Laskar Arcobaleno

"VOII! Carikan 1 manusia lagi!" teriak Squalo yang sangat ingin mengajar.

"Tapi sekarang udah lewat jam 11. Kita harus menepati janji diknas." Dino berusaha menenangkan.

"Diknas sialan! Padahal cuma 1 orang lagi! Aku akan cari anak itu!"

"Hei! Squalo, jangan ninggalin anak-anak kecil di kelas!"

Squalo keluar dari sekolah untuk mencari 1 orang anak yang akan dipaksa masuk sekolah Rainblow. Tiba-tiba ada anak kecil berambut pirang yang baruu aja lewat. Anak itu langsung diteriakin sama Squalo.

"VOII! Anak kecil kurang kerjaan yang ada di sana! Kamu harus masuk gak mau tau!"

"Masuk apa, Kora!"

"Masuk sekolah Rainblow!"

Akhirnya anak sekolah Rainblow berjumlah 8 orang dan diizinkan menjadi sekolah resmi.


10 tahun telah berlalu

Sekolah Rainblow dengan jumlah murid keseluruhan 8 orang itu tetap berdiri selama 10 tahun ini. Walaupun banyak yang meragukan sekolah ini, tapi prestasi mereka (sebenarnya) sangat menakjubkan.

Reborn, murid yang jago menembak dengan pistol.

Fon, murid yang jago beladiri cina.

Verde, murid yang sangat pintar.

Luche, murid yang cinta damai (?).

Skull, murid yang selamat dalam kecelakaan pesawat shukoi super jet 100.

Mammon, murid yang pintar mengumpulkan uang.

Lal dan Colonello, murid yang jago menembak dengan senapan dan bela diri dasar yang dapat melumpuhkan 1000 tentara angkatan darat.

Sebenarnya, karena kehebatan yang nggak biasa itu, sekolah Rainblow menjadi sekolah yang ditakuti. Diknas sudah memperingati untuk mendidik mereka dengan benar. Karena menurut Squalo didikannya sudah sangat benar, dia tidak mempedulikan peringatan diknas.

Apa yang diajari Squalo?

Bela diri cina, jepang, dan Korea.

Menembak target dengan pistol beneran.

Menjadi manusia yang immortal.

Eksperimen manusia hidup.

Dan ajaran yang (menurut Squalo) benar lainnya.

Dino sudah memperingati Squalo, tapi Squalo tetap keras kepala. Akhirnya Dino membiarkannya. Tapi karena Dino membiarkan Squalo mengajar seenaknya, sekolah itu menjadi setengah hancur!

"Squalo, hari ini kita belajar di luar."

"VOII! KENAPA!"

"Yaa.. Bisa dilihat... Sekolah ini hampir hancur. Selama Bel Dan Fran membantuku ngebenerin sekolah, kau bisa membawa mereka jalan-jalan sekali-kali kan?" Dino mencoba membujuk Squalo.

"Tch. Baiklah. VOII! Hari ini kita akan ke Arcobaleno Land! Persiapkan mental dan fisik kalian!"

"Yeay! Main! Main!" Skull berteriak kegirangan. Reborn, Fon, Lal, dan Colonello hanya tersenyum (mereka seneng kok, sebenernya).

"Kalo tur ini gratis, aku akan ikut." Mammon yang sangat ingin menyimpan uangnya berkata seperti itu. Luche tertawa kecil mendengar kata-kata Mammon.

"Che. Aku nggak suka." tiba-tiba Verde berbicara. Semua mata tertuju pada Verde.

"VOII! Tur ini gratis! Verde, Kalo kamu nggak ikut, nilai praktikum eksperimen manusia hidupmu akan dikurangi, LIMA PULUH! Kamu langsung divonis tidak naik kelas!"

"Huh. Bisanya cuma ngancem. Baiklah aku ikut." dengan nadanya yang sedikit terpaksa akhirnya 8 anak itu pergi ke Arcobaleno Land.


Arcobaleno Land

"Wow, tempat ini keren, Kora!" Colonello berkomentar pertama kali.

"Apa yang akan kita lakukan, Squalo-sensei?" Reborn melontarkan pertanyaan yang cukup normal untuk anak niat belajar.

"Pertanyaan bagus, Reborn! Kita akan melakukan ulangan harian mata pelajaran menembak!"

"Hei! Itu tidak seru, Squalo-sensei! Kenapa kita nggak pake pistol yang di sekolah? Di sini pistolnya mainan semua!" Lal protes.

"VOII! Kalian tidak boleh terlalu sering memakai pistol asli! Kalian itu di bawah umur! Kalian akan bermain di stand itu ganti-gantian! Siapa yang nggak ikut ulangan harian ini, dianggap mendapat nilai nol! MENGERTI!"

"mengerti!" semua menjawab dengan serentak.

Singkat cerita, mereka semua mendapat nilai sempurna! (sudah diduga) setelah mereka ulangan, mereka bermain dan menemukan sebuah pelangi.

"Hei, ada pelangi!" Luche menunjuk sebuah lengkungan warna-warni.

"Bahasa italianya, Arcobaleno. Seperti nama taman ria ini." Fon menjelaskan.

Squalo melihat anak-anak sekolah Rainblow itu memandang langit yang dihiasi pelangi.

"VOII! LASKAR ARCOBALENO! AYO KITA PULANG!" semua terhentak kaget dan melihat guru mereka. Mereka tersenyum satu sama lain.

"Oke, Squalo-sensei!" Dan semuanya kembali ke sekolah. Hari-hari menarik mereka akan terus berlanjut.

To be continued...


Omake

"shishishi, kenapa aku yang seorang pangeran ini harus ngebenerin sekolah yang dihancurkan oleh kapten berambut panjang itu?" Bel membawa beberapa batu bata.

"karena, senpai adalah guru mereka bagian tembak sasaran." Fran menjawab dengan nada monoton. Pisau-pisau Bel meluncur menuju topi kodok Fran. "senpai, itu sakit."

"sialan... Aku kan nggak sampe ngancurin setengah sekolah kayak gini. Aku capek, udahan ya." Bel pergi meninggalkan mereka berdua.

"Oi, Bel!"

"Dino-senpai, bagaimana kalo kita bikin ilusi kalo sekolah ini udah bener?"

"ah ide bagus! Keliatannya kalo kita begini terus selesenya baru minggu depan. Fran, keluarkan ilusimu!"

"males ah. Aku juga capek habis bawain air. Dadah, Dino-senpai. Bel-senpai, tungguin dong."

"Heeii! Jangan lepas tanggung jawab gitu dong! Fran! Bel!" akhirnya Dino mengerjakan itu semua sendirian (dibantuin sih sama ilusionis numpang lewat).


a/n: terinspirasi dari –'Film' bukan 'novel'– laskar pelangi. Soalnya film sama novelnya agak beda gitu, jadi aku bilangnya dari filmnya. Oke? review ya!