MY BOYFRIEND IS A ...

chapter one

"YAK LEEE DONGHAE! Kemari kau anak nakal! Kembalikan uangku!" teriakan seorang namja cantik menggemparkan kawasan Seoul pagi itu.

"Aish, kali ini aku tak dapat membiarkan kau lolos lagi. Akan kuadukan kau pada umma. Lihat saja kau nanti," tersungging sebuah senyuman licik pada wajah namja cantik itu.

DONGHAE POV

Akhirnya tinggal sedikit lagi aku dapat mengikuti audisi itu. Dan lihat tinggal selangkah lagi aku akan menuju gerbang kesuksesan untuk menjadi seorang aktor. Kau akan menjadi aktor yang terkenal Lee Donghae. Haha.

"Hyung,kau tak apa?" tanya Ryeowook disampingku.

"Ha? Apa maksudmu? Tentu saja aku baik-baik saja," tanyaku padanya heran.

"Kau aneh Hyung,tertawa sendiri seperti itu," timpalnya.

"Biarkan saja dia Wookie-ah,dia pasti sedang tenggelam dalam dunianya sendiri," balas seorang namja bermata sipit di belakangku.

Aish. Pasti. Selalu saja begitu. Kedua namja di sampingku seringkali merusak moodku. Kedua namja itu adalah Kim Ryeowook dan namja chingunya Kim Jongwoon.

"Yak Hyung! Kau selalu saja merusak moodku,"

"Oh ya? Syukurlah kalau begitu," jawabnya santai.

"Yak kau menyebalkan Hyung," dengusku kesal.

"Sudahlah kalian berdua,jangan merusak moodku pagi ini karena melihat kalian berdua bertengkar,tapi mengapa tadi kau tertawa sendiri seperti itu Hyung?" tanya namja yang dipanggil Wookie padaku.

"Arrasseo,arrasseo. Kau tahu,sebentar lagi jalanku untuk menjadi seorang aktor besar akan terbuka lebar," jelasku dengan mata berbinar-binar.

"Apa maksudmu Hyung?" tanya Ryeowook sembari menyiapkan sepotong roti di mejaku. Ryeowook dan Yesung Hyung membuka usaha kafe di kawasan Seoul ini. Seringkali aku menghabiskan waktuku disini.

"Kau tahu Cho entertainment sedang membuka audisi. Dan bisa dipastikan aku pasti akan mengikuti audisi itu. Sebentar lagi jalanku untuk mejadi seorang aktor besar sudah di depan mata. Haha,"

"Jinjjayo? Wah aku pasti mendoakanmu Hyung agar dapat diterima di agensi itu," balas Ryeowook disampingku.

"Yak,aku juga ikut mendoakanmu Hae. Semoga saja impianmu menjadi kenyataan. Tapi ,omong-omong darimana kau mendapat uang untuk mendaftar audisi itu? Bukankah kau sedang dihukum Heechul ahjumma?" tanya Yesung Hyung sembari memberi makan Ddangkoma,kura-kura peliharaannya.

"Errghhh...Itu...," jawabku cepat. Aku tahu kedua sahabatku pasti akan memarahiku karena mencuri uang Sungmin Hyung. Tapi,aku benar-benar tidak ada jalan lain. Kartu kredit dan ATMku di bekukan umma sebagai hukuman karena aku selalu menghamburkan uang pemberiannya.

"Kau mencuri uang Sungmin Hyung?" tanya Ryeowook membulatkan matanya tak percaya.

"Itu...erggh,aku hanya meminjamnya. Ketika aku sudah menjadi seorang aktor besar pasti aku akan mengembalikan uang itu segera," jawabku mengelak.

"Ckckc,kau tau Hae,kau dalam masalah besar. Kau tahu,Heechul ahjumma pasti akan menambah hukumanmu dan kau tak takut pada Sungmin,kau tidak kapok membuatnya marah lagi?" ingat Yesung Hyung padaku.

GLEK. Aku benar-benar mati sekarang. Omona apa yang harus aku lakukan? Sungmin Hyung dan umma pasti sedang mencariku sekarang. Tamatlah riwayatku. Aku tidak mau seorang Lee Donghae harus mati akibat amukan umma dan Hyungnya. Aniya!

"Yesung Hyung,Wookie... Tamatlah riwayatku sekarang. Aku benar-benar lupa. Aish," keluhku pada kedua sahabatku.

Belum sempat kedua sahabatku menjawab pertanyaanku,di luar cafe aku melihat sebuah mobil hitam dengan kedua namja yang sangat aku kenal. Umma dan Sungmin Hyung.

"Hyung,aku rasa kau benar-benar mati sekarang. Itu Heechul ahjumma dan Sungmin Hyung,"

"Hae,cepat kau lari ke belakang cafe. Palli! Sebelum mereka menemukanmu!" ucap Yesung Hyung sembari mengajakku keluar melalui pintu belakang cafe.

"Arrasso Hyung,gomawo sudah membantuku!" ucapku sesaat setelah meninggalkan Sapphire Blue-kafe milik Yesung Hyung dan Ryeowook.

Aish sekarang kemana aku harus bersembunyi? Tak mungkin aku pulang ke rumah malam ini. Bisa dipastikan kedua namja cantik itu sakan membunuhku di rumah. Aniya! Lebih baik aku menunggu disini saja. Pikirku setelah melihat sebuah keranjang besar diatas sebuah mobil pick-up. Aku rasa mereka tak akan menemukanku disana. Hehe. Kau memang pintar Lee Donghae!

END DONGHAE POV


Dua orang namja cantik melangkahkan kakinya memasuki Sapphire Blue cafe. Dicarinya di setiap sudut dari cafe itu. Nampak aura kegelapan menyelimuti kedua namja cantik itu.

"Wookie-ah,apa kau melihat Donghae disini?" tanya salah seorang namja cantik dengan kucing angora di pelukannya.

"Ehm..aniya ahjumma. Aku tak melihat Donghae Hyung," jawab salah seorang pemilik cafe itu terbata-bata.

"Kau yakin Wookie-ah?" tanya salah seorang namja cantik itu tak percaya.

"Ne,Hyung," jawab pemilik cafe itu berbohong. Berat sebenarnya baginya untuk berbohong pada kedua namja di depannya. Tapi apa boleh buat demi ikatan persahabatannya dengan Donghae hal itupun terpaksa dilakukannya.

"Arraso,kalau begitu kita cari dia di tempat lain Minnie,"

"Ne,umma. Dan Oh ya Wookie sampaikan pada Donghae jika kau bertemu dengannya. Kami. Menunggunya. Di Rumah," ucap namja pirang itu menekankan empat kata terakhir.

"Arrasso Hyung,aku mengerti," Donghae Hyung pasti mati jika dia bertemu dengan umma dan Hyungnya saat ini,pikir namja kecil itu lagi.


DONGHAE POV

Hoaaam. Sudah berapa lama aku tertidur? Aku rasa Hyung dan umma sudah pulang kali ini. Akhirnya aku bisa terbebas dari amukan dua namja cantik itu. Kulihat sekelilingku,langit sore sudah menampakkan wujudnya rupanya. Ah,perutku pun sudah mulai lapar. Segera aku berdiri dari persembunyianku. Tapi..tapi tunggu sebentar,rasanya aku asing dengan daerah ini. Segera aku melompat dari keranjang besar itu. OMO,aku sama sekali tidak mengenal daerah ini. Aish!

"Hei kau anak muda apa yang sedang kau lakukan di atas mobilku? Kau ingin mencuri?" tanya seorang ahjussi gendut yang tiba-tiba muncul dibelakangku. Aku rasa dia adalah pemilik mobil yang aku tumpangi kali ini.

"Ah,aniya ahjussi. Aku sama sekali tak berniat untuk mencuri. Mianhe,awalnya tadi aku hanya berniat untuk sembunyi dari kejaran umma dan Hyung tapi aku tidak menyangka mobil ahjussi akan membawaku kesini," jelasku padanya. Aku harap ahjussi gendut itu percaya padaku.

"Benarkah? Hmm,arrasso aku percaya padamu," balas ahjussi itu.

"Ah,Kamshahamida ahjussi. Oh ya sebenarnya,ini dimana ahjussi?" tanyaku pada ahjussi itu.

"Ini di kawasan Namdong anak muda,oh ya siapa namamu?"

"Lee Donghae ahjussi,sekali terimakasih ahjussi sudah percaya padaku," balasku sembari membungkukkan badan.

"Ne,dari tampangmu pun tidak terlihat seperti seorang penjahat Donghae-ah,oh ya kenalkan namaku Shin Donghee. Orang-orang biasa memanggilku Shindong dan kalu kau mau kau bisa menginap di rumahku sampai besok. Hari sudah mulai gelap dan perjalanan dari Namdong ke Seoul membutuhkan waktu lima jam. Jadi menginaplah disini sampai besok," tawarnya padaku.

"Ah,arrasso ahjussi. Kamshahamida ahjussi," balasku padanya. Ah,hari ini masih berpihak padaku rupanya. Ahjussi di depanku ini sangat baik . Lee Donghae kau benar-benar beuntung hari ini. Segera kususul Shindong Ahjussi menuju rumahnya. Wow rumah Shindong ahjussi cukup besar.

" Anggap saja rumah sendiri Donghae " Shindong ahjussi mengagetkan lamunanku, sembari menunjukkan kamar tempatku beristirahat malam ini.

" Gomawo ahjussi " jawabku tersenyum kearahnya, ia mengangguk lalu pergi menuju kamarnya. Saat kedua mataaku melihat sekeliling kamar, aku sedikit penasaran dengan sebuah lukisan. Seorang yoeja atau namja ya berambut blonde ia tersenyum manis sangat manis menunjuukan gummy smilenya sambil menyesap teh atau kopi di cangkir yang ia pegang. Lukisan ini memang tidak nampak seperti seorang manusia, ya bisa dibilang hampir seperti karikatur. Entah apa yang menarik hatiku untuk mencium lukisan ini. Aku juga tak tau mengapa tiba-tiba aku mencium benda ini.

BLINK

Benarkah tadi ia berkedip ? Atau hanya perasaanku saja ?

" Annyeong Tuan " ia keluar dari lukisan itu, reflek aku langsung mundur ketakutan.

" AAAAAAAA ! " ia langsung membekap mulutku.

" Hei jangan berteriak ! Ahjussi itu nanti mengiramu gila "

Kulepaskan bekapan tangannya dan menatapnya kesal bercampur takut.

" Nuguya ? " tanyaku.

" Aku yang berada di lukisan itu pabbo, apa kau sudah lupa ? "

" Hhhh ya ! jangan bercanda agassi ! Kau kira aku percaya dengan omonganmu ? "

" Terserah kau mau percaya atau tidak. Aku hanya ingin terlepas dari lukisan itu. Aku sudah dikurung ratusan tahun. Dan mianhe aku itu namja. N – A – M – J – A " ia berkacak pinggang sambil mengeja kata terakhir yang diucapkannya. Apa aku harus percaya ? Iya memang namja manis ini sangat mirip dengan lukisan itu. Tapi ini sudah 2012 mana ada hal yang seperti ini ?

" Kenapa kau bisa keluar dari tempatmu ? " tanyaku.

" Tempat ? Maksudmu lukisan ini ? "

" Ne "

" Karena kau menciumku Tuan " jawabnya santai dan tersenyum.

" Mmmwo ? Aku menciummu ? "

" Kau ini masih muda sudah pikun, jelas-jelas kau tadi menciummku. Apa perlu kubuatkan mesin waktu untukmu ? "

" Hhhhh ara, siapa namamu ? " tanya kesal.

" Aku tak mempunyai nama Tuan " jawabnya sambil duduk disofa kamar, aku langsung duduk disampingnya.

Aku terdiam memikirkan sesuatu.

" Tuan "

" -"

" Tuan ? Hei kau mendegarku ? "

" -"

" Tuan! " ia menjitak kepalaku.

" Ya ! Appo, seenaknya saja menjitakku " kataku sambil mengelus kepalaku.

" Aku memanggilmu 3 kali kau tak menjawabnya "

" Eunhyuk " aku tersenyum lebar menghiraukan perkatannya.

" Eunhyuk ? "

" Itu namamu dariku, bagaimana ? Kau mau memakainya ? " tanyaku. Ia nampak berpikir sebentar.

" Bagaimana kau bisa mendapatkan nama itu ? " tanyanya menatapku.

" Ya errrghh itu karena ... kau seperti perak ! Hhh sudahlah tidurlah sana, aku ingin tidur " ia menatapku bingung, aku berjalan menuju kasur dan merebahkan tubuhku. Ia mengangkat bahunya lalu tertidur di sofa.

" Jaljayo Tuan " gumamnya yang masih terdengar olehku.


AUTHOR POV

Sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela kamar yang ditempati Donghae, namja itu menngeliat pelan. Ia membuka matanya sedikit demi sedikit. Ia melihat Eunhyuk masih tertidur di sofa pelan ia keluar menuju Shindong untuk berpamitan.

" Ahjussi joengmal gomawoyo, aku tertidur pulas tadi " kata Donghae tersenyum.

" Kau akan kembali ke Seoul hari ini ? " tanya Shindong yang duduk didepan Donghae.

" Ne ahjussi aku harus segera kembali untuk perlombaan acting " jawab Donghae.

" Arasseo, jika begitu sarapanlah dulu " tawar Shindong sambil menyesap kopinya.

" Gwenchana aku terlalu merepotkanmu ahjussi "

" Ah begitu, ingin memakai mobilku ? " tawar Shindong lai.

" Itu juga tidak usah aku bisa memakai subway, taxi atau yang lainnya " tolak Donghae.

" Arasseo kau ingin berangkat sekarang ? "

" Ne ahjussi " Donghae berdiri disusul Shindong.

" Ahjussi gomawo, semoga kita bisa bertemu lagi " kata Donghae sedikit menunduk.

" Ara semoga kau berhasil dalam actingmu " Donghae tersenyum lalu mengangguk dan pergi menuju Seoul, tampa disadari Donghae dan Shindong, sosok namja imut dan manis menatapnya dari celah-celah kamar yang sedikit terbuka, siapa lagi jika bukan Eunhyuk.

" Kukira kau jodohku Tuan " bisik Eunhyuk lalu menutup pintu kamar itu.

Donghae berjalan menuju subway untuk ke Seoul, ia menatap kios makanan. Namja tampan ini mengelus perutnya.

" Hhhh arasseo " ia membeli beberapa makanan dan menuju subway. Ia tersenyum sedikit.

" KKKKKAAAU ? "

TBC (?)


Annyeong :D aku author baru disini. Ini pertama kalinya aku bikin FF HaeHyuk . Gimana menurut kalian FF abal ini ? FF ini terinspirasi dari Drama favoritku MGIG ( My Girlfriend Is Gumiho ). Padahal sebenernya aku KyuMin shipper tapi gara-gara oenniku aku membuat FF ini. Tapi nanti dipertengahan pasti akan kusempetin ada KyuMinnya dan FF ini murni dan asli dari imajinasiku. Sedikit curhat sekarangFF KyuMin jarang dibuat disini, jadi sedih T_T.

Mohon di Review ya, komentar reader jadi semangat untukku buat chapter selanjutnya

Sekian dari author, Song Hye Woo. Joengmal Gomawo