Disclaimer :
Sumpah. Para member SuJu bukan punya saya. Jadi jangan paksa saya untuk memiliki mereka karena jika itu terjadi- pasti saya pasti akan dicincang ElF.
Pair :
YeWook. Sligh KyuMin dan pairing lainnya.
Rated :
Teen (T).
Genre :
Romance/ Friendship.
Warning :
Boys Love, Abal, Typo(jika ada beritahu saya), Ide Pasaran, dan sebangsanya. So, Don't Like Don't Read, Babe.
.
.
.x.
No Other
by
Kim Woonkie
.x.
.
.
Pagi yang tidak begitu cerah di langit Korea hari itu. Aku -Kim Ryeowook- namja kelas 2 SMA di SM High School tengah berlari tergesa-gesa menuju gerbang sekolahku yang mulai menutup. Aissh.. Bukan mulai menutup lagi tapi sekarang sudah benar-benar tertutup. Aku terlambat. Lagi. Dan kalau sudah begini tamatlah riwayatku...
Sudah 3x dalam seminggu ini aku selalu terlambat. Dan, ya, ini bukan salahku. Tapi salahkan para hyungku itu yang selalu bikin rusuh setiap pagi sehingga aku selalu pergi siang ke sekolah.
"Terlambat lagi, Wookie-ah?" tanya sebuah suara disampingku. Sungmin-hyung. Namja kelas 3 yang bertampang aegyo nomor 1 di sekolah dan yang ku dengar... aku nomor 2-nya. Namja imut itu tersenyum manis padaku.
"Ne, hyung. Hyung juga? Tumben sekali..." aku terkekeh pelan dan Sungmin-hyung cemberut.
"Tuh, salahkan temanmu itu, Wookie-ah! Dia menjemputku terlalu siang." jawab Sungmin-hyung kesal.
"Temanku? Kyuhyun?"
"Ya iyalah, sayang, siapa lagi?"
Aku tertawa lagi mendengarnya, "Hyung, gitu-gitu Kyu itu kekasih hyung 'kan?" godaku yang membuat wajah aegyo Sungmin-hyung merona.
"I-iya sih.. Tapi tetap saja menyebalkan!" gerutunya.
"Tapi kamu menyayangiku 'kan, Minnie?" tanya Kyuhyun yang entah sejak kapan sudah berada di belakang Sungmin-hyung. Teman sekelasku itu malah meletakan kepalanya dibahu Sungmin-hyung yang tingginya lebih pendek darinya sembari memeluk kekasihnya itu dari belakang.
"Jangan bertanya jika kamu sendiri sudah jawabannya, Kyu." Sungmin-hyung mengembung kedua pipi chuby-nya dan aku yakin itu membuat Kyuhyun gemas.
"Sudah, sudah, jangan mengobral kemesraan didepanku." aku memotong adegan bak telenovela ini. Suka juga sih ngeliatnya tapi aku ingat situasi. Saat ini kami sedang telat dan sedang berdiri didepan pagar sekolah. Tidak lucu 'kan melihat pasangan yang bermesraan didepan gerbang sekolah yang ditutup?
"Sekarang ini kita sedang terlambat, hyung, Kyu. Jadi sekarang kita harus berpikir supaya kita bisa masuk." ucapku dengan sok serius.
Mendengarku, Kyuhyun melepaskan pelukannya pada Sungmin-hyung dengan terpaksa, "Kita pulang saja. Gitu aja kok repot." ujarnya asal.
"Nanggung, Kyu." Sungmin-hyung menggelengkan kepalanya.
"Ya sudah. Kita manjat aja." usul Kyuhyun lagi sembari memandangi pagar sekolah.
Refleks, aku dan Sungmin-hyung ikut memandangi pagar hitam itu. Pagarnya tegap dan terbuat dari besi. Dan tingginya itu lho... Mencapai 5 meter! Jauh lebih tinggi dari aku.
"Tapi.. bagaimana caranya?" tanyaku.
Kyuhyun menghela napasnya, "tinggal dipanjat aja, Wookie. Seperti ini." kata Kyuhyun yang disusuli pekikan kecil dari Sungmin-hyung.
"Astaga. Kau nekat atau gila, Cho Kyuhyun?" aku tercengang melihat Kyuhyun yang dengan mudahnya melompat (bukan memanjat) pagar sekolah yang menjulang tinggi itu. Dan tangannya... Tangannya mengendong Sungmin-hyung ala bridal style! Padahal berat badan Sungmin-hyung itu lebih berat dari Kyuhyun sendiri lho...
"Ya, Wookie. Kami duluan ya!" serunya dan langsung meloncat turun dari pagar itu. Kyuhyun masih menggendong Sungmin-hyung saat mereka sudah menginjaki tanah yang penuh rumput di area sekolah itu. Dan jika kuperhatikan baik-baik, mereka seperti seorang pangeran dan putri. Sungmin-hyung yang menjadi putri dan Kyuhyun menjadi pangerannya.
Aku langsung menggeleng-gelengkan kepalaku. Ini bukan saatnya untuk memikir yang tidak-tidak Ryeowook! Sekarang pikirkan saja bagaimana caranya agar kau bisa melewati pagar sekolah ini. Beruntung hari ini pelajaran pertamanya Sejarah dan gurunya itu terbilang malas masuk kelas. Dan aku yakin untuk hari ini dia tidak masuk kelas lagi.
Setelah berpikir-pikir, akhirnya aku memutuskan untuk memanjat seperti Kyuhyun tadi saja. Sepertinya aku bisa. Dan semoga saja bisa...
Aku menghela napasku sebentar kemudian mengambil ancang-ancang. Setelah benar-benar siap(?) aku langsung melompat-
Hup,
Aku berhasil! Haha! Aku ternyata benar-benar hebat. Eh, sekarang bukan waktunya untuk berbangga diri. Sekarang saatnya aku untuk turun. Aku melihat rerumputan dibawahku. He, 5 meter itu ternyata tinggi juga ya? Atau akau terlalu berlebihan? Aku takut ketinggian soalnya...
Aku menggeleng lagi. Mencoba menguatkan diri dan memejamkan mata. Setelah itu aku mengambil ancang-ancang lagi dan bersiap untuk meloncat turun. Dan...
Bruk!
Berhasil! Ya, aku berhasil turun 'kan? Tapi kenapa terdengar suara aneh? Dan aku seperti tidak merasakan tanda-tanda sehabis meloncat turun.
"Pabbo,"
He?
Ada yang bicaranya? Tapi siapa? Dan lagi pula sejak kapan tanah dibawahku ini tidak terasa keras?
Aku membuka mataku dengan perlahan dan pemandangan dibawahku ini- bukan tanah rerumputan yang seperti kuduga.
"Ya, pabboya. Kau bisa berdiri dari tubuhku 'kan?" tanya 'sesuatu' yang kutimpa itu. Seorang namja! Tampan pula! Tapi nada suaranya itu lho, terdengar dingin dan angkuh. Menyebalkan.
Aku langsung beranjak berdiri dan menjauh dari namja, ehem, tampan itu. Dan kulihat namja itu juga berdiri sembari sedikit meringis kesakitan.
"Ah, mianhae. Aku tidak sengaja. Mian," ucapku sambil menunduk-nunduk minta maaf.
"Kau tidak terluka 'kan?" tanyaku berlagak cemas tapi aku langsung cemas beneran waktu melihat jari telunjuknya terluka bahkan berdarah. Aissh, Ryeowook! Kau sudah bikin orang terluka karenamu!
"Mianhae, kau terluka." aku merogoh saku celana sekolahku untuk mengambil plester dan menarik tangannya untuk kupasangi plester itu pada jarinya.
"Mian, aku tidak tahu ada kau disini sehingga menimpamu. Sekali lagi maaf ya?" kataku lagi tanpa membiarkan namja itu berbicara, "Nah, selesai! Aku duluan ya. Sekali lagi maaf!" seruku sembari berlari.
End Ryeowook's POV.
.
.x.
.
"Mian, aku tidak tahu ada kau disini sehingga menimpamu. Sekali lagi maaf ya?" ucap namja manis itu berulang-ulang kali sambil memasangi plester pada jari Yesung yang terluka karenanya.
"Nah, selesai! Aku duluan ya. Sekali lagi maaf!" setelah selesai namja manis itu berteriak pada Yesung dengan setengah berlari meninggalkannya.
Yesung yang sempat melongo dengan kelakuan namja itu akhirnya tersenyum kecil. Dipandanginya namja itu hingga menghilang dibalik tembok sekolah.
"Kim Ryeowook, ya?" gumam Yesung yang kini wajah tampannya tampak menyerigai. Dilihatnya jarinya yang kini terbalut plester putih dengan corak kelinci.
Dia mengetahui nama namja yang menimpanya tadi setelah tidak sengaja melihat name tag diseragam namja itu. Kim Ryeowook. Itu namanya. Dan kesan Yesung setelah bertemu dengannya adalah,
"Menarik."
.
.
TBC
.
.
Ajegile~ abal udah pasti nih fic. Multichap pula. Mian ya kalo jelek banget, typo-nya pasti bertebaran dimana-mana *pundung* Soalnya aku ngerjainnya ngebut banget. 2 jam. Ngetiknya di hape pula. Tapi udah kubaca ulang dan kuedit dan sepertinya masih ada typo.
Satu fic lagi aku persembahkan untuk kalian bagi yang pencinta YeWook couple ^^ Semoga terhibur ya? Dan masalah fic 'YeWook?' kemarin... Banyak yang minta dilanjutin dan aku akan mencoba untuk melanjutinnya jadi mohon sabar ya, sayang? #plak! Hehe.
Yasud, kalo ada saran serta kritik ataupun mau nge-flame silahkan sampaikan melalui review ^^
Gomawo~
