Resident Evil dan The Walking Dead bukan milik saya. Saya tidak mengambil keuntungan apapun dari ini.
.
.
.
Rahasia itu umpama orang sakti, sangat menakjubkan bahkan hampir seperempat manusia penasaran bukan kepalang, padahal itu hanya beberapa penggalan huruf. Sama seperti Umbrella, agaknya mereka gemar membuat rahasia, kerennya mereka suka mempermainkan.
PR-BI-O
1 Hari Sebelum Tragedi
Lelaki berkacamata hitam yang mengenalkan dirinya sebagai Wesker sudah sering berbicara dan menjelaskan sejak awal pertemuannya dengan Saviors.
Wesker nampak tak biasa jika dilihat dari kebanyakan, nada bicaranya datar sekali, aneh untuk kesan pertama bertemu dan dia sangat rapi untuk kebanyakan orang yang terjebak dalam Apocalypse.
Beberapa hari belakangan ini, Wesker menawarkan kerja sama yang agak samar dengan Saviors, meski tidak ada peraturan tertulis bagaimana dan seperti apa berjalannya kerja sama ini.
Saviors yang sudah sering sekali berlaku tidak menyenangkan pada kelompok lain menyetujui secara serentak, tidak butuh waktu lama bagi Negan untuk tertawa dan menyatakan kesetujuannya pada anggota Saviors.
Menurut Negan ini sangat menjanjikan, bagus sekali malahan, kau tahu sendiri bagaimana cara Wesker bicara pada segalanya. Meski dia tidak terlalu ahli dalam membujuk.
Partner sekaligus bawahan dari Wesker kembali mengatakan sebuah perjanjian pada Negan. Wesker yang memerintahkan kedua bawahannya ini, dia sekarang tidak pernah datang ke Kamp Saviors. Tidak seperti beberapa hari terakhir.
Bawahannya adalah seorang gadis Asia yang berbicara dengan logat aneh dan lelaki berhelaian pirang yang terlihat sangat keren berpakaian ala soldier.
Si gadis lebih banyak menjelaskan ketimbang si pirang itu. Mungkin karena perempuan lebih ahli dalam bernegosiasi atau memang si gadis memiliki kemampuan semacam itu
"Kami akan menjemputmu besok, aku dan Leon akan membawa mobil yang kuat. Bioha... maksudku para Walker tidak bisa menembus pertahanan kami."
Dilanjutkan oleh si lelaki pirang bertubuh atletis. "Dan kalian akan berkontribusi untuk kelompok kami."
Ciri khas Negan yang selalu melekat dalam mengintimidasi sepertinya tak bisa lepas, walau kedua orang yang duduk di hadapannya tak menunjukan gejala heran atau tersinggung. Mungkin mereka sudah terbiasa atau masa bodoh.
"Apa kau tidak mengizinkan aku membawa orangku, Leon? Kenapa hanya aku saja?"
Lelaki yang dipanggil Leon bergidik seolah tak peduli. "Entahlah, itu perintah Wesker. Kau akan mendapat teman bicara, tak perlu takut untuk sendirian."
Si gadis melanjutkan. "Kau pikir hanya kau saja yang diajak? Kami mengajak kelompok lain dan mengambil 1 orang dari masing-masing kelompok. Tapi kami akan memikirkan ini lagi kalau Wesker menginginkan orang lebih."
"Oh, oke..."
"Dan satu lagi."
Leon yang hendak beranjak dari transaksi mendadak teringat sesuatu, ia melirik partnernya dan menepuk dahi soal bertapa bodohnya dia hari ini, tawa kecil hadir dari keduanya.
Mungkin dia lupa.
Si gadis mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kecil yang dibawanya. Sebuah kotak hitam seperti tempat pensil. "Pastikan kau memakai ini 1 jam sebelum aku dan Leon menjemputmu."
"Ada, ini apa?"
Gadis yang diketahui bernama Ada itu tertawa. "Anggap saja itu sebuah Cure pastikan kau memakai itu. Itu membuatmu bersih saat memasuki Kamp kami."
Ditilik-tilik oleh Negan untuk yang kesekian kalinya tentang benda itu. Itu sebuah suntikan berisi cairan hijau yang aneh. Tak peduli soal apa isinya, Negan hanya mengangguk tanda setuju.
"Jika kau tidak menggunakan benda itu. Orang-orang kami akan mengetahuinya dan jangan macam-macam!"
"Aku mengerti, Ada. Sangat. Terima kasih atas perhatianmu, kau mungkin bisa menjadi Wives-ku."
Ada bergidik. "Tidak juga, aku properti komunitasku. Aku tidak akan dan tak pernah bermaksud melakukan transaksi denganmu."
Negan tertawa sarkastik. "Tunggu, kau bilang... kau berasal dari mana? Apa nama komunitasmu? Aku lupa."
"Umbrella..."
Dalam beberapa hal, ada peraturan yang sangat penting untuk bertahan hidup. Pertama jangan percaya pada orang asing, kedua dimakan atau memakan.
Baik Saviors maupun Umbrella, tidak ada yang menjanjikan sebuah kedamaian dalam kerja sama.
Mereka merencanakan sesuatu bukan? Jadi, siapa yang paling pintar dialah juaranya.
Ada dan Leon tidak bohong, mereka datang menjemput Negan dengan mobil yang lebih mirip seperti Tank. Di dalam sana sudah banyak orang dari berbagai jenis dan warna kulit. Seperti kejutan pada pesta ulang tahun, Negan mendapat sambutan lumayan menarik dari para penumpang.
Rasa menyengat di tangan dan panas menjadi awal ketika Negan menyuntikan cairan hijau itu 1 jam yang lalu, ia merasa agak berbeda.
Ada rasa lain dan merayap di dalam tangannya.
Tapi, itu adalah peraturan. Peraturan tetaplah peraturan. Dan anehnya akhir-akhir ini Negan menjadi patuh pada orang lain, biasanya dia akan bertindak superior dan seenaknya.
Dia masih bisa berpikir, tapi kepalanya menjadi tidak beres. Negan merasa berputar-putar, entah ini illusi klasik atau hanya terjadi pada dirinya saja, ataukah dia memang sudah tua dan tak kuat merasakan efek?
"Pusing? Aku juga, kau dari mana?"
Suara yang memanggil buat Negan mendongak. Suara itu berasal dari orang di sampingnya. Seorang lelaki kusut duduk di sana. Dia nampak menyeramkan dan tidak ramah.
"Aku Negan dari Virginia, Saviors."
Lelaki di sebelah Negan tertawa. "Oh, kau punya nama untuk komunitasmu, ya? Aku Rick hanya Rick. Apa gadis Asia itu yang membawamu?" Ia menunjuk pada Ada dan Leon yang berada di depan.
"Ya, kau sendiri?"
"Aku dari Panti Asuhan, ada gadis yang mengajakku, namanya Jill. Tapi awalnya aku bertemu dengan anak bernama Blair. Menurutmu, apa ini nyata?"
"Aku sedang mencaritahu, Rick..."
"Sakit sekali, aku tidak tahu apa yang Blair dan Jill berikan padaku, itu sebuah cairan berwarna hijau." Rick tertawa tak jelas, ia menepuk-nepuk lengan bekas jarum suntik.
Lelaki berambut gimbal di sana menyambar. "Mereka komunitas para ilmuan dan orang-orang yang membawa kita itu anggotanya. Seperti tim keamanan barangkali, kalian tahu Umbrella perusahaan macam apa 'kan?"
Rick menggeleng. "Aku tidak tahu kalau Umbrella itu Perusahaan."
"Aku dulu bekerja di Kebun Binatang, para pengelola biasanya membeli obat pada mereka. Sebuah serum untuk menjinakan dan menekan porsi makan hewan, kau tahu? Singa sangat menguras pendapatan untuk makan."
"Aku pernah mendengar sih, tapi hanya samar-samar. Atau mungkin aku tidak tahu ya?"
Negan tertawa. "Aku bekerja pada Umbrella sebagai Sales. Aku kaget ketika mendengar Umbrella mulai merekrut orang, karena aku berpikir perusahaan ini hanya perusahaan jasa antar-barang-jual. Biasanya aku mengirimkan paket pada pelanggan dan menjual kosmetik."
Rick tertawa untuk meledek, kalimat itu terdengar janggal baginya. "Sekarang aku tahu kenapa wajahmu nampak beda, kosmetik."
Tidak ada yang tahu jalan seperti apa yang dilalui, Leon dan Ada menjaga kerahasian Umbrella. Lagi pula tidak ada yang penasaran tentang jalanan atau seberapa jauh jarak Umbrella ke Kamp masing-masing.
Mobil Tank berhenti, mereka sudah tiba seperti yang terjadwalkan. Pintu Tank terbuka secara otomatis seperti menggunakan sebuah alat canggih. Tapi ini bukan hal aneh bagi Ezekiel, lelaki yang barusan bercerita sebagai Penjaga Kebun Binatang
Semua penghuni Tank saling beradu pandang dalam kebingungan tidak ada yang mau turun sebelum Leon berteriak-teriak tak jelas. Tidak ada diantara mereka yang curiga sekalipun soal Umbrella, kagum mungkin jawaban yang paling tepat.
Tiga hal yang dapat digambarkan untuk Umbrella.
Indah. Bersih. Temaram.
Tempat ini begitu nyaman, ada dinding tinggi menjulang yang hampir menyamai Tokyo Tower mengelilingi Umbrella dan sangat terlindungi.
Yakin sekali bahwa tempat ini sangat aman untuk ditempati manusia. Baik dari serangan Walker atau manusia lainnya yang hobi menyerang.
Beberapa anggota dari Umbrella berkeliling di sekitar dinding seperti patroli rutin, bahkan ada seorang wanita yang nampak keren berdiri di atas dinding dan menembaki sesuatu dari atas.
Kebanyakan dari mereka menggunakan seragam ala soldier mirip seperti yang Leon kenakan.
Ada berujar sinis. "Aku tidak menyuruh kalian diam dan mengagumi bagaimana berbedanya Umbrella dengan komunitas kalian."
Leon melanjutkan. "Ayo ikut aku ke dalam. Jangan sampai aku memaksa."
Elevator. Mereka semua yang ada di mobil Tank menaiki elevator menuju bawah, ke lembah terdalam.
Leon bilang komunitas Umbrella kebanyakan hidup di bawah tanah dan tidak tersentuh sedikitpun oleh awan. Ini memudahkan mereka untuk bekerja dengan tenang dan tentunya terbebas dari pemerintah di masa lalu.
"Selamat datang di Perusahaan Umbrella." Suara robotik perempuan menyapa seperti sudah diatur, Rick sedikit teringat pada suara semacam ini kala singgah di CDC. Sudah lama sekali.
"Kalian maksuklah ke ruangan itu, ada yang akan memeriksa kalian." Sekilas Leon tersenyum samar pada seluruh orang.
Beberapa anggota Umbrella yang berseragam Laboratorium berlalu-lalang di ruangan serba putih dan terang. Mereka kebanyakan perempuan yang masih muda.
Bau obat dan antiseptik tercium bagai dawai, ruangan ini higenis sekali berbeda dengan apa yang ada di permukaan, bahkan Rick, Negan dan yang lainnya diperintahkan untuk berganti pakaian seperti seorang pasien Rumah Sakit.
Rick bergumam. "Ini... apa?'
Ezekiel berbisik. "Laboratorium Umbrella..."
Sembari berjalan menuju ruangan yang Leon tunjuk, lelaki di belakang rombongan entah siapa namanya, terdengar bertanya. "Lab? Apa mereka membuat Cure? Hebat! Aku tidak percaya kalau mereka menyimpan Ilmuan!"
Mendengar itu Ezekiel tertawa. "Jangan terlalu senang, menuruku ini mengerikan. Aku mendengar kalau Umbrella membuat obat aneh dan mereka menjual ini ke Russia, China, Tokyo juga Black Market. Adravil paling terkenal di sini atau obat genetik. Efeknya mirip seperti Wabah Hitam era Dark Age. Hanya beberapa mili kau bisa menghancurkan Eropa."
"Wow!"
Negan menyambar. "Kurasa... mereka bertanggung jawab atas wabah ini. Kalian penasaran 'kan kemana limbah Umbrella ini pergi? Setiap produksi pasti ada limbah!"
Rick tertawa. "Jadi maksudmu kita terinfeksi oleh limbah? C'mon... tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada dunia."
Seseorang menyambar tak sabaran. Dia perempuan yang heboh. "Kurasa poin pentingnya adalah untuk apa kita dibawa ke sini? Jangan-jangan kita mau dijadikan Kelinci Percobaan!"
"Hey! Aku tidak mau berpikir begitu." Rick sedikit membentak.
Perempuan itu tak mau kalah. "Maaf, tapi ini aneh. Aku tadi menguping pembicaraan kalian. Kau bilang, kau tak tahu Umbrella, Negan bilang ia bekerja di sana sebagai Sales dan lelaki gimbal ini mengatakan kalau Umbrella menjual obat-obatan. Bukankah ini aneh? Keterangan yang kalian tahu soal Umbrella tidak ada yang sama! Aku bahkan tahu Umbrella itu sebagai pembuat senjata api...revolver."
Semuanya diam mendengar penjelasan si perempuan, mungkin mereka sedang berpikir. Lelaki yang hobi mengoceh di belakang sana bertanya. "Apa pendapatmu tentang semua ini?"
"Kurasa suntikan yang diberikan pada kalian memengaruhi pikiran kalian."
Itu mungkin saja, tapi tidak ada yang tahu apa yang terjadi sebenarnya pada mereka. Selayaknya bocah dungu, semuanya kepayahan untuk berpikir.
Tibalah mereka di ruangan yang Leon tunjuk, ada sofa putih disusun melingkari ruangan kosong yang tidak ada manusia lain. Semua yang ada di sana saling beradu pandang dalam hening, tanpa disuruh mereka duduk di sofa itu yang anehnya jumlah keseluruhannya pas.
"Sofa yang nyaman." Celetuk Rick.
"Aku lupa kapan aku begini."
Semuanya sudah duduk nyaman tanpa ada protes, seakan kejadian ganjil barusan terelakan begitu saja. Hendak berdiri namun tak jadi, perempuan yang banyak bicara soal keanehan ini dan itu tiba-tiba saja menjerit panik.
Ia berguling-guling tak jelas di lantai dan berteriak sembari mencakari wajah.
Seseorang berteriak histeris."APA! APA YANG TERJADI!"
Rick setengah berteriak. Berlutut dan memeluk perempuan. "Tolong dia!"
Kepanikan semakin bertambah, takala semua berubah, perempuan itu merasakan sesuatu yang berbeda mengerubungi kulit. Sesuatu yang merayap dalam kulitnya bergerak-gerak minta keluar. Seperti ada cacing besar menggerogoti.
"Ada sesuatu di dalam tubuhku! Keluarkan!"
Ezekiel kepanikan. "Oh, dia bermutasi."
"Apa maksudmu?"
"Dia akan berubah menjadi 'itu' cepat atau lambat."
Ezekiel berlari zigzag menyatroni pintu keluar dengan sekali terjang. "Sial, pintunya di kunci!"
Sekejap hingga waktu tinggal menyisakan detik, lampu di ruangan berkedip-kedip sunyi. Rick merasa kepanasan, ia melepas pelukan pada perempuan itu, merasakan sesuatu yang tak jelas di tubuhnya.
"Ada sesutu di dalam tubuhku!"
"Mereka menipu kita! Mereka menipu kita!"
