"Tak ada seorangpun yang bisa memperkirakan kapan cinta itu akan datang, dan tak akan ada seorang pun yang bisa mencegah rasa cinta itu untuk terus tumbuh dalam hati setiap insan.
Tittle : Winter Sonata YeWon Version,
Author : Sanghwa HONEST,
Cast/Pairing : YeWon main! WonMi, KyuSung, (Slight), The other cast
Genre : Yaoi, Romance, Hurt/Comfort, etc,
Lenght : (1/?),
Disclaimer : YeWonMiXian belong each other :p
Summary : Choi Siwon adalah seorang namja yang pergi ke Seoul untuk mencari siapa ayah kandung yang selama ini identitasnya disembunyikan oleh ibunya. Di dalam proses pencariannya, ia bertemu dengan Kim Yesung, seorang siswa yang Siwon kenal pada sekolah barunya di Seoul. Disinilah cinta keduanya mulai tumbuh? Namun akankah perjalanan cinta mereka berdua akan berjalan dengan mudah? Cobaan apa saja yang menghampiri mereka berdua?
Rate : JUDGE BY YOUR SELF
Warning : BLB (Boys Love Boys), OOC, CRACK / UnOFFICIAL PAIR, EYD tidak bisa dipertanggung jawabkan, alur maksa, dialog berbelit - belit, TYPO merata dimana - mana dan segala macam kekurangan yang ada dalam FF ini. Jangan merasa aneh jika chingu semua seperti de javu dengan cerita ini, karena cerita ini adalah drama paling fenomenal di abad ke 20 ini. Dan SAYA HANYA MENGAMBIL ALUR CERITANYA.
Tidak suka dengan CAST maupun PAIRING silahkan angkat kaki sebelum kalian membenci para CAST seumur hidup kalian, atau bahkan memberikan FLAME kepada saya ^^v.
Yang saya butuhkan REVIEW dari chingu sekalian.
HAPPY READING
Author Pov
Seorang namja imut kini terlihat tengah berlari – lari mengejar bis menuju ke sekolahnya, ia pasti akan mendapatkan hukuman jika terlambat masuk ke kelasnya hari ini, ia berlari sekuat tenaga untuk mengejar bis tersebut, dan di seberang jalan ia bertemu dengan sesosok namja yang diketahui adalah sahabat masa kecilnya nya yang juga satu sekolah dengan namja imut itu.
"Kim Yesung…. Tunggu aku." Teriak sahabatnya tersebut yang memanggil namja imut itu dengan Kim Yesung.
"Cho Kyuhyun, ayo cepat, kita sudah terlambat." Namja imut yang dipanggil Yesung itu terus berlari mengejar bis yang melaju menuju ke sekolah mereka, akhirnya perjuangannya tak sia - sia, Yesung berhasil masuk kedalam bis yang penuh sesak itu dalam posisi terjepit, namun bagaimana dengan Cho Kyuhyun? Dia tidak bisa mengejar bis tersebut, dan terlihat Yesung tak menyadari atau bahkan menghiraukan hal itu.
Setelah Yesung merasa ia mulai bisa bergerak, ia mulai mencari tempat duduk yang nyaman, dan kebetulan ia langsung melihat sebuah tempat duduk kosong dan tanpa berfikir untuk yang kedua kalinya ia langsung duduk disana.
Disebelahnya nampak seorang namja misterius, yang juga terlihat mengenakan seragam sekolah yang sama dengan Yesung, namun Yesung mengerutkan kedua alisnya, karena sebelum – sebelumnya Yesung tak pernah melihat namja itu.
"Hey, apakah kau murid baru?" Yesung memandang namja yang ada disampingnya begitu lekat.
"Ya seperti itulah." Jawab namja misterius itu ketus.
"Perkenalkan, nama ku Kim Yesung, kalau boleh tau siapa nama mu?" Yesung mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan.
"Choi Siwon." Jawab namja itu singkat, tanpa membalas uluran tangan Yesung, ia malah semakin larut dalam buku yang sedang ia baca dan Yesung juga tak ambil pusing akan hal itu.
"Hoammm…." Yesung menguap dan tanpa ia sadari kini kepalanya bersandar pada pundak Choi Siwon, sedangkan namja itu hanya membiarkannya saja.
Itulah awal dari perkenalan Kim Yesung dan juga Choi Siwon, dan sialnya mereka berdua datang terlambat ke sekolah, nampak seorang guru yang begitu menyeramkan sudah berdiri tegap di depan pintu gerbang sekolah.
"Hey, kau cepat bangun, kita sudah sampai." Siwon mengguncang – guncangkan tubuh Yesung agar namja imut tersebut segera bangun.
"A-Apa kita sudah sampai?" Yesung mengucek kedua iris matanya secara perlahan.
"Kita terlambat." Jawab Siwon santai.
"Mwoooo terlambat? Gawat kita bisa mati Choi Siwon, kita bisa mati." Yesung terus saja merututi nasibnya dan juga Siwon yang akan segera mendapat hukuman dari gurunya yang bernama Kim Heechul, ya Kim Heechul adalah guru yang terkenal sangat sadis, namun terkadang ia juga bisa terlihat sangat baik dengan muridnya, maka dari itu, ia mendapatkan julukan "si Bunglon" dari murid – muridnya.
Yesung menarik tangan Siwon menuju ke sisi lain tembok sekolah itu dan berinisiatif untuk memanjat tembok, karena Yesung begitu takut mendengar teriakan dari gurunya itu.
"A-Apa yang ingin kau lakukan?" Siwon sangat heran dengan apa yang akan dilakukan Yesung.
"Kau tidak mau kan kalau kita akan di bunuh oleh Bunglon itu?" Seru Yesung sembari terus berusaha naik.
"Bunglon?"
"Nanti aku ceritakan yang jelas kita harus…."
"Hey kalian, apa yang kalian lakukan disitu? Cepat turun!" Dengan speaker yang ia bawa, Kim Heechul nampak kesal dengan ulah murid – muridnya yang selalu datang terlambat apalagi kini ia mempergoki Yesung dan juga Siwon yang akan memanjat tembok.
"N-Ne, Songsaenim arraseo." Seru Yesung sembari terus menarik tangan Siwon dan berlari hingga akhirnya mereka berdua berdiri tepat di depan Heechul Songsaenim.
"Kau lagi Kim Yesung…. Apa kau tidak bosan heuh hampir setiap hari terlambat?" Heechul Songsaenim berteriak tepat di depan muka Yesung.
"Mi-Mianhae, Songsaenim, a-aku a-aku…."
"Hey kau nampaknya murid baru, siapa nama mu?" Heechul Songsaenim tak menggubris ucapan Yesung, namun kini pandangannya tertuju pada sosok murid baru, siapa lagi kalau bukan Choi Siwon.
"Choi Siwon." Jawab Siwon singkat, namun ia tak menatap kearah Heechul Songsaenim.
"Kau beruntung hari ini boy, karena aku tak berniat untuk menghukum mu, namun ingat, lain kali tak ada ampun bagi mu ya sudah cepat sana pergi." Heechul Songsaenim mengibas – ngibaskan tangannya, tanpa untuk disuruh yang kedua kalinya Siwon langsung pergi dari hadapan Heechul Songsaenim.
"Kau Kim Yesung, sedang apa masih tetap berada disini, cepat sana masuk, aku sudah muak melihat wajah mu." Heechul Songsaenim kini mengambil sebuah cermin kecil yang senantiasa menemaninya bersolek.
"Ba-baik, Songsaenim, arraseo." Yesung kini berlari masuk menuju ke kelasnya.
"Heuh dasar anak – anak jaman sekarang, hanya bisa membuat orang naik darah saja." Gerutu Heechul Songsaenim sambil terus ber make up ria di depan pintu gerbang sekolah itu.
Yesung terus berlari menuju ke kelasnya, namun ia begitu heran dengan tatapan aneh dari para siswa yang ada di sekolah tersebut, ia bingung, apakah ada yang salah dengannya hari ini, sehingga tatapan para siswa itu selalu mengiringi langkahnya. Yesung memutuskan untuk menghentikan langkahnya dan menatap kearah para siswa itu.
"Ke-kenapa kalian menatap ku seperti itu?" Yesung mencoba memberanikan diri untuk membuka suaranya.
"Kau terlalu percaya diri Kim Yesung, tak ada untungnya juga kami memperhatikan mu." Seru seorang namja jangkung yang berhidung mancung dan bersurai merah.
"Ya Zhou Mi, aku bertanya baik – baik, tapi kenapa kau…." Namja jangkung yang ternyata bernama Zhou Mi itu tak menggubris omongan Yesung, dan sekarang terlihat ia sedang mengikuti kemana perginya sosok Choi Siwon itu.
"Dasar orang aneh." Yesung berjalan ke kelasnya dengan gontai mengingat semua peristiwa pagi ini yang terjadi terhadapnya. Akhirnya ia sudah tiba di kelasnya dan kini pandangan matanya tertuju pada sosok yang terus ia temui hari ini.
Yesung menggeser tempat duduknya, dan ia terus memandang tak percaya bahwa ia akan satu kelas dengan namja misterius bernama Choi Siwon itu.
"Te-ternyata kau sekelas dengan ku juga." Yesung merasa tiba – tiba jantungnya berdebar hebat ketika ia sedang di dekat Siwon.
"Ya begitulah." Jawab Siwon yang lagi – lagi singkat.
"Apa itu? Bolehkah aku melihatnya?" Yesung kini mengarahkan pandangannya ke selembar kertas yang dipegang oleh Siwon.
"Ini sebuah brosur ekstrakurikuler yang ingin aku ikuti." Jelas Siwon, sedangkan Yesung hanya tersenyum senang, sembari menatap Siwon begitu lekat.
"Kenapa kau menatap ku seperti itu?" Siwon nampak bingung dengan ulah Yesung.
"Tumben kau mau berbicara panjang lebar?" Yesung kini hanya bisa mengulum senyumannya. "Oh ya, aku sarankan kau masuk klub radio saja eottokkeh?"
"Menurut mu, kenapa aku harus memilih ekstra itu?" Siwon menautkan kedua alisnya menatap Yesung heran.
"I-Itu… kau nampaknya cocok dengan ekstra itu, ya benar kau sangat cocok dengan ekstra itu." Yesung terlihat salah tingkah, dan kini ia hanya bisa menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal.
"Baiklah akan aku coba." Siwon kini mengambil kembali brosur yang dipegang oleh Yesung dan mulai mencoba mengisi formulir yang ada pada lembar selanjutnya.
Bel istirahat berbunyi, mengingat bahwa Yesung dan Kyuhyun tak berada di kelas yang sama, biasanya Yesung akan menghampiri kelas Kyuhyun, begitu juga sebaliknya, namun nampaknya hari ini Yesung tak menampakkan diri di kelas Kyuhyun, oleh karena itu ia berinisiatif untuk pergi ke kelas Yesung terlebih dahulu.
"Yesungieeee….." Seru Kyuhyun dari depan pintu kelas Yesung.
"Ya Kyuna…. Kenapa kau berteriak – teriak seperti itu?" Yesung menolehkan kepalanya dan ia tau betul bahwa yang berteriak memanggil namanya itu adalah Kyuhyun.
"Kenapa kau hari ini tak datang ke kelasku?" Kyuhyun nampak kesal dengan Yesung.
"Aishhh kau ini, bukankah jika aku tak datang ke kelas mu, kau langsung datang kesini?" Yesung mempoutkan bibirnya begitu imut.
"Tapi kau tadi pagi juga meninggalkanku, sampai – sampai aku harus dihukum oleh "si Bunglon" itu."
"Apa kau pikir aku juga tak dihukum olehnya pabbo!" Yesung memukul kepala Kyuhyun dengan pensil yang sedari tadi ia pegang.
"Awwwww apooo Sungie." Kyuhyun meringis kesakitan sembari memegang kepalanya, namun sedetik kemudian pandangannya tertuju pada sosok Siwon yang sedari tadi hanya sibuk membaca buku.
"Hey, kau itu siapa? Sebelumnya aku tak pernah melihatmu, apa kau murid baru disini? Perkenalkan nama ku Cho Kyuhyun." Kyuhyun menyodorkan tangannya sebagai tanda perkenalan, namun nampaknya Siwon tak mengindahkan niat baik Kyuhyun itu dengan tetap fokus membaca buku.
"Ya sudah Sungie, aku harus kembali ke kelas, lain kali aku ingin berbicara sesuatu dengan mu." Kyuhyun kini berjalan keluar tanpa menghiraukan raut wajah bingung dari Yesung.
"Kyu, Cho Kyuhyun, kenapa kau buru – buru pergi?" Yesung hendak mengejar Kyuhyun, namun nampaknya tubuhnya itu enggan untuk beranjak dari tempat duduknya.
"Kenapa kau tak mengejarnya, nampaknya dia kesal?" Siwon kini menutup buku tebalnya dan ia letakkan di atas meja.
"Gwanchana, tapi kenapa kau tadi tak mau berkenalan dengannya?" Yesung sebenarnya sangat ingin menanyakan hal itu kepada Siwon sejak tadi.
"Untuk apa aku mengenalnya?" Jawab Siwon ketus.
"Owh ya sudah terserah kau saja." Kini Yesung beranjak dari tempat duduknya.
"Kau mau kemana?" Siwon juga ikut beranjak dari tempat duduknya.
"Aku mau ke club radio sekarang, apakah kau mau ikut?"
"Baiklah, aku ikut denganmu."Yesung dan Siwon berjalan berdampingan menuju ke ruangan yang digunakan sebagai aktifitas para siswa di club radio.
"Akhirnya kau datang juga Kim Yesung, cepat bantu kami membetulkan radio yang rusak ini." Seru namja dengan tubuh tambun dan memiliki rambut mangkok kebanggaannya.
"Ya Shindong-ah, kau kan tau sendiri aku tak bisa melakukan hal itu, kau minta bantuan yang lain saja ne!" Yesung memasang puppy eyes andalannya dan berharap Shindong tak akan menyuruh – nyuruhnya melakukan hal yang tak mungkin bisa ia lakukan.
"Biar aku saja." Siwon nampak mulai membetulkan radio yang rusak tersebut.
"Si-siapa kau?" Namja tambun yang bernama Shindong itu terus – terusan memandang Siwon.
"Dia murid baru, dan mulai hari ini dia akan bergabung dengan club radio kita, bukankah formulirnya sudah kau terima heuh?" Jelas Yesung.
"Owh jadi kau yang bernama Choi Siwon itu, nampaknya kau hebat juga, ya sudah selamat datang di club radio kami, mudah – mudahan kau betah disini." Shindong menepuk pundak Siwon perlahan dan kini ia menarik tangan Yesung.
"Kau mau ajak aku kemana?" Yesung nampak terkejut dengan tarikan Shindong.
"Aku baru ingat kau harus gantikan Kyuhyun siaran hari ini, tiba – tiba saja namja evil itu kabur dari tugasnya." Jelas Shindong sembari membawa Yesung ke ruang siaran.
"Baiklah!" Jawab Yesung menuruti perkataan Shindong.
Sementara itu saat Siwon sedang sibuk memperbaiki radio yang rusak itu, tiba – tiba datang seorang namja jangkung yang tadi pagi sempat adu mulut dengan Yesung siapa lagi kalau bukan Zhou Mi.
"Hey nampaknya kau sedang mengalami kesulitan, bolehkah aku membantu mu?" Zhou Mi kini juga ikut – ikutan duduk di sebelah Siwon.
"Tidak perlu, aku bisa sendiri." Jawab Siwon lagi – lagi ketus.
"Kau nampaknya orang yang sedikit bicara, tetapi setidaknya bolehkah aku tau siapa namamu? Aku juga salah satu anggota di club radio ini! Perkenalkan nama ku Zhou Mi." Zhou Mi mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan.
"Choi Siwon." Jawabnya lagi – lagi singkat dan tanpa menghadap kearah Zhou Mi.
Siwon sebenarnya menyimpan masa lalu yang misterius, tujuannya pindah ke Seoul adalah mencari siapa ayah kandung yang selama ini di rahasiakan oleh ibunya sendiri. Satu –satunya petunjuk adalah sobekan foto lama sang ibu yang diapit oleh dua orang pria sahabatnya, dan ternyata salah satunya adalah ayah dari Cho Kyuhyun.
Keesokan harinya, lagi – lagi Yesung dan juga Siwon terlambat masuk sekolah, mereka berdua hanya bisa menghela nafas mereka dalam – dalam.
"Siwonnie, ayo ikut aku jika kita tidak ingin di hukum oleh "si Bunglon" itu lagi!" Yesung menarik tangan Siwon kuat – kuat.
"Kau mau memanjat lagi dari sini?"
"Aniya, sebaiknya kau ikut aku sekarang, kita akan memanjat dari tempat yang lebih aman dari pada kemarin."
"Kau dulu apa aku yang naik?" Yesung dan Siwon kini telah sampai di tembok yang Yesung rasa aman untuk meloloskan diri dari Heechul Songsaenim.
"Kau dulu saja!" Siwon kini hanya sebagai penonton dengan apa yang akan dilakukan oleh teman barunya itu.
"Baiklah aku duluan." Yesung mulai merangkak keatas pagar tembok yang setinggi dua meter itu, namun ia terlihat begitu kesulitan.
"Kau bisa apa tidak sebenarnya?" Siwon mulai merasa bosan melihat Yesung yang berkali – kali gagal untuk memanjak tembok itu. "Naiklah ke punggungku!" Siwon kini menundukkan badannya agar Yesung segera naik dan melewati pagar tersebut.
"Ta-tapi?" Yesung nampak ragu.
"Ayolah naik saja!" Perintah Siwon kepada Yesung.
"Ba-baiklah." Dengan wajah yang memerah kini Yesung mulai naik ke atas punggung Siwon dan melompati pagar itu dengan mudah.
"Sekarang giliranku." Siwon dengan hanya satu lompatan ia berhasil melewati pagar tembok tersebut, dan Yesung yang ada di hadapannya hanya bisa memandang takjub.
"Ke-kenapa kau melihat ku seperti itu?" Siwon merasa heran dengan tatapan Yesung.
"A-Aniya, sebaiknya kita ke kelas sekarang." Lagi – lagi wajah Yesung memerah.
"Baiklah!" Jawab Siwon dan kini mereka berdua berjalan menuju ke kelas mereka, namun keduanya enggan untuk saling melihat satu sama lain.
"Siwon… Yesung…." Seru keduanya bersamaan.
"Emmm kau duluan saja kau mau mengatakan apa?" Yesung kini memberanikan dirinya untuk memandang Siwon.
"Aniya, kau saja." Siwon juga nampak gugup sama seperti Yesung.
"A-Aku hanya ingin mengatakan bahwa nanti siang kau ada jadwal siaran, jadi jangan sampai telat ya."
"Baiklah aku mengerti." Jawab Siwon singkat.
"Kau tadi ingin mengatakan apa?" Kini Yesung yang berbalik bertanya kepada Siwon.
"Lupakan saja, aku sendiri juga lupa." Kini Siwon nampak mempercepat langkahnya untuk meninggalkan Yesung.
"Ya… Choi Siwon tunggu aku." Seru Yesung sembari mengejar Siwon.
Kejadian tersebut membuat hubungan keduanya berubah untuk selamanya. Kini mereka terlihat semakin akrab satu sama lain. Ternyata Siwon tak sependiam seperti yang Yesung bayangkan selama ini. Siwon adalah pribadi yang ramah dan juga baik.
Terlihat Yesung kini memasuki studio ruang siar mereka untuk menunggu Siwon, namun orang yang ditunggu itu tak kunjung datang, padahal sebelumnya Siwon tak berbicara kepadanya akan membatalkan jadwal siaran untuk hari ini.
"Ya Choi Siwon sebenarnya kau ada dimana heuh?" Tanpa Yesung sadari ternyata microphone disana dalam keadaan ON, Yesung berteriak memanggil nama Siwon berkali – kali, sembari ia menggerakkan tubuhnya menari – nari seperti gaya octopus menggunakan lagu Sexy Free & Single dari Super Junior.
Beberapa saat kemudian Siwon tiba, dan dia tersenyum melihat tingkah konyol Yesung yang menari – nari, namun pada akhirnya Yesung kehilangan keseimbangan sehingga ia terjatuh saat menyadari Siwon memperhatikannya begitu lama. Dengan sigap pula Siwon berlari untuk menolong Yesung, namun naas bagi mereka berdua karena saat Siwon berhasil menangkap Yesung, kening mereka sama – sama terbentur satu sama lain sehingga kini kening mereka langsung membiru saking kerasnya benturan itu.
"Appoooo!" Jerit Yesung sembari memijat keningnya.
"Kau tak apa – apa Yesung?" Siwon nampak cemas melihat keadaan Yesung.
"Sakit Siwon!" Yesung terus mengerucutkan bibirnya sembari memijat perlahan keningnya.
"Lagi pula, kenapa kau tadi terjatuh heuh?" Siwon masih nampak kasihan dengan Yesung namun diiringi dengan gelak tawa dari bibirnya itu.
"Kenapa kau tadi lama sekali?" Bukannya menjawab pertanyaan Siwon, kini Yesung berbalik bertanya kepada Siwon.
"Aku tadi ada urusan sebentar." Jawabnya singkat.
"Aishhh sudah lupakan, aku ingin mengambil plester, keningku sakit sekali." Yesung mencoba bangun dan beranjak menuju ruang kesehatan.
"Kau tidak perlu kesana, kebetulan aku membawa plester." Siwon merogoh saku celananya untuk mengambil plester itu.
"Kau kemana – mana membawa plester?" Yesung menautkan kedua alisnya bingung.
"Sudah kau pakai saja." Siwon kini memakaikan plester tersebut di kening Yesung secara perlahan.
"Go-gomawo, kau juga harus memakainya." Yesung merampas plester yang ada di tangan Siwon, dan kini gilirannya untuk memakaikannya di kening Siwon.
~Winter Sonata~
Keesokan harinya saat di sekolah, Yesung dan juga Siwon mendapat pandangan aneh dari para siswa yang ada di halaman sekolah tersebut, itu dikarenakan plester yang ada di kening mereka yang digunakan untuk menutupi luka yang mereka alami tempo hari. Zhou Mi nampak begitu kesal dengan semua ini, sedangkan Kyuhyun hanya memandang aneh baik kepada Yesung maupun Siwon.
"Siwon, apa tadi kau merasa malu dengan olokan mereka?" Kini Yesung dan Siwon telah tiba di kelas mereka, namun juga tetap sama seperti yang mereka alami tadi, di kelas pun mereka mendapat olokan dari teman – temannya.
"Untuk apa aku merasa malu dengan ulah mereka, lagipula aku tak ada urusan dengan mereka semua."
"Wah ternyata kau jahat juga ya jadi orang?" Yesung tertawa geli mendengar ucapan Siwon tadi.
"Namun, aku tak akan sejahat itu dengan seseorang." Siwon kini tersenyum kearah Yesung.
"Beruntung sekali orang itu, aku saja merasa kau itu setiap hari terlihat menyeramkan bagi ku." Yesung lagi – lagi mempoutkan bibirnya.
"Benarkah kau berfikir seperti itu terhadapku?"
"Ya tidak selalu, sebenarnya kau itu juga baik, buktinya ini." Yesung menunjukkan plester yang melekat di keningnya, dan Siwon hanya tersenyum menanggapinya. "Oh ya Siwon, sebagai rasa ucapan terima kasih ku, ayo ikut aku, nampaknya hari ini tak akan ada guru yang datang untuk mengajar." Yesung beranjak dari tempat duduknya, dan diikuti dengan Siwon.
"Kita mau kemana?" Siwon nampak bingung dengan apa yang akan dilakukan oleh Yesung.
"Sudah kau ikut saja."
Kini keduanya telah tiba di sebuah ruang music, lalu Yesung secara perlahan membuka pintu ruangan itu.
"Nah, kita sudah sampai, aku ingin menunjukkan sesuatu untuk mu!" Yesung berjalan menuju ke sebuah alat music yang begitu besar yang dapat dimainkan menggunakan jari – jari mungilnya, ya Yesung akan memainkan alat music piano. Tangan – tangan mungil itu mulai bergerak, menyusun nada – nada menjadi sebuah irama yang begitu indah untuk di dengar karena saat ini Yesung mencoba memainkan piano tersebut dengan lagu Someday dari Super Junior, sedangkan Siwon yang sedari tadi berdiri di depan pintu kini secara perlahan mulai mendekat kearah Yesung hingga pada akhirnya ia berdiri tepat disamping Yesung.
"Permainan piano mu sangat indah." Ucap Siwon ketika permainan Yesung sudah selesai.
"Mau aku ajari?" Kini Yesung berdiri dan mempersilahkan Siwon untuk duduk.
Tanpa disuruh oleh Yesung untuk memainkan piano tersebut, jari – jari Siwon juga begitu mengagumkan memainkan alat music itu, sehingga membuat Yesung sangat terkejut.
"Kenapa kau memandangku seperti itu?" Siwon menghentikan permainannya dan menatap kearah Yesung.
"A-Aniya, kau lanjutkan saja." Yesung mencoba menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya yang tiba – tiba memerah.
"Baik, aku akan lanjutkan, tapi kau jangan diam saja kau harus menyanyikan lagunya eottokeh?"
"Ba-baiklah, aku mengerti." Jawab Yesung gugup, lalu keduanya mulai menunaikan tugasnya masing- masing, ya Yesung yang menyanyikan lagu Someday, sedangkan Siwon mengiringi dengan permainan pianonya itu. Lagu Someday nampaknya akan menjadi lagu tak terlupakan bagi mereka berdua.
"Yesung, ayo kita pergi dari sini." Siwon langsung melangkahkan kakinya menuju keluar setelah permainan musicnya telah usai.
"Ke-kenapa Siwon?"
"Ayo, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat." Akhirnya atas penjelasan dari Siwon tersebut Yesung mau mengikutinya.
Rupanya Siwon buru – buru mengajak Yesung pergi karena melihat Kyuhyun melalui jendela ruangan music yang sedang mengintip mereka berdua. Kini Siwon mengajak Yesung meninggalkan sekolah dan pergi menuju ke sebuah tepi danau yang indah yang masih berada di area sekolah itu.
"Danau?" Yesung nampak menautkan kedua alisnya bingung.
"Memangnya kau tidak suka dengan danau?" Siwon juga bingung dengan ekspresi dari Yesung.
"Bu-bukan begitu, hanya saja aku…"
"Hanya apa? Kau mau bersepeda denganku di tepian danau ini?"
"Bersepeda? Tapi a-aku tak bisa bersepeda." Ucap Yesung jujur sembari menundukkan kepalanya malu.
"Hey, kenapa kau menundukkan kepalamu begitu?" Siwon kini berlari kecil ke ujung danau untuk mengambil sebuah sepeda, lalu sepeda tersebut ia gayuh hingga mendekat kearah Yesung. "Ayo naiklah." Tambahnya, dan Yesung pun kini sudah memposisikan tubuhnya nyaman dan Siwon mulai mengayuh sepedanya secara perlahan, mereka menikmati suasana dedaunan yang berguguran.
"Berpeganganlah, nanti kau jatuh." Siwon semakin mempercepat laju sepedanya tersebut.
"Kyaaaa Choi Siwon pelan – pelan." Untuk pertama kalinya Yesung berani berpegangan pada tubuh seseorang, namun tiba - tiba Siwon menghentikan laju sepeda tersebut.
"Ke-kenapa berhenti?" Yesung nampak bingung dengan tindakan Siwon.
"Cara berpeganganmu begitu mengkhawatirkan Yesung, seharusnya seperti ini kau berpegangannya." Siwon memberi contoh cara berpegangan yang baik baginya, dan kali pertamanya juga Yesung membiarkan seseorang memegang kedua tangannya, meskipun kini wajah Yesung nampak memerah untuk yang ke sekian kalinya. Seharian penuh mereka bermain di danau, namun sayangnya kesenangan mereka itu kali ini disaksikan secara diam – diam oleh Heechul Songsaenim, dan nampaknya guru tersebut tidak akan memberi ampun bagi Yesung dan juga Siwon.
Seperti yang sudah bisa ditebak, keesokan harinya Heechul sudah berdiri tegap di depan pintu gerbang untuk menanti kedatangan Siwon dan juga Yesung, dan khusus pada hari itu ia tak mempedulikan para siswa yang terlambat.
Sementara itu Yesung dan Siwon berlari – lari menuju gerbang sekolah sebelum mereka akan dihukum oleh Heechul Songsaenim.
"Siwonnie tunggu aku!" Yesung terlihat terus mengimbangi cara lari Siwon, namun nampaknya itu sia – sia, karena Siwon berlari sangat cepat.
"Kim Yesung cepatlah sedikit." Siwon menghentikan larinya dan menoleh melihat Yesung yang sudah hampir pingsan.
"Isti-istirahat sebentar Siwon." Ucapnya terbata – terbata sembari mengatur nafas.
"Aku gendong saja ne?" Siwon juga nampak begitu kasihan melihat Yesung.
"A-Aniya, aku bisa lari sendiri."
"Peganglah tanganku, ayo kita lari bersama." Siwon mengulurkan tangannya dan disambut dengan senang hati oleh Yesung.
"Ya Kim Yesung, Choi Siwon, cepat kesini!" Dari kejauhan suara Heechul sudah menggema dan siap untuk membengkakkan telinga bagi siapapun, Siwon semakin menarik tangan Yesung agar mereka segera sampai di hadapan guru sadis itu.
Hosh… hosh… hosh, terdengar nafas mereka berdua yang menderu satu sama lain.
"Kim Yesung, Choi Siwon, adakah yang ingin kalian jelaskan kepadaku?" Heechul terlihat sangat marah dengan keduanya.
"Mi-mianhae Songsaenim, ka-kami terlambat." Ucap Yesung takut – takut dan tak berani menatap gurunya itu.
"Songsaenim, mianhae, aku terlambat." Seru salah seorang murid yang berlari mendekat kearah Heechul.
"Cepatlah kau masuk, hari ini aku tak berniat menghukum mu." Heechul menatap sekilas kearah murid tersebut. "Dan kalian berdua, tetap disini." Heechul kini menatap tajam kearah Siwon dan Yesung.
"Ke-kenapa begitu Songsaenim, murid itu boleh masuk, ke-kenapa kami tidak?" Yesung merasa mendapatkan perlakuan tak adil dari gurunya itu.
"Karena aku hari ini ingin menghukum kalian berdua."
"Meng-menghukum kami?" Siwon dan Yesung nampak shock mendengar ucapan Heechul.
"Ya benar, apakah kalian ingin menjelaskan tentang apa yang kalian lakukan di tepi danau saat jam pelaajaran kemarin heuh?" Heechul Songsaenim menatap keduanya bergantian, Yesung dan Siwon pun saling menatap satu sama lain.
"I-Itu kami…"
"Tidak adakah yang mengaku diantara kalian? Baik sebagai hukumannya, saat jam istirahat kalian berdua harus membersihkan dedaunan di sekitar danau selama satu bulan."
"A-Apa satu bulan?" Seru mereka berdua bersamaan.
"Apakah aku perlu menambahkannya heuh?"
"A-Aniya Songsaenim." Jawab Yesung.
"Ya sudah, kalian berdua boleh pergi, aku sudah muak melihat wajah kalian setiap hari." Lagi – lagi Heechul mengibaskan tangannya menyuruh kedua muridnya itu pergi.
Sepulang sekolah, Yesung dan Siwon pergi ke ruang club radio, hari ini adalah jadwal Yesung untuk siaran. Sementara Yesung siaran, Siwon mengambil sebuah piringan hitam.
"A-Apa itu Siwon?" Setelah tugas siarannya usai, Yesung langsung menyadari Siwon membawa sebuah piringan hitam.
"Owh, piringan ini berisi lagu Someday yang kita nyanyikan kemarin." Jelas Siwon sembari tersenyum.
"Wah, benarkah?" Yesung nampak senang karena pada piringan hitam tersebut ada lagu favoritnya.
"Yesung…"
"Ne Siwon, waeyo?" Kini Yesung menatap kearah Siwon.
"Maukah kau malam minggu ini pergi jalan – jalan bersamaku?"
"Aku mau Siwon." Jawab Yesung tanpa ragu, namun sedetik kemudian ponselnya bordering tanda ada panggilan masuk. "Tu-tunggu sebentar, ada panggilan masuk untuk ku." Yesung beranjak pergi dari ruang siaran itu.
Kini Kyuhyun berjalan mendekat kearah Siwon, karena ia curiga dengan gerak – gerik Siwon yang semenjak kedatangannya beberapa hari yang lalu mendekati Yesung.
"Hey kau, apa yang sebenarnya kau lakukan disini heuh? Apa maksudmu mendekati Yesung sebenarnya?" Kyuhyun menatap tajam kearah Siwon.
"Apa maksudmu?" Jawab Siwon ketus.
"Kau jangan munafik Choi Siwon, cepat katakan padaku, sebenarnya apa tujuanmu mendekati Yesung dan juga…"
"Dan juga apa heuh?"
"Kenapa semalam kau menemui Appaku, ada hubungan apa sebenarnya antara kau dan juga Appaku?"
"Tentang itu…." Kini giliran Siwon yang nampak gugup.
"Apakah kau memanfaatkan Yesung heuh? Apa kau hanya memanfaatkannya? Jawab aku Choi Siwon, jawab!" Kyuhyun kini mencengkeram kuat seragam Siwon.
"Kyuhyun, Siwon, hentikan." Rupanya Yesung sedari tadi sudah mendengarkan pembicaraan mereka berdua.
"Yesung!" Seru mereka berdua bersamaan.
"Choi Siwon, apakah benar kau hanya memanfaatkanku? Sebenarnya apa tujuan mu datang kemari heuh? Apa?" Yesung sangat marah dengan Siwon, ia kini mulai meneteskan air matanya.
"Ye-Yesung, tolong dengarkan aku, a-aku tak bermaksud untuk…"
"Hentikan Choi Siwon, aku tak ingin mendengar penjelasanmu." Yesung kini berlari keluar entah kemana, sedangkan Kyuhyun hanya tersenyum licik terhadap Siwon.
Sudah seminggu semenjak pertengkaran itu, Siwon dan Yesung tak saling berbicara lagi, hal inilah yang dimanfaatkan dengan baik oleh Zhou Mi untuk mendekati Siwon.
"Hey Siwon, kenapa kau melamun heuh?" Zhou Mi kini duduk disebelah Siwon.
"Bukan urusanmu." Jawab Siwon ketus.
"Kau ada masalah dengan Yesung heuh?"
"…." Siwon tak menanggapi ucapan Zhou Mi.
"Hey, daripada kau bersedih seperti itu, lebih baik kau ikut camping bersama kami." Tawar Zhou Mi.
"Apa alasannya aku harus ikut?"
"Karena kau itu anggota club radio kami, jadi kau juga harus ikut."
"Aku tak membutuhkan hal – hal semacam itu."
"Huphhh, kau itu keras kepala sekali rupanya, ya sudah aku pergi sekarang, kau masih bisa berubah pikiran jika kau mau." Zhou Mi kini meninggalkan Siwon sendirian.
"Yesungie…" Seru Kyuhyun sembari semakin mendekati sosok Yesung yang sedang melamun di tepi danau yang biasanya ia dan Siwon gunakan untuk bersepeda bersama.
"Kyuna, wae?" Jawab Yesung malas.
"Minggu ini kau ikut camping club radio kan?"
"Aniya, aku malas Kyu."
"Kau harus ikut Sungie, aku sudah mengatakan kepada Ketua Club bahwa kau akan menjadi coordinator acara ini."
"Kyu, apa – apaan kau ini heuh?"
"Ayolah Sungie, apa salahnya jika kau ikut heuh? Aku sudah terlanjur mengatakannya kepada Shindong Hyeong."
"Baiklah…. Baiklah aku ikut."
Camping untuk club radio benar – benar terlaksana, disana sudah nampak para anggota club, Yesung terlihat sangat gelisah, entah apa yang sedang ia pikirkan hari ini, terlihat ia sedang mencari seseorang, ya pasti yang ia cari adalah Choi Siwon, namun hingga saat ini ia benar – benar tak kunjung datang.
"CHOI SIWON…."
TBC or END?
Annyeonghaseo Chingu-ya…. Bagimana puasa kalian semua hari ini? Hehehehe
Saya datang kali ini membawa FF baru, yang jalan ceritanya sudah sangat akrab dengan kita semua, disini apakah terlalu panjang FFnya? Bagaimana dengan YeWon momentnya masih kurang?
Huwaaaaa saya benar – benar frustasi harus buat Zhou Mi jadi berperan antagonis disini #PLAKKK. Tapi ini hanya tuntutan peran jadi tidak apa – apa kan?
Disetiap chapternya ini ada dua episode makanya terlihat panjang, *PLAKK, bagaimana apa yang harus saya lakukan dengan FF ini? Di hapus atau dilanjutkan?
Bolehkah saya meminta minimal 25 REVIEW untuk kelanjutan FF ini? :)
Akhir kata gomawo bagi kalian semuanya yang bersedia meninggalkan coretannya disini. 25 REVIEWER yang beruntung akan langsung saya berikan kelanjutannya besok XD
WARM HUG FROM ME \(o.o)/
