Suara pesawat yang seharusnya mengantarkan dirinya pulang bersama keluarganya ke indonesia, suara pesawat yang seakan mengejek sakura dengan dentingan bising yang bukan saja mengganggu telinga tapi juga menaikan tekanan darahnya hingga ke ubun ubun.

Tangannya mengepal pertanda dirinya kesal setengah mati. Tubuhnya gemetar menahan emosi yang sebentar lagi mungkin tak mampu ia bendung lagi. Dan benar saja kini dia..

"KONOHAAAMARUUUUUUU DASAR KAU IBLIS KECILL KURANG AJAAARRRR!"

Teriakan sakura menggema hingga terdengar para supir taksi dan orang yang berlalu lalang di luar bandara haneda (tokyo international airport).

Cukup sudah kesabaran yang ia sediakan untuk sang adik. Cukup sudah..

Tanganya sibuk merogoh seluruh isi tas yang ia bawa. Dompet?! Passport?! Handphone?!

Oh tidak. Konohamaru?!

" kau adalah wanita paling jenius sekaligus tersial yang pernah kutau sakura" inner sakura tak memberi solusi justru memperburuk suasana hatinya.

"Kasaaannnnnn bantuuu akuuuuu!?" Teriakan sakura

Sembari mengacak acak rambutnya yang tak bersalah sama sekali. Tak puas dengan mengacak acak rambutnya, kini ia menjambak serta menjedotkan kepalanya ke salah satu lampu jalan yang berada di sampingnya.. pikiran nya kembali melayang pada kejadian malam kemarin.

"Kaasan aku menaruh passport dan dompetku di tas kaa-san saja ya. Sungguh merepotkan nanti saat dibandara buka tutup tas ku kaa-san"

Mebuki yang sedang merapikan seluruh isi kopernya hanya Menanggapi sekilas pernyataan anaknya.

Merasa semua sudah beres kini sakura kembali ke kamarnya yang terletak di seberang kamar hotel sang ibu. Sambil bersiul senang akan kecerdasan dan keefektifanya menaruh dompet di tas sang ibu..

"Hihihihi berarti bsk aku akan ke toko oleh oleh bersama tou-san dan berpisah dengan kaa-san... lalu saat membayar aku akan bilang kalau dompetku ada di kaa-sann aaaaaahhh betapa jenius nya otakmu sakura hihihihi" innernya memuji dengan sepenuh hati.

Saat sedang bersiap untuk tidur

Sakura mengarahkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar.. "kemana sang adik menyebalkan itu? " menghela nafas panjang.. sakura segera bangkit dari tempat tidur dan bergegas mencari konohamaru.

Menyerah dalam pencarian sang adik sakura benar benar lelah karena hari ini adalah hari terakhirnya di jepang maka ia benar benar gila mengelilingi seluruh kota dengan sepeda seharian. Mengabadikan setiap hal yang dia lakukan seakan ia takkan pernah menginjakan kakinya lagi di negeri tempat bunga indah senada dengan rambutnya itu..

"Haaaahhhhhh yasudah bsk saja aku cari si iblis kecil itu. Mungkin dia sedang asyik dengan dirinya sendiri" menaikan selimut setinggi dadanya dan memasang alarn tepat 1 jam sebelum keberangkatan pesawatnya besok. Dan akhirnya dia menyelami alam mimpi.

"Apa kubilang nee-chan pasti sudah tidur.. hihihihi nee-chan bilang tak mau meninggalkan jepang kan? Sampai seharian seperti orang kesetanan keliling jepang hihihihi." Sambil memandangi sang kakak yang sedang tertidur lelap kini konohamaru setengah berbisik di dekat telinga sang kakak "Nee-chan bagaimana kalau hal itu terkabul?"

Cahaya masuk dari sela-sela jendela kamar sakura.. betapa sedihnya sakura meninggalkan jepang. Jepang bagai rumah kedua setelah indonesia, tanah air sang ayah.. "haahhh andai aku bisa tinggal lebih lama lagi disini" memasang wajah murung kini ia bersiap untuk mandi..

"APAAAA?!" andai ada cermin di hadapan sakura sekarang. Raut wajahnya benar benar seperti psikopat yang ingin membunuh sang adik.. dilihatnya jam dinding.. 15 menit lagi pesawat yang akan mengantarkanya ke indonesia.. akan take of.. "KONOHAMARU KUPASTIKAN KAU AKAN MATI"

Kini ia merobek kertas yang baru saja ia baca

To Sakura

Kaa-san tau kau sangat suka berada disini.. konohamaru bilang semalaman kau menangis dan menjerit tak mau meninggalkan negeri ini sakura. Kaa-san tak tau kau sebegitu cinta dengan jepang hingga tak mau pulang ke Indonesia. Kaa-san mengerti cantik.. kau boleh tinggal disini semaumu.. kau pegang kartu kredit kaa-san hubungi kaa-san kalau kau ada masalah ne? Kaa-san menyayangi mu sakura. Tou-san akan kirim uang setelah Kita sampai di hawai ne?

Ps : kartu kredit kaa-san, handphone mu yang semalam tertinggal di kamar kaa-san dan tou-san, serta dompet dan passport mu kaa-san titip di konohamaru ne? Nikmati keindahan jepang selama yang kau mau sakura-chan^^

"TIDAAAAAAKKKKKKK KAA-SANN TOU-SANN AKU TAK BISA MENIKMATINYA KALAU SEMUA YANG KUBUTUHKAN ADA DI IBLIS KECIL KURANG AJAR ITU!" Tanpa fikir panjang dia menarik koper yang telah ia bereskan semalaman ke bandara.. masih ada 15 menit

Tidak 13 menit lagi au pasti bisa menyusul mereka dan memastikan iblis kecil itu mati di tangan ku sendiri.

Sakura berlari dengen menggeret koper mencari taksi beruntunglah dia selalu menyimpan uang cadangan walaupun tak seberapa di dalam tas kecil kesayanganya.. setibanya ia di bandara betapa bodohnya dia.. saat sang petugas menanyakan hal simple tapi dapat membuat sakura membeku seketika "tanda pengenal anda nona?" Tidak. Dia masih punya 1 menit sebelum pesawat sialan itu pergi dari sini. "Ng anoo passportku ada di kaa-san ku. Ngg" petugas yang merasa dirinya dipermainkan oleh seorang gadis ini menatap sakura dengan pandanngan jengkel. Dan kemudian karena tak mau memancing keributan memilih untuk mengabaikan sakura.

Di satu sisi kini sakura hanya dapat memandangi pesawatnya yang telah lepas landas tanpa bisa berbuat apapun..

"Apa yang harus kulakukan sekarang.. konohamaru benar benar sukses mengusirku dari pandanganya?! Awasss kau yahhh! Argghhhh kenapa begitu sial siaall siaaalllll!" Kini aksi gila sakura tak dapat terelakan lagi. Sakura memukul trotoar jalan dengan koper yang sedari tadi ia bawa.. dan saat itu juga.. semua orang terpana dengan tingkah sakura yang sukses membuat dirinya dianggap pasien rumah sakit jiwa. "adik kurang ajar, iblis kecil taktau diri argghhhhhhhhh "

"Tarik nafass... keluarkan.." sakura butuh pikiran yang tenang dan ide cemerlang untuk lolos dari neraka yang telah konohamaru persiapkan untuk dirinya kini. Sambil meraih koper yang kini sudah lebam hampir diseluruh bagian.. sakura melangkahkan kaki menuju pusat kota berharap ada makanan yang masih dapat ia beli dengan sisa uang receh dalam tas nya. Apa boleh buat demi menghemat uang, jalan kaki menjadi satu satunya pilihan.

"Apa masalahmu?! Tunggulah aku 5 menit saja. Kau fikir salah siapa semua ini hah? Bakkaa!"

Nada sambung yang terputus menandakan seseorang di seberang telfom sana benar benar murka terhadap dirinya.. tunggu dulu yang salah bukan dirinya tapi sangg.. tidak apa maksudnya itu "5 menit. Tak lebih tak kurang" perkataan terakhir si telfon itu membuat dirinya terhenyak.. 5 menit.. 5 menit? APA 5 MENITTTT?! "Kurang ajar apa dia kira aku pelari international?!" Pelari ataupun bukan dia harus tetap berlari sekencang mungkin. " hah hah hah" sambil melihat jam tangannya kini... "3 menit lagii!?" Argghhh kini dia mengacak acak rambutnya dan melanjutkan berlari sekencang mungkin.. sampai tiba tiba

"Dwaaaarrrrr" dia menabrak seorang gadis.. gadis dengan koper yang isinya menghambur keluar.. koper itu terlihat lebam? Seperti habis dipukuli dengan sekuat tenaga..

"Ahh" rintih sang gadis memegangi bokongnya yang terasa linu karena jatuh telak menyentuh aspal.

"Maaf, apa kau baik baik saja?" Tanyanya pria kepada sang gadis.. karena kaget dengan suara yang menanyakanya sang gadis refleks mengalihkan tatapanya kepada sang 'penabrak'..

Dan keduanya kini saling memandang.. "mata ituu.." ucapnya pelan..

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya nona?" Tanyanya kepada sang gadis. Kini pandangannya naik keatas.. di atas mahkota seindah bunga sakura itu, ia melihat hal aneh yang seharusnya tak dipakai diatas kepala. Maka secara tak sadar ia menggerakan tangannya untuk menyingkirkan hal tak wajar itu.. dan secara tiba-tiba sang gadis berlari dengan sangat kencang.. mau tak mau ia mengejar sang gadis dan menaruh tas nya asal. "Dasaarr pervertt lihat saja pandangan menjijikan apa itu untuk orang asing yang baru saja bertemu!" Ucap sakura di sela kegiatan lari marathon itu "hah hah hah"

"Ternyata benar sejak kecil sampai sekarang pun banyak sekali pria mesum di negeri ini.. hah hah hah" kini sakura berhenti di suatu gang sempit.. dan bodohnya ia baru menyadari.. kopernya yang baru saja memuntahkan isi perutnya tadi masih ada di tempat itu.. dan di saat ia ingin memutar balik kembali ke jalan tadi .. "hah hah hah. Hei gadis cilik apa apaan itu seharusnya kau jangan lari dulu hah hah hah" kini nafas nya tak teratur lagi "aku tadi hanya ingin mengambil benda yang ada di atas kepala mu itu dasar gadis bodoh!"..

Mendengar hal itu membuat sakura menilikan matanya keatas Surai merah mudanya.. dan hal yang ditemukan diatas sana sukses membuat wajahnya semerah tomat. " arggggggghhhh berarti selama aku berlari benda ini berada diatas kepalaku?! Aku lebih baik mati!" Kini ia justru melempar benda yg seharusnya menutupi dadanya yang berada diatas kepalanya kepada sang penabrak..

"HAHAHAHHAHAHA GADIS BODOH HAHAHAHAH" tawa lelaki itu menggema di sudut2 gang tersebut

Dan saat tu sakura lebih baik ditelan bumi daripada melihat pria mesum ini tertawa dngan sangat puas.