Tittle: Instagram
Chapter 1: missunderstanding
Main cast: chanyeol, baekhyun
Pairing: chanbaek
Genre: romance, fluff, YAOI, smut/?
Rated: T+
Note: ff ini terinspirasi dari postingan-postingan instagram chanyeol maupun baekhyun. Seluruh cerita murni dari pemikiran saya.
.
.
.
Seorang namja berambut abu-abu tampak berkutat pada layar smarthponenya. Kedua sudut bibirnya terangkat, tersenyum sangat lebar. Entah apa yg sedang diperhatikannya di layar smartphone berwarna hitam itu. Namja itu terlalu serius memandangi ponsel sambil menggerak-gerakkan ibu jarinya di permukaan ponsel itu hingga tak menyadari seseorang telah duduk disampingnya.
"Chanyeol, kau kenapa?"
Tanpa menoleh pun chanyeol tahu bahwa itu suara baekhyun, teman seperjuangannya di exo. Baekhyun memiringkan kepalanya lucu saat chanyeol tersenyum semakin lebar. Baekhyun melongokkan kepalanya mendekat kearah ponsel chanyeol, penasaran. Sebenarnya apa yg membuat si idiot ini begitu senang?
"Aku hanya sedang senang saat ini"
Baekhyun melebarkan matanya saat layar ponsel chanyeol menampilkan rekaman dirinya yg sedang bernyanyi diiringi suara piano yg ia mainkan sendiri. Saat itu member exo memang sedang melakukan latihan. Ketika giliran baekhyun, seluruh member kebingungan saat tiba-tiba chanyeol berlari keluar ruangan latihan setelah mendapat izin dari guru vokal mereka. Chanyeol kembali dengan membawa handycam lalu merekam baekhyun yg sedang memainkan piano. Saat ditanya mengapa ia melakukan itu, chanyeol hanya menjawab jika ia hanya ingin mengunggahnya di instagram.
Satu-satunya yg tersipu saat mendengar hal itu hanyalah baekhyun, sedangkan yg lain hanya menggeleng-gelengkan kepala maklum pada pria yg terkenal dengan julukan happy virusnya itu. Bagaimana tidak? Akhir-akhir ini chanyeol sangat sering mengunggah sesuatu yg berhubungan dengan baekhyun di instagramnya. Bukannya tidak senang, baekhyun mempunyai suatu alasan yg tidak diketahui orang lain. Baekhyun pun melakukan hal yg sama saat giliran chanyeol berlatih, ia merekamnya lalu mengunggahnya ke akun instagramnya sendiri. Baekhyun tidak tahu mengapa ia juga melakukannya, muncul kebahagiaan tersendiri saat melakukan hal itu.
"Bodoh. Kubilang jangan terlalu memperlihatkan hubungan kita pada publik. Kau tidak takut jika kita ketahuan?"
Chanyeol hanya mengusap kepalanya yg dijitak oleh baekhyun sambil mengaduh. Baekhyun memperhatikan sekelilingnya sekali lagi. Beruntung keadaan ruang dance sedang ramai, sehun dan kai sedang berlatih koreografi lagu baru mereka, love me right. Sedangkan member lain sedang beristirahat.
"Kenapa memangnya? Aku tidak takut"
Baekhyun kembali menjitak belakang kepala chanyeol saat pria itu kembali memusatkan pandangan pada layar ponselnya.
"Kau itu mengerti tidak? Coba ingat tahun lalu! aku yg jadi korban!"
Baekhyun benar-benar gemas sendiri menghadapi kekasih rahasianya itu. Orang ini pikun atau bagaimana? Tahun lalu adalah tahun terburuk bagi baekhyun. Itu bermula saat ia dan chanyeol dianggap oleh management terlalu dekat—bukan dalam arti teman—. Chanyeol dan baekhyun memang memiliki sebuah hubungan khusus sejak awal-awal exo melakukan debut. Tapi tentu saja mereka merahasiakannya. Puncaknya saat keduanya terpergok sedang berciuman di dalam mobil oleh manager. Negara mereka memang masih tabu dengan hal-hal yg berkaitan dengan hubungan sesama jenis. Management tentu saja menolaknya. Dan itu pasti akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan karir mereka. Seminggu kemudian sang manager datang pada mereka, berjanji akan tutup mulut namun dengan satu syarat. Baekhyun harus menjalin suatu hubungan palsu dengan salah satu artis managementnya untuk menutupi masalah ini.
Awalnya mereka tidak terima. Terlebih baekhyun, ia pasti akan sangat dibenci oleh para fansnya. Dan itu benar-benar terjadi pada akhirnya. Tapi baekhyun bersyukur karena memiliki chanyeol yg selalu setia di sampingnya dan selalu mendukungnya.
"Baby, semua orang kini telah menganggap dirimu benar-benar memiliki hubungan dengan wanita itu. Lalu apakah aku tidak boleh menujukkan kedekatan denganmu juga? Tidak akan ada yg mencurigainya. Kau itu milikku byun baekhyun!"
Baekhyun menghela nafas menatap kekasihnya yg saat ini menatap tajam padanya. Ia meraih tangan chanyeol, menariknya ke balik punggung mereka lalu menggenggamnya hangat. Baekhyun menautkan jemarinya pada jemari chanyeol.
"Bukan begitu.. aku hanya tidak ingin kita berpisah. Aku ingin kau selalu berada disisiku"
Tatapan chanyeol melembut, ia membalas tautan jemari baekhyun, lalu mengelusnya lembut. Kulitnya bisa merasakan dingin dari benda logam yg melingkar di jari tengah baekhyun, sudut bibirnya tertarik kembali. Itu adalah cincin pemberiannya saat ulang tahun baekhyun. Dan itu sepasang, sama seperti yg dikenakannya.
"Aku mengerti, maafkan aku karena keegoisanku."
Baekhyun mengacak rambut chanyeol dengan gemas. Lalu tersenyum manis. Chanyeol terkadang berpikir jika semuanya itu sangat tidak adil. Tapi ia sadar bahwa ia telah egois. Bukan hanya dirinya yg harus berjuang menghadapi semuanya, tapi baekhyun juga.
"Oh iya, memangnya apa yg membuatmu tersenyum idiot seperti tadi? Apa kau terpesona melihat permainanku?"
Chanyeol terkekeh melihat baekhyun yg menyeringai. Lelaki manis itu menyeringai, tapi anehnya malah terlihat cute. Baekhyun pun mengerucutkan bibirnya karena chanyeol mentertawainya.
"Lihat ini. Semua orang menyukai kebersamaan kita"
Chanyeol men-scroll layar ponselnya yg menampilkan komentar-komentar yg ditujukan untuk rekaman baekhyun di akun instagramnya tadi.
"Chanyeol oppa, kekasihmu sungguh cantik dan bertalenta! Kapan kalian akan mengakuinya di hadapan public? Kami semua menunggu itu terjadi!"
Chanyeol membaca sebaris tulisan di kolom komentar. Baekhyun tersenyum, andai saja mereka tahu bahwa yg mereka katakan benar adanya. Chanyeol semakin tersenyum lebar saat melihat wajah cantik baekhyun tersenyum dengan rona merah di wajahnya.
"Bagaimana menurutmu?" Chanyeol memainkan kedua alisnya keatas dan kebawah, menggoda baekhyun. Baekhyun hanya tersenyum sambil mencubiti pinggang chanyeol dengan tangannya yg bebas dari genggaman tangan chanyeol.
"Kkk apanya yg bagaimana?"
Tautan jari mereka terlepas begitu saja saat sang koreografer masuk kedalam ruang latihan. Sepanjang latihan kedua pria bertahun lahir sama itu tak henti-hentinya saling mencuri pandang dan tersenyum malu.
.
.
.
Chanyeol terbangun dari tidurnya. Ia meraih ponsel yg ia letakkan diatas meja disamping ranjangnya lalu membuka lockscreen smartphone itu.
Masih tengah malam. Ia melirik sehun yg tidur di ranjang seberangnya. Baekhyun dan dirinya tidak sekamar lagi sejak beberapa bulan lalu karena diberlakukannya sistem rolling, dan chanyeol sangat tersiksa karena itu. Ia tak dapat lagi mendengar suara dengkuran kecil baekhyun yg seperti puppy itu, tak dapat melihat wajah damai baekhyun ketika terlelap, dan tak mendapat kecupan kecil seperti yg biasa baekhyun lakukan padanya ketika membangunkannya.
Chanyeol merasa haus, maka ia memutuskan pergi ke dapur untuk membasahi kerongkongannya dengan segelas air. Ia mendudukkan dirinya di salah satu kursi di meja makan setelah menuang segelas air dari kulkas. Chanyeol meneguk air dingin itu dengan perlahan sambil memperhatikan ponsel yg sejak tadi ia genggam di tangan kanannya. Ia meletakkan gelas dengan perlahan. Setelah membuka menu pada ponselnya lalu ia menyentuh ikon search engine dan mengetikkan alamat suatu web terkenal yg menampilkan chart musik korea yg sedang hits saat ini. Matanya membulat saat melihat single terbaru mereka sedang di posisi atas saat ini, bahkan mengungguli salah satu senior exo.
"Wow! Exo-L benar-benar hebat!"
Chanyeol tersenyum lebar. Ia berteman baik dengan seluruh member idol grup seniornya itu. Dulu ia hanyalah salah seorang pengagum dari grup itu, tapi kini bahkan ia dan kawan-kawannya berhasil mengungguli mereka. Memang, itu hanya sebuah chart. Tapi tetap saja, Itu prestasi yg sangat membanggakan bagi chanyeol. Apalagi exo unggul pada waktu tengah malam, itu sangat unik menurut chanyeol.
Ia memutuskan ingin membagi kebahagiannya pada seluruh penggemarnya. Baginya, penggemar adalah orang terpenting dalam hidupnya. Ia sangat menyayangi penggemarnya, siapapun itu. Ia meng-capture chart itu lalu mengunggahnya pada akun instagramnya.
Chanyeol samar-samar mendengar langkah seseorang di dormnya yg sepi. Ia menutup ponselnya lalu beranjak, ingin melihat siapa orang itu.
"Baekhyun?"
Chanyeol menatap baekhyun yg masuk ke dapur dengan wajah mengantuk sambil mengusap-usap kedua kelopak mata sipitnya. Lucu sekali. Baekhyun yg baru menyadari keberadaan chanyeol melebarkan bola matanya.
"Chanyeol? Apa yg kau lakukan disini?"
Chanyeol terus mengamati baekhyun yg mendekat kearah meja dapur lalu meraih sebotol air putih dan meneguknya dari mulut botol langsung. Bagaimana leher mulus itu terlihat saat ia mendongakkan kepalanya untuk minum, bagaimana suara tegukan itu terdengar, tetesan air yg meleleh kebawah dagunya, juga bibir baekhyun yg mengkilap dan basah saat lelaki manis itu menjauhkan mulut botol dari bibirnya. Ia bisa gila lama-lama. Baekhyun yg tak kunjung mendapat jawaban dari chanyeol pun mengalihkan pandangan ke arah chanyeol.
"Chanyeol?"
Chanyeol tersadar dari pikiran mesumnya lalu menggelengkan kepalanya perlahan. Lama tak menyentuh baekhyun membuatnya hampir gila.
"Y-ya? Ah! Aku hanya mengambil segelas air tadi."
Baekhyun mengangguk-anggukkan kepalanya. Chanyeol menatap baekhyun dari atas sampai bawah. Yang ditatap hanya mengangkat alis bingung.
"Kau memakai piyamaku?"
Chanyeol maju selangkah mendekat pada baekhyun. Baekhyun menatap dirinya sendiri lalu menyengir lucu.
"Ah ini.. seluruh piyamaku masih kotor hehe. Jadi aku meminjam piyama di lemarimu semalam saat kau tidur."
"Ukuran piyama milikku dan tubuhmu kan berbeda jauh, mengapa tidak meminjam milik kyungsoo atau xiumin hyung saja?"
Chanyeol tidak berkedip saat menatap kerah piyama baekhyun yg sedikit melorot dan mengekspos sedikit bahu putihnya. Ia menelan ludahnya kasar.
"Memangnya mengapa? Tidak boleh aku meminjam piyamamu?"
Baekhyun mengerucutkan bibirnya imut sambil sesekali menaikkan kerah piyama chanyeol yg terus melorot. Byun baekhyun, sepertinya kau tidak mengerti situasi.
"B-bukan begi—"
"Aku kan hanya ingin memakai milikmu. aku a-aku.. aku senang mengenakannya karena aku merasakan seolah-olah kau selalu memeluk tubuhku di sepanjang tidurku.."
Suara baekhyun semakin melirih saat mengucapkan kalimat terakhir. Ia memainkan jemari tangannya di ujung piyama yg ia kenakan. Chanyeol sangat suka jika baekhyun tersipu seperti ini.
Chanyeol terus memandangi baekhyun dengan tatapan dan senyuman yg membuat baekhyun salah tingkah. Baekhyun menjilati bibirnya sendiri, kebiasaannya jika sedang gugup atau malu. Ia meraih botol minumnya kembali dan meneguknya banyak-banyak, menutupi rasa malunya.
"Baby, aku melihat sesuatu di lidahmu, apa itu? Coba kau julurkan lidahmu"
"Ada apa?"
Baekhyun mengerutkan keningnya bingung, tapi ia menuruti perintah chanyeol untuk menjulurkan lidahnya. Tanpa disangka, chanyeol meraih tubuhnya lalu dengan cepat meraup lidah baekhyun dengan mulutnya dan mengulumnya.
Mata baekhyun membola. Ia diam saja dan membiarkan chanyeol memainkan lidahnya dengan lidah milik chanyeol. Baekhyun selalu suka sensasi saat lidah mereka bertemu ketika berciuman. Baekhyun memejamkan matanya dan mengalungkan kedua tangannya di leher chanyeol, mengusap perlahan tengkuk kekasihnya. Desahan tertahan baekhyun tak dapat terhindar saat chanyeol melumat kasar bibirnya.
"Ssst.. kau akan membangunkan yg lain baby.."
Chanyeol berucap dengan bibir yg masih menempel pada permukaan bibir basah baekhyun. Baekhyun yg tak kuasa untuk sekedar menjawab hanya meloloskan desahan pelan lagi dari bibirnya. Bahkan chanyeol baru menyentuhnya di bibir tapi tubuhnya sudah melemas seperti jelly.
"Sepertinya.. hhh.. kita harus menyelesaikan sesuatu"
Chanyeol mengangkat kedua kaki baekhyun untuk melingkari pinggangnya lalu menggendong lelaki berambut coklat karamel itu ke dalam pintu lain di dalam dapur, kamar mandi.
.
.
.
"Chanyeol hyung, kau dipanggil oleh manager" Chanyeol yg sedang beristirahat di backstage segera berdiri sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Aku?"
"Ya. Dia menunggumu di luar backstage"
Jongin menjatuhkan bokongnya tepat disamping baekhyun yg tadinya ditempati oleh chanyeol. Baekhyun hanya menatap punggung chanyeol yg berjalan keluar. Saat baekhyun bertanya pada jongin apa yg terjadi, pria berkulit tan itu hanya mengangkat bahu.
Chanyeol membungkukkan badannya sopan saat matanya beradu pandang pada sang manager yg sedang berdiri dan bersandar di dinding. Manager itu menegakkan tubuhnya lalu memasukkan kedua tangannya ke kantong celana jeans yg ia kenakan.
"Chanyeol aku perlu bicara tentang suatu hal denganmu"
"Apa itu hyung?"
"Apakah benar bahwa..."
.
.
.
"Jongin, apa kau melihat chanyeol?"
Sejak pulang dari sebuah acara dimana mereka tampil tadi pagi, baekhyun tidak melihat chanyeol lagi setelah itu. Awalnya ia pikir chanyeol sedang tidur di kamarnya, tp saat ia mengetuk pintu kamar chanyeol, tidak ada sahutan apapun disana. Baekhyun berpikir mungkin chanyeol sedang keluar sejenak atau memang ada urusan.
"Kau tidak tahu hyung? Sejak tadi chanyeol hyung mengurung dirinya di kamar" Baekhyun mengerutkan alisnya, mengurung diri?
"Mengurung diri kau bilang? Memangnya ada apa?"
"Tidak tahu hyung, tapi sejak dipanggil oleh manager tadi siang, ia berwajah murung setelahnya. Mungkin itu sebabnya?"
Jongin menggaruk kepalanya. Ia pun bingung, karena jarang chanyeol bersikap seperti ini. Jika karena suatu masalah, pastilah masalah itu sangat berat. Jongin bisa melihat raut wajah baekhyun berubah cemas.
"Temui dia hyung. Mungkin saja dia mau bercerita denganmu"
Jongin menepuk bahu baekhyun dua kali. Baekhyun tersenyum dan mengangguk lalu pergi ke kamar chanyeol. Baekhyun ragu apakah ia harus mengetuk pintu dahulu atau tidak, tapi setelah ia pikir-pikir ia putuskan untuk langsung masuk saja.
Baekhyun melihat chanyeol yg sedang terduduk diatas ranjang saat membuka pintu. Chanyeol menyadari keberadaannya. Baekhyun tersenyum pada chanyeol, tapi ia hanya terdiam menatap baekhyun.
"Hei.. ada apa denganmu hm?"
Baekhyun mendudukkan dirinya disamping chanyeol. Terdengar helaan nafas berat dari chanyeol saat baekhyun mengusap perlahan pipi kanannya. Kelopak mata chanyeol terpejam menikmati sentuhan jemari lentik baekhyun.
"Manager hyung.."
Baekhyun menurunkan tangannya dari pipi chanyeol. Menatap wajah kekasihnya yg kini membuka mata dan membalas tatapannya.
"Manager hyung menegurku tentang apa yg telah kuunggah di akun instagramku semalam"
Instagram? Jujur saja baekhyun tidak mengerti sama sekali tentang hal ini karena ia sendiri belum sempat mengecek instagram sejak kemarin.
"Apa yg terjadi?"
Chanyeol meraih ponsel yg ia letakkan di atas bantalnya lalu menyerahkan itu pada baekhyun.
"Buka saja"
Baekhyun menggeser screenlock ponsel itu lalu menajamkan penglihatannya saat terpampang sebuah foto screen capture chart musik dimana exo sempat unggul. Lagu terbaru exo tampak naik ke urutan pertama dan beberapa lagu mereka juga mengalami kenaikan, tapi di list itu tidak tercantum nama lagu exo seluruhnya, terdapat salah satu lagu milik idol grup senior mereka dibawahnya. Tapi sungguh, dimana letak kesalahannya?
Karena masih penasaran, baekhyun membuka kolom komentar dan terkejut saat melihat banyak komentar-komentar yg tidak bersahabat. Meskipun terdapat juga komentar positif lainnya, namun tetap saja itu pasti yg membuat chanyeol bersedih.
"Mereka menuduhku sombong dan tidak menghormati idol senior"
Chanyeol menunduk menatap bedcover bermotif bendera amerikanya dengan tatapan kosong.
"Padahal aku tak bermaksud seperti itu.. aku sangat menghargai bahkan aku mengangumi mereka. Aku hanya terlalu senang sehingga ceroboh. Aku menyesal.."
Baekhyun menatap lelaki berambut abu-abu itu dengan sayang, lalu mengelus pipinya lagi dengan lembut. Chanyeol sangat menyayangi para penggemarnya, ia tak ingin semua penggemarnya kecewa, itu sebabnya chanyeol sampai seperti ini.
"Ssst.. aku tahu.. ini hanyalah kesalahpahaman"
"Apa aku harus menghapus postingan itu saja?"
"Tidak. Tidak. Itu hanya akan membuat mereka mengira bahwa kau mencoba lari dari masalah."
"Tapi mereka membenciku baby"
Baekhyun menggeleng dengan keras. Tidak sependapat dengan chanyeol. Tangannya terulur menggenggam tangan chanyeol. Mengelusnya.
"Tidak ada yg membencimu, semuanya salah paham. Mereka pasti akan sadar dengan sendirinya. Mereka akan terus mencintaimu karena kau juga selalu mencintai mereka, percayalah"
Chanyeol mengalihkan pandangannya ke wajah cantik baekhyun. Tatapannya masih sendu membuat baekhyun semakin sedih. Ia terbiasa melihat wajah ceria chanyeol seperti ini membuatnya semakin terluka.
Chanyeol mengerutkan keningnya, heran saat baekhyun berdiri dari ranjangnya kemudian menarik tangannya. Mau tak mau ia ikut berdiri sambil menatap bingung pada lelaki yg lebih pendek darinya itu. Baekhyun tampak meraih sebuah kunci diatas nakas lalu mengambil ponsel chanyeol dan menyimpannya di saku celananya.
"Kemana?"
"Ikut saja, ayo"
Chanyeol hanya mengikuti langkah pendek-pendek baekhyun. Baekhyun terus menariknya hingga keluar dorm dan menuju garasi. Pria tinggi itu masih bingung ketika baekhyun membuka pintu mercedez suv milik chanyeol dan mendorongnya masuk di bangku kemudi.
Matanya terus mengekor pada baekhyun yg memutari mobilnya, lalu masuk dan duduk di jok sampingnya.
"Ayo nyalakan mobilnya"
Chanyeol sempat bingung awalnya, namun ia tetap menyalakan mobilnya sesuai perintah baekhyun
"Sekarang keluarkan mobil ini dari dorm, lalu ikuti instruksiku"
"Baby, sebenarnya kita akan kemana?"
Baekhyun berdecak sambil melipat tangan didepan dada. Bibirnya meniup poni diatas keningnya yg mulai memanjang.
"Jalankan saja yoda jelek"
Chanyeol mencibir pelan lalu mengeluarkan mobil itu dari garasi dan pagar dorm mereka. Chanyeol masih melajukan mobilnya dengan perlahan sambil sesekali melirik ke arah baekhyun. Sebenarnya anak ini mau kemana?
"Didepan, belok ke kiri"
Seperti seorang bos yg memerintahkan sopir pribadinya, chanyeol menurutinya tanpa protes. Terdengar cekikikan pelan dari bibir baekhyun. Chanyeol meliriknya lagi tapi baekhyun malah membalasnya dengan tatapan sinis yg dibuat-buat.
"Apa?"
"Tidak. Kejam sekali nyonya park ini"
"Ya! Aku bukan nyonya park!"
Baekhyun tak dapat menahan senyumnya walaupun ia telah menahannya. Apa-apaan itu nyonya park? Sedangkan chanyeol hanya tersenyum samar. Akhirnya chanyeol tersenyum walaupun sedikit. Baekhyun bisa sedikit bernafas lega saat ini.
"Belok ke kanan"
Chanyeol terus menuruti perintah baekhyun. Setelah beberapa kali berbelok chanyeol belum juga mengerti kemana sebenarnya tempat yg baekhyun maksud. Mobil mereka telah melewati kompleks perumahan, beberapa toko yg sudah tutup, gedung-gedung tinggi, bahkan taman kota tapi belum ada tanda-tanda baekhyun akan memberhentikan mobil yg mereka tumpangi.
"Baby—"
"Didepan sana, belok ke kanan dan kita berhenti disana"
Chanyeol menghela nafas dan menurutinya. Saat berbelok chanyeol baru sadar jika jalanan yg ia lewati sejak tadi adalah jalan menuju ke tempat ini. Sepertinya kepalanya masih dipenuhi dengan masalah yg menumpuk.
"Sungai han?"
Baekhyun mengangguk mantap sambil tersenyum manis. Baekhyun membuka kaca mobilnya. Posisi mobil chanyeol yg berada tepat di pinggir sungai membuat mereka dapat merasakan angin sejuk dan pemandangan yg indah langsung dari dalam mobil. Sedikit demi sedikit tubuh dan pikiran chanyeol menjadi relaks.
"Apa kau masih memikirkannya?"
Baekhyun mendongak menatap chanyeol yg sedang memejamkan mata merasakan semilir angin malam. Mata pria itu terbuka dan menatap baekhyun sedikit lama, lalu mengangguk perlahan. Baekhyun merogoh sesuatu dalam kantong celananya dengan susah payah. Akhir-akhir ini semua celananya semakin menyempit, sepertinya ia harus melakukan sedikit diet dan olahraga mulai besok.
Baekhyun telah mengeluarkan ponsel chanyeol dari sakunya lalu meletakkannya diatas telapak tangan chanyeol. Chanyeol mengangkat alisnya bingung.
"Kalau kau masih memikirkan masalah itu, minta maaf saja pada para penggemar dan juga senior idol grup kita itu. Jelaskan pada mereka jika semuanya hanyalah salah paham, pasti mereka akan mengerti."
"Apa kau yakin mereka akan mengerti?"
"Tentu saja"
Chanyeol terdiam cukup lama, menimbang-nimbang saran baekhyun. Tapi setelah ia pikir-pikir, memang benar perkataan baekhyun. Ia harus menjelaskan ini semua agar masalah ini cepat selesai dan tak mengganggu pikirannya kembali.
Chanyeol membuka kontak nomor di ponselnya lalu menyentuh ikon dial saat telah menemukan nomor yg dicarinya. Chanyeol meloudspeaker panggilannya saat sambungan itu diangkat.
"Yeoboseyo hyung"
"Ah chanyeol, ada apa?"
Detak jantung chanyeol berdetak lebih kencang saat mendengar suara leader dari grup idol yg berada di capture foto instagramnya kemarin. Chanyeol menatap sekali lagi pada baekhyun, dan pria mungil itu menganggukkan kepalanya seraya tersenyum lembut.
"Apa aku mengganggumu hyung?"
Terdengar suara kekehan di seberang sambungan telepon.
"Apa yg kau katakan chanyeol? Kau ini seperti kita baru beberapa hari kenal saja"
"Begini hyung, aku ingin meminta maaf"
"Maaf? Maaf untuk apa?"
"Postinganku di akun instagram kemarin.. aku bersumpah tidak bermaksud menyinggung atau tidak menghargaimu"
"Aah itu? Mengapa harus mempermasalahkannya? Tentu saja kami mengerti chanyeol-ah"
Chanyeol melirik kearah baekhyun yg sedang menggigit bibirnya. Sepertinya ia sama cemasnya dengan chanyeol. Baekhyun meraih tangan chanyeol lalu menggenggamnya. Perlahan kegugupan chanyeol mereda karena sentuhan tangan baekhyun.
"Aku hanya tidak ingin kau salah paham hyung. Aku benar-benar tidak sadar melakukannya karena terlalu senang. Jadi aku mohon maafkan aku"
Tiba-tiba terdengar suara lain menyahut dari seberang, bukan hanya satu orang.
"Ya chanyeol-ah! Kau tidak perlu seperti itu kawan! Kami semua tahu kau tidak seperti itu. Jika ada perkataan negatif tentangmu, abaikan saja. Anggap itu sebagai pelajaran."
"Benar! Kita kan sudah berteman sejak lama, tak perlu seperti itu chanyeol. Fanwar di kalangan penggemar sudah biasa. Mereka tidak tahu yg terjadi sebenarnya. Tak akan ada yg membencimu"
Hati chanyeol terenyuh saat mendengar suara rapper dan main vokal dari grup seniornya itu yg saling bersahutan. Tak ia sangka mereka semua sangat baik. Baekhyun tersenyum lebar saat melihat chanyeol yg juga tersenyum, sangat lepas. Bahkan mata baekhyun berkaca-kaca, tersentuh dengan kebaikan para seniornya itu, dan bangga pada chanyeolnya
"Terima kasih.. terima kasih hyung!"
"Chanyeol, kau itu sungguh berhati emas. Pantas saja semua orang menyayangimu. Aku senang bisa mengenal orang sepertimu"
"Jangan berkata seperti itu hyung. Lihat, kepalanya semakin membesar sekarang!"
Bukan chanyeol yg mengatakannya, itu baekhyun. Baekhyun hanya terkikik saat chanyeol memekik protes.
"Bukankah itu suara Baekhyun?"
"Nee baekhyun tampan disini~"
Chanyeol memutar bola mata mendengar perkataan baekhyun barusan. Tampan apanya? Chanyeol rasa cantik lebih tepat untuk baekhyun.
"Jangan dengarkan dia! Dia sedang mengigau! Kalau begitu terima kasih hyung, semoga kita bisa bertemu di lain waktu dan aku akan mentraktirmu semangkuk—AW!"
Chanyeol mengusap-usap pinggangnya yg pasti kini sudah memerah karena cubitan maut dari baekhyun.
"Hahaha dasar kalian, baiklah jangan sedih lagi yeolo!"
"Terima kasih hyung, aku menyayangi kalian!"
Piip
"Merasa lebih baik?"
Chanyeol tersenyum semakin lebar dan mengangguk. Mau tidak mau baekhyun juga ikut tersenyum melihatnya.
"Tentu. Tapi.. aku ingin melakukan satu hal lagi"
Baekhyun melirik ke arah ponsel chanyeol yg sedang diutak-atik oleh pemiliknya, pria bersuara berat itu membuka aplikasi instagram lalu menuju ke postingan terahirnya.
"Apa yg akan kau lakukan?"
Chanyeol tidak menjawab baekhyun, baekhyun hanya bisa melihat chanyeol yg mengetik sesuatu pada kolom komentar, tapi tak bisa melihat isinya karena terhalang tangan chanyeol.
Tatapan baekhyun masih tetap melekat pada ponsel chanyeol saat kekasihnya itu menyerahkan ponselnya. Baekhyun tersenyum bangga saat membaca sederet tulisan yg telah chanyeol posting di kolom komentar.
'Aku tidak memposting untuk membuat kalian merasa menyesal.. aku memposting ini karena aku sangat senang melihat lagu-lagu di chart tinggi saat tengah malam! Ini prestasi uang luar biasa, mari kita menikmatinya dan jangan sedih! :)'
Baekhyun melempar ponsel chanyeol kesamping dan memeluk tubuh chanyeol dengan erat. Apapun yg orang katakan tentang chanyeol, ia tetap menyayangi chanyeol dengan segala kebaikan dan kekurangannya. Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Tapi chanyeol, baekhyun benar-benar bangga memiliki chanyeol. Ia benar-benar berhati emas.
Baekhyun dapat merasakan kedua lengan chanyeol melingkar pada tubuhnya, balas memeluknya.
"Mereka akan mengerti.. aku bangga padamu, dan aku menyayangimu yeol"
Baekhyun semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh chanyeol, sesekali mengecupi dada bidangnya. Baekhyun tahu bahwa chanyeol juga sedang tersenyum saat ini, meskipun tanpa menatapnya.
"Aku lebih menyayangimu"
Chanyeol melepas pelukan mereka perlahan, lalu meraih ujung dagu baekhyun dengan telunjuk dan ibu jarinya, membuat wajah baekhyun sedikit mendongak. Chanyeol menelusuri seluruh bagian wajah baekhyun dengan tatapannya, dan berhenti tepat di kedua bola matanya.
"Terima kasih.. andai semua orang tahu bahwa aku sangat beruntung memilikimu. Kau segalanya bagiku, byun baekhyun"
Baekhyun hampir menutup kedua kelopak matanya saat chanyeol mendekatkan wajahnya kearah baekhyun. Saat hidung mereka bersentuhan, baekhyun secara tiba-tiba menutup bibir chanyeol menggunakan telapak tangannya. Mata keduanya terbuka dan saling berpandangan.
"Kenapa?"
"A-aku ingin bernyanyi bersamamu, ayo kita bernyanyi!"
"Baiklah~"
Chanyeol hanya terkekeh sambil mengacak rambut baekhyun dengan gemas. Ia menyalakan music player yg berada di dalam mobilnya.
"Kau ingin kita menyanyikan lagu apa?"
Chanyeol kembali tertawa saat baekhyun berpikir dengan pose telunjuk yg berada di bawah bibirnya yg mengerucut, serta mata yg melirik ke langit-langit mobil. Sungguh menggemaskan.
"Sleepless night?"
"Ide yg bagus!"
Chanyeol memutar lagu sleepless night milik moon myung ji. Kedua pria berbeda warna rambut itu menggoyangkan kepala ke kanan dan ke kiri, menikmati alunan lagu. Diawali dengan baekhyun, kemudian chanyeol, lalu bersama-sama. Mereka bernyanyi dengan penuh penghayatan. Terkadang chanyeol terpana saat mendengar baekhyun bernyanyi. Anak itu, sungguh bersuara seperti malaikat. Chanyeol rela tidak makan seharian asal dapat mendengar suara indah baekhyun.
Tanpa chanyeol sadari pun, sebenarnya baekhyun sangat mengagumi suara berat chanyeol. Chanyeol telah berlatih dengan sangat baik selama ini. Dan itu terbukti dengan kematangannya dalam bernyanyi saat ini. Banyak orang yg belum tahu bahwa suara chanyeol ketika bernyanyi sebenarnya sangatlah indah. Hanya saja chanyeol masih belum terlalu mengekspos kemampuan suaranya di hadapan publik.
"Yeol, satu lagu lagi?"
Chanyeol dan baekhyun bertepuk tangan saat lagu pertama selesai. Mereka melakukannya dengan sempurna. Dan pria yg bermata lebih bulat menganggukkan kepalanya saat yg lebih sipit memintanya untuk menyanyikan satu buah lagu lagi
"Apa lagi kali ini?"
"Lagu kita, tender love"
Chanyeol tersenyum saat menyetel lagu terbaru mereka, tender love. Chanyeol dan baekhyun memiliki rahasia yg hanya mereka tahu tentang lagu ini.
Musik mulai menghentak, keduanya mengetuk-ngetukkan ujung kaki mengikuti dentuman lagu.
Come to the inner side of the sidewalk
I 'll pull you in so you won 't get hurt
When we' re eating together
I'll neatly place your spoon and chopsticks on a napkin
Even when I don' t get enough sleep in the morning
I' ll get up earlier and give you a morning call
From the moment I started liking you
Not a single day has been ordinary
Chanyeol terpana mendengar suara indah baekhyun, bibirnya melengkung keatas saat baekhyun juga menatap padanya.
We 're close friends, we pretend not to have feelings
I introduce you as a good friend
But there are words lingering in my mouth
I am in love with you, I wanna give you
Tender love
Tender love baby
Tender love
Tender love baby
Tender love
Tender love baby
Tender love (But it' s deeper and more genuine than anyone
else )
My love is old – fashioned
My close friends already ( what' s up with you!) noticed
They tell me to confess my feelings
When I say goodbye to you,
I feel weird for some reason
We 're close friends, we pretend not to have feelings
I introduce you as a good friend
But there are words lingering in my mouth
I am in love with you, I wanna give you
Your eyebrows droop down as you say the words
Every time you do that , the sound of my heart beat rings out
loud
My face turns hot , my ears are smoking
But then after a few hours ,
my mental state becomes like glass
Baekhyun mengangguk-anggukkan kepalanya mengikuti melodi. Matanya tak dapat lepas dari pesona chanyeol saat kekasihnya itu melakukan part nya. Keduanya sangat lepas. Bernyanyi dengan sangat gembira.
Tender love
Tender love baby
Tender love
Tender love baby
Tender love
Tender love baby
Tender love (But it' s deeper and more genuine than anyone
else )
My love is old – fashioned
Garis mata baekhyun melengkung membentuk bulan sabit yg cantik saat namja manis itu menyunggingkan senyuman indahnya. Chanyeol masih saja bertepuk tangan saat lagu yg ia putar telah berhenti. Matanya memancarkan kebahagiaan, begitu pula baekhyun.
Mereka kembali ke dorm saat hampir dini hari setelah melakukan beberapa kali sesi bercinta di dalam mobil. Tidak ada yg tahu, bahkan baekhyun pun tak tahu jika chanyeol diam-diam telah merekam suara ketika mereka berdua bernyanyi dengan gilanya tadi.
.
.
.
Baekhyun menggeliatkan tubuhnya dan merentangkan tangannya keatas saat langkahnya berhenti didepan pintu dapur dimana beberapa member sedang sarapan. Mulutnya terbuka lebar, menguap.
"Hyung, jangan menguap terlalu lebar atau aku akan melemparkan sandwich ini tepat ke dalam mulutmu"
Baekhyun dengan wajah khas bangun tidurnya mendekati meja makan dan duduk diseberang chanyeol. Kedua tangannya bergerak mengusap kedua kelopak matanya dengan lucu. Membuat chanyeol tak dapat menahan senyumnya melihat tingkah imut kekasihnya itu.
"Cucilah mukamu dahulu baekhyun-ah~"
Chanyeol berhenti menyantap sandwichnya saat melihat baekhyun malah meletakkan kepalanya diatas tumpukan tangannya yg ia lipat diatas meja dan kembali terpejam.
Chanyeol mengambil separuh potongan sandwich yg belum ia makan, lalu menyodorkannya didepan mulut baekhyun. Baekhyun tetap dengan mata terpejam membuka mulutnya lalu menggigit sandwich yg chanyeol sodorkan. Chanyeol menggelengkan kepalanya melihat lelaki yg masih menggunakan piyama itu.
"Chanyeol hyung sudah ceria lagi berkatmu hyung. Tapi mengapa kini justru kau yg lemas seperti anak kucing yg baru saja bercinta dengan anjing? Ohya ngomong-ngomong semalam kau dan chanyeol hyung pergi kemana?"
Baekhyun seketika membuka mata dan menegakkan tubuhnya saat tba-tiba saja potongan sandwich yg ia kunyah hampir saja terlempar keluar, ia tersedak. Ia buru-buru meraih segelas air dan meminumnya dengan brutal. Apa-apaan perkataan sehun itu? Ia bilang anak kucing yg baru saja bercinta?
"A-aku tidak kemana-mana. Memangnya darimana kau tahu"
Baekhyun menutupi kegugupannya dengan kembali memakan sandwich darii chanyeol, sedangkan chanyeol hanya terkekeh melihatnya.
Baekhyun yakin saat mereka pergi keluar dorm semalam, seluruh member sudah tertidur. Tapi ternyata sehun mengetahuinya?
Sehun menggeser ponselnya yg sedang menyala ke meja didepan baekhyun.
"Aku tidak tahu, tapi akun instagram chanyeol sepertinya mengetahuinya"
Baekhyun melotot saat melihat dua buah postingan berupa rekaman videonya dan chanyeol semalam di instagram chanyeol. Kapan lelaki ini merekamnya? Matanya menatap tajam—tapi menurut chanyeol terlihat cute— pada chanyeol yg kini hanya menyengir kearahnya.
"CHANYEOL!"
.
.
.
ff ini dibuat hanya untuk kesenangan saja, tidak ada maksud lain. Semoga bisa meringankan gejala sakit hati(?) Kalian kkk :D
Mind to review this story of abal-abal author, readers?
Fighting and keep positive thinking!
