Fluffy

Ruang perpustakaan sepi, hanya tersisa dua insan berbeda jenis yang sibuk dengan kegiatannya, serta beberapa kursi, meja dan buku-buku yang tersusun rapi di rak. Seorang wanita dengan seorang lelaki berambut merah.

Deg... Deg... Deg...

Detak jantung yang mulai berdetak kencang. Tepat di belakang, terdapat seorang insan. Membelai rambutku, sedang mengalungkan tangannya pada pinggangku. Menumpukkan wajahnya, pundak kananku sasarannya.

PUK!

Darahku berdesir cepat, detak jantungku bertambah cepat, rona mawar menghiasi wajahku, memberi panorama indah baginya. Dagunya tepat berada di pundak kanan, memberi sensasi geli bagi tubuh.

SEER...

Pergerakan dagunya seiring dengan rambut yang sewarna denganku, merah. Rambutnya menggesek tengkukku, aku melirik, matanya terpejam, mungkin menikmati sensasi apa yang dilakukannya padaku. Nyaman.

Berputar sedikit, matanya tepat di ekor mataku. Lirik, lirik, lirik, saling balas melirik, dia tersenyum. Senyum yang sangat manis, sedang rona mawar di pipi masih saja menghinggapi. Malu.

Bibirnya tepat di pipiku, dia merendah sedari tadi. Apa dia tidak lelah? Tidak apa jika itu maunya.

Cup!

Satu ciuman tepat di pipi, mendarat mulus. Rona mawar berhamburan, bertambah banyak. Dia hanya tersenyum sembari mengelus pipiku, bekas jajahannya bibirnya. Dia berbalik.

Cup!

Satu ciuman lagi di kening, dia kembali tersenyum. Ah, senyumnya yang dapat membuat meleleh. Satu tangannya membelai pipiku, sedang yang lainnya di belakang rambutku, mengelusnya perlahan.

Perasaan ini, mungkin seperti anak kucing yang berbulu halus. Sangat lunak seperti busa. Melayang. Hatiku serasa ringan. Inikah cinta yang sebenarnya? Aku hanya ingin tulus seperti mereka, suci seperti dirinya, dan mungkin sekarang aku sudah merasakannya. Perasaan menggebu gebu tiada duanya. Perasaan yang muncul jika didekatnya. Perasaan dimana waktu yang ada serasa berhenti, melupakan semua urusan dunia dan terjerumus kedalam dunia lain yang lebih indah, bersamanya. Tidak berdaya jika saling sentuh pun. Hanya dia, hartaku paling terindah. Terima kasih padamu, pangeran merahku. I feel "Fluffy".