Hai, salam kenal buat semua pembaca maupun penulis . Gue gak tau harus ngucapin salam gimana sama teman - teman sekalian. Yang penting gini aja deh dulu ya, buat di awal. Huhuhuhu. Well, akhirnya datang deh kesempatan buat ngedit ini story. Makasih buat Ochi sama Eka yang udah kasih masukan,,u,u...Yap, buat fanfic gue yang pertama gue langsung dapet ide buat nge-crossover antara Onepiece ama Dragon Ball, tapi ternyata belakangan malah bakalan ngelebar kemana-mana jadi nanti disetiap chapter gue usahain biar ada sedikit info tentang chara-chara yang gue pake dicerita gue. Berhubung masih new user, maaf ya kalo bahasanya belepotan dan banyakan typo-nya. And last,,,,Happy Reading guys! :D

Selayang Pandang untuk Chapter I, di chapter ini akan muncul Monkey D Luffy (Onepiece), Songohan & Burma (Dragon Ball), Hermione Granger & Ron Weasley (Harry Potter). Disini Luffy dan Songohan memiliki rencana untuk mengumpulkan bola naga dengan tujuan yang hanya diketahui oleh mereka. Bagaimana kisahnya langsung aja deh cekidot...


Rate : T

Disclaimer : Eiichiro Oda – sensei, Akira Toriyama, J.K Rowling

Cuaca hari ini begitu menyengat. Serangga musim panas pun enggan melakukan rutinitasnya.

Dari sudut jalan terlihat sebuah gedung bertingkat yang menampakkan siluetnya yang gagah dari kejauhan.

Itulah sekolah kebanggan kota Sanggam, SMA Sakura.

Di sudut belakang gedung tersebut, sedang berjongkok dalam diam dan membentuk lingkaran, tiga pemuda dan seorang pemudi yang merupakan pelajar di sekolah tersebut.

Ke empat sosok tersebut saling membicaran sesuatu yang sepertinya sangat penting dan berbahaya, karena sesekali terdengar si gadis berkata, "jangan berbuat bodoh! Kalian bisa d skors!" Dan "ayolah, mereka kan tidak melakukan sesuatu yang membahayakan sekolah" atau "mereka hanya bolos beberapa hari dan kemudian semua beres!".

Hermione, yang sudah sejak lama menentang hal ini, sekarang mulai bertindak diluar kendali. Tanpa sengaja dia meremas lengan Songohan dengan sekuat tenaga sehingga Songohan berteriak aduh.

"Ingat Gohan, kau bisa dihajar oleh ayahmu kalau sampai kau melakukan ini!", ancam Hermione.

Songohan bergidik juga mendengar saat ayahnya disebut - sebut. Tapi kemudian dia menoleh pada sahabatnya, satu - satunya orang yang mungkin tidak mengerti betapa seriusnya masalah yang mereka bicarakan, Luffy.

Luffy sedang asyik bermain dengan kumbang yang ditemukannya di belakang sekolah saat semua mata tertuju padanya. Dia hanya sempat berkata "eh?".

"Ingat Luffy, kurasa ayahmu juga gak bakalan diam kalau kau juga ikut nekat!", ancam Hermione sekali lagi.

"Hermione, ayolah! Biarlah mereka melakukan apa yang mereka mau", sergah Ron.

Hermione dan Ron saling membelalak.

Mengacuhkan kedua sahabatnya yang sedang bertengkar, Songohan bertanya kepada Luffy, "Bagaimana sobat?".

"Yah, tentu aku akan kesana! Kapan lagi kita bisa bertemu naga?", jawab Luffy, menunjukkan ekspresinya yang haus akan petualangan dan sudah lupa dengan kumbang tangkapannya.

"Sudah kuduga kau akan bicara seperti itu", ucap Songohan menyunggingkan senyum.

Hermione menatap Songohan dan Luffy dengan tatapan yang seolah mengatakan "apa kalian sudah gila?!", Ron malah menunjukkan ekspresi kepuasan yang sangat luar biasa.

"Baiklah aku menyerah", ucap Hermione kemudian sepertinya menyadari bahwa sedikitpun kata-katanya tidak akan berpengaruh. "Tapi", katanya melanjutkan, "bagaimana caranya kalian bisa bertemu dengan dewa naga itu?".

"Menggunakan Dragon Ball - Bola Naga", kata Songohan mantap.

"Keren!", teriak Luffy.

Kemudian Songohan mengeluarkan sesuatu dari ranselnya. Benda bulat seukuran telapak tangannya.

Benda itu memiliki tampilan kotak kotak dilayarnya, yang merupakan hasil pertemuan antara garis - garis horizontal dan vertikal.

Di sudut kiri benda tersebut ada sebuah titik berkedap kedip muncul hilang dengan pelan.

"Ini adalah radar untuk melacak Dragon Ball yang kucuri dari laboratorium Bibi Burma. Dengan menggunakan ini kita dapat dengan mudah mengumpulkan Dragon Ball".

"Wah ini alat yang sangat luar biasa!", Luffy tak henti-hentinya memandang radar tersebut dengan mata berbinar. "Jadi, kapan kita mulai mencari? Aku sudah tidak sabar nih!".

"Sekarang?", saran Songohan.

"Ide bagus!", setuju Luffy.

Hermione memandang mereka berdua dengan pandangan mencela, namun dia tidak berkata apa - apa, sementara Ron dengan mengangguk dan tersenyum kemudian menepuk punggung kedua kawannya tersebut, "berjuanglah sobat", ungkapnya.

Songohan kemudian mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Ternyata itu kapsul kendaraan terbang, dia dan Luffy kemudian naik kendaraan tersebut berboncengan dengan Luffy, tentu saja masih takjub, di belakang.

Tanpa banyak kata, Songohan dan Luffy langsung terbang menggunakan kendaraan kapsulnya sambil berpamitan dalam dian dengan kedua sahabatnya, Ron dan Hermione.

"Jadi, kemana kita menuju, Luffy? Kau kaptennya", ucap Songohan di atas kendaraan.

"Yah, menuju Dragon Ball! Ayo kita pergi ke arah kiri!", ucap Luffy setelah melihat radar terlebih dahulu.

"Aye aye, Captain!", Songohan mengarahkan kemudinya ke kiri mengikuti arahan Luffy.

Angin bertiup kuat menerpa wajah mereka, kini titik Dragon Ball berada di atas radar yang berarti mereka hanya perlu lurus ke depan. Tapi akankah usaha mereka mengumpulkan Dragon Ball akan bebas tanpa hambatan? Nantikan kisah selanjutnya :D