Dragon Slayers vs Wolf Slayers
.
Disclaimer of Fairy tail is
Hiro Mashima
WARNING : TYPO(S), ROMANCE, FRIENDSHIP, PAIRING(S), DIALOG(S)
.
.
Okeh Author minta maaf sebelumnya.. karna gak tahu kenapa nih Ficnya gak bisa ditambah chapnya T.T jadi temen Author bilang coba di publish ulang. Berarti kan DI HAPUS tuh?! Waduuh… jadi reviewan kalian yang dulu tehapus juga deh T.T huweee.
Harus update dari awal -_-"
Author yang satu ini.. emang selalu bikin gara-gara deh … hah… *Deep Bow*
Mungkin bagi yang belum baca dari awal bisa mengikuti sekarang hehe ^^
.
Seorang gadis Stellar Mage berambut pirang, menghela nafas panjang sambil mengoyang –goyang kan gelas berisi jus jeruk yang baru ia pesan dari Mira. Dilihatnya sekeliling guild dengan mata cokelatnya yang besar dan indah. "Hari ini pun sama…" batinnya. Dia merasa sedikit bosan karna tidak ada kegiatan yang dapat ia lakukan , diliriknya Ice Mage dan Fire Dragon Slayer yang sedang bertarung, tiba-tiba ia merasakan adanya aura menusuk dan gelap yang membuat bulunya bergidik, di intipnya dari belakang bahunya, ternyata yang tidak lain dan bukan adalah gadis Water Mage yang menatap tajam kearah, gadis pirang bernama, Lucy, sambil menggigit sapu tangannya.
"JUVIA TIDAK AKAN MENYERAHKAN GRAY –SAMA PADAMU LOVE-RIVAL!" teriak Juvia, kini aura gelapnya tengah menyambar kulit putih Lucy. Lucy hanya bisa bersweatdrop mendengar kata-kata gadis berambut biru di depannya ini.
"Ara ara Juvia-chan, Lucy –chan tidak mungkin mengambil Gray darimu" Senyum Mira sedikit meredekan suasana yang memanas.
"Itu benar Juvia! Lu-chan sudah menyukai seseorang!" Kata Levy yang tiba-tiba datang dan duduk di samping Lucy.
"Le-Levy-chan! Apa yang kau katakan?" Sahut Lucy, entah sejak kapan semburat merah sudah menjalar di wajahnya.
"Jadi kau benar sedang menyukai seseorang Lu-chan? Siapa?"
"Hoooo~ Lucy sedang menyukai seseorang," Cana,Lisanna ,Erza,Evergreen dan Bisca (Asuka sedang bermain dengan Alzack jadi ia bisa bersantai sejenak) kini datang dan bergabung dalam pembicaraan karna mendengar adanya unsur-unsur lelaki .
"Ke-kenapa kalian semua kesini?"
"Woaaah, santai Lucy kita hanya ingin berbincang-bincang, jadi soal orang yang kamu su—" belum sempat Cana menyelesaikan kalimatnya Lucy sudah menyeretnya keluar tepatnya kebelakang guild, yang lain hanya menatap satu sama lain lalu tersenyum senang "GIRL'S TALK'S !" dan berlari mengikuti Lucy dan Cana.
"Elfman! Bisa kau jaga bar sebentar aku akan keluar dengan para gadis" Perintah Mira kepada adik lelakinya, dan berlari mengikuti yang lain.
"Eh? Kemana Mira dan yang lainnya pergi?" Tanya Natsu penasaran.
"Entahlah semacam pembicaraan gadis-gadis " Jawab Elfman sambil mengelap beberapa gelas, yang biasa dilakukan oleh kakaknya.
"Apa yang mereka bicarakan?"
"Idiot seperti kau tak akan mengerti Flame-Head" Sahut Gray sewot.
"Apa kau bilang? BAKA!"
"Aku tidak BODOH! IDIOT!"
"Aku juga tidak IDIOT!" dan dengan begitu pertarungan kembali dimulai…
Sementara itu para gadis….
"Cana! Jangan bicarakan itu di guild dengan suara keras!" Protes Lucy melepaskan genggamanannya pada bahu Cana.
"Heh? Apa yang salah dengan itu?" Jawab Cana santai sambil meneguk kembali botol beer yang ia sempat bawa keluar guild.
"Hey! Kalian jangan memulai pembicaraan berdua!" Teriak Levy yang berlari kearah mereka diikuti dengan para gadis lain, mereka pun membuat formasi lingkaran untuk duduk dan mengobrol, agar lebih santai.
"Jadi Lucy, kenapa kau merahasiakan orang yang kau suka?" Tanya Erza sembari menyilanngkan tangannya di depan dadanya.
"Apa orang yang kau suka ada di guild?" Lisanna bertanya dengan tatapan berbinar-binar.
Mendengar perkataan Lisanna, semburat merah itu menjalar kembali di wajah Lucy, dia hanya mencoba menutupinya dengan menunduk sehingga beberapa helai rambut pirangnya menutupi wajahnya.
"Lucy meski kau mencoba menutupi wajahmu kami masih dapat melihat semburat merah itu." Jelas Evergreen.
"Woaah, aku terlalu tua untuk pembicaraan gadis ini" Kata Bisca meratapi umurnya, yang sudah melebihi teman-teman gadisnya yang lain.
"Kau ingin bermain tebak-tebakan dengan kami , ya Lucy?" Tanya Mira, Lucy hanya diam tak menjawab. "Baiklah…"
Boys
"Guild terasa sepi tanpa para gadis," Kata Elfman.
"Aku benci mengatakan ini, tapi kau benar" Gray mengangguk tanda menyetujui .
"Aku penasaran apa yang mereka bicarakan?" Kata Natsu dengan –Mode berpikir—"Happy! Bagaimana kalo kita memata-matai mereka!"
"Aye!"
"Aku ikut Woy! Flame –Head!"
"Seperti Lelaki sejati!"
Tak lama setelah Natsu, Happy, Gray dan Elfman keluar beberapa lelaki juga mengikuti seperti Freed, Bixlow,Gajeel bahkan Laxus. Mereka mengendap perlahan bersembunyi pada semak yang lumayan jauh dari tempat para gadis berada, tapi cukup untuk mereka dengar apa—yang— para gadis bicarakan. *Bold Untuk yang bersembunyi*
"Beruntung Wendy sedang menjalankan misi jadi dia tidak mencium kalau kita ada disini" Kata Gray.
"Sebaiknya kalian jangan ribut" Bixlow memperingati.
"Ssst, mereka mulai berbicara" para lelaki kembali memperhatikan para gadis dan membuka telinga mereka lebar-lebar.
"Siapa calon pertama… um…. Gray!"
Mendengar namanya disebut Gray sontak berdiri dan mencoba mempertajam pendengarannya "Ada apa denganku?"
Seketika atmosfer berubah menjadi gelap, aura suram keluar dari tubuh seorang Water Mage. "Love Rival! Juvia tau , Lucy ingin merebut Gray-sama!"
"Haeeeh… Mira kau hanya bercanda kan? Kau hanya ingin meramaikan suasana, kenapa Gray? Aku hanya menganggapnya saudara"
"Eh? Saudara? apa sih yang mereka bicarakan!"
"Um… sepertinya mereka ingin mencari tau siapa orang yang di sukai oleh Bunny-Girl"
"Jadi mereka mencoba semua nama lelaki yang ada di guild?" Tanya Freed.
"Sepertinya begitu …."
"Haaaah… syukurlah Luce hanya menganggap mu saudara Underwear Prince…" Kata Natsu menghela nafas lega.
"Apa kau bilang Flame-Head!"
"kenapa kau lega Lucy tidak menyukai Gray , Natsu?" Tanya Laxus menyeringai.
"Aye! Sepertinya kau cemburu Natsu?"
"Eh? Aku tidak, umm,… aku hanya takut Luce jadi stripper seperti dia!" Natsu tertawa gugup, takut mereka menyadari adanya semburat merah di wajahnya.
"Jangan-jangan kau su—" "—Ah! Mereka mulai lagi!" potong Natsu mengalihkan pembicaraan. Beruntung mereka kembali memusatkan perhatian kepada para gadis.
"Mira-nee jangan membuat masalah…" Kata Lisanna mengingatkan kakaknya itu.
"Fufufufu Gomnne Juvia, Umm… terus siapa?"
"Aku tau! Bagaimana dengan Laxus!" Usul Bisca. Tiba-tiba terdengar sedakan dari Cana.
"Uhuk…Uhuk… Lucy…. Dengan Lelaki pemabuk itu tidak cocok !" Sahut Cana mengurut dadanya.
"Heh? Kenapa kau yang sewot Cana , Laxus berhak dengan siapa saja" Jelas Evergreen, sembari membetulkan kacamatanya.
"Hooo~ Cana cemburu~"
"Aku? Cemburu? tidak! Heh, hanya saja kau akan susah mengurusi Lelaki pemabuk seperti dia Lucy, dia membutuhkan wanita yang selevel tingkat minumnya dengan dia"
"Maksud mu, denganmu?" Tanya Erza, dengan wajah datarnya.
"HAHAHAHA! Tenang saja Cana ! aku tidak mengambil Laxus dari mu!" Lucy tertawa sangat geli , diikuti dengan levy yang sudah berguling-guling di tanah. Perutnya kini terasa melilit karna geli.
"Ne,Cana , masih mau bilang kau tidak cemburu?" Levy menahan tawanya , Air matanya hampir mengalir.
"Puuft~ tak kusangka kau suka dengan apa—ya—sebutannya lelaki yang hampir tua" mendengar perkataan Lisanna semua gadis tertawa , kecuali Cana yang hanya berdecak kesal.
"Huuuooooo! Jadi kau dengan Cana, Laxus?" Tanya Bixlow mengharapkan kepastian.
"Laxus! Aku butuh penjelasan! " Sahut Freed, sambil menguncang-guncangkan Laxus kedepan dan kebelakang.
"Heh? Dasar para wanita aneh, aku tak mungkin dengan wanita pemabuk itu" Jawab Laxus dengan santai sambil membetulkan kembali posisi duduknya.
"Umm,… jadi jika Cana dengan Macao , itu bukan masalah untukmu, Gi hee?" Kata Gajeel dengan cengiran disertai dengan tawa khasnya.
Tiba-tiba Laxus berdiri dari tempat duduknya, berancang untuk meniggalkan para lelaki yang menanyakan hubungannya dengan Cana "Tak mungkin wanita itu mau dengan pria yang sudah memiliki anak itu"
"Hoooo~ mau kemana kau Laxus , kau mau kabur? Inikah Laxus si penyihir S-Class itu" perkataan Natsu jelas terdengar menantang, itu membuat Laxus berdecak kesal sama seperti yang dilakukan Cana.
"Kau sama sekali tidak Jantan Laxus"
"Geez, Kalian ini, bocah tau apa? Aku hanya ingin mencari tempat duduk yang lebih nyaman" Laxus kini bersender pada sebuah pohon dan menaruh kedua tangannya di belakang kepalanya. Sebenarnya dia memang berniat untuk beranjak pergi , tapi mendengar perkataan Natsu itu telah mengurunkan niatnya.
"Oke… Puft… oke… Cukup ketawanya kembali kepada persoalan siapa—orang—yang disukai Lucy"
"Okey,… Umm… jadi bukan, Gray atau pun Laxus, Ahaaaaa! Gildarts!"
"Apa yang kalian harapkan? Heh? Dia ayahku!" Protes Cana menjitak kepala Levy dengan ujung tangannya ,kesal karna ayahnya di bawa ke persoalan ini.
"Ouuuuch! Aku hanya bercanda!"
"Iya… aku pun juga tidak mau jadi ibumu Cana, kau hanya akan membuat ku pusing" Jelas Lucy menghela nafas.
"Hey! Laxus! Apa yang pacarmu lakukan pada si pendek?" Gajeel menatap Laxus dengan tatapan sinis.
"Huh, bukan urusanku, lagi pula apa hubunganmu dengan si bookworm itu?"
"Jadi Gajeel? Ada yang mau kau jelaskan?" Tanya Gray dengan cengiran yang tertempel diwajahnya.
"Gajeel menyukai seorang gadis ? heh? Mana mungkin! Hahaha!" Natsu menahan tawanya agar tidak terlalu keras.
"Apa maksudmu anak naga?"
"Hey kau anak naga juga!" Mereka mulai saling memukul dan menendang.
"Hei… kalian mendengar itu?" Tanya Lisanna yang mendengar adannya suara.
DEG
"Juvia juga mendengar , suaranya dari semak-semak itu" Tunjuk Juvia, tepat kearah para lelaki bersembunyi.
"Baiklah aku dan Erza akan memeriksa" Kata Mira beranjak pergi menuju semak-semak bersama dengan Erza.
"Semua ini salahmu Flame-Head! Kita bisa mati jika Erza tau kita disini!" Gray mengecilkan suaranya,dia tau kalau kini nyawanya sedang terancam.
"Nee-chan akan marah~"
"Diam kau Underwear Prince!"
"Hey Lempar si kucing biru itu!" perintah Laxus.
"Apa?! Aku! Kenapa?"
"Tidak akan kubiarkan kau menjadikan Happy umpan Laxus!"
"Hey! Salamander! Pria berambut pirang itu benar! Kau ingin selamat tidak?"
"Eh… Um… Happy apa kau tidak apa?"
"Um… baiklah… asal kau nanti berikan aku ikan yang banyak ya!"
"Oke!"Dengan itu Happy keluar dari semak-semak.
"Happy?"
"Aye! "
"Apa yang kau lakukan disini ?" Erza bertanya dengan tatapan death-glarenya .
"Ano… aku sedang… umm… aku baru saja kembali dari memancing" Jawab Happy gugup.
"Ara ara Happy mau duduk bersama kami?"
"Aye!"Happy baru saja ingin terbang menuju para gadis tertahan karna ekornya ditarik oleh tangan Titania. "Dengarkan aku Happy, kami sedang membicarakan –hal— yang penting dengan para gadis, jadi kau jangan sampai berani membocorkannya kepada para lelaki yang ada di guild, mengerti?!" "Aye sir! Luuuuuuusyyy!"
"Happy! Hey!" Sapa Lucy, tersenyum ramah, Happy kini mendarat tepat pada kepala Lucy.
"Okeh kita lanjut, bagaimana dengan Elfman?"
"Entahlah Erza, Elfman terlalu kuat untuk Lucy" Kata Evergreen. "Hum… kau menyarankan atau jangan-jangan kau….." Tahan Levy.
"Cemburu!" Teriak Lucy dan Levy bersamaan. Sambil ber high-five ria.
"Oh~ jadi kau dengan Elfman ne, Eve?" Goda Cana mencoba membalas apa yang terjadi padanya beberapa saat yang lalu.
"Jadi begitu ya… Eve..pantas sewaktu ujian kelas S, kau bersamanya" Tambah Bisca dengan senyuman menggoda itu membuatnya terlihat sexy, pantas Alzack tertarik padanya.
"Bagaimana kau bisa tau? "
"Hey, aku tau kau ada hubungan special dengan Salah satu Strauus sibling "
"Umm… agak aneh membicarakan kakakku seperti ini… benar kan Mira-nee?"
"Itu tidak masalah Lisanna! berarti kita akan menjadi saudara dengan Eve! Jadikan aku Tante ya nanti Eve!" Teriak senang Mira bermimpi mempunyai keponakan dari Elfman. Sedangkan yang lain hanya mengelengkan kepala. Evergreen merasakan wajahnya memanas.
"Ugh… Bisakan kalian menghentikan ini"
"Hahahahaha! Mukamu merah sekali Eve!"
"Elf-Elfman jadikau dengan Eve?" Tanya Bixlow dan Freed bersamaan sambil menunjuk tepat kedepan muka Elfman.
"Hah? Umm…"
"Elfman tidak menjawab? Ada apa dengan Elfman yang selalu bicara tentang pria sejati ,heh?" Goda Laxus. "A-apa yang ka-kalian bicarakan a-aku dan Eve hanya teman"
"Uwoooo…. Elfman dan Eve duduk di bawah pohon K-I-S-S-I-N-G~" Natsu menggoda Elfman sambil menari-manari tidak jelas (seperti di episode di mana Natsu menggoda Lucy dengan tariannya, dan Mira bilang Natsu suka padanya).
"Ku-kubilag cukup!"
"HAHAHA! Lihat wajahmu Elfwoman! Semerah tomat!" Gray tertawa sambil menutup mulutnya, agar tidak terlalu keras hingga membuat dua gadis demon itu mendengarnya.
"Woy, Mereka mulai kembali…" Gajeel memberitahu.
"Hahahaha, okey! Ummm… mungkin Lu-Chan menyukai … Romeo?"
"WHAT?"
"Lucy, apa itu benar? Kau menyukai Romeo?" Tanya Happy dengan wajah penasaran.
"Lucy Kau pedo ya?" Kata Lisanna tidak percaya jika benar Lucy menyukai Romeo.
"Juvia tidak masalah dengan Lucy pedo , selama Lucy tidak merebut Gray-sama dari Juvia"
"Noooooooo! Tidak! Aku menganggap Romeo itu sebagai Adik kecilku, lagi pula dia sudah dengan Wendy"
"Hah? Apa mereka jadian?" Erza ,Eve dan Bisca serempak. Bukannya mereka tak percaya tapi, mereka hanya anak kecil, umurnya baru 13 tahun.
"Ara ara kalian tidak tau ya, fufufu"
"Mira-nee kau tau tentang ini? Romeo dengan Wendy? Kenapa kau tidak cerita?"
"Serius Lisanna Kau tidak tau? Mira tidak memberitaumu?" Tanya Cana . Lisanna hanya menggeleng."Kalian bertiga juga?" Erza,Bisca dan Eve menggeleng kepala.
"Mereka sudah lama pacaran, kalian tau" Jelas Lucy.
"Sebulan lebih tepatnya" Tambah Levy.
"WHAT?!"
"Eh? Ro-Romeo dengan Wendy? Mereka pasti bercanda kan?" Gray tidak percaya dengan apa yang ia dengar, mereka kalah duluan dengan anak berumur 13 tahun? Mereka yang pria dewasa ini?
"Romeo benar-benar pria sejati" Kata Elfman bangga , dan aneh bin ajaibnya bahkan Laxus mengangguk setuju dengan Pernyataan Elfman.
"Kita harus belajar dari Romeo, ckckkckc" Geleng Natsu, tak percaya sambil bersidekap.
"Harus kuakui obrolan cewek ini memberikan kita banyak informasi"
"Yeaaah"
"Hoaaah, Charle tidak pernah memberitahu ku soal ini" Dengus Happy kecewa.
"Karna mereka memang tidak memberitahu Charle ,Happy"
"Oke, sekarang kembali lagi, bagaimana dengan , Ahaaaaa! Alzack!" Usul Cana.
"Dia suamiku! Hey!"
"Hahahaha!" Lisanna,Levy,Happy dan Eve tertawa terbahak-bahak.
"Cana Hanya bercanda Bisca, memang kau mau dengan Alzack Lucy?" Erza tersenyum pada Lucy, yang terdengar hanya helaan nafas darinya. "Tidak mungkin aku mengambil Alzack,Bisca"
"Juvia khawatir , jika Juvia sudah menikah dengan Gray-sama , Lucy juga akan merebut Gray –sama dari Juvia"
"Lucy tidak seperti itu Juvia, kau tenang saja" Mira mengelus bahu Juvia dengan lembut,agar membuatnya tenang.
"Huh,Luce tidak mungkin seperti itu," Dengus Natsu kesal, karna para gadis menggoda Lucy.
"Salamander sangat menyayangi Bunny-Girl,Gi hee"
"Hahaha, akhirnya kau sadar Natsu!"Sahut Bixlow "Sadar? Apa?"
"Sadar menyukai seorang gadis! Bukankah selama ini kau bersama dengan Gray?" Jawab Bixlow diikuti dengan boneka-bonekanya "sadar,sadar,sadar!"
"Puft, Pasangan Yaoi !" Laxus menahan tawa.
Elfman, Freed , Gajeel dan Bixlow menutup mulut mereka dengan kedua tangannya menahan agar tawanya tidak begitu keras , perut mereka melilit, wajah mereka memerah karna susah bernafas.
"Hey !" Natsu dan Gray protes serempak.
"Jangan samakan aku dengan Flame-Head! "
"Aku juga tidak mau disamakan dengan Underwear prince!"
"Haha, oke… oke… maaf untuk itu Bisca, Umm.. bagaimana dengan Freed?" mendengar nama Freed, tiba-tiba wajah Mira berubah warna menjadi merah.
"Mira-nee kau kenapa?"Tanya Lisanna khawatir dengan kakaknya.
"Ti-tidak ap-apa Lisanna.."
"Aku tidak mungkin dengan Freed , Cana, karna seorang gadis tengah jatuh cinta dengannya hehehe" Kata Lucy yang mengedipkan matanya kearah Mira.
Sunyi sesaat, lalu mereka saling melihat satu sama lain , senyum lebar tertempel di wajah mereka.
"JADI MIRA KAU DENGAN FREED!"
"Eh…? Ano…." Mira tidak dapat berkata apa-apa lagi, wajahnya kini semerah rambut Erza.
"Kalian akan menjadi pasangan yang serasi , Mira" Erza mengacungkan jempolnya.
"yeee! Mira-nee, aku akan mempunyai keponakan ~" Lisanna senang sambil melompat-lompat.
"Gray-sama tetap milik Juvia~"
"Tak kusangka gadis matchmaker, mempunyai orang yang disukai" Kata Cana tersenyum menggoda"Kau pintar Mira memilih lelaki yang cocok untukmu"
"Aku hanya… ano… Jangan beri tahu dia!" Mira menyatukan telapak tangannya tanda memohon .
"Kau manis sekali Mira~ hehehe" Lucy dan Levy tersenyum ramah. "Aye!" Sahut Happy.
"Jadi Freed? Kau menerima Mira sebagai pacarmu?" Bixlow tersenyum jahil sambil menyikut bahu Freed "Pacar!Pacar!Pacar!" Sahut boneka Bixlow.
"Eh? Aku, yah…. Um…"
"Freed dengan Mira ~ wohooooo!" Natsu dan Gray mulai menggoda Freed.
"Cih, harus kuakui kau beruntung Freed" Ujar Laxus datar.
"Eh ta-tapi … Ugh"
"Kita akan menjadi saudara Freed! Mira-nee dengan Freed!"
"Sangat beruntung , Gi hee"
"Cu-cukup! Ayo kita dengarkan lagi!"
"Tak kusangka ternyata sulit menemukan orang yang kau suka Lu-Chan" Levy menghela nafas.
"Hehehe maaf Levy-Chan!"
"Kau hebat Lucy , sudah ada beberapa calon nama tapi semuannya salah ckckckc" Bisca menambahkan.
"Hehehe…"
"Bagaimana dengan … Um… Bixlow?" Usul Erza sambil mengelus-ngelus dagunya yang tidak memimiliki janggut.
"Kau bercanda Erza? Seseorang sedang melakukan PDKT, kau mau membuatnya kecewa?" Lucy tersenyum jahil menepak punggung Lisanna, Lisanna hanya menunduk .
"Lu-Lucy…."
"Ara ara kau ketahuan ya Lisanna?"
"Serius? Berarti ini sama saja memasangkakan Strauus sibling dengan Raijinshuu(*benar kah tulisannya?)" Cana melihat kearah Lisanna , Eve lalu Mira dan kembali ke Lisanna.
"Hmm… yah… sedikit aneh …" Ujar Eve , sambil mengibas kipasnya.
"Wah wah wah, kalian semua akan menjadi saudara besar ne" Bisca tersenyum kearah dua Strauss sibling dan satu Raijinshuu.
"Eh bukannya kau dengan Natsu, Lisanna?" Tanya Levy , sebenarnya ia sedikit shock, Lisanna menyukai lelaki yang membawa-bawa boneka?
"Ano…eto… aku hanya menganggap Natsu sebagai kakak ku saja" Lisanna membenamkan kepalanya diantara telapak tangannya. "Ugh… ini memalukan, Lu-Lucy"
"Hahaha, jadi bagaimana pendekatanmu ?"
"Yah… Ba-baik"
"Kau lucu sekali Lisannna!" Lucy dan Levy memeluk Lisanna secara bersamaan membuatnya terjatuh ke tanah.
"Kau dengan Lisanna , Bixlow!" Teriak Natsu dan Gray secara bersamaan , tapi tidak begitu keras.
"Huh? Yah…. Benar…" Jawab Bixlow dengan santai.
"Bagaimana kau bisa sesantai itu?" Tanya Freed yang masih mengurut dada karna kaget.
"Iya kami sangat kaget," Ucap Gray, masih tidak percaya Lisanna dengan Bixlow?
"Aku tak percaya gadis berambut putih itu mau dengan lelaki yang membawa boneka sepertimu ,Gi hee"
"Kau sebaiknya menjaga dia Bixlow, Lisanna sudah kuanggap sebagai adik kecil ku sendiri" Natsu mengancam .
"Iya, jangan macam-macam kau dengan adikku ku Bixlow!"
"Haah… ya.. ya… ayo kita lihat lagi…"
"Jadi Um… siapa lagi?"
"Bagaimana dengan Gajeel?" Juvia mengangkat tangannya.
"Lucy tidak mungkin menyukai lelaki pemakan besi itu Juvia" Erza menggeleng kan kepala.
"Lagipula Gajeel sudah bersama dengan seseorang, aku benar kan Lucy?" Tanya Cana. "Kau benar, Cana , inisial nama gadis itu … Levy-chan!"
Mendengar itu kipas Eve terjatuh, mata Bisca terbelalak, Happy jatuh dari kepala Lucy, Lisanna menganga, Erza mengedip beberapa kali. "Apa?!"
"Serius jangan bilang kalian juga tidak tau tentang ini?" Cana menghela Nafas.
"Ti-tidak, Mira-nee kau tau lagi ya?"
"Fufufufu, maaf kan aku Lisanna"
"Ah! LU-CHAN!" Levy membenamkan wajahnya di bahu Lucy, Malu kini yang ia rasakan membuat wajahnya merah.
"Hahaha, itu tidak apa-apa Levy-chan" Lucy menepak kepala Levy pelan.
"Aku tak percaya ini, Kau gadis yang manis Levy, kau mau dengan…"Bisca tidak sanggup menyambungkan kalimatnya,
"…Seorang Gajeel" Lisanna menyambungkan.
"Ini sangat mengejutkan aku rasa" Eve mengurut sudut kepalanya yang terasa sakit. Erza dan Happy hanya mengagguk ringan tanda setuju.
"La-lalu kenapa kalau aku suka padanya, Ugh~"
"Levy sangat berani ~ apa itu sebuah pengakuan, ne?" Mira tersenyum menggoda.
Mendengar Levy menyukai Gajeel, Elfman,Gray dan Natsu menganga, Freed tidak berkedip sama sekali, Bixlow sempat terpeleset, Laxus terbangun dari tidurnya. Merasa tengah di perhatikan Gajeel pun menoleh.
"Apa?"
"Kau, bagaimana , kau bisa?"
"Bisa apa , Huh?" Gajeel menjawabnya dengan santai, sambil menoleh kearah lain , menutupi jika adanya semburat merah menjalar di wajahnya, mendengar pengakuan Levy.
"Bagaimana bisa gadis semanis Levy menyukaimu Gajeel!"
"Entahlah, si pendek itu" Gajeel mengangkat bahunya. Dalam hatinya dia ingin melompat sekarang saking senangnya, tapi itu tak mungkin. (* Muna -_-")
"Hahaha, itu bagus Levy " Cana tertawa, sambil kembali meneguk minuman kesayangannya itu.
"Harus kuakui kau sangat berani Levy" Erza tersenyum ramah.
"Ugh…"
"Ne Levy-chan menyukai seorang Dragon Slayer itu Sulit, Huh?" Kata Lucy sambil menghela nafas panjang, ia tidak sadar kalo kata-kata yang ia ucapkan tadi adalah sebuah kata kunci.
"Eh? Lu-chan?"
"Huh?"
"Bukankah kata-kata mu tadi adalah sebuah petunjuk" Levy mengerutkan dahinya. Dengan itu Lucy menutup mulutnya.
"Itu berarti yang disukai Lucy adalah seorang…"Tahan Juvia.
"Dragon Slayer!"
"Hoaah Bunny-Girl menyukai seorang Dragon Slayer , Huh?"
"Lucy sangat pintar mencari seorang lelaki yang kuat" Bixlow tersenyum bangga,
"Siapa Dragon Slayer yang beruntung?"
"A-apa yang kalian bicarakan!"
"Hoah! Berarti itu benar ya Lucy! Wajahmu merah sekali!" Cana menunjuk tepat ke wajah Lucy yang merah padam.
"Tapi di guild hanya ada tiga Dragon Slayer lelaki" Lisanna menaruh tangannya di dagunya.
"Laxus… Gajeel um.. dan…. " Wajah Mira berubah sumeringah. Dia mulai ketawa-ketiwi sendiri.
"Mira-nee kau tau?"
"Jangan-jangan yang Mira maksud itu…" Tahan Erza memikirkan salah satu teammate-nya , Mira Mengangguk pelan. Lalu Erza membisikan kepada para gadis yang lain dan satu kucing. Wajah mereka berubah menjadi cengiran lebar.
"Ap-apa yang kalian bisikan?"
"Jangan seperti itu Lu-Chan, hehehe"
"Jadi kau menyukai…." Tahan mereka."NATSU!"
Wajah Lucy semakin memerah dia bisa pingsan jika begini terus. Akhirnya mereka menjawab orang yang tepat.
"Ara… ara … …. wajahmu merah sekali.."
"Jangan pa-panggil aku seperti itu"
"Ternyata Kau menyukai Natsu , Hai, Lucy… pantas akhir-akhir ini kau tidak marah , ketika aku dan Natsu datang ke apartementmu"
"Benarkah itu Happy? Wah? Jangan melakukan sesuatu yang berbahaya sebelum nikah , " Bisca tersenyum jahil sambil mencolek pipi Lucy.
"Ne, Lu-chan jatuh cinta pada partner sendiri huh ?"
"Le-Levy-Chan!" Lucy mengejar Levy, tapi terjatuh dengan posisi tengkurap. Memecahkan suasana menjadi meriah karna tawa.
"HAHAHAHAHA"
"Hooooah~ Jadi masalah terselesaikan ,heh Flame-Head?" Gray menyikut dada Natsu disertai dengan cengiran jahil.
"Jadi Bunny-Girl menyukai Salamander , huh? Aku tidak dapat berkata apa-apa selain simpati pada Bunny-Girl"
"Wah, Natsu , Lucy suka padamu tuh, eh? Natsu.. Natsu?" Bixlow melambaikan tangannya didepan wajah Natsu, tapi Natsu tidak bergerak sama sekali , berkedippun tidak, mulutnya terbuka lebar.
"Anak naga itu sepertinya shock karna senang," Kata Laxus mendengus.
"Ending yang bahagia, Ne Natsu?" Senyum Freed.
"Nyatakan perasaanmu juga Natsu! Jadilah pria sejati!"
"Oi Flame-Head"
"Apa dia Mati?"
Sunyi…
1
2
3
"LUCE SUKA PADAKU?!" Teriak Natsu (*Gila Lola banget -3-) ,Menganggetkkan para Lelaki begitu juga dengan para gadis. Mereka menoleh kearah semak-semak.
"Apa kau bodoh Salamander!"
"Kita bisa Mati jika mereka dengar Flame-Head!"
"Mira-nee …."
"Kau bodoh anak naga!"
"Siapa yang memanggil ku bodoh,huh? Karyuu no Hokou!" Dengan serangan Natsu itu semak terbakar membuat persembunyian mereka dapat terlihat oleh para gadis. Kedua gruppun saling bertatapan.
"Eh?"
(^~^)
Mungkin ada sedikit perbedaan ? o.o Sekali lagi Author minta maaf! . Karna harus mengulangi dari awal!
Kali banyak yang pengen update cepet, author bisa sih :] soalnya kan ini cerita lama yang masih ada di folder author ^^
Oh ya.. seperti dulu… pertemuan dengan Wolf Slayers di chap 3!
RnR?
