Ruangan putih besar itu dipenuhi oleh mahasiswa-mahasiswi yang tampak rapi, mereka duduk masing-masing di kursi mereka dan di depan mereka diatas meja dipasang papan nama masing-masing Fakultas setiap mahasiswa. Hari ini pertemuan semua ketua Fakultas Universitas St. Louis dalam kegiatan rapat rutin bulanan. Luhan mahasiswa tingkat ke-4 yang menjabat sebagai Presiden Fakultas tampak duduk di ujung meja panjang itu dengan raut wajah bosan

"siapa yang kita tunggu?" ucap Luhan membuat kebisingan diruangan itu terhenti, Luhan melihat kearah jam yang sudah menunjukan pukul 15.40 sore "bukankah pertemuan ini dijadwalkan pada pukul 15.00?" Luhan menaikan nada suaranya

Brukk

Suara pintu terbuka dengan cukup kasar membuat semua orang diruangan itu melirik kearah kedua pelaku, sedangkan kedua pelaku itu hanya menunduk dan menghirup lebih banyak oksigen karena kecapean berlari

Luhan menyipitkan matanya melihat kedua orang asing itu "kalian siapa?"

Salah satu yang paling tinggi kemudian melihat Luhan, wajahnya yang putih pucat kini memerah sampai telinga ditambah keringat yang terus mengalir "ma..maafkan saya ehh ..eum sa..sayaa . ." suaranya tampak bergetar, pria itu kemudian melirik kearah temannya.

Temannya tampak menarik nafas panjang "selamat siang. Maafkan kami karena terlambat, ini . ." dia menunjuk temannya yang lebih tinggi darinya "adalah Baekhyun mahasiswa Sastra jurusan Sastra komparatif tahun ke-3, ketua Fakultas Sastra yang baru, dan saya Kyungsoo mahasiswa Sastra jurusan Sastra inggris tahun ke-2 wakilnya. Kami baru diberitahu jika hari ini diadakan rapat rutin bulanan dan baru diberi documentnya lima menit yang lalu" semua orang diruangan itu tercengang karena Kyungsoo berbicara tegas dan jelas hanya dengan satu tarikan nafas, dan Baekhyun pun tersenyum bangga menatap Kyungsoo yang hanya diam dengan wajah datarnya.

"uhm baiklah, kalian boleh duduk di . . disana" ucap Luhan menunjuk kursi kosong dengan papan nama Fakultas Sastra diatas mejanya, Luhan mengawasi mereka sampai mereka duduk tenang lalu kembali bertanya "ini bahkan belum pertengahan semester, kenapa Fakultas Sastra melakukan pemilihan ketua?"

Baekhyun tampak kembali menatap Luhan dan sedikit takut dengan wajahnya meskipun Luhan memiliki wajah yang imut, "eung itu, Irene mengundurkan diri, kami sudah mencoba berbicara dengannya tetapi Irene tetap mengundurkan diri" ucap Baekhyun, untuk ukuran pria suara Baekhyun sangat lembut membuat beberapa mahasiswa tersenyum gemas.

"dan alasan apa yang dia berikan?" Luhan masih mengintrogasi anggota barunya itu

"alasan? i. .itu, Irene tidak memberi alasan" Baekhyun menggaruk leher belakangnya sedikit gugup ditatap semua orang, lalu Baekhyun melirik Kyungsoo

"mungkin dia merasa tidak mampu, atau memang dia tidak mampu" ucap Kyungsoo tajam membuat Baekhyun menatap Kyungsoo kaget "Kyungsoo tidak boleh bilang begitu" lalu menatap Luhan lagi "maaf, mungkin Irene hanya ingin focus belajar"

"sepertinya ada kembaran Luhan yang muncul dengan mulut kasarnya" itu adalah Lay ketua Fakultas Ekonomi yang mencoba bercanda karena situasi yang mulai akward

Luhan hanya memandang Lay datar dan mengepalkan tinjunya kearah Lay, lalu memandang kearah beberapa mahasiswa yang baru datang dengan tatapan jengkel dan mereka hanya bisa memberi alasan yang paling masuk akal agar tidak di marahi Luhan

Waktu sudah menunjukan pukul 16.35 dan semua kursi diruangan itu sudah terisi, kecuali "ahh anak itu sepertinya tidak akan datang" ucap Luhan memandang satu-satunya kursi kosong dengan papan nama Fakultas Teknik

"baiklah selamat datang untuk ketua dan wakil baru dari Fakultas Sastra dan beberapa anggota yang terlambat" katanya sedikit sinis membuat mereka hanya bisa tersenyum malu " kita mulai saja rapat ini"

Rapat itu berlangsung tidak terlalu lama karena tidak banyak kegitan yang dilaksanakan bulan lalu dan itu membuat beberapa mahasiswa menarik nafas lega karena bisa pulang lebih awal, Kyungsoo dan Baekhyun tampak masih duduk di ruangan itu dengan beberapa mahasiswa yang tersisa

"Kyungsoo seharusnya tidak berkata seperti itu meskipun kau tidak menyukai Irene" ucap Baekhyun lembut, Kyungsoo hanya menatap handphonenya tidak perduli "baik.. baik maafkan aku" ucap Kyungsoo acuh

"hey Baekhyun kan? Aku Lay, Fakultas Ekonomi. Hai Kyungsoo" Lay datang dengan beberapa document di tangannya membuat Baekhyun langsung berdiri karena kaget dan Kyungsoo memberi salam kepada Lay, Lay dan Kyungsoo saling kenal karena tinggal di asrama yang sama, asrama black.

"ahh iyaa ha. .halo" Baekhyun tersenyum kikuk membuat Lay menatapnya gemas

"ini" Lay menyerahkan document yang cukup tebal itu kearah Baekhyun dan membuat Baekhyun mengambilnya dengan wajah bingung "Fakultas mu bulan depan akan mengadakan tour bersama dengan Fakultas Teknik, Irene seharusnya memberi tahu itu"

"to..tour Fakultas? Fa. .Fakultas Teknik?" Baekhyun tampak kaget begitupun Kyungsoo yang langsung mengambil document itu dan membacanya

"ohh Irene tidak memberitahu kalian? Aneh, padahal dia yang mengajukan diri pertamakali" ucap Lay bingung "kalian seharusnya membahas ini dengan ketua Fakultas Teknik hari ini, karena kalian harus membuat proposal untuk di kumpulkan minggu depan tetapi dia juga tidak datang. Kau hubungi saja dia di nomor kontak ini" tunjuk Lay pada salah satu nomor kontak di document itu "tetapi mungkin dia tidak mengangkatnya jadi kalian ke Fakultas Teknik saja mencarinya, dia cukup terkenal dan . ."

"ba. .baik terimakasih Lay, aku akan segera ke Fakultas Teknik" ucap Baekhyun segera mengambil tasnya dan menarik Kyungsoo

"heii hati-hati dengan ketuanya. . hee mereka tidak akan mendengarku" Lay mengangkat bahunya menatap Baekhyun dan Kyungsoo yang sudah menjauh"apa mereka bahkan tau nama ketuanya?" guman Lay

. .

Baekhyun dan Kyungsoo harus memutar jalan jauh untuk sampai ke Fakultas Teknik menggunakan mobil Baekhyun, suasana tampak semakin gelap tetapi tidak di Universitas itu yang mana tiap 20 meter di pasangi tiang lampu jalan.

"jalanlah pelan-pelan, gedung itu juga tidak akan pindah kemana-mana" ucap Kyungsoo khawatir sahabatnya itu bisa menabrak salah satu mahasiswa

"tapi bagaiman jika ketuanya sudah pergi Kyung? Kau tau menyusun proposal untuk hal seperti ini bagiku bisa memakan waktu tiga minggu dan mereka menginginkannya minggu depan" Baekhyun tampak khawatir membuat Kyungsoo hanya bisa menghela nafas 'jika dia sudah begini, apapun yang aku katakan tidak akan didengar" guman Kyungsoo

Mereka kini berdiri didepan gerbang masuk Fakultas Teknik, tampak 2 gedung yang besar dan 1 gedung lebih besar yang masih ramai dengan mahasiswa meskipun sudah cukup larut malam

"aku baru bertama kali kesini, Fakultas mereka benar-benar besar dan luas" ucap Baekhyun di angguki Kyungsoo setuju "sekarang bagaiman kita menemukan ketuanya" ucap Baekhyun melirik Kyungsoo

"kau tau namanya?" Baekhyun menggeleng, 'benar-benar bodoh' rutuk Kyungsoo karena lupa menanyakan pada Lay tadi

"ini bahkan baru hari pertama, buang-buang waktu saja" ucap Kyungsoo, Baekhyun melirik Kyungsoo dengan pandangan menyesal "maaf karena membuat kau jadi kesusahan begini"

Kyungsoo menatap Baekhyun dan menghela nafas "bukan kau, aku bilang document ini"

"oh bukankah ini jaket mahasiswa Sastra? Apa yang kalian lakukan disini manis?" beberapa orang mendatangi Baekhyun dan Kyungsoo yang sedari tadi berdiri di depan gerbang tidak begeming sama sekali

"ehh . . ."

"hei yang ini sangat manis dan imut, siapa namamu?" seoran pria dengan tubuh tegap dan besar merangkul bahu Baekhyun membuatnya tidak nyaman dan mencoba melepaskan diri tetapi orang itu terlalu kuat

"hei lepaskan temanku" ucap Kyungsoo sinis tetapi orang-orang itu hanya menertawainya

"ahh yang ini juga benar-benar manis, mau berkenalan?" seorang dari mereka juga maju dan merangkul Kyungsoo, Kyungsoo melihat Baekhyun yang menatapnya menggelengkan kepala agar tidak mencari masalah

Kyungsoo hanya tersenyum sinis dan kemudian memutar tangan orang yang merangkulnya itu lalu menendang kakinya membuat orang itu berlutut dengan satu kaki lalu Kyungsoo memukul rahang orang itu kuat sampai membuatnya jatuh

"kecil-kecil berani juga kau haa?" teman-teman orang yang dipukul Kyungsoo berjalan kearah Kyungsoo termasuk orang yang merangkul Baekhyun tadi, Baekhyun semakin khawatir dan tidak tau harus berbuat apa, Kyungsoo memang pandai berkelahi tetapi jika menghadapi orang-orang sebanyak ini mana mungkin dia bertahan, Baekhyun mengutuk Kyungsoo yang menyuruhnya kursus piano dari pada mengikutinya kursus Taekwondo.

"apa-apaan ini?" seorang pria tinggi datang dengan wajah arogannya menatap kearah Baekhyun lalu Kyungsoo dan orang-orang tadi yang adalah mahasiswa Teknik

Mereka tampak kaget melihat lelaki itu dan mundur menuju teman mereka yang dipukul Kyungsoo tadi "dia memukul Jhonny" ucap salah satu dari mereka sambil menunjuk Kyungsoo, Kyungsoo berjalan kearah Baekhyun sambil menatap orang itu datar

"dia tumbang karena pria kecil itu?" ucap pria itu sinis, Kyungsoo tampak tidak terima dipanggil pria kecil tetapi Baekhyun menahan bahu Kyungsoo dan menggeleng keras 'ini wilayah mereka, kita tetap salah' bisik Baekhyun

Pria itu berjalan kearah Baekhyun membuat Baekhyun dan Kyungsoo otomatis melangkah mundur, pria itu kemudian berhenti dan menatap mereka

"mahasiswa Sastra? Apa yang kalian lakukan disini? Mencari masalah?" ucap pria itu dengan suara beratnya yang cukup keras membuat beberapa mahasiswa Teknik yang ada disekitar situ melirik kearah mereka

"kami hanya ingin bertemu dengan ketua mahasiswa Fakultas Teknik" ucap Baekhyun lantang, dia hanya ingin menyelesaikan ini semua dan pulang

"kalian siapa?" pria itu tampak bingung "kenapa kalian mencari ketua Fakultas Teknik"

"kami hanya butuh bicara dengannya bukan dengan berandalan seperti kalian" ucap Kyungsoo sinis membuat pria didepan mereka tampak menatapnya kesal

"Kyungsoo sudah kubilang jangan cari masalah lagi" tegur Baekhyun membuat Kyungsoo hanya membuang wajahnya acuh "aku minta maaf, tapi ini benar-benar penting. Aku adalah ketua mahasiswa Fakultas Sastra dan ada hal penting yang ingin kami diskusikan dengan ketua kalian" ucap Baekhyun lembut

Pria tadi menatap Baekhyun cukup lama lalu maju selangkah lagi "bukan kah ketua Sastra Irene?"

Baekhyun otomatis memundurkan langkahnya "dari mana kau tau? Eehh jangan-jangan"

"aku Chanyeol, ketua mahasiswa Fakultas Teknik"

Aahh finally

Baekhyun pun segera menceritakan maksud mereka dan Chanyeol membawa mereka keruangannya, beberapa mahasiswa Teknik masih menatap Kyungsoo jengkel karena memukul teman mereka "benar-benar sifat anak Teknik" guman Kyungsoo

BAEKHYUN POV

Benar-benar hari yang panjang, pagi tadi aku terpilih sebagai ketua mahasiswa Fakultas Sastra dan aku sempat menolak itu karena Kyungsoo lebih layak dariku tapi mereka tetap memaksa menjadikanku ketua, aku juga punya keinginan sendiri menjadikan Kyungsoo wakilku dan meskipun mereka tidak menyukainya mereka tidak bisa untuk tidak menyetujuinya lalu saat siang hari aku tiba-tiba diberikan document untuk rapat rutin bulanan se-Fakultas, kenapa mereka harus rapat hari ini? Aku lalu menarik Kyungsoo keluar dari kelasnya untuk menemaniku dan sekarang pembuatan proposan kegitan bersama ketua Fakultas Teknik dengan sedikit drama saat kami datang

Aku benar-benar butuh istirahat yang panjang sesudah ini, bagaimana aku bisa bekerja sama dengan gangster-wanna-be ini, dia memang tampan tetapi wajahnya terlalu arogan, apakah dia akan menyuruhku menyelesaikan proposal itu sendiri ?

"kalian tenang saja, aku sudah membuat semuanya dan tinggal kalian serahkan ke Rector" ucap Chanyeol, ketua Fakultas Teknik sambil menyerahkan proposan yang cukup tebal itu padaku

Well benar-benar don't judge people by the cover, wah hebat, apa dia mengerjakan ini sendiri? Aku membaca beberapa bagian yang penting dan semuanya sudah diketik dan dijelaskan dengan benar

Aku memasang wajah kagum dan ingin memujinya sebelum. ."bagus, ayo kita pulang" suara Kyungsoo membuatku beralih menatapnya, meski tidak terlihat tapi aku tau jika Kyungsoo tidak ingin lama-lama berada disini, dia sedari tadi selalu menatap keluar seperti mencari seseorang

"kau tidak nyaman?" itu suara Chanyeol "well memang seharusnya, kau sudah memukul salah satu mahasiswa kami" ucapnya, ada nada sinis disuaranya. Kenapa mereka sangat menjunjung tinggi hal itu sih dasar pria ehh aku juga pria tetapi tidak seperti anak-anak Teknik ini

"menyalahkanku?" Kyungsoo tidak terima, eehh mulai lagi.. "teman-teman mu yang sangat tidak sopan itu datang menggoda kami bahkan memeluk bahu sahabatku dan merangkul badanku" Kyungsoo sudah sangat marah jika suaranya semakin mengeras dan wajahnya mulai memerah "lalu apa yang kau harapkan untuk aku lakukan? Menggoda mereka juga? Cihh"

Ahh ini sudah batasnya, aku segera berdiri dan berjalan diantara Chanyeol dan Kyungsoo yang sepertinya sudah siap berkelahi, sadarlah sahabatku, kau memang pemberani tapi pilihlah lawan yang tidak tinggi dan besar seperti dia, dia mungkin bisa mengangkatmu dengan satu tangannya. (tentu saja Baekhyun, dia saja bisa mengendongmu dengan satu tangan, upsss kenapa aku membayangkan hal itu… ugh stupid)

"ahh Chanyeol terimakasih sudah mengerjakan ini, ini hari pertamaku dan semua tiba-tiba menjadi sangat sulit" aku berusaha memperhalus suaraku agar dia menatapku dan berhasil "terimakasih banyak, aku akan pulang" Chanyeol hanya menatapku sebentar lalu mengangguk.

Aku menarik tangan Kyungsoo keluar ruangan dan segera keluar dari gedung dengan populasi 75% pria ini, aku bersyukur tidak masuk Fakultas Teknik meskipun dengan beasiswa apapun. Jika tidak, mungkin aku menjadi salah satu dari mahasiswa yang sedang dibully di bawah pohon gelap itu, apa mereka masih memilik system seperti itu di Fakultas ini?

Perjalanan dari gedung Fakultas ke asrama cukup memakan waktu sekitar 20 menit, Kyungsoo sibuk bermain dengan handphonenya dan aku? Aku masih kesal dengan kejadian hari ini, semuanya terjadi seharian penuh

"kau masih kesal" Kyungsoo bertanya tetapi matanya masih focus ke handphonenya, aku tidak tahu kenapa akhir-akhir ini dia sangat sibuk dengan handphonenya itu

"sedikit" aku membelok setir mengitari danau buatan besar yang dikelilingi empat asrama universitas "aku masih kesal dengan aggota-anggota pengurus itu" aku berhenti tepat didepan asrama black, asrama Kyungsoo

"kau bisa menolaknya saat pertama kali mereka memilih mu, kita bisa sama-sama keluar dari organisasi" Kyungsoo menatapku "tapi kau sudah menyetujuinya dan bahkan menarikku menjadi wakilmu, kau tau aku menyetujui posisi ini hanya karena kau kan?" aku mengangguk "kau harus bertanggung jawab, ketua" Kyungsoo memukul bahuku pelan lalu kami tertawa bersama "karena hari ini terlalu menjengkalkan, kita Jonginakan besok saja"

"apa yang mau diJonginakan?"

"tentu saja meJonginakan ketua mahasiswa Fakultas Sastra kita yang baru" kami kembali tertawa bersama

Kyungsoo kemudian masuk keasramanya dan aku melanjutkan perjalananku, aku tidak tinggal di asrama melainkan di salah satu apartemen yang berjarak sekitar 400 meter dari gerbang kampus. Entah kenapa tapi aku lebih menyukai tinggal di apartemen, aku pernah sekali berkunjung ke asrama Kyungsoo dan membuatku tidak bisa bertahan disana sampai 2 jam karena terlalu bising, Kyungsoo juga tidak menyukai kebisingan jadi dia memasang kedap suara di ruangannya 'benar-benar tipe yang tidak suka di ganggu'

Sesampainya di ruanganku aku langsung membersihkan diriku dan bersiap tidur karena kecapean, mataku bahkan sudah sangat berat

'ting' aku berbalik meraih handphoneku, siapa yang mengganggu malam-malam begini

Chanyeol : ini kontak line ku, Chanyeol

BaekhyunByun : ohh baiklah, akan aku simpan

Chanyeol : aku akan menghubungimu untuk rapat selanjutnya

BaekhyunByun : baik 'read'

Aku menunggu beberapa saat dan tidak ada balasan lagi, aku menghela nafas panjang "sepertinya kegiatan ini benar-benar akan menyita banyak waktu" gumanku

Side story

Baekhyun dan Kyungsoo tampak saling pandang, lalu Baekhyun memandang beberapa mahasiswa didepan mereka "aku tidak mengajukan diri" ucapnya bingung

"tapi kami memilihmu untuk menjadi ketua Fakultas Sastra" kata Hyuna sekretaris mahasiswa Fakultas Sastra "dan kau tau peraturannya Baekhyun, siapa yang terpilih harus bertanggung jawab atau keluar dari anggota kepengurusan"

Baekhyun terlihat jengkel "kalian melakukan ini hanya karena tidak ingin Kyungsoo menjadi ketua kan?" Baekhyun menatap sinis mereka "kalian tau jika Kyungsoo menjadi ketua, kalian tidak akan sebebas sekarang"

Beberapa dari mereka menatap Baekhyun jengkel "jika Irene tidak mengundurkan diri tiba-tiba, kami juga tidak ingin ini terjadi" ucap mereka membela diri

Baekhyun mengendus kesal, dia tau Kyungsoo adalah kandidat yang paling tepat untuk posisi ini, tetapi mereka malah memilih dirinya. Kyungsoo adalah orang yang disiplin, sombong, angkuh tetapi jenius, kata-katanya yang tidak disaring kadang menyakitkan jika didengar tetapi yang dia katakan adalah kebenaran, dan juga Kyungsoo memiliki sifat kepemimpinan yang baik melebihi Baekhyun

"kau tidak bisa menolak" ucap Hyuna lagi menatap Baekhyun. Baekhyun menatap Kyungsoo yang masih diam dengan wajah datar tampak tidak perduli "baiklah" Baekhyun tersenyum sinis "aku mau jadi ketua mahasiswa Fakultas Sastra"

Hyuna dan semua anggota yang ada disitu tersenyum senang dan lega, mereka hanya berfikir Baekhyun yang mempunyai sifat ramah bisa menjadi pilihan yang terbaik daripada Kyungsoo, jika Kyungsoo yang menjadi ketua bisa-bisa Fakultas mereka dimusuhi semua Fakultas di kampus itu.

"tapi . ." Baekhyun menggantung kata-katanya membuat senyum di wajah mereka perlahan hilang "Kyungsoo harus menjadi wakilku atau aku keluar, aku sama sekali tidak rugi akan hal itu" ucap Baekhyun

Mereka semua saling pandang dan berbisik satu sama lain, anggota-anggota yang diketuai Hyuna itu tampak membisikan sesuatu ke Hyuna dengan nada khawatir "tapi Baekhyun kita tidak memerlukan wakil"

"terima atau kami berdua bisa keluar"

"tapi . ."

"baiklah kami akan mengundur . .."

"baiklah" Hyuna menyerah, dia tidak punya kandidat terbaik lagi jika Kyungsoo dan Baekhyun keluar "Kyungsoo adalah wakil mu, tapi apakah dia mau"

Mereka semua menatap Kyungsoo yang sedari tadi menonton adu debat itu dengan ekspresi bosan, Baekhyun kemudian tersenyum dan mengangguk "tentu saja"

"kalian benar-benar tidak bisa dipisahkan" ucap Hyuna tersenyum

.

(1 hari sebelum pemilihan ketua mahasiswa Fakultas Sastra)

Wanita cantik dengan rambut panjangnya yang tergerai sampai kepinggang itu tampak bersandar di dinding di apit badan seorang pria tampan yang kini mengelus pipi wanita itu lembut

"kau melakukan yang kusuruh, Irene?" pria itu tersenyum manis membuat Irene memerah malu dan mengangguk

"aku melakukan semua yang kau katakan Jongin, aku memutuskan rik dan mengambil dana kegiatan tour Fakultas darinya beserta proposal yang dibuat Chanyeol semuanya ada di sini" Irene menyerahkan tas ransel itu pada Jongin lalu kembali tersenyum malu saat Jongin mengelus kepalanya

"kau selalu melakukan apapun yang ku perintahkan, aku benar-benar membenci Chanyeol dan ingin menghancurkannya" Irene menatap Jongin "tentu saja, aku sudah lama menyukai mu Jongin aku akan melakukan apapun untuk mu" ucap Irene menatap Jongin

Jongin tersenyum manis "tapi saat rik menyuruhmu menggelapkan dana kegiatan dan proposal itu kau juga mau mengikuti perintahnya"

"aku menuruti setiap perkataannya karena aku dulu menyukainya, jika dia menyuruhku menggelapkan dana Fakultas atau dana kegiatan, aku akan dengan senang hati melakukannya, jika Jongin menginginkannya aku juga akan melakukannya, karena aku sekarang menyukai Jongin" ucap Irene menggoda lalu memegang tangan Jongin "aku sudah melakukan apa yang kau minta Jongin, sekarang kita menjadi sepasang kekasih kan?" Irene memeluk Jongin dengan tersenyum senang

"kurasa sudah cukup dengan drama ini" suara itu mengagetkan Jongin dan Irene, Chanyeol keluar dengan handphone di tangannya yang sudah merekam setiap pembicaraan mereka.

"hoii kau mengagetkanku" ucap Jongin mengelus dadanya lalu mendorong Irene yang masih memeluk tubuhnya "wah aku bisa dapat piala Oscar untuk actingku" Jongin berjalan kearah Chanyeol dan menyerahkan tas itu kepadanya

"apa-apaan ini, Jongin?" Irene tampak bingung dengan keadaan didepannnya sekarang, dia masih belum menyadari jika dia kini sudah tertipu dengan pesona Jongin

"kau berani menggelapkan dana kegiatan Fakultas Teknik dan menyerahkannya ke pacar gangster mu itu?" Chanyeol berkata sinis, mata cokelatnya menatap Irene tajam "beraninya kau berulah dengan ku?"

Irene gugup ketakutan "a. .aku di. .dipaksa" katanya terbata, "ohh kau tidak bilang kau dipaksa tadi" Jongin tersenyum meremehkan, Irene hanya bisa memandang kedua lelaki tampan itu takut

Siapa yang tidak kenal dengan Chanyeol si ketua mahasiswa Fakultas Teknik, meskipun tampan tetapi sikap Chanyeol yang arogan dan suka terlibat perkelahian membuatnya ditakuti dan Jongin si Casanova Fakultas Teknik meskipun terlihat ramah Jongin cukup mengerikan jika sudah berkelahi, Irene berpikir dia sangat bodoh mempercayai ucapan Jongin mengingat Jongin dan Chanyeol adalah sahabat dekat dan tidak mungkin Jongin mengkhianati Chanyeol.

Chanyeol melihat beberapa mahasiswa Sastra yang keluar dari kelas dekat dengan tempat mereka "begini saja" Chanyeol menatap Irene "aku ingin mendengar kabar pengunduran dirimu paling lambat besok"

"ta. .tapi"

"jika tidak rekaman ini bisa sampai ketangan Rector" Chanyeol mengangkat handphonenya, Irene sadar jika percakapannya dengan Jongin tadi sudah membongkar kelakuannya yang suka menggelapkan dana Fakultas dan jika hal itu diketahui Rector, Irene bisa dikeluarkan dari kampus lebih parahnya dia akan dilaporkan ke pihak yang berwajib.

"ba. .baik aku akan mengundurkan diri hari ini" ucap Irene lemah tindakan bodohnya benar-benar harus berakhir sekarang, lebih baik dia mengundurkan diri daripada harus masuk penjara

.

"kalian siapa?" Chanyeol menatap dua orang mahasiswa Sastra yang membuat keributan di depan gerbang Fakultasnya "kenapa kalian mencari ketua Fakultas Teknik"

"Kyungsoo sudah kubilang jangan cari masalah lagi" tegur Baekhyun membuat Kyungsoo hanya membuang wajahnya acuh "aku minta maaf, tapi ini benar-benar penting. Aku adalah ketua mahasiswa Fakultas Sastra dan ada hal penting yang ingin kami diskusikan dengan ketua kalian" ucap Baekhyun lembut

'ehh dia sudah mengundurkan diri rupanya' batin Chanyeol, 'ketua baru hee, mari kita lihat apakah kau sama saja dengan mantan ketua kalian itu' "bukan kah ketua Sastra Irene?"

"dari mana kau tau? Eehh jangan-jangan" Chanyeol memperhatikan raut wajah Baekhyun yang tampak terkejut terlihat sangat menggemaskan'menarik' lalu tersenyum "aku Chanyeol, ketua mahasiswa Fakultas Teknik"

.

.

Tbc/End?