This Present By shclyod_

Untuk Si Manis

.

.

.

Park Chanyeol x Byun Baekhyun

Shounen-Ai

School Life

Romance-fluff

Oneshot

T

.

.

Baekhyun cinta sekali pada Chanyeol. Ia merasa tak bisa hidup tanpa lelaki tinggi itu. "Tapi Baek, masalahnya Chanyeol punya banyak cewek"-

.

.

.

Lelaki mungil itu sedang duduk di kursi kantin. Memandangi keindahan Tuhan Yang Maha Esa, Park Chanyeol.

"Kenapa sih, enggak bisa kalo nggak liatin cowok tiang itu barang sehari?"

Baekhyun menoleh melihat teman mata beloknya sekilas, lalu mengalihkan atensinya pada keindahan Tuhan Yang Maha Esa, lagi.

"No, no. Gak bisa. Dia pusat dunia, Soo." Baekhyun menjawab pertanyaan temannya dengan dramatis.

"Alah, pusat dunia pantatku. Kamu disuruh negur dia aja gak mau."

"Bukan nggak mau. Liat ya aku bakal buktiin. tunggu sebentar."

Baekhyun berdiri dari duduknya. Kyungsoo memperhatikan dengan seksama apa yang akan dilakukan teman bodohnya itu.

Baekhyun memesan minuman, dengan minuman ditangannya Ia dengan percaya diri menuju ke arah Chanyeol yang sedang ngobrol bareng Sehun dan Jongin. Kyungsoo jadi was-was sendiri di tempat duduknya.

"Chanyeol!"

Baekhyun langsung memutar arah kembali ketempat duduknya. Kyungsoo yang melihat itu langsung terbahak. Baekhyun sampai di tempat duduknya dan menatap sinis kearah Kyungsoo.

"Apa sampai segitu aja pembuktiannya Byun? Itu berarti kamu gak bisa. Gimana mungkin cuma gara-gara Seolhyun manggil Chanyeol kamu langsung kabur."

Kyungsoo mengejek nyali temannya yang nol persen. Baekhyun sudah lama menyukai Chanyeol. Tapi entahlah, lelaki mungil itu bahkan lebih senang menatap punggung daripada wajah Chanyeol. Baekhyun cemberut. Ia ingin dekat dengan Chanyeol seperti Seolhyun dan gadis lainnya. Tapi, ya sudahlah.

.

.

Baekhyun mendapat itu lagi. Cokelat dengan pos it biru bertuliskan 'Untuk Si Manis' diatasnya. Heol! Apa dia pikir Baekhyun semacam kucing?

"Ciee, aku pikir kamu seharusnya macarin secret admirer mu itu aja deh. Daripada ngarepin bulan kayak Chanyeol. Ada pepatah baru 2018 yang cocok banget sama kamu Baek."

Baekhyun penasaran karena perkataan Jongdae. Pepatah 2018? Emang ada?

"Apa?"

"Gini nih bunyinya 'Bagai Punuk Merindukan Bulan'" Jongdae dengan wajah sok dramatic itu mengangkat tangannya seolah Chanyeol ada diatasnya.

'Shit! Itu pepatah lama. Baru 2018 apanya. Dasar otak udang'

Baekhyun mengumpat sambil meninggalkan Jongdae yang semakin gila dengan khayalannya. Melangkah masuk ke toilet pria.

"Ahh, aduh Chanyeol. Aku kesempitan. Ahh!"

Baekhyun panik. Ia takut kalau-kalau Ia salah masuk toilet. Tapi gadis itu nyebut nama Chanyeol sambil mendesah. Tiba-tiba Baekhyun sedikit sakit hati. 'Apa Chanyeol bener-bener ngelakuin hal yang gak senonoh disekolah?'

Baekhyun mengendap-endap masuk kebilik toilet untuk mendengarkan kegiatan itu lebih lanjut.

"Jangan dipaksa Chanyeol. Itu kesempitan. Punya kamu gak bakal muat."

"Aduh, Wen. Plis bantuin dong. Aku gak sabar nih. Ntar kita ketahuan kalo begini di toilet."

"Ya lagian salah siapa. Disuruh ke atap gak mau. Atap luas, gak banyak orang juga."

Kepala Baekhyun seketika pening. Mereka mau apa sih sebenernya.

"Ahh! Chanyeol!"

"Aduh Wen, jangan teriak-teriak. Calm down oke."

"Calm down? Are you crazy? Stupid! Kamu urus sendiri. Aku gak mau bantu."

"Yah, Wen. Wen. Pliss. Aish!."

Tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka dan langkah kaki yang semakin lama semakin menjauh.

'Sudah? Gitu aja? Jadi Chanyeol minta tolong si cewek Wen ini buat nidurin adiknya? Karena Wen kesel jadi gak mau bantu? Berarti adik Chanyeol? Masih bangun dong? Enggak. Aku gak berpikiran mesum kok. Enggak.' Baekhyun buru-buru keluar dari bilik toilet dan Ia berpas-pasan dengan Chanyeol yang juga baru keluar dari bilik.

Chanyeol mengikuti arah pandangan Baekhyun yang memandang celananya serius, bahkan mulut lelaki mungil itu sedikit terbuka. Chanyeol dengan sigap menutupi bagian itu dari mata Baekhyun.

"Apa yang coba kamu lihat, hah?"

Baekhyun menelengkan kepalanya dan bergumam.

"Kenapa itu bisa tertidur dengan cepat? Padahal aku tak mendengar suara apa-apa?"

Chanyeol mengerjap bingung

"Apa yang sebenarnya kau bicarakan?"

Baekhyun tak menjawab. Jari lentiknya dengan frontal menunjuk ke arah selangkangan Chanyeol .

"YAK! BYUNTAE!"

.

.

Baekhyun jengah. Hari ini secret admirernya menaruh kotak panjang di bawah lacinya, bukan cokelat seperti biasa. Masih tetap dengan 'Untuk Si Manis' nya. Dengan penasaran, Baekhyun membukanya dan menemukan banyak hadiah didalam kotak itu. Mengeluarkan isinya satu per satu. Kyungsoo bahkan sampai menganga tak percaya.

Jam tangan rolex, cincin, gelang tangan, shampoo berwangi strawberry, sepasang tali sepatu, gantungan kunci berbentuk nomor 61, dan sebatang cokelat.

"Apa ini kantong doraemon?" kata Baekhyun sambil membolak-balik kotak itu. Dan mengalihkan atensi kepada Kyungsoo yang menyeletuk

"Mungkin sebenernya secret admirermu ini semacam santa claus."

.

.

Baekhyun sedang duduk di kursi taman saat matanya tak sengaja melihat itu.

Dihadapannya, terpampang nyata kelakuan dua manusia beda kelamin yang Baekhyun kenal. Disana, Yuju berlari-lari kearah Chanyeol dan memberinya bunga. 'Cih dasar gadis tak tahu malu. Dimana-mana itu pria yang ngejar.' Baekhyun menatap sinis kearah Yuju dan setelahnya Ia melotot karena setelah mendapatkan bunga itu bukannya menolak , Chanyeol malah memeluk Yuju.

'Sial! Tuhan tolong. Aku sudah hangus.'

.

.

Baekhyun menangis tersedu-sedu didalam kelasnya. Ia sakit hati karena Chanyeol dan Yuju sekarang sudah jadian. Menurutnya. Kyungsoo dan Jongdae khawatir dengan keadaannya.

"Kan udah kubilang, dia itu tinggi kamu gak bakal nyampe. " Jongdae nyeletuk

"Tapi gak bisa. Dia pusat dunia." Balas Baekhyun. Masih sambil terisak.

"Udahlah Baek. Lupain aja. Jangan harapin cowok tinggi. Berat. Kamu gak bakal kuat. Lagian kamu cebol juga." Kyungsoo menanggapi.

"Shit! Gak bisa tahu. Aku gak bisa lupain dia gitu aja. Aku cinta. Kalian sih gak pernah rasain."

"Aku ngerti. Tapi Baek, masalahnya Chanyeol punya banyak cewek."

Dan Baekhyun terdiam. Kyungsoo benar. Baekhyun harus belajar ngelupain cowok kelebihan tulang itu mulai sekarang.

.

.

"Kak Baekhyun."

Baekhyun menoleh, melihat adik kelasnya berlari kearahnya dengan kotak kado ditangan gadis itu.

"Ada apa Yeonwoo?"

Gadis itu menyerahkan kotak itu begitu saja dan melangkah pergi.

Kotak panjang seperti kemarin dan post it biru 'Untuk Si Manis' tapi gak cuma itu, kata-katanya jadi lebih panjang.

'Untuk Si Manis

Ini hari valentine. Datang ke taman saat jam istirahat. Aku punya kejutan.'

.

.

Dan disinilah Baekhyun. Ia sudah tak sabar ingin menendang selangkangan secret admirer-nya.

'Jadi selama ini dia orang mesum.'

"Hai Baek. Apa kau sudah lama menunggu?"

Baekhyun melongo. Demi apa, secret admirernya adalah Park Chanyeol. Catat! Park Chanyeol! Orang yang selama ini Ia damba-dambakan seperti bulan.

"Ka-kau? Park Cha-chanyeol? Yang mengirim semua hadiah itu?"

"Iya. Aku mencintaimu Baek. Mau jadi kekasihku?"

Baekhyun bingung. Chanyeol mencintainya? Kenapa tiba-tiba jadi begini?

"Tapi Yuju? Bukankah kalian?"

Chanyeol tertawa menanggapi pertanyaan bingung Baekhyun.

"Semua gadis itu hanya aku mintai pendapat. Aku tak tahu apa-apa tentang percintaan. Jadi Seolhyun datang dengan coklatnya, Wendy bilang aku harus memberimu hadiah yang banyak seperti pernak-pernik tapi kotak yang kubawa kekecilan dan beberapa pernak-pernik yang sudah kubeli jatuh ke lubang kloset."

"Dan hadiah valentine itu juga. Apa kau menyukainya?"

Baekhyun tersenyum ceria jadi Chanyeol berpikir bahwa Baekhyun menyukai hadiahnya.

"Apa yang bisa kau sukai dari ini?"

Baekhyun melempar kotak itu kepada Chanyeol yang membukanya.

Didalamnya terdapat alat vibrate, dildo, borgol dan penutup mata. Chanyeol melongo, kenapa hadiahnya bisa berubah menjadi alat-alat ini.

Dan kaki Baekhyun tanpa aba-aba meluncur mulus ke arah selangkangan Chanyeol.

"ARGGHH!" Chanyeol menjerit. Terduduk di tanah karena bagian private nya berdentum keras bak musik disko.

"Kau ingin bermain BDSM-BDSMan kan. Ini kuberi kau. Kuberi. Kuberi." Baekhyun makin gencar memukuli Chanyeol yang terduduk tak berdaya. Memohon ampunan pada Baekhyun.

"Itu Jongin Baek. Jongin. Aduh! Ampun."

.

.

'Chanyeol yang malang'

.

.

.

Epilogue

.

.

Kyungsoo berdiri di atap sekolah seorang diri. Menunggu seseorang yang memintanya datang.

"Baby Soo." Lelaki kulit tan itu memanggil kekasihnya manis.

"Ini hari valentine. Apa kau sudah siap memberiku kasih sayang?"

Kyungsoo berbalik. Wajahnya tiba-tiba merah padam. Dan sedikit banyak menakuti Jongin.

"Ke-kenapa wajahmu memerah begitu?"

"Apa maksudnya ini?" Kyungsoo mengeluarkan setangkai bunga dari kotak pemberian Jongin. Jongin melongo. Bagaimana bisa hadiahnya berubah jadi itu?

"Kau ingin menusuk lubangku dengan tangkai bunga ini? Bagaimana jika kau yang mencobanya lebih dulu, Baby bear ku sayang. Bukankah ini gaya baru?" Kyungsoo mengarahkan ujung tangkai bunga itu kehadapan Jongin dengan senyuman miring.

Melihat itu Jongin langsung berlutut, duduk bersimpuh sambil menggosok-gosok kedua tangannya mohon ampun.

"Maaf Baby Soo. Bukan itu. Hadiahku tertukar dengan Chanyeol."

Kyungsoo tak menggubris perkataan Jongin. Lelaki mungil itu mendorong Jongin untuk berbalik dan membuat ancang-ancang dilubang bagian belakang Jongin. Jongin keringat dingin. Saat ujung tangkai itu naik keatas, Jongin berteriak

"AKAN KUBUNUH KAU PARK SIALAN!"

.

.

Di kotak panjang yang terletak berantakkan di atap itu terdapat sebuah post it biru bertuliskan

'Untuk Baby Soo-ku

Ini hari valentine. Datang ke atap saat jam istirahat. Aku punya kejutan.

Ps: ini gaya baru, kau pasti akan menyukainya'

.

.

.

End of This Fanfiction

.

.

.

Maafkan kegajean ini kawan-kawan

Hidup saya yang berat menjadi semakin berat karena Kang Dilan menginvasi pertelevisian indonesia bersama dengan rindunya yang juga sama beratnya.

Bisa minta hujatannya?

Ayo menghujat ramai-ramai remahan ini. Katakan apa saja yang ada di dalam pikiran kalian.

Tulisan saya, cast yang saya pake, cerita pasaran saya, atau saya nya juga kalo kalian mau hujat juga gak apa apa. Naneun Gwaenchana, hehe

Silakan ke kotak review dibawah.