"Tidak bisa kah kita berteman seperti dulu?"
"Hanya karena aku kelas E apa itu akan mengubah persahabatan kita!?"
"Tunggu.. Apa? Perjodohan? Kau gila tou-san!"
"APA MASALAHMU!!? KENAPA KAU TERUS SAJA MENGABAIKANKU?" 'hiks.. hiks..'
"Karma!!! Awas!!" *BRAK*
.
.
.
Just Need a Time to Knowledge This Love
Disclaimer : Matsūi Yūsei
Author : Viorista Hikamaru
Rate : T
Pairing : GakuKaru (Gakushuu x Karma)
Warning : Boys love (YAOI), OOC, AU, typo(s)
Genre : Romance, hurt/comfort
Don't like? Don't read!
.
.
.
"Hei, kau lambat sekali ya. Bisa-bisa kita terlambat masuk sekolah nanti" gerutu Gakushuu di sepanjang jalan.
"Ya ya. Kalau kau mau duluan silahkan saja. Aku bisa berangkat sendiri" Balas Karma.
Gakushuu dan Karma adalah sahabat sejak kecil. Ibu mereka sahabat sejak lama. Hanya saja, ibu Gakushuu, Shiro Asano, telah meninggal akibat insiden kecelakaan beberapa tahun silam. Meninggalkan Gakuho dan Gakushuu yang saat itu masih berumur 8 tahun.
Sementara orangtua Karma, Lili Akabane dan Fujisaki Akabane, selalu berkelana dengan ambisi ingin mengelilingi dunia. Karma yang saat itu masih berumur 9 tahun harus hidup mandiri seorang diri. Orangtua Karma baru akan pulang 4-5 minggu sekali. Karena ditinggal orang tuanya Karma menjadi anak yang sulit diatur. Tapi itu tidak membuatnya menjadi anak yang bodoh dalam seluruh mata pelajaran.
Sekarang Gakushuu dan Karma berumur 15 tahun. Mereka menginjak kelas 3 di SMP Kunugigaoka dalam pengawasan Gakuho.
"Hei Karma, kata tou-san sepulang sekolah nanti kau dipanggil ke ruang kepsek." Gakushuu memulai pembicaraan setelah beberapa menit hanya saling diam-diaman.
"Eh, ada apa? Aku kan sudah tidak membuat keonaran lagi?" Balas Karma. Memang benar, ia tidak pernah mencari masalah lagi setelah menerima hukuman dari Gakuho yang 'lumayan' menyiksa beberapa waktu lalu.
"Entahlah. Tapi sepertinya sangat penting. Sebaiknya kau segera kesana nanti." Jawab Gakushuu dengan nada tidak peduli. Dan hanya dibalas anggukan singkat dari Karma.
•
Sepulang sekolah Karma langsung ke ruang kepsek sesuai informasi Gakushuu. Kali ini ia tidak bersama Gakushuu, karena tugas Gakushuu sebagai ketua OSIS yang tidak bisa ditinggal.
Karma mengetuk pelan pintu ruang kepsek, dan langsung masuk setelah mendapat izin dari dalam. "Anda memanggil saya?" Tanya Karma langsung ke intinya.
Gakuho hanya tersenyum melihat anak didik sekaligus anak yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.
"Jangan terlalu formal begitu. Duduklah dulu." Karma hanya mendengus pelan dan langsung duduk sesuai perintah Gakuho.
"Kalau aku tidak formal yang ada malah di hukum nantinya." Desah Karma dan hanya dibalas kikikan dari Gakuho.
"Jadi begini, aku ingin memindahkanmu ke kelas E karena ada sesuatu yang membutuhkan keahlian khusus se.."
"Tunggu, apa?" Karma memotong ucapan Gakuho. Ia sangat shock dengan perkataan Gakuho. Saking shock nya ia bahkan sampai loncat dari kursinya. "Ke..kenapa? Bukankah prestasi ku bisa dibilang hampir setingkat dengan Gakushuu? Atau karena akhlak ku? Jika memang begitu aku akan memperbaiki akhlak ku! Tapi jangan pindahkan aku ke kelas itu!" Kata Karma setengah berteriak.
"Tenanglah dulu, Karma-kun.," Gakuho menarik nafas sebentar untuk melanjutkan "ini semua tidak ada hubungannya dengan nilai sekolahmu." Gakuho mengeluarkan sebuah map tipis berwarna hitam dan memberikannya kepada Karma.
"Apa ini?" Karma menerima map itu. Ia keringat dingin tentu saja. Takut kalau sesuatu tentang dirinya pada map itu yang membuatnya dipindah kan ke kelas E. Tapi ego nya tidak akan membiarkannya menunjukkan emosinya saat ini.
"Jadi begini, kau tahu kan peristiwa hancurnya bulan beberapa waktu lalu?" Karma hanya mengangguk. "Pelaku nya mengajar menjadi guru di kelas E. Entah apa alasannya ingin mengajar disana. Tapi inilah satu-satunya kesempatan kita untuk membunuhnya."
Karma membuka map itu. Ia hanya melongo melihat siapa pelakunya. "Dia tidak pakai kostum atau semacamnya kan?" Gakuho hanya tersenyum maklum dan menggeleng. "Koro.. Sensei..?" Gumam Karma.
"Seluruh murid di kelas E akan mendapat pelajaran olahraga yang berbeda. Jika di sekolah normal kalian mendapat pelajaran seperti basket, voli, sepak bola, dan lain lain, maka di kelas E kalian akan mendapat pelajaran bela diri yang sesuai dengan kelemahan target itu. Paham?" Jelas Gakuho. Karma mengangguk kembali.
"Tapi.. Bagimana dengan pandangan teman-temanku nantinya?" Kata Karma lirih, hampir seperti bisikan.
"Itu bisa diatur. Aku akan mengatakan kalau kau dipindah ke kelas E karena ada misi khusus. Memang kenyataannya begitu, tapi aku tidak bisa memberitahu mereka detailnya." Gakuho berusaha untuk menghibur, meski ia tahu itu hanya akan sia-sia. Mengingat betapa keras kepalanya seorang Akabane Karma.
"Apa..." Karma menatap lurus kedalam mata Gakuho dengan tatapan yang sulit diartikan. "Apa Gakushuu tahu soal ini?"
Kama melihat Gakushuu di gerbang sekolah. 'Sedang menungguku mungkin?' Batin Karma. Ia pun berjalan ke arah Gakushuu dan menyapanya. Tapi hanya dibalas dengan 'hm' saja dari Gakushuu. 'Mungkin kah ia lelah?' Batin Karma. Ia tahu kalau Gakushuu sudah seperti itu berarti mood nya sedang tidak baik. Mengingat beberapa hari ini tugas OSIS yang ia kerjakan sudah segunung tingginya. Karma ingin membantu, tapi Gakushuu bilang ia bisa sendiri, dan lagi, Karma bukan lah anggota OSIS.
"Gakushuu.. Sudah makan siang?" Karma mencoba untuk mencairkan suasana. Tetapi gagal. Gakushuu sama sekali tidak menggubris perkataannya. Karma hanya mendengus lelah melihat sikap Gakushuu yang seperti itu.
"Aku duluan." Kata Gakushuu. Ia pun berjalan mendahului Karma dan langsung menghilang di pertigaan jalan. Entah kenapa perasaan Karma menjadi tidak menentu melihat sikap Gakushuu yang sangat dingin padanya.
Keesokan harinya Karma bangun pagi sekali. Ia harus mendaki bukit terlebih dahulu untuk sampai ke kelas barunya, yakni kelas E. Ia mengirim pesan kepada Gakushuu ;
'Shuu, aku duluan ya.. Kau berangkat sendiri saja nanti. Aku ada urusan. Tapi aku belum bisa menceritakannya padamu.
Sent. Read.
'Hanya di read hm?' Batin Karma. Ia langsung mengenakan seragamnya dan berangkat ke sekolah.
Di jalan Karma berpapasan dengan Gakushuu. "Shuu.. Tunggu..," Karma menarik tangan Gakushuu tetapi langsung ditepis dengan kasar. Karma sekali lagi hanya membiarkannya dan berusaha untuk berfikir positif. 'Ada apa denganku? Mengapa aku merasa gelisah? Sudah lah.. Dia mungkin hanya tidak ingin diganggu' batin Karma.
Karma memasuki kelas E dengan santai. Meski hatinya gelisah tak karuan. Khawatir dengan pandangan teman-temannya di kelas A.
"Akabane Karma -kun, desu ne?" Tanya Koro Sensei begitu Karma masuk kelas. "Ha'i." Jawab Karma. Ia disuruh memilih bangku yang kosong, dan ia memilih bangku pojok di belakang.
"Umm.. Koro-sensei..? Bolehkah aku berjabat tangan denganmu? Aku belum pernah merasakan bagaimana rasanya tentakel gurita raksasa." Tanya Karma dengan nada polos yang dibuat-buat.
"Hmm.. Baiklah." Koro-sensei berjalan ke bangku Karma dan menjabat tangan Karma tanpa memperhatikan sesuatu yang ada dalam telapak tangan remaja itu. Karma menyeringai, dan *DOR* tangan Koro-sensei hancur. Seluruh murid kagum dengan Karma, karena hanya Karma-lah yang pertama kali dapat menyerang Koro-sensei.
"Maaf, hanya ingin tes saja apa senjataku ini berfungsi?" Kata Karma sambil nyengir. Koro Sensei hanya mendesah dan menggumam tak jelas.
Saat keluar main berlangsung, Karma memutuskan untuk tetap di kelas. Ingin mengenal teman-teman barunya lebih jauh.
"Yo, Karma-kun. Tak kusangka kita akan bertemu disini." Sapa seseorang dari belakang Karma.
Karma hanya terenyum menanggapinya. "Nagisa.." Karma berjalan mendekati pemuda yang dipanggil Nagisa tadi. "Asal kau tahu, aku dipindah kesini bukan ka.."
"Iya aku tahu. Asano-san sudah menceritakannya padaku, pada kami semua." Potong Nagisa.
Karma terdiam. "Lalu, apa pendapat kalian?" Tanya Karma dengan nada ragu.
"Pendapat kami? Tentu saja senang! Karena jumlah murid berkemampuan tinggi disini menjadi bertambah. Hehehe.." Jawab Nagisa. Karma masih tetap menunduk. Hingga Kayano datang.
"Nagisa-kun~ ayo ke hutan.. Siapa tau ada sesuatu yang bisa kita makan?" Tanya gadis itu sambil bergelayut manja di lengan Nagisa. Entah kenapa, hati Karma sedikit tidak enak melihat pemandangan di depannya. Antara iri atau cemburu? Entahlah, Karma sendiri tidak mengerti.
"Aku akan keluar." Karma memutuskan untuk keluar kelas dan mencari udara segar.
'Shuu, kutunggu di depan gerbang seperti biasa.
Sent. Read.
'Lagi-lagi hanya di read?' Batin Karma. Tapi beberapa menit setelahnya muncul Gakushuu yang langsung melewatinya begitu saja.
"Hei! Tunggu! Apa kau tidak melihatku!? 'Shuu.." Karma menarik pergelangan tangan Gakushuu dan langsung ditepis dengan kasar.
"Aku tidak ada urusan dengan anak kelas 'END'! Menyingkirlah dari hadapanku." Jawab Gakushuu dengan nada dingin.
Karma kini sadar, jadi karena itu Gakushuu menjauhinya? Karena ia telah dipindahkan ke kelas 'buangan'?
"Tidak bisa kah kita berteman seperti dulu?" Tanya Karma dengan nada lirih. Jantungnya berdebar tak karuan. Apakah, 'Apakah aku menyukainya? Me..mencintainya?' Batin Karma. 'Itukah alasan mengapa aku terus merasa gelisah?'
"Kelas A tidak akan bisa berteman dengan kelas E, Akabane. Kau tahu itu kan? Atau kau benar-benar sudah bodoh ya? Pantas saja kalau kau dipindah ke kelas E." Balas Gakushuu dengan nada sakartis.
Karma tercekat. Kali ini Gakushuu menggunakan nama belakangnya, nama marganya. Segitu benci kah ia dengan kelas E?
Entah sadar atau tidak, Karma bekata, "Hanya karena aku kelas E apa itu akan mengubah persahabatan kita!?" Ia berkata dengan sedikit berteriak. Dadanya terasa sesak. 'Kenapa? Perasaan apa ini?' Matanya mulai berkaca-kaca.
(Hika-chan : Cengeng sekali kau Karma xD / Karma : lah kan elu yg buat naskah nya!!! / Hika-chan : KAVUURRR)
Sejujurnya Gakushuu juga merasakan perasaan yang sama dengan Karma. Hanya saja ego nya mengalahkan perasaannya yang sesungguhnya. Ingin Gakushuu memeluk Karma saat itu juga. Merengkuh tubuh itu dan membisikkannya dengan kata maaf berkali-kali. Gakushuu menggigit bibirnya. "Aku duluan." Jawab Gakushuu singkat.
Gakushuu segera meninggalkan Karma. Ia tak ingin melihat iris orange itu terus tersakiti karena ulahnya.
Karma menggigit bibirnya. Air matanya mulai tumpah membasahi pipinya. Ia hanya menangis dalam diam. Ia tak tahu harus bilang apa lagi. Padahal masih banyak teman di luar sana, tapi kenapa hanya Gakushuu yang ia pikirkan? "Aku memang bodoh." Lirih Karma.
Gakuho melihat kejadian itu dari ruangannya.
"Apakah sudah saatnya kuberi tahu mereka berdua?" Tanya nya pada seseorang di seberang telepon sana.
"Tapi, bagaimana dengan Gakushuu sendiri? Dan bagaimana dengan perasaan Karma? Apakah mereka sanggup menerimanya?" Balas seseorang di seberang telepon.
"Jika aku tidak memberitahu nya sekarang, yang ada nanti Gakushuu benar-benar akan membenci Karma. Sebaiknya beritahu mereka kenyataannya sebelum terlambat," balas Gakuho dengan nada menggantung. Ia kembali melanjutkan, "Dan lagi, sepertinya aku melihat ada binar cinta diantara kedua nya."
To be continued...
.
.
.
Yo minna!! Aku author baru di fandom ini! Jadi mohon maaf kalau ada salah yaa.. / bungkuk-bungkuk. Dan, aku ngak nerima flame ya! Silahkan aja nge flame tapi jangan harap bakal aku hiraukan.. Hahahaha
