Chalice : kalau dipikir-pikir saya terlalu fokus dengan fandom vocaloid ya?

Len : benar! Sampai-sampai membuat sampah di sini tau!

Chalice : gomen, tapi sekarang saya membuat fic baru lagi yang terinspirasi dari lagu black cats of the hallowen :3, walau saya sudah pernah buat cuman ceritanya GaJe jadi saya membuatnya lagi dengan inspirasi saya sendiri :3, tapi cerita saya yang sebelumnya gak saya hapus dengan alasan sayang banget di hapus *di hajar penghuni fandom Vocaloid*

Rin : jadi intinya?

Chalice : saya membuat kalian menjadi kejam lagi~

Rin & Len : *menyiapkan RoadRoller* dan saat itu pula kami melindesmu ,Author-san~~~

Chalice : *ngacir* Miku Disclaimer! Kaito Warning!

Miku : Hai~

Kaito : Okeee~

Disclaimer : yang pasti Vocaloid bukan milik chalice :3

Warning : GaJe, Alur kecepatan, Kaga nyambung, 'sangat' beda dengan lagu aslinya, Cacad, cerita sarap, TYPO tersebar dimana-mana, tulisan tidak memenuhi syarat EYD.

~Happy Reading~


Prologue~

~100 tahun yang lalu (buset lama bener) ralat, 10 tahun yang lalu~

Di sebuah kota pada jaman pertengahan (memang abad pertengahan kan? Di videonya tuh buktinya. *Di hajar reader*)

Terdapat sebuah keluarga yang berbahagia sedang makan bersama.

"Kaa-san! Tambah nasinya!" teriak anak perempuan sekitar berumur 14 tahun berambut honey blond bermata biru langit.

"oke, Rin-chan" ucap sang Kaa-san (saya kaga tahu siapa kaa-sannya *di hajar reader lagi*)

"Kaa-san, Len juga mau nambah!" teriak anak laki-laki sekitar berumur 14 tahun berambut sama dengan anak perempuan itu juga.

"Oke" ucap sang kaa-san.

"tumben kalian hari ini makan banyak" ucap sang otou-san.

"tentu saja, aku lapar hari ini karena tadi main bola dengan teman-teman!" ucap Len, anak lelaki itu.

"aku juga! Tadi bermain petak umpet bersama teman-teman" ucap Rin, anak perempuan itu.

"heee, ini makanan kalian" ucap Kaa-san sambil tersenyum.

Di rumah itu terdengar suara gelak tawa.

Tapi siapa sangka kebahagiaan itu bertahan sampai lama.

Tiba-tiba pintu rumah itu di buka paksa.

"Siapa kalian!" teriak Otou-san dan Kaa-san kaget.

"kami perampok! Serahkan harta benda kalian!" ucap para perampok itu.

"tidak akan!" teriak Otou-san dan mengeluarkan senapan untuk berburu.

"ngelawan ya, rupanya!" ucap salah satu perampok itu dan mengeluarkan parang (Reader : lu kate ini indonesia? / Chalice : kaga apa donk *innocent* / Reader : *ngebacok chalice*) dan membunuh sang Otou-san.

"bunuh semuanya!" teriak seseorang dari perampok ini.

"Otou-san!" teriak Len dan Rin.

"Len,Rin. Lari!" teriak Kaa-san dan menggandeng Len dan Rin.

"bagaimana dengan Otou-san?!" teriak mereka berdua.

"yang pasti kalian selamatkan diri kalian!" ucap sang kaa-san.

"masih ada orang disini?! Bunuh mereka!" teriak salah perampok itu.

Sang kaa-san berlari dan mencari tempat bersembunyi di ruangan itu (ya iyalah di rumah, mereka tidak bisa keluar karena di hadang).

"Ketangkap!" teriak perampok itu dan memegang tangan sang kaa-san.

"Len! Rin lari!" teriak sang kaa-san dan mendorong 2 anak kecil itu.

"Kaa-san!"

"lari!"

Dan dua anak kecil itu berlari dan masuk ke ruang tamu mencari tempat yang cocok untuk sembunyi.

Tapi hasilnya nihil, tidak ada tempat sembunyi untuk mereka berdua.

"ketemu kalian" terdengar sebuah suara yang membuat mereka ketakutan.

"bagaimana dengan Kaa-san?!" teriak Rin bertanya dengan perampok itu.

"oh wanita tadi? Tentu saja dia mati!" ucap sang perampok sambil tertawa.

"kalian sungguh jahat! Kembalikan Kaa-san dan Otou-san!" teriak Len dan Rin sambil menangis.

"sayang sekali kami menolak" ucap perampok itu dan menyiapkan parang.

Dan membunuh mereka berdua.

"Kyaaa/Gyaaa!" teriak mereka berdua bersamaan.

"apa mereka sudah mati?" tanya salah satu perampok masuk ke dalam ruang tamu itu.

"tentu saja" ucap perampok yang membunuh 2 anak kecil itu.

Terlihat 2 anak kecil itu meninggal dan tergenang dengan darah mereka sendiri.

"disini tidak ada siapa-siapa ambil harta benda dan bakar" ucap ketua perampok itu.

Dan rumah itu dibakar.

Dalam ketakutan dan sekarat.

Dua anak kecil itu menangis dan bergumam.

"kaa-san.. Otou-san..." ucap mereka bersamaam.

"apa ini akhir kita hidup, Rin-neesan?" tanya Len ke saudara kembarnya.

"kelihatannya..." ucap Rin.

"aku... benci mereka... membunuh Otou-san dan Kaa-san! Aku... benci... semua... orang..." ucap Len sambil menangis dengan keadaan sekarat.

"a..ku... juga..." ucap Rin sambil menangis.

Lalu pandangan mereka menjadi gelap.


Di tempat yang gelap (yang pasti).

2 anak kecil itu kebingungan.

"dimana ini?" tanya Rin.

"apa kita sudah mati?" tanya Len.

"kelihatannya, tapi... tempat ini gelap sekali" ucap Rin

"wah, wah, ternyata disini ada 2 roh anak kecil yang memedam benci yang cukup besar" terdengar suara yang mengaggetkan mereka.

"siapa kau! Apa kau salah satu perampok itu?!" teriak Rin sambil menoleh

kanan dan kiri mencari sumber suara itu.

"tidak, aku berbeda dengan manusia rendahan seperti mereka" ucap suara itu.

"lalu! Siapa kau! Tunjukkan dirimu!" ucap Len geram.

Tiba-tiba didepan mereka muncul seorang iblis.

"salam kenal, aku seorang iblis yang berbeda dengan manusia rendahan itu, kau bisa memanggilku iblis kecil." Ucap iblis itu.

"lalu, apa maumu, iblis?!" tanya Rin.

"aku bisa mengabulkan keinginan kalian untuk balas dendam dengan manusia kok,"ucap sang iblis dengan seringai

"kenapa kau tahu kami ingin balas dendam?"

"karena aku tahu kalian mempunyai dendam yang sangat besar sehingga jiwa kalian masuk kegelapan, sehingga bisa bertemu dengan ku"

"oh, apa kau bisa mengabulkan keinginan kami hidup kembali?" tanya Len.

"kalau hidup kembali tidak, cuman aku akan membuat kalian menjadi kucing hitam dan saat malam hallowen tubuh kalian kembali lagi menjadi manusia, dengan bahasa kerennya kalian kuubah jadi siluman (?)" ucap iblis itu dengan senyuman gigi pepsodent (?).

"jadi, apa kalian setuju?" tanya Iblis itu.

"tentu saja! Dan kami punya 1 keinginan lagi!" teriak mereka berdua bersamaan.

"apa itu?"tanya sang iblis.

"kami ingin Kaa-san dan Otou-san hidup kembali!, apa bisa?" tanya Len dan Rin bersamaan.

"bisa, tapi kalian harus membunuh 666 jiwa, tapi kalau perlu jiwa yang jahat karena itu lebih kuat untuk menambah energi ku agar bisa sukses penghidupan, apa kalian sanggup?" ucap sang iblis.

"tentu saja! Dan kami ingin hidup seperti dulu lagi, bersama Otou-san dan Kaa-san!" ucap Rin.

"benar!" ucap Len setuju atas perkataan kakak kembarnya

"baiklah, keinginan kalian terwujud, dan ingat syaratnya itu." ucap sang iblis dan mengeluarkan permata berwarna merah darah.

Dan ruangan itu menjadi terang merah darah (?)

Dan kisah mengerikan di abad jaman pertengahan itu dimulai saat hallowen.

Tak akan ada yang menyangka hallowen yang penuh dengan trick and treat yang di penuhin anak kecil berpakaian kostum hantu

Benar-benar akan membuat manusia bertemu dengan 2 roh anak kecil yang penuh dendam.

Mari kita lihat kisah 2 roh itu yang dendam kepada manusia.

Apakah mereka puas balas dendam dan roh nya menjadi tenang? Ataukah mereka tetap membunuh manusia sampai sekarang?

Bacalah terus Black cats in hallowen by Chalice.

Review ya! minna!