Devil in The Palace
Cast :
Min Yoongi
Park Jimin
And others BTS member
MinYoon/MinGa/Top!Jimin/Bott!Yoongi/BL
Romance/Drama/Family
Disclaimer : Their belongs to GOD and their family, story and plot belongs to me.
*
*
*
*
*
Introduction
When you came in the palace with a devil living inside, you can't never escape.
*
Dunia indah seorang Min Yoongi hancur seketika ketika ia kembali ke Seoul, kampung halamannya. Ketidaktahuannya selama ia menempuh pendidikan di Amerika membuatnya kehilangan banyak hal. Ternyata kakek kesayangannya telah meninggal 3 bulan yang lalu, hal yang sangat disesali Yoongi, kenapa tidak ada satu orangpun yang memberi kabar padanya tentang kematian kakek tercintanya. Satu-satunya keluarga yang ia miliki sekarang ini hanyalah paman dan sepupunya, tapi mereka justu mengusir Yoongi dari rumahnya sendiri.
"Paman... Seokjin hyung" Yoongi lembali menggedor-gedor pagar kokoh berwarna hitam kediaman milik keluarga Min. Namun percuma suaranya seolah tertelan oleh guyuran hujan deras yang sudah membasahi tubuhnya. "kumohon... buka pagarnya, aku butuh penjelasan!!!" Teriaknya lagi percuma.
"Kau seperti anjing yang dibuang tuannya" Sebuah suara terdengar dingin menginterupsinya, Yoongi menoleh untuk memastikan siapa yang telah merendahkannya dengan kalimat tajam itu.
Pandangan Yoongi menangkap seorang pemuda berdiri disamping mobil hitam, mengenakan coat hitam panjang, dengan surai berwarna coklat terang, kontras dengan nuansa serba hitam yang dikenakannya. Meski hujan lebat sedikit menghalangi penglihatannya, namun ia bisa dengan jelas melihat wajah tampan pemuda itu yang terkesan angkuh itu menyunggingkan seringaian menghina kepadanya, tubuh pemuda itu masih kering karena meneduh dibawah payung hitam yang dibawa sosok pemuda lain yang berdiri bersebalahan dengannya membiarkan tubuhnya basah kuyup sedang yang lain tidak. Yoongi menduga mereka sepasang majikan dan penjaganya.
"Siapa kau? Beraninya berekata seperti itu? kau menghina seorang Min" Teriak Yoongi agar suaranya tak hilang tertelan hujan.
Sunggingan pemuda itu semakin tinggi tercetak dibibirnya, dia mengeluarkan kedua tangan yang sedari tadi ia sembunyikan dalam saku coat panjangnya itu, lalu menyila kedua tangan didepan dada.
"Ck~ Kesombonganmu masih saja bertahan saat keadaanmu sudah seperti ini" pemuda itu mendilik tubuh Yoongi dari atas kepala sampai kaki yang refle diikuti juga oleh Yoongi mendang dirinya sendiri, pemuda itu benar, keadaanya sekarang memang menyedihkan, bayah guyup, menggigil kedinginan, namun masih ditahannya.
"Bawa dia sekarang Heosok" titah pemuda angkuh itu kepada sosok disampingnya yang yang dipanggil Heosok itu, lalu masuk kedalam mobil hitamnya. Heosok membungkuk seraya mobil hitam itu yang pergi meninggalkannya, lalu berjalan ke arah Yoongi, berganti mengayomi Yoongi dengan payung yang ia bawa.
"Mari ikut saya tuan Min" ajaknya disusul kedatangan sebuah mobil hitam lain dihadapan mereka berdua. Heosok membukakan sebelah pintu mobil dikursi belakang, mempersilahkan Yoongi masuk.
"Tidak, terima kasih" Yoongi menampik tangan Heosok yang memgang payung sehingga membuat payung itu terlepas dari tangannya yang membuat tubuh Yoongi kembali basah, ia lalu membanting kasar pintu mobil yang dibuka Heosok, kembali menghadap gerbang hitam nan kokoh milik rumahnya. "PAMAN!!! SEOKJIN HYUNG BUKA GERBANGNYA" teriaknya lagi kepada penghuni dibalik gerbang yang lagi-lagi tak ada respon.
Heosok memutar matanya malas mendapat penolakan dari Yoongi. "Percuma saja tuan, mereka tidak akan meperdulikan anda, mereka sudah membuang anda"
Yoongi yang mendengar kalimat Heosok, meliriknya bertanya maksud dari ucapannya.
Heosok hanya menghela nafas, "sadarilah... anda sudah disingkirkan dari kerajaan keluarga Min tuan. Tuan besar Min yang membela anda sudah meninggal, anda diusir karena dianggap penggangu oleh mereka. Tidak ada lagi yang bisa menolong anda selain Tuan Park"
"Tuan Park? Maksudmu pemuda angkuh tadi itu Tuan Park, Park Jimin. Pewaris utama kerajaan keluarga Park?" Heosok mengangguk sopan mengiyakan pertanyaan Yoongi.
"Kau gila!!! Semua orang tahu keluarga Min dan Park adalah rival sejati, atas dasar apa aku minta tolong padanya dan ikut denganmu" ujarnya sembari menunjuk arah mobil Jimin yang sudah pergi lalu menjuk Heosok.
"Atas dasar hukum Tuan. Melihat dari sikap anda, anda pasti belum tahu kalau sebelum meninggal Tuan besar Min dan Tuan Park Jimin sudah mendaftarkan pernikahan kalian berdua secara resmi dimata hukum Tuan, jadi sekarang hanya Tuan Jimin lah wali sah hukum anda Tuan Min atau seharusnya saya memanggil anda Tuan Park juga?"
"Apa? Jangan bicara omong kosong, sudah pergi sana!" usir Yoongi mengibaskan tangannya kearah Heosok lalu kembali mengegedor kasar gerbang rumahnya mengabaikan tubuhnya yang semakin menggigil kedinginan.
Heosok yang mendapat pengusiran hanya menghela nafas lalu mengambil sapu tangan dari saku dibalik jas yang ia kenakan, menggunakannya untuk membekap mulut dan hidung Yoongi dari belakang, "Maafkan saya tuan Min, perintahmu tidak berlaku bagi saya" bisiknya ditelinga Yoongi yang berontak dengan sekuat tenaga namun tak bertahan lama karena kesadarannya perlahan mulai hilang, bau zat yang ia hirup dari sapu tangan Heosok melumpuhkan kesadarannya.
Setelah tubuh Yoongi lunglai tak berdaya ditangannya, ia membawa Yoongi masuk kedalam mobil dikursi belakang sedang Heosok duduk didepan bersama supir, "Ayo jalan!!!" titahnya.
*
To be continoued
-
Next???
