Sebenernya ini ada dua cerita, dan satu dengan yang lain tidak berhubungan. Tapi karena sama-sama tentang Neji, disatuin aja ya?

FAMILY

Neji-centric, no pairing. Timeline sesudah Neji dikalahkan Naruto, sesudah bertemu dengan Hiashi. Mohon koreksinya dari pembaca sekalian :D

Spesial untuk Iputz

"... aku melakukan ini dengan rasa cinta sebagai adik Hiashi. Bukan melakukan kewajiban sebagai anggota Bunke Hyuuga..."

Terus terngiang di telinga Neji.

Bersamaan dengan kekalahannya yang mengejutkan dari Uzumaki Naruto. Bersamaan dengan datangnya kebenaran yang mengejutkan tentang kematian ayahnya dari Hiashi-sama sendiri.

Jadi ayahnya tidak dibunuh oleh Hiashi-sama. Ia mengorbankan diri untuk saudara kembarnya. Ia mengorbankan diri untuk kehormatan keluarganya. Untuk Neji. Ingin memperlihatkan pada Neji bahwa ia punya kebebasan. Mereka punya kebebasan.

Apa yang membentuk pikirannya selama ini salah. Dasar pemikirannya juga salah. Karenanya ... tindakan yang keluar dari pemikirannya juga pasti salah.

Juga perbuatannya pada Hinata.

Neji bangkit dari ranjang di ruang perawatan. Ia sudah bertindak salah pada Hinata. Paling tidak ... ia harus meminta maaf.

Mudah-mudahan ... tidak berakibat fatal. Bagaimana jika Hinata tidak dapat ditolong lagi? Neji menghela napas. Ia bisa mengeluarkan jurus-jurus yang menghancurkan, tetapi apakah ia bisa mengeluarkan jurus untuk memperbaiki kerusakan yang ia lakukan?

Tidak.

Neji berjalan ke pintu. Tidak ada seorangpun yang melarangnya keluar, bukan? Tadi ia hanya disuruh beristirahat di sini. Dan ia sudah cukup beristirahat. OK, tapi untuk berjaga-jaga ...

BYAKUGAN!

Tak ada seorangpun medic-nin di sekitarnya. Jadi aman. Ia memantau ke ruang sebelah. Ia tahu Hinata ada di ruang sebelah.

Masih ada Hiashi-sama di sana. Ia sedang membetulkan selimut Hinata, lalu beranjak keluar.

Neji menunggu sampai Hiashi-sama keluar, dan berjarak agak jauh. Ia me-nonaktifkan Byakugan-nya. Disingkapnya tirai ruangan tempat ia berada. Masih untuk jaga-jaga, ia melihat sekeliling. Tidak ada siapa-siapa. Ia menyelinap ke kamar sebelah.

Hinata tertidur lelap. Atau tidak sadarkan diri? Matanya terpejam rapat. Napasnya tak beraturan. Gelisah.

Neji mendekat.

Wajah gadis itu biasanya memang pucat, tetapi sekarang jauh lebih pucat lagi. Neji tak bisa membayangkan seperti apa rasa nyeri yang dideritanya. Dan gadis ini tetap bertahan, tidak menyerah.

"Hinata-sama," bisiknya lirih, "maafkan aku," sesalnya.

Tersentak ia mundur selangkah tatkala kelopak mata Hinata bergerak-gerak. Membuka perlahan. Seolah tak percaya akan apa yang dilihatnya, Hinata berusaha untuk bangun dan duduk.

Tergesa Neji mendekat. Menopang Hinata yang terhuyung berusaha duduk tegak.

"Hinata-sama, jangan memaksa duduk. Tetaplah berbaring."

Tapi Hinata tetap memaksa. "Neji nii-chan. Kau ... tidak apa-apa? Na-Naruto tidak ..."

Neji menggeleng cepat. Ia menumpukkan bantal di belakang punggung Hinata agar Hinata bisa duduk dengan nyaman. "Bagaimana kau bisa menanyakan keadaan orang lain di saat keadaanmu seperti sekarang?"

Hinata tersenyum. "Ke-kebiasaan. Jadi ... nii-chan, kau .."

Neji menggeleng. "Aku tidak apa-apa. Kau ..."

Kini giliran Hinata yang menggeleng, "Ti-tidak apa-apa. A-aku ... sudah baikan sekarang."

Neji menelan ludah. Kata-kata yang ingin ia keluarkan, tersekat. "Hinata-sama—"

Mata bulat berpupil putih itu tertuju tepat padanya, "Ya, Neji nii-chan?"

Neji ragu sejenak. "Dulu .. dulu .. aku pernah berjanji untuk melindungimu. Otousan pernah mengatakan padaku agar melindungimu. Tapi .." Neji menunduk. Mengumpulkan keberanian. Mengangkat kepalanya lagi, dan matanya tepat bersirobok dengan Hinata.

"Aku .. malah akan membunuhmu."

"Neji nii-chan ..."

Neji menelan ludahnya lagi. "Kali ini aku bersungguh-sungguh. Aku akan selalu melindungimu. Bukan sebagai kewajiban. Tetapi ... karena aku ingin melindungimu..."

Hinata memandangnya tak lepas.

"... melindungimu, Hinata-chan."

Hiashi merasa ada yang tertinggal saat ia keluar dari ruang perawatan Hinata. Ia bermaksud kembali ke sana. Dari bayang-bayang tirai dilihatnya ada seseorang di sana.

Neji.

Hiashi tersenyum tipis.

FIN