Seorang pria berperawakan tinggi, tampan nan gagah sedang berdiri di depan sebuah ruangan yang diketahui sebagai kamar seorang wanita.

Si pria, sebut saja 'mawar'-ekh? maksud author Sasuke sedang berusaha mengetok pintu tersebut dengan gelisah. "Sayang, ku mohon beri aku kesempatan, maaf aku menduakanmu. Aku mohon!"

knock.. knock.. knock

Berkali-kali Sasuke mencoba mengetuk, namun tetap saja tak ada jawaban, hingga dia mulai putus asa. Dia menyesal, dirinya tidak bermaksud menduakan Sakura-kekasihnya, hanya saja ini demi kebaikan gadis itu.

kriieet...

Pintu kamar itu akhirnya terbuka, dan nampaklah sesosok makhluk-ekh? Maksud author sesosok gadis cantik dengan wajah sendunya. "A-aku berusaha untuk memaafkan Sasuke-kun, tapi hati ini rasanya sakit sekali. hiks.. hiks.. huaa..." Sang gadis sepertinya sudah terlanjur sakit hati dengan perlakuan kekasihnya.

"Ia, maafkan aku. aku tak akan mengulanginya lagi."

"janji?" Sakura mengacungkan jari kelingkingnya.

"Hn."

"Ini contoh soalnya, maaf membuatmu marah karena aku egois memonopoli soal ini sendirian. Aku akan berbagi soal ini denganmu."

"Nah! gitu doong, jangan cuekin aku cuma gara-gara soal ini ya? kamu kaya pacaran sama soal latihan ujian ini, dan anggep aku gak ada, itu nyakitin tau!"

Sasuke bernapas lega, akhirnya kekasihnya mau memaafkannya lagi. Dia sudah cemas jika kekasihnya marah dan menggagu pikirannya, dia tidak mau itu terjadi. "Kalo gitu ayo kita kerjain lagi, besok kita sudah waktunya UN,waktu kita cuma sedikit." Sasuke mengelus rambut Sakura dan menarik tangan kekasihnya lembut menuju ruang tamu, tempat mereka belajar sebelum kejadian selingkuhnya Sasuke dengan soal ujian terjadi.
-END-

Malaammm... aku sengaja publish fic ini sebagai dukungan untuk para adik-adikku yang manis-manis yang tetunya besok mau melaksanakan ujian nasional.. semangat ya...!

-Sarokun-