Halo minna-chama…
Ketemu lagi ama Mbik si Author jarang mandi ini ^0^/
Gomen Mbik buat karya baru lagi, padahal fic laen belum pada kelar :(
Sepertinya Mbik terkena penyakit WB dan Tabestry Syndrome (-_-lll) *Tidaaakkk…*
Kali ini Mbik mencoba buat Twoshot dengan ganre Horror/Comedy. Gomen ya..kalau jadinya malah garing m(_ _)m
Biar lebih kerasa coba pas baca matiin lampu terus dengerin musik-musik horror :)
Selamat membaca dan merinding gila:)
Uchiha Sasuke.
Siapa yang tidak kenal pemuda satu ini. Sudah ganteng, tajir, keren, pintar dan masih banyak kelebihan lain yang dimiliki bungsu Uchiha satu ini. Kelebihan-kelebihan itu membuat para gadis, guru, bahkan bibi-bibi kantin ditempatnya menimba ilmu kesemsem alias naksir pada perawakannya yang serba bling-bling itu. Mereka bahkan secara ekstrim membuat SFC―Sasuke Fans Club―sebuah klub dimana pemuja dan pecinta Sasuke berkumpul saling bertukar gosip, informasi, bahkan foto sang idola. Motto mereka adalah 'Sasuke milik kita bersama'. Jadi bagi gadis-gadis yang nyatain perasaan ke doi, harap hati-hati karena anggota-anggota SFC akan siap menghalangi hal tersebut. Dengan segala cara.
Jadi jangan salahkan Sasuke jika sampai saat ini masih menjomlo. Sehari-hari ia hanya ditemani sahabat satu-satunya. Pemuda berambut kuning jabrik, Uzumaki Naruto. Kemana-mana mereka selalu berdua. Berangkat dan pulang bareng, makan bekal bareng, hang out bareng, pokoknya dimana ada Naruto disitu ada Sasuke. Karena kedekatan mereka berdua itu, ga' salah 'kan kalau gosip bahwa mereka homo santer terdengar. Tapi gosip itu dibatah oleh seluruh anggota SFC. Mereka tidak rela kalau idolanya itu seorang gay.
Tapi apakah gosip itu benar?
Sayang seribu sayang, sampai saat ini misteri itu belum terungkap, bahkan seorang Ino Yamanaka-pun tidak bisa mengorek informasi itu pada sumbernya langsung.
Dan orang yang sedaritadi kita bicarakan sedang asyik mematut diri di cermin. Dengan wajah stoic-nya, Sasuke mengancingkan satu-persatu kemejanya, kemudian memasang dasi, dan terakhir mengenakan Blazer berwarna biru tua, dibagian saku kirinya terukir lambang sekolah―Konoha High School. Setelah puas dengan pakaiannya, ia mengambil sebotol parfum dan menyemprotkan keseluruh baju, alasannya sih biar wangi sampai pulang sekolah dan terakhir ia mengambil tube kecil berwarna biru bertuliskan 'BB Cream'. Dengan telaten ia mengoleskan cream itu keseluruh wajah. Siapa bilang cowok ga' boleh pakai 'BB cream', aktor-aktor korea saja sudah pakai semua, karena selain bisa meratakan warna wajah, khasiat BB cream juga bisa menyamarkan noda hitam. Wajah Sasuke yang emang dari lahir udah ganteng, semakin tambah ganteng setelah memakai BB cream.
Setelah dirasa sempurna, Sasuke menatap bayangannya di cermin sambil berkata,
"Kau memang tampan, Sasuke," seraya tersenyum sambil mengelus dagu. Emang pemuda satu ini bisa dibilang rajanya narsis.
Naruto © Masashi Kishimoto
..
Help Me, Sasuke~ © Mbik Si Kambing
..
Pairing: SasuHina
..
Genre: Horror/Comedy
..
Warning: OOC(Super duper), AU, Bahasa diluar EYD, Typos, Gaje, Garing, and many more..
..
If U don't like, please don't read
"Sasuke… cepat turun sarapan!" terdengar suara teriakan dari bawah.
"Iya, kaa-san. Sebentar lagi…!" ucap Sasuke sambil berteriak. Sebelum ia turun untuk sarapan, Sasuke harus melakukan ritual paginya terlebih dahulu.
Ada pepatah yang bilang tidak ada orang yang terlahir sempurna, begitu juga Sasuke. Seluruh keluarga bahkan anggota SFC pun tidak ada yang tahu bahwa seorang Sasuke yang serba sempurna itu memiliki kekurangan. Hanya Naruto-lah yang tahu akan hal itu, bahkan mungkin gara-gara Naruto-lah, Sasuke sampai terkena 'virus' itu.
Dengan langkah santai ia melangkah ke tempat dimana lemari bajunya berada, dibukanya pintu tersebut. Terdapat baju-baju tergatung dan tumpukan celana. Sekilas tidak ada yang salah dengan lemarinya, namun jika kau menyibak baju-baju yang tergantung, kau akan melihat sebuah pintu rahasia. Rahasia yang juga merupakan bukti otentik kalau Sasuke masih normal dan bukan seorang gay.
"Ohayou Mayu-chan,"ucap Sasuke setelah membuka pintu rahasia itu. Ia membelai-belai potret sebesar 16 R.
Disekelilingnya terpajang foto-foto, poster-poster dari salah satu personil AKB 48, Watanabe Mayu. Tidak hanya itu, disana terdapat juga bantal-bantal berbentuk hati bergambar foto Mayu.
Watanabe Mayu? Kok bisa?
Semua berkat Naruto―yang juga seorang WOTA*―memaksa Sasuke untuk menemaninya nonton konser AKB 48. Terpaksa deh Sasuke ikut. Sasuke yang belum pernah nonton konser sebelumnya terkagum-kagum melihat performa anggota AKB 48 dan dari ke-48 member AKB, Mayu-lah yang paling ia sukai. Menurutnya, Mayu-chan itu cantik dan imut. Sejak saat itu Sasuke jadi ketularan Naruto untuk hunting pernak-pernik AKB 48. Sasuke dengan Watanabe Mayu dan Naruto dengan Takahashi Minami.
Entah bagaimana reaksi para fansnya kalau melihat Sasuke seperti itu.
.
.
Setelah menyapa idolanya, Sasuke kembali memasang wajah datar dan segera turun untuk sarapan. Kemudian ia langsung berangkat ke sekolah.
Seperti biasa Sasuke menjadi pusat perhatian di sekolah. Cewek-cewek pada teriak histerisbahkan ada yang nyaris pingsan. Tidak hanya itu beberapa cowok juga ada yang berteriak histeris ketika melihat Sasuke lewat. Sasuke hanya bisa mendengus kesal melihat kelakuan anak-anak di sekolahnya tersebut. Ia ingin waktu cepat berlalu sehingga ia bisa pulang ke rumah dengan cepat.
.
"Teme~~" teriak Naruto setelah jam pelajaran usai. Mereka berdua sedang dalam perjalanan pulang.
"Hn," jawab Sasuke tanpa menoleh sedikitpun. Naruto yang diabaikan hanya bisa mendengus kesal.
"Lihat ini…'barang' baru, aku dapat dari teman ayah yang bekerja di bidang Broadcast."
Ucapan Naruto barusan membuat langkah Sasuke berhenti dan memandang bungkusan di tangan Naruto.
"Aku sudah menontonnya, nih aku pinjamkan. Jangan lupa besok dikembalikan!" Naruto menyodorkan bungkusan itu sambil tersenyum.
"Hn, Nanti aku tonton," ucap Sasuke datar dan acuh. Ia memasukan bungkusan tersebut ke dalam tas dengan malas, seolah-olah bungkusan itu tidak penting. Dari luar sih stay cool tapi di dalamnya siapa sangka kalau Sasuke senengnya bukan main.
.
.
.
"Tadaima."
"Okaeri, Sasuke," jawab Mikoto Uchiha yang sedang asyik nonton TV.
"Sudah makan? Kok telat pulangnya?" tanya Mikoto.
"Sudah, kaa-san. Gomen, tadi aku ada tugas kelompok sama Naruto."
"Oh, ya sudah."
Sasuke langsung naik ke lantai dua tempat kamarnya berada. Dia merebahkan tubuhnya di kasur dan memejamkan mata. Setelah 10 menit beristirahat, ia pergi ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka. Si doi jelas ga' mau wajah tampannya jerawatan karena lupa cuci muka. Kemudian ia turun dan melihat ibunya yang masih asyik nonton TV di ruang keluarga. Hanya ibunya dan dia yang ada di rumah, sedangkan Itachi dan ayahnya sedang berada di luar kota. Sasuke yang tidak ada kerjaan terpaksa ikut nonton. Ternyata ibunya sedang menonton acara mistis berjudul 'Memang dunia lain'dengan paranormal bernama Kyai Orochimaru. Sasuke hanya bisa memutar bola matanya melihat acara kesukaan ibunya itu.
"Bagaimana Kyai Oro, apakah ada sesuatu yang tidak beres di kamar ini?" tanya pembawa acara.
"Hemm... Hemmm..." gumam seorang kakek-kakek tua sambil menganggukkan kepala. Si kakek memiliki rambut panjang bak model iklan shampo, serta seekor ular berwarna ungu metalik melilit dilehernya.
"Bagaimana Manda?" si kakek malah bertanya pada ularnya.
Manda―si ular―meliak-liuk gelisah, lidahnya terulur dan mendesis.
"Ah… begitu," kata kyai Oro. Sepertinya ia paham bahasa ular.
"Di sini memang ada penunggunya…" dengan nada dalam sambil memejamkan mata, tangannya melambai-lambai pada udara kosong, "..dan disana ada hantu gadis yang bunuh diri."
"Benarkah?" tanya si pembawa acara sedikit takut.
"Emmm… ya… benar… AHhkk―" kalimat kyai Oro terputus karena merintih kesakitan.
Ia memegang kepalanya dan tiba-tiba muncul suara backsong andalan 'bukan dunia lain', suara seperti detak jantung manusia. Degdeg…degdeg…
"Apa yang terjadi?" tanya pembawa acara panik. Takut terjadi apa-apa dengan sang paranormal.
"Haah… haahh…Sepertinya dia menyerangku, tenang saja. Dengan ini aku akan mengusirnya."
Penjelasan Kyai Oro membuat suasana rumah menjadi kelam. Manik hitamnya memandang keseluruh ruang dengan tegang. Kemudian dari balik sakunya, ia mengambil botol kaca dan menggumamkan mantra tidak jelas.
"Humbla…bla….bla….hummmm…..Blaa…. ….awwaaa…waaaa!"
Tangannya membuat simbol-simbol aneh, belum lagi badannya yang bergetar dengan hebat. Sementara itu muncul suara-suara aneh entah darimana, perabotan-perabotan yang tiba-tiba bergerak dan angin yang berhembus dengan kencang.
Tingkah aneh kyai Oro dan situasi yang berubah horror membuat sang pembawa acara semakin panik ketakutan dan membuatnya bersembunyi dibalik meja.
"Tenang rumah ini sudah aman. Aku sudah memasukkannya kedalam botol," ucap kyai Oro sambil tersenyum menyeramkan. Ternyata ritual pengusiran hantu sudah selesai dan hantunya sudah terperangkap di dalam botol.
"Wah, hebat sekali kyai Oro. Saya sampai takjub. Sekali lagi, kyai Oro mampu mengusir hantu." Kamera memfokuskan diri ke pembawa acara yang kala itu mengelap keringat dengan sapu tangan.
"..dan sampailah kita dipenghujung acara. Bagi pemirsa yang merasa rumahnya dihantui segera hubungi kami di nomor 028-19936-XXX. Kami dari kru 'memang dunia lain' beserta kyai Oro siap membantu anda. Selamat malam."
Klik.
Mikoto mematikan TV.
"Ne… Sasuke. Menurutmu rumah kita bebas dari hantu, tidak?" tanya Mikoto.
"Entahlah kaa-san. Jangan terlalu percaya dengan acara itu. Itu pasti akal-akalan mereka saja."
"Tapi kaa-san yakin kyai Oro tidak bohong. Sepertinya ia benar-benar bisa mengusir hantu."
"Hah, omong kosong! Aku yakin hantu itu tidak ada, kaa-san. Oyasumi."
"Oyasumi, Sasuke."
Sasuke pergi meninggalkan ruang keluarga dan kembali ke tempat tidurnya.
Teng-teng-teng.
Jam yang berdentang 10 kali dari ruang tengah menadakan bahwa sekarang sudah pukul 10 malam. Ketika ia menutup pintu kamarnya, Sasuke menghela nafas sambil memengang dadanya. Jantungnya berdetak dengan kencang dan keringat membasahi dahinya.
'Hantu itu tidak ada,' batin Sasuke sambil menenangkan detak jantungnya.
"Lebih baik aku nonton Mayu-chan saja ah~"
Sasuke membuka tas dan mengambil bungkus plastik yang diberikan Naruto tadi sore. Setelah menghidupkan komputer dan memasukan keping CD, ia mulai menonton konser AKB 48 yang tidak sempat ditontonnya. Karena keasyikan menonton, Sasuke sampai melupakan ketakutannya.
Yups. Kekurangan Sasuke yang kedua adalah takut sama hantu. Bahkan seorang Uzumaki Naruto-pun tidak tahu kekurangannya yang satu ini. Hanya tuhan dan dirinyalah yang tahu.
Pet….
Sedang asyik-asyik menonton Mayu bernyanyi, tiba-tiba saja layar komputer padam. Sasuke kesal kenapa komputernya harus mati disaat-saat penting seperti ini. Sasuke meng-klik dan memencet tombol keyboard asal-asalan namun tetap saja komputernya mati.
"Hah.. lebih baik aku tidur saja," ucap Sasuke pasrah. Namun belum juga ia beranjak dari tempat duduknya, tiba-tiba layar komputernya kembali hidup dan menampilkan sebuah sumur dengan latar putih polos.
"Aneh… apa itu?" tanya Sasuke sambil menunjuk gambar sumur. Sebuah sumur tua, persis seperti sumur yang ada di belakang rumahnya.
'Pasti ulah Naruto,' batinnya kesal.
Sasuke mematikan komputernya paksa, namun gagal. Gambar sumur itu masih terpampang dihadapannya. Matanya membelalak kaget ketika sebuah tangan muncul dari dalam sumur. Susah payah ia menelan ludah, matanya masih terpaku pada tangan keriput itu. Bulu kuduknya tiba-tiba berdiri. Ia merasakan firasat buruk akan terjadi setelah ini.
Tepat dugaannya.
Tangan tersebut memegang tepian sumur, seakan ingin keluar dari dalam situ. Kemudian muncul tangan lainnya, tangan yang sama keriputnya dengan yang satunya. Sasuke panik. Ia memencet tombol restart berkali-kali namun hasilnya nihil. Matanya berpindah dari tombol restart ke layar berkali-kali.
Sosok itu sudah menampakkan kepalanya. Namun wajahnya tidak terlihat karena rambut panjang menutupinya. Sasuke semakin gelisah, keringat dingin bercucuran di keningnya. Akhirnya sosok keluar dari dalam sumur dengan menggunakan terusan berwarna putih. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan sambil membaui udara. Kemudian matanya yang tertutup rambut memandang Sasuke tajam. Seolah-olah ia tahu keberadaaan Sasuke.
Sasuke terkejut dan tanpa sadar terjatuh dari kursinya.
Pelan-pelan sosok hantu itu merayap menuju Sasuke. Merangkak bagaikan seekor laba-laba. Makin dekat…makin dekat…. Jarak mereka semakin dekat dan si hantu berjalan semakin cepat. Sepertinya si hantu ingin keluar dari layar kemudian ingin mencekik Sasuke.
Sasuke semakin panik. Belum pernah ia merasa ketakutan seperti ini. Keringat sudah membasahi bajunya. Ingin berteriak namun tidak bisa, seakan ada batu yang mengganjal tenggorokannya.
'Bagaimana ini? Apa sebentar lagi aku akan mati?'
Sasuke kembali teringat Mayu-chan―sang idola. Ia tidak boleh mati konyol di sini. matanya mencari-cari sesuatu dan akhirnya berhenti di satu titik.
'Munkin ini satu-satunya cara,' batin Sasuke.
Dilihatnya kembali layar komputernya. Sebentar lagi si hantu akan sampai ke layar kaca komputer. Tangan keriput itu sudah menjulur ke depan. Sasuke hanya mempunyai waktu beberapa detik.
Sedetik saja terlambat entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Dengan nafas terputus-putus dan jantung yang berdegup kencang, Sasuke merangkak ke bawah meja dan menarik kabel stopcontact.
Tep.
Layar komputer padam. Sasuke akhirnya bisa bernafas lega. Ia menyandarkan tubuhnya di dinding.
"Untung saja," kata Sasuke sambil menggenggam tangannya yang sedari tadi bergetar.
Ia kembali menatap layar komputer yang sudah berubah hitam. Tidak ada lagi gambar sumur dan sosok hantu di sana. Apa jadinya kalau Sasuke terlambat menarik kabel tersebut? Apa hantu itu akan keluar dari balik layar?
Sasuke tidak mau memikirkan hal itu.
Berjalan gontai, ia menuju tempat tidurnya. Merebahkan tubuhnya yang kelelahan dan menarik selimut. Belum pernah ia merasa selelah ini. Sekilas ia melirik jam yang ada di atas meja. Ternyata sudah jam 11 malam.
Ketakutan masih melanda si bungsu Uchiha. Tiba-tiba ia merasa suhu ruangan bertambah dingin sehingga ia menarik selimut sampai batas kepala. Mencoba untuk tidak menghiraukan perasaan takut dan udara yang tiba-tiba dingin, ia memejamkan mata dan membayangkan sosok Mayu-chan sedang bernyanyi dihadapannya. Akhirnya nafasnya kembali teratur pertanda Sasuke masuk ke alam mimpi.
Mimpi apakah itu? Tentu saja memimpikan sosok Mayu-chan.
.
.
.
TBC
…
*WOTA= Otaku tapi dalam bidang musik, mereka menggemari Girl-band/Boy-band ataupun Band tertentu.
Astaga karya apaan ini?
Gomen kalau jelek dan tidak sesuai harapan.
Awalnya ingin di buat Oneshot tapi karena terlalu panjang Mbik jadiin Twoshot.
Dan chapter depan Hinata akan muncul :D
So, Silahkan review… mengenai cerita ini. Saran, pendapat dan kritik saya terima.
Sampai jumpa next chapter :)
Salam,
Mbik Si Kambing
