Summary : Namikaze Naruto terkenal sebagai gadis yang menyebalkan. Setiap hari dipikirannya hanyalah dipenuhi oleh Akasuna no Sasori, artis idolanya. Sasuke, teman masa kecilnya suka padanya, tetapi tak berani menyatakan perasaannya. Karena kesalahpahaman, Naruto terpaksa berbohong pada teman-temannya bahwa ia telah memiliki pacar. Sampai suatu hari, datanglah si murid pindahan yang mirip dengan ciri-ciri pacar Naruto!
This story, keep enjoy minna ^^
Disclaimer : Masashi Kishimoto-sensei
Genre : Romance
Pairing : Sasunaru
Rated : T (Tenang)
Prolog
"Naru, tanpamu malam tak akan berganti pagi, kaulah matahari yang menerangi hariku, maukah kau selalu berada di sisiku?" kata Sasori dengan wajah coolnya sambil memegang kedua pipi Naruto. Wajah Naruto bersemu merah, sambil tersenyum sumringah dan mata berbinar-binar ia menjawab
"Tentu saja Sasori-san, apapun akan aku lakukan untuk mu" kemudian, Sasori mendekatkan wajahnya hingga beberapa centi
30 centi
15 centi
10 centi
5 cen…
DRAP! DRAP! DRAP! BRAKK! Terdengar suara langkah kaki dan jendela yang dibuka secara kasar,
"Hei Dobe, cepat bangun! Aku tak mau terlambat hanya karena menunggu mu!" kata Sasuke, teman masa kecil Naruto sekaligus menjabat sebagai rivalnya.
Dengan wajah angkuh dan datar, Sasuke masuk ke kamar Naruto melewati jendela balkon dan menarik selimut yang dikenakannya. Ups, jangan bingung memikirkan bagaimana Sasuke dapat masuk ke kamar Naruto lewat jendela yang tepatnya berada di lantai dua, tak usah heran, rumah mereka bertetangga dan kamar Naruto tepat berada di depan kamar Sasuke, sehingga ia bisa dengan leluasa melompati balkon kamar mereka.
"Hoaamm, siapa itu? Baru saja aku bertemu dengan malaikat, kenapa aku harus bertemu dengan seorang iblis?" kata Naruto sambil mencoba duduk dan mengucek kedua matanya dengan imut.
'Uukhh, sial! Dia imut sekali!' batin Sasuke, mencoba untuk mempertahankan wajah datarnya.
"Padahal jarang-jarang aku bermimpi tentang Sasori-san, kenapa harus dibangunkan dengan seperti ini?!" kata Naruto, miris sendiri.
"Hn" balas Sasuke dengan treadmarknya.
"Eh!"
Sadar akan siapa yang datang, Naruto segera membuka matanya dan…
"HUWAAAA! JANGAN SEENAKNYA MASUK KE KAMAR KU SUKE! DASAR MESUM!" Kata Naruto sambil menunjuk wajah datar Sasuke.
"Ck, bodoh" jawab Sasuke sambil memutarkan kedua bola matanya, berlalu dan meninggalkan kamar itu.
'APA-APAAN ITU! Ukhh, dasar anak laki-laki tidak dewasa, benar benar… KETERLALUAN DAN MENYEBALKAN!' batin Naruto sambil melipat kedua tangannya.
"Tapi, Sasori-san berbeda, dia baik hati dan menawan, tipe idamanku" kata Naruto sambil melihat poster Sasori yang terpajang di dinding kamarnya.
~SASUNARU~
Konoha High School
'Hahh, gara-gara Sasuke aku lupa membawa foto Sasori-san' batin Naruto sambil menghela napas.
"Hoi Naru, sebentar lagi kita kan ujian kenaikan kelas, sebaiknya berhentilah memikirkan pangeran mu itu" kata Sakura, tepatnya Haruno Sakura, teman sekelas Naruto.
"I-ia Naru-chan, se-sebaiknya kau fo-fokuslah pa-pada pe-pelajaran" timpal Hyuuga Hinata, gadis anggun bermata indigo, tipe wanita idaman.
"Ia Naruto, sebaiknya berhentilah melakukan hal-hal aneh" kata Yamanaka Ino, si gadis centil.
"Huhh, memikirkan pelajaran akan membuat ku pusing, lebih baik aku merefresingkan otakku ini dengan memikirkan Sasori-san, daripada kalian kecuali Hinata-chan, tiap hari hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan perhatian Sasuke si manusia menyebalkan itu, tapi nyata-nyata dia tak menanggapi " jawab Naruto, enteng.
Twitch! Karena merasa tersinggung, muncul simpang tiga di pelipis Sakura, sambil mengepalkan tangannya erat
"AWAS KAU NARUTO! DASAR MENYEBALKAN!" kata Sakura, lalu keluar menahan malu dan wajah yang memerah diikuti oleh Ino.
"Psst, Naruto itu memang menyeramkan, serangan seperti apapun pasti bisa dilawannya dengan mudah" kata Inuzuka Kiba si pecinta anjing.
"Hn"
"Hoamm, gadis yang luar biasa" tambah Nara Shikamaru, si rusa pemalas sang pemilik IQ setara Einstein.
"Hn"
"Kasihan sekali kau Sasuke, bertetangga dengan gadis itu" kata Hyuuga Neji.
"Hn"
"Kau seperti makhluk dari dunia lain Sasuke" timpal Kiba
"Hn"
"Hahh, mendokusei"
"Hn"
~SASUNARU~
Drap drap drap, suara langkah kaki mendekati Naruto
"Naru-chan, sepulang sekolah mau kah kau bertemu dengan ku? Kutunggu di atap sekolah. Bisakah?" kata Danzo Sai, cowok dengan senyum yang selalu bertengger di wajahnya.
"Ada perlu apa denganku?" tanya Naruto to the poin.
"Bisakah kita membicarakannya saat pulang sekolah?"
"Tidak, pulang sekolah nanti aku ada urusan"
"Hmnn, begitukah? Apa boleh buat, aku harus mengatakannya sekarang" dengan senyum terkembang dan terlihat sedikit aneh, dia melanjutkan perkataannya kembali
"Kau itu gadis yang manis, sayang sekali jika kau hanya memikirkan laki-laki yang belum tentu memikirkan mu. Karena itu,jadilah pacarku" kata Sai sambil memegang dagu Naruto.
'Dasar cowok aneh' batin Naruto. Karena ingin menghindar dari permintaan tak masuk akal itu, Naruto menjawab
"Maaf Sai, aku sudah punya pacar"
"EHHH!" Sontak semua murid yang ada di sana membulatkan matanya tanda tak percaya, tak terkecuali Sakura yang telah kembali dari keterpurukannya.
"Naru-chan su-sudah pu-punya pa-pacar? Si-siapa?" Tanya Hinata entah pada siapa.
"APAA! Huh, tak kusangka gadis sepertinya sudah punya pacar. Tapi… mungkin saja kau berbohong Naru! YA! Kau pasti berbohong!" tuduh Sakura.
"Untuk apa aku berbohong? Tak ada untungnya" jawab Naruto mulai berbohong.
"Ah, kau pasti malu karena dianggap gadis aneh yang tak laku karena kau hanya memikirkan cowok idamanmu yang tak nyata itu. Benarkan?" kata Sakura sambil berseringai, senang.
'Ukhh, sial!' batin Naruto
"Tidak, itu tidak benar!" sanggah Naruto
"Kalau begitu bagaimana ciri-ciri pacarmu itu?" Tanya Ino penasaran.
Naruto terdiam, bingung harus menjawab apa.
"Tuh, sudah kukatakan, dia ini pembohong!" tuduh Sakura, masih sakit hati karena sifat Naruto.
"Su-sudahlah Sakura-san, tak ba-baik me-menuduh o-orang se-seperti i-itu" bela Hinata, berusaha melerai.
"Dia tampan, baik, ramah, dan juga menawan. Rambutnya yang merah, menambah pesonanya. Sosok yang sempurna" Jawab Naruto menghayal sambil membayangkan Sasori-san.
"BENARKAH?!" Teriak anak-anak sekelas.
'Eeh'
Sadar akan kebodohannya, Naruto hanya tersenyum getir.
'Ke-kenapa aku berbohong?' batinnya pada diri sendiri.
"Tak mungkin, pasti itu hanya khayalan mu saja Naruto" kata Sakura
Kesal akan tuduhan yang diberikan Sakura padanya, Naruto makin menjadi
"Aku tidak berbohong Sakura!" kata Naruto menahan amarahnya.
"Apa buktinya?! Bisakah kau memperkenalkan pada kami?" Tanya Sakura menambah kekesalan Naruto.
'Ukhh, bagaimana ini?'
"Di-dia a-akan da-datang besok. YA! Dia akan datang besok!" jawab Naruto semangat, tanpa berpikir panjang.
Merasa kalah, Sakura akhirnya mengomel sendiri, tak jelas.
"Oke, akan kami tunggu pacarmu" kata Sakura.
'EHHH?! SERIUS? Mati aku!' batin Naruto sambil menepuk jidatnya sendiri.
BRAKKK! Terdengar suara kursi yang digeser kuat. Pelaku penggeseran itu adalah Sasuke. Yang tak tahan dengan semua kebohongan Naruto.
"Berhenti berbohong Dobe" kata Sasuke sarkatis.
"A-apa ma-maksud Suke?" Tanya Naruto, sedikit keringat mengucur di pelipisnya.
"Hahh, bodoh" jawab Sasuke, tak nyambung sambil menghela nafas dan untuk kedua kalinya mengatakan Naruto bodoh.
~SASUNARU~
Teng! Teng!
Lonceng pulang telah berbunyi, murid-murid KHS segera berhamburan keluar untuk segera meninggalkan sekolah yang menurut mereka melelahkan. Tak terkecuali Naruto, yang hendak pulang menuju pintu gerbang.
"Dobe!" panggil Sasuke.
Naruto segera menolehkan kepalanya, dan berhenti sejenak.
"Ada apa Suke?" Tanya Naruto.
"Berhentilah"
"Ehh?" merasa Naruto tak mengerti, Sasuke pun memutar kedua bola matanya.
"Hentikan kebohongan mu, kau akan semakin memperburuk keadaan. Minta maaflah" nasihat Sasuke, tak tahan dengan kelakuan bodoh teman masa kecilnya itu. Bukan, bukan karena tak tahan karena itu saja, dia sedang mencoba untuk… melindungi Naruto.
"Itu bukan salahku! Mereka saja yang selalu menganggap ku aneh" kata Naruto, keras kepala.
"Berhentilah bersikap bodoh Naruto!" bentak Sasuke, merasa lelah menasehati Naruto.
"Ukh, memangnya kau tau apa?! Kenapa kau selalu ikut campur urusan ku? Jangan-jangan kau suka padaku kan!" teriak Naruto, mencoba membela diri.
"Ck"
"Akhh! Kalau begitu tak usah pedulikan aku!" kata Naruto, sambil berlalu meninggalkan Sasuke.
Merasa ditinggalkan, Sasuke hanya diam sambil melihat punggung Naruto yang menjauh.
'Dasar gadis tak peka, apa dia lupa aku ini seorang laki-laki. Aku juga bisa jatuh cinta, tapi… mengapa kau tak mengerti Naru?' batin Sasuke, miris.
Dilain tempat, orang yang sejak awal kita lupakan sedang tersenyum-senyum sendiri.
"Itu artinya aku ditolak ya? Hmnn, sayang sekali aku gagal mendapatkannya. Gadis manis" kata Sai berlalu menuju gerbang tersenyum sendiri sambil mengingat kejadian tadi pagi.
'Menarik' batinnya.
TBC
Huaaahh! Akhirnya prolog dari cerita abal ini kelar juga. Perkenalkan, saya author baru disini. Author newbi yang nekat mempubliskan cerita abal yang emang kebelet kepingin jadi author (?). Maaf, disini saya bakal buat karakter yang sedikit ooc (sedikit?). Oke oke, saya tau, ini cerita ooc sekali! Tapi, saya harap reader mau membaca dan sekiranya meninggalkan jejak untuk memberikan saya semangat melanjutkan cerita abal ini.
Saya terima dengan lapang dada kritik, saran, maupun flame dari para reader. Saya juga mohon semoga senpai-senpai mau memberikan masukan buat author newbi ini. Uhh, sungguh saya merasa kecil hati untuk mempublisnya, tapi saya harap reader mau menghargai dan meninggalkan review. Sekali lagi, tolong dukung saya, dengan cara ketik REG spasi Subaru Abe kirim ke TPA terdekat (canda ding!). Oke, untuk mengakhiri banyolan author yang super garing, marilah kita mereview bersama! Bye!
