Disclaimer : Tokyo ghoul/Tokyo ghoul Re © Sui Ishida

Cuma mengapresiasi scene Hide meet Kaneki at episode 12 Tokyo ghoul √A , Tokyo ghoul/Tokyo ghoul Re tetep punya Sui Ishida.

Kaneki Ken - Hideyoshi Nagachika

WARNING : This poetry used Hide's Side..[sudut pandang Hide]

Summary :

Lampu teater menyala, kau dan aku adalah bintang utama.

Dalam peperangan ini. Kuharap kita dapat bertukar kebenaran dalam ruangan sempit ini.


Kaneki..

Aku berdiri didepanmu, menatapmu,

Kuumbar senyum padamu. Yang mungkin terlihat palsu,

Ekspresi berbeda terlukis diparasmu.

Wajahmu sungguh tak cocok untuk penampilanmu,

Terima kasih pernah menyelamatkanku,

Sekarang giliranku menyelamatkanmu,

Aku tahu semuanya tentangmu,

Dan kau tak mengerti apapun tentangku,

Alasanmu menghindariku,

Alasanku menyimpan semua kebohonganmu,

Kau tak pernah memberitahuku,

Akupun tak mengatakan apapun padamu,

Kau ingin melindungi,

Namun aku tak tahu diri,

Sekarang akan kuungkap kebenaran diri,

Walau kopi yang kubuat terasa pahit, Aku tak membenci,

Sesungguhnya aku takut sendiri,

Apa kau ingat si kelinci yang bila ditinggal sendirian akan mati?

Yang aku maksud bukan kau. Tapi akulah si kelinci.

Karena kau pergi, aku mengikuti,

Mencari, menelusuri,

Dimana kau bisa kutemui.

Aku tergabung dalam organisasi.

Yang menurut sekawananmu disebut musuh alami.

Kaneki..

Aku tahu kau terluka,

Kini kau hidup dalam dua dunia,

Tenang saja aku tak pernah menganggapmu berbeda,

Walaupun aku merindukan dirimu disedia kala,

Aku ingin melihatmu tertawa -lagi,

Dan tangis bahagia,

Meski warna merah terus mengucur,

Aku tak akan hancur,

Kalimat lelucon masih meluncur,

Tawaku masih belum luntur,

Tawamu menyusul kemudian,

Aku bangkit, tak tahan ingin mendapat pelukan,

Atau sandaran?

Karena sedetik kemudian tubuhku tak sanggup menahan,

Bias cahaya kian redup,

Aku mulai merasa tak sanggup,

Takut mata tertutup, kupilih kalimat yang cukup,

Cukup untuk membuatmu membalas kalimatku..

.

"Kaneki, ayo pulang."

"Pulanglah."

.

Bulir air jatuh menyentuh kulit pipiku,

Kubalas dengan senyum terbaikku,

Meski aku tak melihatmu,

Tapi aku tahu kau hanya menangis untukku,

.

.

Ruangan sempit mulai terbakar.

Menghapus kenangan yang terlantar.

Kebenaran mereka tukar.

Semuanya telah tersiar.

Tak ada sisa kebohongan semuanya telah benar.

.

Lampu yang menyorot sudah redup.

Kaneki membalas untuk kalimat penutup.

"Ayo kita pulang, Hide."

"Ayo pulang."

.

END