Siapa yang tak kenal Jung Ji Hoon? Seorang aktor,model papan atas korea sekaligus putra dari Jung Yunho yang berarti seorang pewaris tunggal Jung corp. Di usianya yang ke 23 tahun,namja sempurna ini hendak menikahi seorang model dan juga aktris papan atas Kim Tae Hee. Kim tae Hee sendiri telah memiliki seorang putra berandalan bernama Kim Jaejoong.
Stuck In Summary!
Love x Sin
Disclaimer : Semua cast dalam fanfic ini bukan punya saya, sekalipun saya ingin memiliki mereka. But the story is mine...
Cast : Yunjae,YooSuMin,Rain,Kim Tae Hee.. etc
Rate : M
Genre : Romance
Warning: YAOI, BxB,MxM, DLDR
^^^^^^^^^vvvvvv^^^^^^^^^
Jung Ji Hoon menghela napasnya panjang, hal inilah yang paling dihindarinya sejak pertama kali ia mengenal remaja di depannya. Kim Jae Joong. Ji Hoon mengakui bahwa anak itu cukup manis saat bersikap baik, namun selebihnya ia yakin bahwa anak ini berjiwa monster. Sesungguhnya innernya berteriak saat kekasihnya Kim Tae Hee memintanya menjemput dan menemani Jae Joong sembari menunggu Tae Hee selesai berdikusi dengan managernya. Ia bukannya membenci Kim Jae Joong, ia menyayanginya malah. Namun remaja di depannya ini tak pernah mengakui kehadirannya sebagai calon appa. Seperti saat ini, ia dan Jaejoong tengah duduk di sebuah cafe lengkap dengan penyamaran khusus bagi dirinya yang seorang publik figur, namun remaja di hadapannya bahkan sedari tadi tak menghiraukan dirinya. Ia merasa tak dianggap. Bukannya ia tak memulai pembicaraan tetapi remaja di depannyalah yang terlalu acuh. Jika bukan karena kekasih cantiknya ia pasti sudah pergi meninggalkan remaja yang bahkan tak menoleh ke arahnya. Tae Hee beralasan bahwa ia harus dekat dengan Jae Joong dan inilah salah satu caranya. Dengan menjemput remaja berandalan itu di sekolahnya.
" Ahjussi..." Ji Hoon tersentak kaget dari lamunannya ketika ia melihat remaja di depannya tepat memandangnya. Ia melebarkan matanya tak percaya
" Ahjussi.." Panggil Jaejoong sekali lagi ketika melihat reaksi calon appanya. Ji Hoon terpana, ini pertama kalinya Jaejoong berbicara padanya selain pada saat mereka berkenalan pertama kali. Ia ingat saat itu remaja ini hanya menatap dirinya tajam kemudian menyebutkan namanya. Selama ini Ia hanya mengenal kepribadian Jae Joong yang berandalan dari bilang bahwa Jaejoong tidak mudah akrab dengan orang lain terlebih yang baru dikenalnya.
" Yah ahjussi.." Ji Hoon tersentak kaget mendengar suara marah Jaejoong, dilihatnya remaja itu sedang menatapnya kesal..
"Mworago?" Tanyanya pelan, ia sedikit bergidik melihat tatapan Jaejoong.
" Kapan ummaku datang ? ini sudah sangat lama.." Tanya Jaejoong. Ji Hoon menghela nafasnya, ia juga tak tahu kapan Taehee akan datang. Kekasihnya bahkan tak menghubunginya sejak dua jam lalu.
" Mollayo, apakah kau bosan?"
" Yahh.. kekasih macam apa kau sampai tak tahu kapan calon istrimu datang" Ji Hoon menghela napasnya panjang lagi melihat Jaejoong yang tengah kesal.
" Aku tak tahu Jae, ia bahkan menonaktifkan handphonenya" Jawabnya berusaha tenang, ia cukup stess saat ini
" Ck, aku bosan" Remaja itu mencebilkan bibir merahnya. Ji Hoon hanya menatapnya calm. Jika saja remaja di hadapannya ini bukan calon anaknya, ingatkan ia untuk membuangnya ke sungai han saat pulang. Menghela napas sejenak Jihoon memberi sebuah usul
" Bagaimana jika kita ke Jung Corp, ada beberapa hal yang harus kuurus.."
" Dan aku akan mati kebosanan di sana " Jawab Jaejoong sembari memutar bola matanya bosan. Ji hoon terdiam, ia tak tahu apa lagi yang harus dikatakannya pada remaja di hadapannya. Jaejoong masih menatapnya malas kemudian berkata
" Baiklah.. anggaplah aku hendak berusaha mengenalmu calon appa"
" Mwo?" Jika saja saat ini cafe sedang ramai Jihoon pasti meminta Jaejoong mengulang perkataannya. Sayangnya cafe sedang sepi dan ia mendengar jelas Jaejoong memanggilnya calon appa.. you know that ? APPA.. hitunglah berapa kadar kebahagiaannya saat ini.. ia sudah tersenyum seperti orang gila dengan mata segaris..
" Cepatlah ahjussi.. kau terlalu lelet " Suara Jaejoong mengembalikannya pada dunia nyata, ia melihat remaja itu telah berdiri dan hendak keluar cafe. Segera ia membayar tagihannya dan menyusul remaja itu masih dengan senyum menyilaukannya..
" Ibuku, dia melahirkanku saat usianya 17 tahun menjelang 18.." Seiring dengan selesainya kalimat itu mobil yang dikendarai JiHoon berhenti mendadak.. ia cukup shock mendengar Jaejooong kembali memulai pembicaraan dengannya yang mengakibatkan ia mengerem mendadak mobilnya
" Yah.. kau ingin membuatku mati eohh?" Jaejoong membentak Ji Hoon kesal, jika saja ia tak menggunakan seatbelt ia yakin kepalanya pasti akan benjol
"Mianhae Jae, aku hanya kaget" Ucapnya masih dengan shock. Jaejoong memutar bola matanya kesal, namja dihadapannya ini memang sedikit aneh
" Ck.. teruskan jalannya "
"Nde" Ji Hoon kemudian kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, antisipasi jika Jaejoong kembali berbicara padanya dan benar saja setelah itu ia kembali mendengar suara calon anaknya itu.
" Well, setahuku ia mengandungku saat masih di SHS" Jaejoong kembali berkata dan Jihoon mendengarnya dengan seksama
"Kau mungkin berpikir bahwa ia wanita murahan dulunya, tapi percayalah padaku bahwa ia wanita yang baik.. aku ada karena cintanya pada appa brengsekku.." Jihoon menggeleng pelan, ia tak pernah menganggap kekasihnya seperti itu. Sejujurnya ia jatuh cinta pada wanita itu karena ketegarannya dan tentu saja karena dia Kim Tae Hee
" Ia selalu menyayangiku dan selalu ada disampingku" Jaejoong tetap melanjutkan ucapannya
"Aku memberimu ijin menikahinya karena aku tahu kau dapat membuatnya bahagia, well selain karena dia sangat mencintaimu." Dan Ji Hoon tersenyum. Ia sekarang mengerti apa yang selama ini Taehee ucapkan tentang Jaejoong. Anak itu memang terlihat acuh namun sebaliknya ia sangat peduli dan perhatian. Sekarang Jihoon telah memperoleh buktinya.
"Di usianya yang ke 33 ini aku tahu ia membutuhkan sosok seorang suami. Dan aku percaya padamu ahjussi.. jangan sakiti dia atau aku sendiri yang akan membunuhmu.. " Ji Hoon tersenyum dan menggenggam tangan Jaejoong erat
"Percayalah padaku Jae, aku akan selalu membahagiakannya" ucapnya dengan senyum lebar
Mobil Jihoon berhenti tepat di depan perusahaan besar Jung Corp. Ia menyuruh security memarkirkan mobilnya kemudian mengajak jaejoong masuk. Tujuan mereka ialah ke lantai 58 dimana ayahnya Jung Yunho berada.
Memasuki ground Jung corp semua karyawan terlihat menunduk pada mereka dan itu agaknya membuat jaejoong risih. Ia ingin segera menghilang dari tempat itu. Mereka menaiki lift dan menuju lantai 58. Setibanya di lantai itu Jihoon langsung menuju resepsionis dan menanyakan apakah ayahnya sibuk atau tidak, setelah mengetahui ayahnya tidak sibuk ia segera menuju ruangan ayahnya sedangkan Jaejoong hanya mengekornya dari belakang dengan tatapan kagum.
Memasuki ruangan presdir Jaejoong terpukau pada tampilan dan desain ruangan itu simple dan nyaman ia tak memperhatikan yang lainnya termasuk percakapan dua namja dewasa yang berada di ruangan yang sama dengannya itu.
" Appa, ini Kim Jaejoong, calon cucumu" Jaejoong segera berbalik dan tatapannya terarah pada sosok lainnya di ruangan itu. Seorang namja dewasa dengan mata sipit yang sekilas mirip Jihoon.
" Jadi dia putra Taehee?" Tanya sosok itu yang membuat Jaejoong menegang
" Nde appa." Jawab Jihoon sembari tersenyum bangga mengenalkan Jaejoong.
Jaejoong tiba-tiba merasa gugup, tatapan namja di depannya sangat tajam dan sedikitnya membuat ia merinding. Ia membungkuk sejenak memberi hormat pada calon mertua ummanya itu
" Kim Jaejoong imnida ahjussi.. "
" No.. not ahjussi Jaejoongie.. i'm your haraboji now"
Deg
"Nde?"
Tbc
Review please...
