Dia langsung menatap lurus kedepan. Keduanya kini menatap layar televisi tanpa berkedip. Kyuhyun benar – benar sedang mengganti pakaiannya tanpa tau sedikitpun kalau ada dua orang yang sedang mengawasinya dari sini.
Disisi lain, Kyuhyun yang sudah selesai mengganti pakaiannya langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur yang empuk itu. Dia menatap langit – langit kamarnya lalu kembali mengedarkan pandangannya pada kamar yang tampak begitu luas ini. Kamar ini bahkan dua kali lipat besarnya dari kamarnya sebelumnya yang sudah terbilang cukup besar juga.
"Mereka benar – benar konglomerat" gumam Kyuhyun pelan.
Kyuhyun menarik selimutnya hingga menutupi sebatas bahunya lalu meringkuk kesamping sambil memeluk guling. "Hahhh, Aku merindukan eomma" gumamnya lagi lalu menutup kedua matanya. Dia hendak tidur.
Namun suara ketukan pintu membuat Kyuhyun mengurungkan niatnya lalu bangkit dari tidurnya. Belum sempat dia turun dari ranjangnya, pintu itu sudah terbuka. Seorang pria menyembulkan kepalanya dari luar sambil tersenyum.
"Annyeong, Kyuhyun" ucapnya ramah sambil melambaikan tangannya.
"Eung?" Kyuhyun hanya mengeryitkan dahinya heran.
Pria itu membuka pintu lebar – benar. Kini Kyuhyun bisa melihatnya dengan jelas. Ternyata pria itu datang dengan pria lainnya yang tampak sedikit lebih tua darinya. Jangan – jangan mereka adalah …
"Aku Changmin dan ini .. eum, Hyung perkenalkan dirimu" ucap Changmin sambil menyikut lengan Siwon yang hanya membalasnya dengan tatapan malas.
Sedetik kemudian Siwon tersenyum terpaksa. "Choi Siwon" ujarnya singkat.
Setelah berdebat cukup lama, Akhirnya Changmin berhasil membujuk Siwon untuk ikut menyapa Kyuhyun ke kamarnya. Sebenarnya Siwon malas melakukan ini. Toh besok juga mereka semua akan bertemu.
"Ah, Annyeonghaseyo, Cho Kyuhyun imnida" balas Kyuhyun kaku sambil sedikit membungkuk pada keduanya. "Kau tidak usah se-kaku itu pada kami. Panggil saja aku Changmin dan ini Siwon hyung. Benarkan Hyung?" Jelas Changmin.
Siwon mengangguk mengiyakan sambil tersenyum kecil kali ini.
"TIdak usah sungkan" balasnya berusaha se-ramah mungkin.
"N-ne. Changmin .. Siwon Hyung" ucap Kyuhyun sedikit ragu.
"Kalau begitu sampai bertemu besok" ujar Changmin lalu meraih knop pintu dan kembali menutup pintunya "Selamat malam~" ucapnya lagi.
Setelah menutup pintunya, Changmin melonjak riang. "Hyung, kau lihat kan? Dia sangat menggemaskan. Aih, manisnya" tutur Changmin senang.
"Eish, dasar" Siwon menjitak Changmin. "Jangan terlalu berharap padanya. Nanti kau bisa patah hati saat dia lebih memilihku ketimbang dirimu" candanya sambil berjalan meninggalkan Changmin yang menatapnya tidak terima.
.
.
.
Kyuhyun menggeliat pelan saat merasakan seberkas cahaya masuk menelusuk sudut matanya. Dia masih enggan membuka kedua matanya. Dia masih ingin tidur lebih lama. Pasalnya, dia baru tidur sebentar. Meskipun kasur ini lebih nyaman ketimbang miliknya, tetap saja Kyuhyun tidak bisa tidur suasana kamar ini begitu asing baginya. Alhasil, Kyuhyun berhasil terlelap pukul empat pagi.
"Kyuhyun-shi"
"Hmm…."
"Kyuhyun-shi, cepat bangun. Anda harus bergegas ke sekolah"
Kyuhyun mengeryitkan dahinya saat mendengar suara seorang wanita. Mau tidak mau dia pun membuka kedua matanya lalu bangkit sambil mengusap matanya.
"Kau siapa?" tanyanya bingung.
"Annyeonghaseyo, Anda bisa memanggil saya bibi Kim" ucapnya lalu membungkuk hormat. Kyuhyun mengangguk paham lalu ikut tersenyum. "Terimakasih sudah membangunkanku, bibi Kim " balasnya ramah.
"Tuan muda sudah menunggu anda dibawah untuk sarapan. Ah iya, Aku juga sudah menyiapkan air hangat di bathtub. Tuan besar bilang setiap pagi Kyuhyun-shi harus mandi dengan air hangat kan?"
Kyuhyun mengusap tengkuknya, Dia sedikit malu.
"N-ne, Terimakasih"
"Tidak usah sungkan pada saya. Jika Kyuhyuns-hi perlu bantuan, katakan saja pada saya . Karena saya lah yang bertugas merawat anda selama disini"
"Ne, Aku mengerti, bibi Kim"
Bibi Kim pun berlalu meninggalkan kamar Kyuhyun.
Sepeninggalan bibi Kim, perhatian Kyuhyun teralihkan pada seragam sekolah lengkap dengan nametag beserta sepatu yang tergantung di dihadapannya.
"Daebak" hanya kata itu yang mampu keluar dari mulut Kyuhyun saat ini.
Kyuhyun pun langsung berjalan menuju kamar mandi dengan sejuta pertanyaan dibenaknya. Mereka sudah tau kebiasaannya yang selalu mandi dengan air hangat di pagi hari. Lalu nanti apa lagi yang mereka ketahui tentang dirinya?
Tsk, Jangan bilang mereka juga tau kalau Kyuhyun sering di dandani menjadi seorang gadis oleh kakak perempuannya. Pasti Eomma-nya telah membeberkan semua rahasia dan kebiasaannya pada keluarga ini. Matilah sudah riwayatnya.
.
.
.
Changmin dan Siwon sudah duduk di ruang makan selagi para pembantu menata sarapan pagi mereka di meja makan. Keduanya sibuk dengan aktifitas-nya masing – masing. Siwon sibuk membaca Koran paginya sementara Changmin sibuk memakai dasin sekolahnya.
Tak lama Kyuhyun keluar dari kamarnya dan turun menuruni tangga dengan ragu – ragu. Dia bahkan sempat melongok kebawah sebelum benar – benar memutuskan untuk turun.
Dilihatnya kedua pria menemuinya tadi malam sudah duduk disana. Dengan langkah malu, Kyuhyun yang sudah memakai seragamnya dengan rapi menghampiri mereka. Kebetulan, Siwon lah yang pertama kali melihatnya.
"Selamat pagi, Kyuhyun" sapanya santai sambil meraih secangkir kopinya, menyesapnya lalu kembali membaca korannya. Changmin juga langsung menoleh kebelakang. "Oh? Kau sudah rapi ternyata. Selamat pagi" sapanya
Kyuhyun hanya tersenyum kikuk lalu duduk di samping Changmin.
"Selamat pagi juga, Siwon Hyung, Changmin" balasnya.
Changmin dan Siwon hanya tersenyum sekilas mendengar balasan dari Kyuhyun.
Mereka pun mulai menyantap sarapannya dalam diam. Diam bukan berarti canggung, tapi memang begitulah tata kramanya. Mereka yang notabenenya lahir dari golongan konglomerat, tidak di perbolehkan bicara sambil makan kecuali dalam acara tertentu.
Sambil menyantap sarapan paginya, Diam – diam Kyuhyun memperhatikan Siwon dihadapannya, juga Changmin disampingnya. Kyuhyun bersyukur, karena mereka berdua cukup ramah padanya. Dia pikir mereka berdua akan memperlakukannya dengan buruk, tapi kenyataannya tidak.
Setelah mereka menyelesaikan sarapannya, Kangin berjalan menghampiri mereka bertiga. "Ada titipan dari nyonya dan tuan besar" ujar Kangin sambil menyerahkan sebuah amplop pada Siwon. "Apa ini, Hyung?" Tanya Siwon heran.
Siwon membuka amplop tersebut diikuti dengan tatapan heran Changmin beserta Kyuhyun. Siwon pun membaca kalimat yang tertulis disana.
"Misi pertama adalah berpegangan tangan"
"Hah? Berpegangan tangan? Apa maksudnya?" Tanya Changmin bingung.
Kangin tersenyum penuh arti sebelum menjelaskannya. "Seperti yang telah tertulis disana. Hari ini kalian diwajibkan untuk berpegangan tangan dengan Kyuhyun demi kelangsungan perjodohan ini." Jelasnya.
Seketika wajah Kyuhyun memanas. Dia bahkan tidak berani melirik pada Siwon maupun Changmin untuk sekedar melihat ekspresi mereka sekarang.
"Dan ini perintah. Jadi kalian harus melakukannya" tambah Kangin.
"P-paman tapi..—" Kyuhyun hendak protes namun Kangin langsung memotong ucapannya. "Kyuhyun, Kau tidak perlu khawatir. Biarkan mereka berdua yang memulainya duluan. Kau hanya tinggal diam dan menunggu" ucapnya.
"Ne?" Kyuhyun langsung bungkam.
Dia hanya diam menatap Siwon dan Changmin secara bergantian. Ini gila, bahkan setelah mendapatkan perintah itu mereka berdua terlihat biasa – biasa saja seolah tidak terjadi apa – apa dan kembali sibuk masing – masing.
Changmin yang kembali melahap sisa makanannya, lalu Siwon yang sibuk dengan gadgetnya. Sementara Kyuhyun? Dia gugup setengah mati.
.
.
.
Kyuhyun tengah dalam perjalanan menuju sekolah bersama Changmin dan Siwon yang mengantar mereka terlebih dahulu ke sekolah sebelum pergi ke kantor. Selama perjalanan, tidak banyak percakapan yang terjadi diantara mereka bertiga kecuali pembicaraan antara Changmin dengan Siwon.
Kyuhyun pun yang masih merasa canggung dengan mereka berdua, memutuskan untuk diam dan menikmati pemandangan sepanjang jalan. Jujur dia masih memikirkan misi yang paman Kang berikan pada mereka bertiga.
Apa yang akan Siwon dan Changmin lakukan untuk memenuhi misi ini? Reaksi apa yang harus dia tunjukan nanti saat mereka menggenggam tangannya? Segelintir pertanyaan itu terus terngiang – ngiang dibenak Kyuhyun.
"Nanti pulangnya hyung lagi yang akan menjemput kami?" Tanya Changmin saat mereka sudah tiba di sekolah. "Ya, bukankah itu salah satu perintah dari appa?" Tanya Siwon balik dengan nada sedikit malas. Seumur – umur dia tidak pernah mengantar – jemput Changmin seperti ini. Jika bukan karena appa-nya dan Kyuhyun, Siwon pun tidak mau melakukannya.
"Kalau begitu sampai jumpa nanti, Hyung" ucap Changmin.
Kyuhyun sedikit membungkukkan badannya pada Siwon, sebagai tanda terimakasih sebelum pria itu menutup kaca mobil lalu melajukan mobilnya meninggalkan mereka berdua. Siwon juga sempat tersenyum sekilas pada Kyuhyun sebelum benar – benar pergi.
"Aku ke kelas duluan ya, sampai jumpa nanti, Kyuhyun" ujar Changmin sambil melambaikan tangannya pada Kyuhyun lalu berlari begitu saja meninggalkannya disini. "Tunggu c-changmin—" Kyuhyun bahkan belum sempat berbicara apa – apa tapi pria itu sudah menghilang dari pandangannya.
Kyuhyun menghela napas panjang. Dia melangkahkan kakinya memasuki gedung sekolahnya dengan khawatir sambil membaca secarik kertas yang bertuliskan nama kelasnya.
Apa yang harus Kyuhyun lakukan sekarang? Dia bukan tipe orang yang mudah berbaur dengan orang lain. Awalnya dia sedikit bernapas lega, karena dia pikir dengan adanya Changmin disini, pria itu dapat membantunya untuk lebih berbaur dengan teman – teman yang ada disini, namun kenyataannya Changmin sama sekali tidak membantunya.
Beberapa siswa mulai memperhatikan Kyuhyun yang berjalan melewati mereka dengan langkah bingung. Salah satu dari mereka bersiul sambil menggoda Kyuhyun. "Hai, Kau anak baru ya? Mau aku bantu? Aih, Kau manis sekali" godanya sambil mencolek dagu Kyuhyun.
Kyuhyun yang merasa risih langsung mempercepat langkahnya. Namun siswa – siswa itu tetap mengikutinya dan menggodanya. Jangan heran jika Kyuhyun diperlakukan seperti ini. Karena sekolah ini khusus untuk laki – laki.
"Ah, namamu Cho Kyuhyun?"
Seorang siswa mencegat langkah Kyuhyun dengan berdiri dihadapannya. Ketiga temannya juga ikut mengerubungi Kyuhyun dengan tatapan nakal.
"Mian, Aku harus mencari kelasku" ucap Kyuhyun ketakutan.
Dia terus berjalan mundur karena siswa – siswa itu semakin berjalan mendekatinya. Dia ingin lari tapi mereka mengerubunginya. Dia juga tidak ingin menambah masalah di hari pertama sekolahnya.
Kyuhyun menoleh saat merasakan seseorang menggenggam tangannya dengan posesif. Orang itu adalah Changmin. "Jangan ganggu dia" ancam Changmin ketus.
Keempat siswa itu menatap kesal Changmin. "Kau mengganggu kebahagiaan orang lain saja tsk" ucap salah satu dari mereka.
Tanpa basa – basi Changmin langsung menarik Kyuhyun pergi dari tempat itu, masih menggenggam tangannya. Sementara Kyuhyun hanya diam sambil sesekali menatap tangannya yang telah digenggam oleh Changmin.
"Lain kali jangan ladeni orang – orang seperti mereka. Kau abaikan saja"
"Arra…seo"
Satu detik, dua detik, tiga detik.
Changmin yang baru sadar langsung melepaskan genggaman tangannya pada Kyuhyun dengan ekspresi terkejut. Terlihat jelas kalau dia tidak sadar melakukannya. "Aah.. Y-yang barusan itu tidak dihitung, oke? Aku melakukannya karena ingin melindungimu bukan karena perintah ayahku" tuturnya.
Kyuhyun hanya mengangguk polos sambil menatap Changmin yang terlihat gugup. "Coba aku lihat kertas itu" Kyuhyun pun menyerahnya pada Changmin.
"oohh kelas 2-4. Kajja~" Changmin melirik Kyuhyun dengan senyuman jahil "Aku akan mengantarkanmu" ucapnya lagi lalu berlari meninggalkan Kyuhyun.
Kyuhyun membulatkan matanya, cukup terkejut dengan perlakuan Changmin. Dia pun langsung berlari mengejarnya. "Eoh? Shim Changmin! Tunggu aku"
Sedangkan Changmin hanya tertawa melihat Kyuhyun yang mulai berlari mengejarnya dengan ekspresi kesal. "Kyuhyun! Cepatlah" teriaknya.
"Aisshh" Kyuhyun hanya bergerutu kesal sambil mempercepat larinya agar tidak kehilangan jejak Changmin. Tanpa sadar kata canggung sudah terhapus dengan sendirinya diantara mereka berdua. Changmin dan Kyuhyun mulai mengakrabkan diri layaknya seorang teman yang baru bertemu.
.
.
.
TBC
