Jauh ditempat lain, seorang laki-laki berdiri didepan sebuah batu nisan. Hujan turut mengguyur tubuh laki-laki tersebut. Tidak ada payung yang melindungi tubuhnya, hanya kemeja hitam legam satu-satunya pelindung tubuhnya, namun itu sama sekali tidak bisa melindungi tubuhnya dari terpaan hujan.
Tempat ini merupakan salah satu tempat pemakaman di Desa Konoha. Dimana suasana pemakaman ini begitu sepi setelah acara penguburan berakhir. Tidak ada orang yang mau berlama-lama ditengah hujan dan ditempat yang merupakan akhir dari segalanya. Tempat mengerikan dimana tubuh tak bernyawa akan dukurur
.
** Uzumaki Naruto **
.
Itu nama yang tertulis diatas batu nisan dimana laki-laki berambut pirang itu berdiri.
"Kenapa?" guram laki-laki tersebut lirih, tangannya yang membiru memegang kerah bajunya sendiri, terasa begitu sakit, "Nii-san…", 'Bruk,' Laki-laki itu menjatuhkan tubuhnya, bertumpu pada lututnya. Tubuhnya tak sanggup lagi menahan apa yang ia rasakan. Terlalu sakit, benar-benar sakit.
"Menma!" Yang terakhir dia dengar ada yang memanggilnya, namun gelap semakin menyerangnya.
'Maafkan Aku…'
.
.
. "TERIMA KASIH"
Chapter 1 Prolog
Naruto by Masashi Kishimoto
Story by Yuki Jaeger
.
Warning: Sekuel Maafkan Aku, OOC. Yaoi, BL, gaje, typo(s), EyD yang kacau, alur yang cepat, cerita rada senetron, beberapa bagian terinspirasi dari anime.
Main Pairing : NaruSasu / MenSasu, NejiSasu, ItaKyuu
Summary: "Terima Kasih…" / "Kenapa kau berterima kasih?" / "Terima kasih telah jatuh cinta padaku…" / "Terima kasih telah hidup untukku…"
Review untuk Maafkan Aku:
Temeiki Ryu, Snowokey, Kawaii Aozora, Naminamifrid, yassir2374, Aicinta
Minna-cchi, arigatou gozaimassu ^o^/
.
***** Don't Like Don't Read *****
.
Hal yang berbeda muncul
Sesuatu yang terlihat tidak semestinya sama
Sesuatu yang nyata bisa saja hanya sebuah ilusi
Sebuah puzzle baru yang harus dipecahkan
.
Dua setengah tahun kemudian
Bandara Internasional Konoha adalah salah satu Bandara terbesar yang ada di Jepang, segala macam tujuan penerbangan ada disini baik ke Suna, Iwa. Ame dan tujuan lainnya. Sebuah bandara favorit dengan jumlah penerbangan yang padat.
Di Bandara ini juga terlihat seorang pemuda berjalan menenteng sebuah koper hitam menuju keluar Bandara. Pemuda itu memakai kaos putih dengan jaket biru tua terpasang padanya, celana jins hitam dan sepatu kets hitam. Dia juga memakai earphone ditelinganya serta kacamata hitam membingkai matanya. sungguh pemuda yang mempesona.
Pemuda ini baru mengalami perjalanan yang panjang untuk pergi ke Konoha. Perjalanan yang dilakukan dari Suna ke Konoha untuk melanjutkan pendidikan di kota kelahirannya ini.
Pemuda dengan surai hitam itu berjalan memasuki sebuah taksi. Menuggu sang supir memasukan kopernya kedalam bagasi sebentar. Setelah semuanya selesai, sebuah tujuan pertama ia ucapkan. "Pemakaman Konoha," ucapnya pemuda itu sambil melepaskan kacamata hitamnya, menampilkan sepasang iris onyxnya pada supir yang baru masuk ke mobil. Tanpa menunggu lama mobil taksi itu melesat ke tujuan yang dimaksud pemuda tersebut.
.
***** Yuki Jaeger *****
Pemakam Konoha
Suasana tempat ini begitu sepi senyap, tidak ada orang yang mau ketempat ini kecuali untuk mengunjungi seseorang yang berarti baginya yang sudah tidak ada disini lagi.
Seorang pemuda dengan surai hitam terlihat memasuki daerah pemakaman tersebut sambil memebawa seikat bunga lily putih –bunga kesukaan orang yang ia cintai-. Berjalan menelusuri satu per satu makam yang ada disini, mencari nama orang yang ia cintai. Hingga pada akhirnya ia berhenti disebuah makam yang terawat dengan baik. Meski keluarganya berada di Suna, mereka tidak akan meninggalkan makam ini begitu saja. Setiap seminggu sekali pasti akan ada yang membersihkan, menjaga dan merawat makam tersebut.
Nama 'Uzumaki Naruto' tertulis dimakam tersebut. Dia merupakan nama putra bungsu sebenarnya dari pasangan Minato dan Kushina, yang merupakan saudara kembar dari Namikaze Menma yang saat ini berada di depan makam ini.
Pemuda dengan nama asli Namikaze Menma itu berjongkok di depan makam itu, meletakan bunga yang sejak tadi ia bawa kemudian menengkupkan kedua tangannya, saling menggenggam satu sama lain, kemudian menutup kedua iris onyx nya. "Nii-san," panggilnya, "Bagaimana kabarmu? Aku disini baik-baik saja, begitu juga Kaa-san, Tou-san dan Kyuu-nii." Ucap Menma seperti mangajak seseorang berbicara namun hanya hembusan angin yang menjawabnya.
"…"
"Maaf baru bisa mengunjungimu dan jangan menanyakan tentang penampilanku," penampilan Menma memang sangat berubah, tidak ada lagi dua manik langit dikedua matanya, hanya manik malam yang terpasang disana. Tidak ada surai cerah lagi dikepalanya dan berganti menjadi surai hitam legam. Semuanya berubah. "Banyak hal yang sudah berubah… kau tahu, Kyuu-nii sudah menikah dengan Itachi-nii, aku tidak tahu kenapa akhirnya Kyuu-nii menerima Itachi-nii sebagai suaminya setelah menolaknya habis-habisan. Tapi mereka saat ini menjadi pasangan yang sangat bahagia, meski masih sering bertengkar. Kau tahu kan, Kyuu-nii itu keras kepala."
"…"
"Sebenarnya tujuanku ke Konoha bukan semata-mata untuk melanjutkan pendidikan… aku akan menepati janjiku padamu..." ucap Menma sambil membuka matanya. Sorot mata onyx yang tadinya teduh, kini menjadi tajam, "Aku akan merebutnya kembali!"
.
.
***** Yuki Jaeger *****
Kediaman Hyuuga
"Sasuke-sama, saya mohon anda makan, anda sudah tidak makan sejak kemarin siang," bujuk seorang wanita setengah baya pada pemuda yang kira-kira berumur sembilan belas tahun itu.
"…" tidak ada sahutan dari orang yang dibujuk. Seorang pemuda yang begitu pucat dan kurus, mata onyx nya memandang sendu pada hamparan langit dihadapannya.
"Sasuke-sama…" panggil wanita itu putus asa, Ia prihatin dengan keadaan tuan mudanya, tubuh pucat bak mayat itu begitu kurus. Pemuda dengan nama Kidou Sasuke atau sekarang bernama Hyuga Sasuke sudah dua tahun tidak pernah berbicara, seperti orang bisu padahal tidak, seperti tuli namun sebenarnya tidak. Sasuke tidak pernah melakukan apa pun, hanya duduk diatas kursi roda-nya sambil menatap langit dari balik jendela. Bagai orang cacat namun sebenarnya tidak.
"Na…ruto," ucap Sasuke berupa bisikan pelan.
"Sasuke-sama. Anda baru saja bicara?" tanya wanita itu senang. Ini pertama kali ia mendengar tuan mudanya bicara sejak ia bekerja disini, meski ia tidak mendengar dengan jelas apa yang pemuda itu ucapkan. "Sekarang Sasuke-sama makan ya?" tanyanya. Namun kembali tidak ada balasan, mulut itu kembali tertutup rapat.
.
"Ada apa ini?" tanya seorang pemuda dari belakang mereka. Pemuda yang merupakan salah satu pewaris keluarga Hyuga itu berjalan mendekati Sasuke.
"Ano, Neji-sama, Sasuke-sama tidak mau makan lagi," ucap wanita itu.
"Pergilah! Aku yang akan mengurusnya," ucap pemuda dengan nama Hyuga Neji itu sambil mengambil makanan dan minuman dari tangan wanita itu. setelah membungkuk hormat, wanita setengah baya itu berjalan meninggalkan kedua tuan mudanya.
.
"Sasuke," panggil Neji lembut, makanan dan minuman yang awalya ada ditangannya diletakan dimeja yang ada didekat mereka. Sasuke tidak membalas ucapan itu, ia hanya diam melihat langit diluar, bersikap seakan-akan ia hanya sendiri ditempat itu.
Pemuda Lavender ini berdiri dengan bertumpu pada lututnya dihadapan Sasuke, membuat posisi mereka sejajar dengan Sasuke yang duduk diatas kursi roda. "Kau bisa sakit," ucapnya lagi, nada yang ia gunakan masih begitu lembut. Tangannya menyentuh pipi Sasuke lembut,"Jadi kau makan ya…"
"Na… ru.. to…" ucap Sasuke, tiba-tiba saja kata itu keluar dari mulutnya, bibir pucat itu mengukir sebuah senyuman secara tiba-tiba.
"Sasuke!" bentak Neji, ia benar-benar tidak pernah menyukai saat Sasuke menyebut nama orang selain dirinya, apalagi nama orang yang paling ia benci. Sebenarnya apa yang special dari pemuda yang bahkan tidak bisa menjaga nyawanya sendiri.
"Naru-"
"Jangan memaksaku untuk menyakitimu," desisnya.
.
***** Tsuzuku *****
.
Aku kembali dengan sekuel ini o/ ini belum sempat diedit
Maaf ya mengecewakan kalian dengan chapter 3 Maafkan aku, mau bagaimana lagi, dari konsep awal ceritanya udah gitu :p sekali-kali yang jahat yang menang gak apa-apa kan *plak*
.
Cerita selanjutnya, Sosok Cantik Itu
"Kau sudah besar, Menma."
"…"
"Hay, namaku Menma, mulai sekarang aku akan tinggal disini"
"…"
"Namamu Hyuga Sasuke kan?"
"…"
"Siapa kau?"
