Hari ini Jongin senang sekali. Dia mendapatkan banyak coklat dari teman-temannya di kelas.

Ada satu.. dua.. empat.. enam.. ah sepuluh bulatan coklat.

Jongin jadi tersenyum sendiri karena akan ada banyak coklat untuk dimakan Jongin nanti. hehe

Jongin suka valentine tahun ini. Suka sekali.

Sedang Sehun yang memperhatikan Jongin dari belakang hanya mencibir pelan melihat Jongin yang dapat lebih banyak coklat.

Hei, Sehun itu terkenal keren dan tampan, kenapa malah dapat lebih sedikit, tidak adil. Sehun jadi sebal sendiri.

Sehun benci valentine tahun ini. Dan Sehun juga sebal -iri- pada Jongin.

.

.

.

Saat istirahat siang Jongin mendatangi meja Sehun ingin menanyakan sesuatu.

" Sehunie hari ini dapat berapa coklat? " tanyanya sambil tersenyum.

" Tidak tahu, tidak kuhitung. " balas Sehun sewot.

Jongin yang mendapat balasan seperti itu hanya diam. Tidak menyangka akan jawaban Sehun barusan.

Walaupun sebenarnya Jongin masih ingin bersama Sehun lebih lama lagi, tapi melihat Sehun cemberut seperti itu Jongin memilih kembali ke tempat duduknya.

.

.

.

Biasanya saat pulang sekolah Sehun dan Jongin akan terlihat bersama. Tapi sepertinya hari ini tidak seperti biasanya, karna sekarang Jongin sedang memperhatikan Sehun yang merengek pada eommanya.

" Eomma berikan aku coklat, hari ini kan valentine jadi semua orang yang sayang padaku harus memberikanku coklat. Lihat aku hanya dapat sedikit eomma. " rengek Sehun pada sang eomma.

Duh, Jongin tidak tega jadinya. Apa yang harus Jongin lakukan? Masa Jongin harus memberikan coklatnya sih?

Jongin tidak mau! Ini kan coklat Jongin, enak saja dibagi-bagi. Apalagi coklat ini terlihat enak.

Tapi.. Jongin kan juga kasihan pada Sehun.

Apa Jongin berikan satu ya?

.

.

.

" Sehunie~ "

" Ini, kuberikan padamu. Jangan menangis lagi. " ucap Jongin sambil memberikan salah satu coklat yang ukurannya lebih besar dari lainnya.

Sehun yang diberi seperti itu hanya diam saja. Enak saja Jongin bilang kalau Sehun menangis. Hei, Sehun itu memang merengek, tapi Sehun itu tidak menangis. Sehun itu namja. Namja keren. Dan namja keren tidak boleh cengeng. Apalagi hanya karna coklat. Tidak!

" Sehun, mau tidak? Ini. " tawar Jongin sekali lagi.

Tapi ini coklat, dan Sehun suka coklat. Tapi kenapa harus Jongin? Sehun kan masih marah padanya.

Coklat atau Jongin ya? Sehun jadi bingung.

" Hehe baiklah kuambil satu. Terima kasih. " kata Sehun sambil menerima coklat pemberian Jongin.

" Eumm " angguk Jongin semangat sambil sedikit mengerucutkan bibirnya.

" Dan ini sebagai hadiah valentine ku. " dan setelah mengucapkan itu, Sehun mendaratkan dua buah kecupan manis di kanan dan kiri pipi Jongin.

.

.

.

Ya ampun, Sehun sekarang jadi malu sendiri. Bagaimana mungkin dia berani mencium Jongin seperti itu. Apalagi tadi kan ada eomma Sehun dan Jongin. Uhh Sehun malu kalau mengingatnya.

Eh tapi Jongin juga harus disalahkan disini. Siapa suruh dia bertingkah imut seperti tadi didepan Sehun.

Sehun kan jadi tidak tahan kalau Jongin seperti itu.

Hehehe tapi Sehun hari ini senang sekali. Dapat coklat dari Jongin dan sekalian bisa mencicipi pipi Jongie nya.

Valentine tahun ini memang yang terbaik. Sehun tidak jadi benci valentine tahun ini. Sehun suka. Sangat suka malah.

Euhmm tapi coklat yang Sehun terima kan cuma sedikit, masih kurang.

" Appa, eomma Sehunie minta coklat.. bbuing - bbuing~ "

Nah beres. Coklat Sehun akan jadi banyak besok pagi.

Sempurna.

END