Selimut
Wu Yifan x Park Chanyeol (EXO)
.
.
.
Waktu menunjukkan pukul dua malam, jemari Yifan meraba-raba dinding untuk mencari saklar lampu, keadaan yang dia lihat benar-benar gelap gulita.
Ketika lampu menyala, yang pertama kali Yifan lihat adalah ruang tengah sudah tertata dengan rapi dan bersih. Yifan tersenyum kecil, dia selalu kagum dengan keadaan rumahnya yang selalu saja rapi setiap saat.
Seseorang telah membersihkan ruangan ini.
Yifan melangkahkan kakinya menuju kamar utama, ketika masuk ke dalam yang dia lihat adalah gundukan besar di atas kasur dan seluruhnya tertutup oleh selimut putih tebal. Suhu ruangan itu memang cukup dingin, itulah mengapa Yifan selalu membeli selimut tebal.
'Harusnya aku tak menggunakan pendingin ruangan' Pikir Yifan, perlahan pemuda tampan itu naik ke atas ranjang dan menyentuh gundukan selimut itu.
Yifan menarik selimut itu hingga memperlihatkan sosok pemuda lainnya yang tengah tertidur dengan wajah damai, sama sekali tak terganggu oleh perbuatan Yifan. "Bagaimana bisa kau tidur dengan wajah seperti itu?" Yifan berbisik kemudian meniup lembut bagian telinga pemuda itu.
"Ungh"
Itulah respon pemuda itu ketika Yifan berhasil menemukan letak titik sensitifnya, mata bulat itu terbuka kemudian berkedip beberapa kali, hal itu tentu saja membuat Yifan tidak tahan untuk tidak mencium kening pemuda itu.
"Hyung?" Chanyeol —pemuda itu— sedikit terkejut karena Yifan sudah berada di dekatnya, Yifan hanya membalasnya dengan senyuman lembut.
Sadar akan jarak mereka, Chanyeol membulatkan kedua matanya kemudian menarik kembali selimut tebal itu hingga menutupi seluruh bagian tubuhnya. Rona merah tampak jelas di wajah Chanyeol, bahkan sampai ke bagian telinga.
Malu, Chanyeol merasa sangat malu akibat perlakuan manis dari Yifan.
Rasa lelah yang Yifan rasakan setelah bekerja seharian seolah-olah lenyap begitu saja, dia merasa seperti sedang melihat hiburan menyenangkan di hadapannya. Sosok yang kini telah resmi menjadi istrinya telah membuat banyak perubahan di dalam hidup Yifan.
"Kenapa malu, uhm? Bukankah kita sudah biasa dengan jarak seperti ini?" Yifan perlahan masuk ke dalam selimut tebal itu, tampaklah Chanyeol yang sedang menggigit bibir bawahnya sambil memejamkan matanya.
"Hyung, berhentilah menatapku seperti itu. Aku sangat malu asal kau tahu" Chanyeol berucap seraya mengerucutkan bibirnya, menggemaskan.
Tanpa aba-aba, Yifan langsung memeluk tubuh kurus Chanyeol kemudian menempelkan bibir tebalnya dengan bibir Chanyeol. Yifan memasukkan lidahnya dengan lincah kedalam mulut Chanyeol dan Chanyeol hanya bisa pasrah sambil mengeratkan pegangannya pada kemeja kerja Yifan.
Adegan itu terjadi beberapa menit karena Chanyeol melepas ciuman itu dengan paksa —ia langsung menghirup oksigen sebanyak-banyaknya—.
"Kau belum mandi" Chanyeol mengejek Yifan, padahal Chanyeol tak mencium bau badan dari tubuh Yifan. Ia hanya senang mengejek suaminya itu.
Yifan tersenyum aneh pada Chanyeol, dia kembali menyerang bibir Chanyeol kemudian berbisik tepat di telinga Chanyeol. "Aku akan mandi setelah kita melakukannya" Bahkan tatapan tajam mempesona itu mampu membuat Chanyeol pasrah dan diam tak berkutik.
"Aku mencintaimu"
Malam itu, mereka menghabiskan waktu di dalam selimut. Waktu seolah berjalan begitu lambat dan mereka menghabiskannya hanya untuk berdua. Ya, hanya untuk mereka berdua.
.
.
- End -
Catatan kecil : Fic singkat ini murni pemikiran dari.. ehm, pacarku. Dia memang ga pandai buat fiksi (dan ga tau apa-apa soal dunia fanfic), tapi cara dia mengungkapkan imajinasinya ngebuat aku terinspirasi untuk buat fic ini. Sebelumnya, ini hanya khayalan.
