Cast : Oh Sehun
Xi Luhan
Other Cast: EXO members and Other
Gengre: Marriage Life,Comedy Love,Friendship and Romance
Rate: T-M
Length: Chapter
Happy Reading…..
Luhan POV
Mataku merasakan silau karena sinar matahari mulai masuk kedalam kamarku. Sulit sekali dan terasa berat untuk aku membukanya. Waktu tidurku kenapa sangat singkat. Aku ingin tidur lagi. Dengan sangat malas aku bangun karena bunyi alarm sialan ini terus saja menggangguku. Mau aku rusak, tapi… aku tidak sanggup untuk membelinya lagi. Nasibku seperti gelandangan saja Ya Ampun! Dan Aku kenapa selalu mengeluh setiap hari.
Tak lama kemudian.. Alarm ponselku juga berbunyi dengan lagu yang berjudul EXO Call Me Baby yang sudah memanggilku. Kenapa aku memakai alarm itu karena aku merasa aku ini adalah kekasih mereka. Ini menambah sedikit semangatku.
Aku perlahan-lahan Turun dari ranjangku... Bukan ranjang Sih sebenarnya, aku tidur dikasur lantai. Dengan malas aku membuka selimutku.
"Hoammm…..Good Morning… Mama,Baba."
Aku tersenyum melihat foto mereka yang sengaja aku pasang didepan pintu kamarku. Mereka adalah penyemangatku. Apalagi Mama, walau beliau sudah meninggal karena sakit saat aku masih duduk dibangku sekolah menengah tapi ia cukup berjasa dalam hidupku dan Baba? jangan tanyakan dulu soal Baba ku? Walau aku sangat menyanyanginya.. Tapi aku begini juga karena dia.
Ahh.. Sudahlah. Masih pagi. Aku tidak mau Mood ku kembali buruk jika membicarakan masalah keluargaku. Apalagi Baba. Semoga dia dalam keadaan baik dan sehat sekarang. Tapi kapan Baba akan datang kepadaku? Membawaku pergi? Ahh lebih baik aku tidak usah memikirkan ini.. Aku harus semangat menjalani hidup seperti ini. Aku harus optimis bahwa suatu hari nanti Baba akan datang.
"Chayo Xiao Lu!" itulah kata-kata penyemangatku selalu dipagi hari.
"OMO! Jam 10?" pekikku saat melihat jam dinding ternyata sudah jam 10?
Ya astaga! Bagaimana kalau aku dipecat? Aku baru saja diangkat dari menjadi karyawan kontrak! Aish Jinja… Pabbo Luhan!
Dengan bergerak cepat aku segera menuju kamar mandi. Tak seperti kebanyakan orang disana, aku tidak membutuhkan waktu untuk mandi.
Secukupnya saja. Mandi itu bukankah membersihkan diri? Bukan begitu? Jadi hanya membersihkan diri saja bukan? Kalian tahu maksudku… Sudahlah. Aku tahu, pasti kalian kira aku hanya cuci muka? Tidak aku mandi hanya perlu waktu 3 menit. Dan menurutku paling lama adalah 5 sampai 10 menit. Entahlah.. Aku sudah terbiasa dengan segala hal yang berbau cepat.*Luhan jorok*
_oOo_
Aku setengah berlari menuju dimana ruanganku berada sekarang. Gedung ini memang besar, tapi masih besar perusahaan Itu dulu sebelum kami bangkrut dan sekarang kami jatuh miskin. Miris sekali. Tapi apapun itu, aku tidak boleh meratapi hidupku yang sekarang. Bukankah Tuhan sangat membenci itu. Jadi aku akan berusaha untuk hidup walau aku sekarang seoarng diri di Korea.
Mata Rusaku membaca tulisan yang menempel dipintu tersebut. Dengan sangat hati-hati aku membukanya. Semoga belum ada yang datang. Semoga saja Luhan Manly Aku berdoa dalam hati, agar aku tidak terkena amarah sungyeol.
"Lu! Jangan seperti seorang yang hendak mencuri…"
Suara seperti itu. Aku sangat hafal. Ya, siapa lagi kalau bukan Sungyeol. Dia adalah atasanku, aku sekarang bertugas bersama dia, bukan tetapi Aku adalah asistennya.
Aku segera masuk dengan sedikit membungkukkan badanku kearahnya.
"Kau terlambat lagi. Apa kau tidak mempunyai alarm?" katanya lagi padaku.
"Punya aku punya Alarm .."
"Ponsel?"
"Uhh?" aku mendongak. Lebih tepatnya, aku berani menatapnya. Aku lihat wajahnya sedikit kesal, baiklah aku tahu aku salah. Sudah tiga hari berturut aku telat. Biasanya walau telat, itupun tidak setiap hari. Paling seminggu tiga kali, tapi tidak setiap hari.
"lalu alasan apa yang akan kau pakai lagi."
"Tadi aku menunggu bus sangat lama. Jadi-"
"Sudahlah. Sejak dari trainne menjadi karyawan, sampe sekarang aku hafal sifatmu itu. Aku heran kenapa kau diterima sebagai karyawan disini" katanya lagi. Tapi kali ini dia sedikit santai. Dengan perasaan sedikit bersalah aku menundukkan wajahku.
"Baiklah. Antarkan map ini pada bagian keuangan. Ini keperluan member EXO selama satu bulan"
Aku mendongak. EXO? Bukankah katanya Sungyeol ini menangani Boa noona? Lalu kenapa ganti menjadi EXO? Hhh.. andai saja Boa . Aku berharap bisa ke China dengan gratis. Paling tidak aku bisa mengunjungi tempat-tempat favoritku. Tempat tinggalku dulu. Ya sudahlah, tidak apa-apa. Ada leader bertampang malaikat dan Setidaknya nanti aku bisa mengusap keringatnya kalau aku menjadi staff saat di konser EXOLUXION nanti. Ya Tuhan. Apa yang aku pikirkan.
"Kenapa kau masih disini?"
"Ahh.. hehehe Ne.."
Aku berjalan sambil mengamati isi dalam Map tersebut. Ternyata ini kebutuhan member EXO.
Jangan kira aku tidak tahu EXO?.Oh Aku tahu sekali mereka, bukannya karena aku bekerja di SM. Karena memang mereka terkenal dan dieluk elukan oleh semua para gadis di korea.
Oh Tidak! Aku hanya hafal dengan beberapa member Suho dan Chanyeol sudah selebih nya ia tidak mengetahui
Jadi pekerjaan Sungyeol ini adalah mengurusi member EXO yang ada di Dorm. Juga kalau EXO ada keperluan keluar negeri. Apa saja yang dibutuhkan, Asistennya sebenarnya tidak hanya aku. Tapi memang aku ini sekarang difokuskan hanya untuk Sungyeol.
Tunggu! Ini bukankah ruangan latihan.. Aku melihat tulisan yang tertera disana. Umm,EXO WE ARE ONE? Kenapa tidak WE ARE ALIEN? Gumam pria mungil sepi? Ya mungkin karena membernya sibuk semua jadi mereka jarang latihan?
"Haishhh astaga" aku merasakan aku ingin buang air kecil. Selalu seperti ini setiap pagi.
Dengan cepat aku berlari menuju kamar mandi. Ya, sepatu ini juga sangat menggangguku. Sudah sangat sakit sekali jika digunakan. Maklum, sudah waktunya aku ganti sepatu. Ohh, uang lagi.
Author POV
Pria bermata elang ini berulangkali menatap ponselnya yang terus berdering. Ia tidak mau mengangkatnya. Managernya telah berulangkali menelponnya tapi ia malas walau hanya mengatakan kata 'Yeobeoseo'.
"Isshh! Hyung menyebalkan… Sudah aku bilang, aku malas datang ke kantor tetap saja menyuruhku. Hhh" yah dia adalah Maknae EXO Oh Sehun.
Seringai Sehun keluar seketika. Jam segini, memang paling enak untuk tertidur didalam selimut hangatnya. Ini hanya keperluan tanda tangan yang tidak penting sampai menyuruh Sehun datang ke SM Building.
Sehun membenarkan rambutnya yang sedikit acak-acakan dan juga membuka maskernya. Walau matanya masih terlihat sangat sembab tapi ia masih saja terlihat sangat tampan. Nah, didalam kantor dirasa aman untuk membuka penyamaran nya. Tapi disaat yang tidak ia duga sama sekali. Ia merasakan sesuatu yang membuatnya merubah raut wajahnya.
"Aish Astagaaa!"
Sehun memegang perutnya. Melilit sekali. Aigoo. Sepertinya dia membutuhkan toilet
"Ya.. kenapa datang disaat yang tidak tepat" ucapnya sambil memegang perutnya. Sementara ponselnya terus saja berbunyi.
"Ahh… Mana ada toilet didekat sini.. Aish"
Sehun, dia tidak bisa berpikir normal kalau panik seperti ini. Ia terus berjalan mencari tolet terdekat. Matanya menangkap tulisan yang sangat ia maksudkan. Senyum lebar kini menghiasi wajahnya.
'Toilet Karyawan' Hanya tulisan itu yang ia baca. Selanjutnya ia langsung masuk tanpa menunggu apa-apa lagi. Sehun mulai membuka pintu, ia melihat ada kaca wastafel. Dilihatnya lagi. Hanya ada satu bilik dan pintunya juga tertutup.
Sehun, dengan sangat tergesa-gesa ia segera membuka pintu bilik tersebut. Ia sudah tidak bisa menahannya lagi. Sungguh, ini tidak biasanya.
Ceklekk!
Sesosok pria cantik yang tengah duduk dan tanpa sengaja memperlihatkan bagian bawah tubuhnya. kini mendongak dan menatap Sehun. Demikian juga dengan Sehun. Pria ini menatap pria cantik itu dari atas hingga bawah. Dan dengan jelas ia melihat kulit putih mulus paha pria itu. Apa paha pria?
Pria cantik itu hanya berkedip beberapa kali. Ia belum sadar Sehun memasuki toilet nya!
Mulut Sehun masih terbuka karena melihat apa yang ada didepannya. Sungguh ini diluar dugaannya sama sekali. Paha itu.. Ya Tuhan! Paha pria mana yang mulus seperti itu? Astaga Sehun segera menutup mulutnya.
"Huaaaaaaaaaaaa Yakkkkkkkkkk!"
"Haaaaaaaaaaaaaaaa!" Keduanya sama-sama berteriak dengan sangat kencang.
Dengan sangat cekatan tangan Luhan segera meraih kran air dan menyemprotkannya kearah Sehun.
"Yakkkk! Yakkk!"
_oOo_
Luhan.. pria mungil itu masih menunggu Sehun didalam toilet. Matanya penuh dengan sorot kemarahan dan kekesalan. Harga diri sebagai seorang pria manly telah runtuh seketika hanya karena bagian tubuhnya telah terlihat sempurna oleh mata seorang pria es.
Pria yang ia tunggu masih didalam toilet menuntaskan masalah perutnya. Luhan tidak habis pikir bagaimana bisa seorang pria langsung mendobrak toilet yang sedang digunakan? apa dia tidak bisa membaca. Dasar!
"Hhaaahhhh…"
Luhan menoleh dan menatap pria yang baru saja keluar dari bilik toilet. Sehun. Ia sedang melepas kaos nya. Luhan seketika membulatkan matanya ketika melihat pria didepannya ini hanya memakai kaos dalam saja. Yang benar saja. Kulit putih mulus pria ini begitu nyata dapat terlihat oleh Luhan…
"Yaakk! Kau tidak sopan!" pekik Luhan.
"Tidak sopan bagaimana menurutmu? Aku masih memakai kaos dalam! Kau tidak tahu.. kaosku basah dan itu. Karenamu!" Sehun mengusap rambutnya yang basah karena semprotan air dari Luhan.
Luhan terdiam.. kemudian Sehun menatap pria cantik itu. Kenapa? Apa ada yang salah.. batinnya? Ohh.. seketika Sehun tahu. Pasti pria cantik ini terperangah melihat ketampanannya. Tsskkk! memang pesona Oh Sehun sangat mempesona bahkan pria pun menyukai nya.
"Kau untuk apa masih menungguku? Kau mau minta foto, tanda tangan?" ucap Sehun menawarkan. Pria cantik itu hanya mencibir Luhan dengan tatapan kesalnya.
"Kau percaya diri sekali. Memangnya siapa kau?! Kau bukan Artis huh?!" jawab Luhan enteng.
"Aku minta kau meminta maaf dan bertanggung jawab." kata Luhan lagi.
"Tskk.. apa?! Aku sedang terburu-buru! Eh, tunggu! Kau bilang kau tidak mengenaliku?! Yang benar saja…" Sehun mengabaikan apa kata Luhan.
Sehun seketika mendekat kearah pria cantik itu dan menatap lekat wajah Luhan dari otomatis memundurkan sedikit wajahnya.
"Kau ini benar-benar orang korea bukan?" tanya Sehun menyelidik. Luhan bingung, kenapa malah pria ini yang kelihatannya kesal. Seharusnyakan dia yang kesal.
"aku orang beijing namun menetap di korea,memang nya kau kira aku orang mana?" Jawab Luhan seakan meremehkan pertanyaan Sehun.
"Tapi kenapa kau bodoh sekali. Apa kau tidak tahu?! Aku OH SEHUN MAKNAE TAMPAN DI EXO!"
Luhan seketika menutup telinganya karena teriakan Sehun bisa membuat ia tuli seketika.
"YA ! Tutup mulutmu atau kau akan terkena masalah denganku" protes Luhan.
Sehun berdecak dengan menunjukan smirk nya itu kearah Luhan
"Aku ini bukan sembarang pria. Apa katamu masalah? Orang bodohpun tahu aku tidak mungkin mau denganmu. Mereka tidak akan percaya semudah itu. Seorang Oh Sehun bersama Karyawan ckk memalukan!"
"Sombong sekali kau. Aku tidak menyangka ternyata member dari group yang mendunia sesombong dirimu" balas Luhan lagi.
Sehun hanya terus menatap kesal wajah pada Luhan karena memang pertama dia membuatnya basah. Kedua tidak mengenali Sehun. Dan ketiga, pria cantik ini begitu bodoh sehingga dia bisa melawan seorang Oh Sehun.
Sehun menghela nafas penjang. Ia tidak mau debat dengan pria cantik yang baru ia temui. Menemui managernya lebih penting sekarang.
"Mana ponselmu cantik?…"
Sehun kemudian menatap tangan Luhan yang memang kini tengah membawa ponselnya.
"Yaa cantik? Akan kubunuh kau…eh eh Untuk apa?" bingung dengan sikap Sehun yang tiba-tiba mengambil alih ponselnya. Dan kini ponselnya ada ditangan Sehun.
"Kau ingin aku bertanggung jawabkan atas apa yang aku lihat?!" jawab Sehun enteng. Luhan hanya mengangguk pelan.
"Ini.."
Sehun memperlihatkan nomor ponselnya sudah ada dikontak nama ponsel Luhan.
"Ini nomor ponselku. Kalau kau hamil kau bisa menghubungiku.. kau bisa menuntut aku untuk menikahimu! Bereskan?!"
Luhan membulatkan matanya tidak percaya apa kata Sehun barusan?. Hamil? Dia seorang pria ingat itu. Menikah? Enyah saja kau Setan. Dasar, pria ini benar-benar membuat ia naik darah. Meremehkan sekali….
"Kau… Kau seperti merendahkan harga diriku" ucap Luhan kesal.
"Tsskkk… Oh iya kau juga karyawan SM? Jadi tidak sulit untuk menemuiku… semua Staff bahkan pemilik sahampun tahu siapa aku!" ucap Sehun lagi mengabaikan kekesalan pria cantik didepannya ini.
"kenapa kau bisa tahu? Aku karyawan SM-" tanya Luhan gugup.
"bodoh.. Name tag mu tepat didadamu?"
"Xi Luhan. Nama yang aneh?" ucap Sehun sambil melihat name tag yang tertera didada Luhan. Entah kenapa Sehun masih menatap bagian itu. Kemeja putih yang pas melekat ditubuh Luhan membuat Sehun sedikit terpana.
Luhan seketika sadar, dengan cepat dia menutup bagian dadanya dengan kedua tangannya saat Sehun menatap name tagnya. Entah name tag atau yang lainnya Luhan persis seorang gadis yang dimana seorang pria menatap payudara seorang perempuan
Dengan sombongnya Sehun tersenyum kepada Luhan yang kini tampak melebarkan mulutnya. Wajah pria cantik itu sangat lucu. Bukan karena melihat Sehun yang hanya memakai kaos berlengan pendek… Tapi karena sikap Sehun ini. Ia baru menemui pria semacam ini seumur hidupnya.
"Kau mau apalagi?" tanya Sehun pada Luhan…
Pria cantik itu kemudian berkedip dan menormalkan mimik wajahnya. Sungguh ini baru pengalaman Luhan berbicara langsung dengan seorang idol, tapi kenapa pria ini sangat mempesona dibalik sifat dingin dan sombongnya.
"Ohh.. aku tahu.."
Sehun kemudian mensejajarkan tubuhnya disamping tubuh Luhan. Seketika pria cantik itu menoleh kearah Sehun. Ada apa dengan orang ini.
"Yaa.. pose sedikit.. jarang sekali aku berfoto dengan staff pria cantik sepertimu" ucap Sehun memperlihatkan senyum smirknya. Dia senang sekali membuat Luhan tampak bodoh seperti ini.
"Mwo? Yaaakkkkk.. apa maksudmu?" Luhan masih saja terkejut.
"Lihat ayo kekamera.. Hana.. dul.. set…"
Sebuah selca dirinya dengan Sehun baru saja terjadi. Luhan hanya berpose biasa saja menatap kamera.. Tapi pose Sehun? Kenapa… Senyumnya sungguh ughhh! Luhan buru-buru menggelengkan kepalanya tidak tidak mana mungkin ia menyukai pria setan ini.
"Kau tidak suka Cantik?" Sehun melihat ekspresi wajah pria cantik didepannya ini seperti mengejeknya.
"Yaa.. Kau ini percaya diri sekali.. jika aku ingin berfoto denganmu.. Tsskk! Ada ya orang sepertimu"
"Sudahlah.. Akui saja.. kau memang terpesona melihat maknae EXO yang tampan ini. Simpan foto itu baik-baik. Suatu saat kau pasti akan membutuhkan foto itu"
Sehun lagi-lagi memperlihatkan senyumnya kepada Luhan sementara pria bermata Rusa itu hanya terpaku melihat Sehun yang kini sudah berlalu dari hadapannya dengan memakai kemeja yang sengaja ia bawa.
"Hahh beruntung Baekhyun hyung kemarin menitipkan kemeja baru ini didalam tasku… jadi aku bisa memakainya terlebih dulu." gumam Sehun dan meninggalkan Luhan sendiri didalam toilet karyawan.
"Dia benar-benar aneh! Menyebalkannnnnn! Huaaaahh.. Baba.. anak manly mu telah kehilangan sesuatu yang berhargaaa…pria itu telah merebutnya! Dia OH SEHUNNNNNN!" sepertinya Luhan merasa sangat malu dan juga sedikit berlebihan bahkan mereka sesama pria tapi Luhan seakan telah direnggut keperawanan nya astaga.
Kemudian mata Luhan menangkap sebuah benda asing yang terjatuh dan ada dibawah berjongkok dan memungutnya.
"masker?"
Luhan kemudian menatap geli saat membaca tulisan dimaskernya. 'SpiderHun'
_oOo_
Luhan duduk disebuah halte bus dan menunggu bus yang akan mengantarnya pulang. Raut keletihan tampak jelas tergambar diwajahnya yang cantik itu. Sesekali ia menengok kerah jalanan. Masih belum ada tanda-tanda bus yang akan lewat.
Duduk bosan, sembari melihat pesan yang sengaja ia simpan. Pesan dari Baba nya seminggu yang lalu dan sampai sekarang belum ada kabar lagi dari beliau.
Luhan menghela nafas beratnya kemudian ia mencoba untuk tersenyum. Bagaimanapun walau ia hidup sendirian disini, setidaknya ada penyemangat untuk ia hidup. Yaitu sang Baba walau ia kini tidak tahu dimana Babanya sekarang.
Bersembunyi entah mencari uang lagi untuk melunasi semua hutangnya pada Tuan Yuan. Yaah.. Luhan hidup juga dari bantuan tuan Yuan ini.
_Flashback_
"Yaa… Kalian kenapa ada disini? ini flatku… flatku dan baba" Luhan sungguh kaget sewaktu ia masuk kedalam flatnya. Memang Babanya memberikan kunci flat yang baru padanya sebelum berangkat keluar negeri. Dan untuk pertama kali Luhan tinggal sendiri.
"Yaa.. Tuan Yuan.. kenapa kau bisa masuk kedalam" ucap Luhan lagi saat melihat Tuan Yuan yang sudah tersenyum simpul pada Luhan.
"Kau kira ini yang membeli adalah Babamu yang sangat tampan. Tsskk! Ini aku yang membelinya!"
"Dan ini untukmu, agar aku bisa mengawasi gerak-gerikmu!" kataTuan Yuan lagi. Luhan kemudian menampakkan wajah kesal dan marahnya pada dua lelaki didepannya ini.
"Kenapa? Biarkan saja aku hidup gelandangan…" sergah Luhan.
"Mana mungkin aku membiarkan anak buronan hutangku lepas begitu saja… dan juga.."
"Apa.." potong Luhan.
"Dan juga kau anak dari akhh lupakan cuihhh.." jawab tuan Yuan pelan. Luhan tersenyum dengan smirknya. Pria didepannya ini tampak kuat tegas dan kejam tapi kalau menyebut nama sang Mama Luhan yang bisa dibilang adalah mantan kekasih Mamanya ini selalu tampak kusam.
"Ciissss… alasan itu lagi yang kau pakai" Luhan mencibir.
"Ahh… Sudahlah! salahkan Babamu itu yang merebut Mamamu dariku…"
"Yaa.. salah sendiri kau tidak merebutnya lagi. Pasti Mama punya alasan kenapa dia memilih Baba! dan aku tahu sekarang jawabannya." jawab Luhan mengejek.
"Anak dan Ayah sama saja.. Aish Baiklah! Aku malas berdebat denganmu. Tinggal disini dengan baik.. bekerja dengan baik..Ingat! Aku akan selalu mengawasimu"
"Aish jinja! Kalau saja anak buahmu sampai masuk kedalam flat ini. Aku jamin.. di surga nanti, Mamaku tidak akan pernah mau menemuimu! Dia akan sangat membencimu!"
"Yaa, ancamanmu tidak bermutu! Baiklah.. aku jamin itu.. Kau akan bebas jika akan ada yang menjamin hutangmu, tidak hutang keluargamu Lu"
Luhan menatap punggung kedua laki-laki itu hilang dibalik pintu. Luhan bernafas lega.. Tapi mungkin hari-hari kedepannya tidak akan aman. Yaa, karena sang Baba sudah pergi dan kini Ia hidup sendiri..
Ponsel Luhan bergetar.. Dilihatnya ada pesan masuk. Dan itu dari sang Baba.
"Xiao Lu.. putra baba satu-satunya. Sekarang pasti kau sudah tinggal diflat yang dibeli oleh Han Yuan Wang. Maafkan baba karena baba meninggalkanmu sendiri dikorea. Sekarang hiduplah dengan baik. baba disini akan berusaha mengumpulkan uang demi membayar pada tuan yuan juga pada beberapa Bank. Jaga kesehatanmu Rusa kecilku. Aku jamin, Yuan wang baik padamu karena dia pernah bilang pada baba kau mirip sekali dengan Mama mu. Dan kau tahukan dia menyukai Mama mu… Jadi paling tidak kau aman dengannya. Sekali lagi maafkan Appa Baba Lu… Baba janji akan membawamu kesini, berkumpul dengan Baba. Jangan menangis… Hei.. mata Rusa indah itu akan berubah menjadi mata panda nantinya…"
Luhan tidak sanggup meneruskan membaca pesan dari baba nyaa ini. Dadanya sesak sekali menahan gejolak jiwanya. Tak lama setelah mengusap air matanya. Ia kemudian membaca kembali pesan dari sang baba.
"Tunggu LuLu baba!Kita akan Bersama dan Bahagiaaa… Baba mencintaimu…"
"Baba…. hikssssss… tega sekali kau membiarkan aku hidup seperti ini" Luhan mendekap erat ponselnya dan menangis sendirian. Merasakan sakit yang luar biasa. Tanpa ia sadari Yuan Wang masih mendengar tangisan Luhan dan ia merasa bersalah karena ini.
_Flasback End_
Luhan menghela nafas beratnya setelah mengingat kejadian saat baba yang benar-benar pergi meninggalkannya. Tak lama kemudian ia mendengar bunyi klakson mobil yang berada tak jauh dari halte.
"Yaa.. Luuuuuuuuuu!" panggil seseorang dari dalam. Luhan hafal benar dengan suara ini.
"Sungyeollie?" gumam Luhan.. pria cantik ini tersenyum karena mungkin Sungyeol ini akan memberikan tumpangan untuknya. Lumayan untuk mengirit.
"Ne… wae? Kau memanggilku?" ucap Luhan menghampiri mobil mewah Sungyeol.
"Huum.. masuklah Rusa nakal.."
_oOo_
"Lantai 14.. ingat itu yaaa! Jangan sampai kau lalai seperti tadi pagi. Arasseo!"
"Ne.. Arasseo yeolliepop" jawab Luhan sambil menundukkan kepalanya. Seketika Sungyeol melajukan mobilnya dan meninggalkan Luhan yang sedang menatpnya dengan wajah yang amat letih.
"Aigoo.. lalu barang ini untuk siapa? Tsskk kenapa aku lupa menanyakannya? Hass sudahlah.. lebih baik aku segera naik dan mengantarkannya" kata Luhan seraya masuk kedalam Apartement yang sangat megah ini.
Luhan melihat kantong plastik yang sepertinya memang bahan belanjaan. Apakah ini untuk? EXO? Luhan dengan cepat menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin ia bertemu dengan pria yang telah melihatnya ditoilet tadi pagi.
"Yaa.. NO. Xiao Lu jangan berpikiran yang tidak-tidak.. Semangat!" ucap Luhan seraya menyemangati dirinya sendiri. Sungguh kalau ia harus bertemu dengan Sehun lagi Ia masih malu dan juga sangat kesal.
Tinggg
Pintu lift terbuka dan tepat dilantai 14. Luhan melihat kertas yang ada ditangannya nomor pintu yang akan ia tuju. Kemudian Luhan mencari nomor tersebut hingga matanya menangkap pintu apartement yang dimaksud.
_oOo_
Sehun POV
"Haahh….." Aku menghempaskan tubuhku disofa. Aigoo.. rasanya hari ini sangat lelah. Setelah latihan untuk konser EXOLUXION di sanghai aku segera dance untuk comeback EXO.
"Suho Hyung kemana?" tanyaku saat aku tadi tidak melihatnya sama sekali. Chanyeol Hyung duduk tepat disampingku dan mengambil alih remot televisi. Dasar Paek Yoda.
"Yaa.. Jangan diganti chanellnya.. yakkk.. pulang sana.. menganggu saja!" gersahku.
PLETAK
"Awww.." ringisku. Aish jiwa premannya tetap saja ada. Aigoo kalau saja dia bukan Hyungku aku akan tendang pantatnya.
"Rasakan.. hahahha.." Tsskk dia malah tertawa.
"Suho katanya masih ada urusan dengan Baekhyun. Entahlah dia suruh aku menemanimu kalian ini benar-benar mencurigakan"
"Bilang saja kau cemburu.. Beruntung Baekhyun Hyung mau menjadi kekasihmu.." kataku sambil melahap camilan yang ada dimeja.
"Hei.. Itu punya kyungie.. kau ini!"
"Memangnya aku takut dengan Kyungsoo? Sejak kapan aku takut dengannya?" jawabku
Oh Sehun.. Kau memang sangat pintar. Lihatlah Hyungmu sendiri sampai tidak bisa menjawab segala perkataan yang aku lontarkan kepada nya.
Ting..
Ting..
"Yaa.. Sehunnie.. buka pintunya!" perintah Chanyeol.
"Shirheo.. Kau saja. Aku lelah Hyung" elakku. Enak saja menyuruhku. Penghuni lantai 14 ini tidak ada yang berani menyuruhku membuka pintu. Kai Hyung saja dulu saat tinggal disini tidak berani memerintahku untuk membuka pintu, apalagi penghuni lantai 15?
"Kau mau aku tendang? Huh!" ya Tuhan… Suho Hyung kenapa menyuruh beruang ini menjagaku. Aku lebih baik tinggal didorm sendiri dari pada harus bersama pria bertelinga lebar ini. Menyebalkan!
Dengan terpaksa! Ingat! TERPAKSA.. Aku bangun dari dudukku dan menuju pintu. Aish siapa sih.. menganggu saja.
"Yaa.. Sehun-ah lama sekali membukanya."
Belum saja maknae membuka pintu Suho dan Baekhyun sudah muncul. Aish mereka berdua ingin aku bunuh eoh?
"Aish! Kenapa tidak membukanya sendiri? Kalian benar-benar!" kataku kesal dengan mereka.
"Kajja… masuklah.. jangan malu-malu." Ungkap Baekhyun
"Tapi-"
Tunggu! Baekhyun hyung membawa seseorang… jangan-jangan?! Aku mencoba melihat siapa yang masih ada diluar. Dengan segera Suho hyung menarik tangan dan membawa seorang pria cantik.
Mataku kini tepat menatap pria didepanku. Sepertinya? aku… aku mengenalnya.. TUNGGU!
"Kau tega sekali membiarkan dia diluar… Tskkkk. Kajja masuklah…!" kata Suho hyung lagi.
Aku mengabaikan apa yang diucapkan Suho dan Baekhyun. Mata elang tajam ku kini fokus. Fokus menatap apa yang sedang ada dibalik tubuh Suho dan Baekhyun. Dengan perlahan pria cantik itu mulai berani menatapku dan tepat! Mata kami saling menatap…
YAA! DIA… kenapa dia kesini? Apa dia benar-benar hamil? Tidak mungkin dia akan menuntutku. Atau jangan-jangan dia benar-benar ingin aku nikahi? Ya Tuhan.. Sebenarnya aku kan hanya bercanda dengan kata-kataku!
"Yaa! YOUUUUUU!" Pekik sehun
"Kau…!" Yaa… pria cantik toilet ini juga tengah menatapku terkejut. Sialnya…kenapa aku berteriak…Hasshh. Aku harus menjawab apa nanti jika Suho dan Baekhyun bertanya kenapa aku sampai kenal dengan pria toilet seperti dia.
_oOo_
Author POV
Sehun mengatakan kalau dia bertemu Luhan dan Luhan meminta tanda tangannya karena Luhan adalah fansnya. Tapi Luhan mengatakan kalau tanda tangan itu hanya untuk temannya dan dia bukan seorang fans Sehun. Ya alasan bodoh macam apa itu. Hanya menguntungkan Sehun. Cihh enak saja mengatakan Luhan adalah Whirldwind dengan jelas Luhan menolaknya.
Mata tajam itu terus saja menatap Luhan yang kini tengah duduk didepannya. Sorot penuh dengan kekesalan yang teramat dalam. Sementara Luhan hanya dengan wajah tanpa dosanya dia melahap makanan yang memang tengah mereka nikmati. Baekhyun, Suho dan Chanyeol.
"Jadi kau asisten Sungyeol Hyung?" perkataan Chanyeol sukses memecah keheningan.
"Ya." jawab Luhan pelan. Sehun hanya memainkan bibirnya dengan makanan yang ia makan.
"Umm.. Jadi kau sudah 4 bulan?"
"Hukkk….Hukk…..Hukkkk" Sehun seketika tersedak dengan kata 4 bulan yang dilontarkan oleh Baekhyun. Semua mata kini menatap Sehun terkejut kenapa dia bisa tersedak.
"Igeo Sehunah.." Suho menyodorkan segelas air putih pada Sehun. Seketika Sehun menghabiskannya. Luhan hanya tersenyum geli melihat pria didepannya ini yang terlihat sangat konyol. Beda sekali dengan ketika dia memperlihatkan kesombongannya didepan Luhan tadi pagi.
"Gwenchana?" tanya Suho. Dan Sehun-pun mengangguk. Mata Sehun kemudian menatap Luhan yang sedang tersenyum. Menurut Sehun itu senyum meremehkannya dan ia tidak terima itu.
"Ne, aku sudah 4 bulan menjadi trainee kemudian aku sekarang menjadi karyawan walau hanya kontrak. Tapi, aku cukup senang apalagi bekerja dengan kalian." Ucap Luhan dengan memperlihatkan senyum malu-malunya. Suho tersenyum melihat pria yang manis seperti Luhan.
"Oh.. jadi 4 bulan itu trainee. Aku kira…" Sehun tidak melanjutkan kata-katanya karena akan menjadi pertanyaan besar jika ia sampai menyebutkan kata Hamil.
"Kau kira apa Hun-ah?" Chanyeol berusaha menanyakan pada Sehun.
"Ahh.. Anniya.. tidak kok bukan apa-apa!" Sehun seketika melahap makanan yang ada didepannya lagi saat melihat pria cantik didepannya itu melepaskan pandangan padanya. Pandangan yang penuh dengan amarah. Dan mata Rusa itu mampu membuat Sehun sedikit gugup. Aneh.
Bukan Baekhyun kalau Ia tidak curiga. Baekhyun berulang kali layaknya netizen menatap Luhan dan Sehun bergantian. Pasti ada mereka sembunyikan.
"Lu hyung. Boleh aku memanggilmu seperti itu.." ucap Suho. Luhan kemudian mengalihkan pandangannya kepada sang leader. Pria yang menurutnya sangat sopan, murah senyum dan juga sangat baik menurut Luhan.
''akhhh ne tentu saja." Luhan sebenarnya agak canggung dengan keadaan ini karena ia baru saja kenal dan langsung diajak makan bersama. Tapi kalau dengan si setan sombong,ia tidak canggung malah aura kebencian yang ada.
"Kyaa! Baru kali ini ada staff pria yang cantik aku kira kau wanita . Dan terlebih lagi.. Luhan melayani keperluan kita." kata Baekhyun bersorak gembira. Sementara Sehun hanya memperlihatkan senyum palsu nya kearah Luhan. Tidak ada yang istimewa baginya. Tapi tunggu.. Keperluan kita?
Sehun memutar otaknya. Terbesit ide untuk mengerjainya. Berarti pria cantik ini melayani EXO? Umm.. Boleh dibilang keperluan Dorm dia yang akan mengatasinya. Buktinya, vitamin sehari-hari buat semua member dia yang mengantar. Oh Sehun.. Dia akan memanfaatkan pria cantik ini untuk balas dendamnya.
"Mmm.. Sudah malam sebaiknya aku pulang sekarang. Takutnya nanti tidak ada bis yang lewat" ucap Luhan seraya akan berdiri.
"Aku antar saja" kata Suho menawarkan diri. Sementara mata rusa Luhan menatap terlihat sangat cuek. Ia tidak banyak bicara, lain sekali tidak seperti saat ia bersiteru dengannya saat ditoilet.
"Anniya! Aku tidak ingin merepotkan kalian lagipula bagaimana jika ada yang mengetahui kalian seorang idol bisa mati aku!" tolak Luhan.
"hahaha betul sekali hyung hmm Hati-hati… sering-sering saja mampir kesini." Ucap sang leader mengantar Luhan sampai kepintu.
"XieXie..telah mengajakku makan bersama. Senang bertemu dengan kalian." kata Luhan membungkukan wajahnya. Baekhyun dan Chanyeol tersenyum.
''Sampai jumpa.." Luhan segera berlalu dan menutup pintu apartement mereka. Baekhyun dan Chanyeol kemudian bertatapan.
"Oh Sehun!" pekik Keduanya.
"Aku dulu…" teriak Chanyeol.
"Aku dulu yeollie.. Aku yang membelinya!" kini giliran Baekhyun yang merengek. Sehun menatap dua Hyungnya ini tampak bingung. Sementara Chanyeol menunjukan wajah kesalnya melihat pupy eyes Baekhyun. Dasar, ini keunggulan Baekhyun dalam menaklukkan hati Chanyeo
_oOo_
Luhan Flat
Luhan dengan malas membuka pintu flatnya. Tampak jelas ia tampak lelah dan juga kesal. Kesal bukan karena apa, dia bertemu dengan pria yang sudah melihat bagian tubuhnya. Ahh tidak perlu dibahas lagi. Yang pasti ia sudah dengan baik berakting didepan member EXO saat mereka bertanya kenapa terkejut melihat Sehun.
Sungguh, Alasannya Sehun benar-benar tidak masuk akal geli sendiri mengingatnya. Meminta tanda tangan? Tsskk mati saja lah…
"Kau baru pulang?"
Luhan segera mencari sumber suara yang ia dengar. Suara itu..
"Kau sepertinya sangat lelah bekerja seharian. Aku kasian padamu, Bagaimana dengan tawaran-tawaranku…?"
Dengan wajah kesalnya Luhan menatap pria tua yang kini sudah ada didepannya. Dasar. Apa? Tawaran. Aigoo Luhan sempat melupakan itu.
"Tawaran apa maksudmu tuan Yuan?" Luhan pura-pura lupa. Padahal ia sudah berulangkali menolak calon yang tuan Yuan berikan padanya. Yaah! Luhan akan dijodohkan dengan sahabat tuan yuan yang notabe nya adalah para Eksekutif tua yang cukup terkenal dengan kemampuan bisnisnya.
"Umm… Kau pura-pura terus Xiao Lu!"
Sial. Dia tahu saja Luhan sedang berpura-pura.
"Aku lelah.. Besok saja kita bicarakan lagi!" kata Luhan berbohong. Ia masih cukup normal kenapa pria tua itu menjodohkan dirinya dengan sahabatnya lebih baik aku terjun di rawa rawa saja kalau begitu
"Kalau kau mengelak lagi.. besok akan aku bawa paksa kau menemui orang yang aku maksud. Dia Eksekutif dari perusahaan Spao, kau tahu Spao?! Perusahaan Fashion dimana modelnya adalah idol terkenal!"
Luhan merasa kesal karena secara tidak langsung pria ini mencampuri urusan hidupnya. Ia tahu apa maksud tuan Yuan sebenarnya. Tapi, ia memang belum siap jika untuk menikah. Ia lebih suka hidup seperti ini walaupun sangat sulit.
"Xiao Lu! Aku tidak ingin kau hidup susah… tapi-"
"Geurae! tapi aku tidak mau kau terlalu ikut campur urusanku!"
"Lalu.. Apa kau ingin terus menunggu Babamu itu huh? Sampai sekarang apa kau tahu kapan ia kembali? Aku sudah menganggapmu sebagai anakku.. dalam dirimu aku melihat sosok ibumu dan itu adalah kelemahanku!" tegas tuan Yuan ini. Luhan mendegus kesal ia tahu kenapa wajahnya lebih condong kepada ibunya yang sangat cantik kenapa tidak condong kepada baba sih yang sangat tampan.
"Tidak perlu seperti ini…"
"Perlu.. kau belum tahu bagaimana Mama mu berpesan padaku sebelum ia meninggal!"
Luhan seketika lemas. Sebelum Mama nya meninggal bukankah Luhan beserta Babanya tinggal di Beijing. Luhan menatap bingung kearah tuan Yuan.
"Kau pasti bingung…?! Aku sengaja mengunjunginya di rumah sakit. Saat kau dan babamu tidak ada. Dan pada saat itu keuangan keluargamu sudah sangat kacau… Dia hanya bilang.. Dia menitipkanmu padaku. Jangan sampai kau kekurangan apapun.. ia tidak ingin kau menderita seperti sekarang Xiao Lu. Apa kau tahu?!"
Luhan tidak percaya sepenuhnya dengan kata-kata tuan Yuan. Tapi, kalau menyangkut Mama nya tuan yuan ini selalu berbicara apa adanya.
"Lalu aku harus menurutimu. Menikah dengan pria dan orang yang kaya tapi aku tidak mengenalnya? Sama saja kau menjerumuskanku pada jurang yang dalam."
"Geurae! Kau menolakku untuk memenuhi kebutuhanmu. Lalu aku bisa apa untuk memenuhi janji sang Mama?"
Luhan menarik nafasnya dalam-dalam. Ia mencerna kata-kata Tuan Yuan memang benar Luhan menolak semua itu. Tapi… menikah? Dengan orang kaya? Dengan pria? Luhan memutar otaknya untuk menemukan cara agar terbebas dari perjodohan Tuan Yuan ini.
"Emm.. kalau aku sudah mempunyai kekasih apa kau akan berhenti menjodohkanku?" ucap Luhan pelan.
"Mwo! Kau sudah mempunyai kekasih? Tsskk.. kalau memang dia dari keluarga kaya. Aku akan menarik semua kata-kataku untuk menjodohkanmu!"
"Ne. Dia dari keluarga kaya dia mau menikahiku!" kata Luhan mencoba tegas padahal sebenarnya ia takut kalau ia ketahuan kalau ia sedang berbohong.
"Jinja!? Lalu.. siapa dia?! Tunjukkan padaku.. aku perlu bukti!" kata Tuan Yuan sepertinya tidak percaya dengan kata-kata Luhan.
Luhan seketika mengeluarkan keringat dinginnya. Bukti? Bukti apa.. Oh Sehun. Terlintas seketika diotaknya saat mengingat kata bukti. Baiklah.. ini saatnya memanfaatkan keadaan yang ada. Salah sendiri dia menawarkan foto bersamanya.
"Ige… Dia kekasihku. Ani.. dia sudah melamarku dan siap akan menikahiku kapan saja aku mau!" kata Luhan dengan percaya diri sambil menunjukkan poto selca dirinya dengan Sehun saat ditoilet.
Mata Tuan Yuan seketika membulat tidak percaya. Pria yang berfoto dengan Luhan tengah memakai kaos pendek dan dengan rambut yang masih basah, apalagi mata pria itu seperti bangun tidur? Masih sembab. Lalu.. background dibelakang mereka adalah cermin.. wastafel? Jadi mereka ada didalam toilet? Untuk apa ditoilet? Toilet Hotel? Semua orang pasti akan bertanya-tanya dengan pose Luhan dan Sehun seperti ini.
Pasti mereka mengira ada hal sebelum mereka berfoto bersama? Bercinta di Toilet?
Beribu pertanyaan muncul dibenak Tuan Yuan. Ia khawatir Luhan sudah melakukan hal-hal yang tidak tidak dengan pria tampan ini.
"Dia siapa ku kira kekasihmu wanita?" tuan Yuan meraih ponsel Luhan untuk segera meminta foto Luhan itu.
"Dia.. Oh Sehun. Member Sekaligus maknae EXO…! Aku pastikan. Hidupku sejahtera dengannya."
"SEHUN! EXO?!" pekik Tuan Yuan.
YA AMPUN YANG PERTAMA GAGAL DAN JRENG JRENG AKHIRNYA YANG KEDUA SUKSES!
MIND TO REVIEW?
