Author : Hann Hunnie

Title : Lamia

Cast : Oh Sehun, Kai Nelson Gladwig (Kim Jongin of EXO), and other cast.

Pairing : KaiHun, etc.

Warning : ini GENDERSWITCH! YANG GAK SUKA GAK USAH BACA, NGERTI ?

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

Desir angin bertiup kencang, menerbangkan daun daun maple yang mulai mengering sebelum akhirnya berjatuhan di tanah.

Hhhh ... Cuaca mulai mendingin di awal Musim gugur.

Klek ...

Srakk ...

Sehun menutup pintu balkon kamar nya, menghalau hawa dingin saat angin kembali bertiup kencang di luar sana.

Gadis cantik itu menjatuhkan dirinya di ranjang. Menutupi seluruh tubuh rampingnya dengan selimut kemudian memejamkan matanya, menghiraukan gadis lainnya yang kini tengah duduk di sofa dekat perapian.

"Kau tidak pergi ke mana mana ?" Gadis bereyeliner itu melirik Sehun sekilas sebelum kembali fokus dengan ponselnya.

"Tidak" jawab Sehun tanpa membuka matanya.

"Hari anniv mu dengan Kai, kan ?"

Sehun mengangguk.

"Terus kenapa tidak pergi berdua seperti tahun tahun sebelumnya ?"

"Aku menolak pergi dengan nya hari ini, Baekkie"

Gadis yang di panggil Baekkie atau lebih tepat nya bernama Baekhyun itu menghela napas, sebelum menghampiri sepupu cantiknya. "Ada masalah ?"

"Tidak"

"Lalu ?"

"Tidak ada apa apa"

"Hhh ... Aku tidak tau serumit apa menjalin hubungan dengan seorang vampire. Tapi, kalau kau memang benar benar ada masalah, bicarakan baik baik dengan Kai. Jangan saling berdiam seperti ini" gadis mungil itu menasihati.

"Kami benar benar tidak ada masalah apapun, Baekhyun" Sehun membuka matanya, menatap sepupu nya yang kini sudah mendudukan diri nya di tepian bed.

"Tapi aku melihat mu sedikit menjauhi Kai akhir akhir ini"

Sehun menghela napas. "Aku hanya sedang berpikir"

"Tentang ?"

"Hubungan ku dengan Kai"

Ding ... Dong ...

Keduanya menghentikan perbincangannya saat suara dentingan Bel terdengar, menandakan ada seseorang yang bertamu ke rumah kecil mereka.

"Aku akan membukakan pintu dulu"

Sehun mengangguk saat Baekhyun sudah berjalan keluar dari kamarnya.

.

Tak lama, gadis mungil bereyeliner itu kembali memasuki kamar, membuat Sehun yang tengah memainkan ponsel mengalihkan pandangannya.

"Siapa yang datang ?" Tanya Sehun.

"Kai, dia menunggu mu di depan"

"Kau memberitahunya kalau aku ada di rumah ?"

Baekhyun mengangguk. "Yeah ... Sana, temui dia"

Sehun berdecak sebelum ia menyibak selimutnya dan berjalan keluar kamar miliknya dengan malas.

.

.

Namja tampan dengan kulit tan eksotis itu masih berdiri di ambang pintu, menatap gadis nya yang kini juga tengah berdiri di hadapannya, melipat kedua tangannya dan menunduk. Enggan membalas tatapan manik berwarna hijau miliknya yang tertutup oleh kacamata hitam.

"Ada apa, Kai ?" Sehun sedikit mendongak, menatap kekasihnya itu.

"Aku yang harus nya bertanya padamu. Ada apa dengan mu, Sehun ?" Lelaki tampan itu balik bertanya, membuat Sehun menghela napasnya.

"A-aku ... Aku-"

"Kau seperti menjauhi ku akhir akhir ini" Kai -si namja tan- memotong ucapan Sehun.

"Aku tidak bermaksud menjauhi mu tapi-" Sehun menatap kekasih tampan nya itu. "Ada beberapa hal yang aku pikirkan akhir akhir ini"

Kai menaikan sebelah alisnya. "Tentang ... Apa ?"

"Pernikahan" ucap Sehun pelan.

Kai diam, menatap Sehun yang kini berjalan memasuki rumah nya lalu mendudukan dirinya di salasatu kursi di ruang tamu, diikuti oleh nya yang juga mendudukan dirinya di sebelah gadis cantik itu.

"Kai, aku hanya merasa kalau hubungan kita tidak memiliki kejelasan"

"Apa maksud mu ?"

Gadis pale skin itu menatap Kai. "Kau terlihat seperti menghindar setiap aku membahas tentang pernikahan"

"Sehun, aku bukan menghindar. Tapi menurut ku, terlalu dini untuk membicarakan hal semacam ini" namja tan itu menggenggam jemari lentik gadisnya.

"Kita sudah menjalin hubungan selama lima tahun, apanya yang terlalu dini, Kai ?"

"A-aku hanya belum siap untuk melakukan itu"

"Kau tidak mencintai ku ?"

"Sehun, ini bukan masalah aku mencintai mu atau tidak, i-"

"Okay baiklah aku tidak akan memaksa mu lagi" Sehun melepas genggaman Kai di jemarinya.

Namja tan itu menghela napas. "Kita bahas ini lain waktu, okay ?" Kai memegang kedua sisi wajah Sehun, sebelum mengecup kening kekasih cantik nya itu. "Irene menyiapkan party untuk perayaan anniversary kita di rumah. Aku kemari untuk menjemput mu, kau mau datang kan ?"

Gadis pucat itu mengangguk pelan. "Aku akan berganti baju, tunggulah sebentar"

Kai tersenyum, ia mengacak surai Sehun sebelum membiarkan kekasih nya itu berlalu memasuki kamarnya.

.

.

.

Berawal dari pertemuan singkat mereka di sebuah kafe tempat Baekhyun bekerja, Sehun dan Kai bertemu untuk yang pertama kalinya. Saat itu, kebetulan Kai tengah menunggu seorang temannya sedangkan Sehun sengaja datang kesana untuk menjemput sepupunya, Baekhyun.

Entah semua nya ini adalah takdir atau memang mereka berdua sudah terikat satu sama lain, kejadian tak terduga dimana Sehun -tak sengaja- tersandung kaki Kai dan membuat gadis cantik keturunan Korea - Australia itu jatuh tersungkur ke lantai.

Marah karena merasa di permalukan, Sehun kembali berdiri dan menampar pipi namja tan dengan ribuan caci maki yang keluar dari bibir tipis lembutnya. Setelah puas memarahi Kai yang sedari tadi diam, gadis pale skin itu pergi begitu saja, meninggalkan Kai yang masih terlihat bingung.

Mata namja tan itu mengedar, lalu bertanya-

"Apa ada yang bisa menerjemahkan apa yang baru saja gadis itu bicarakan ?" Tanya nya dengan bahasa Inggris fasihnya.

Satu hal yang harus kalian tau, Kai sama sekali tidak mengerti dengan apa yang Sehun ucapkan saat itu, dia baru saja pindah dari Britania Raya ke Korea Selatan dua hari yang lalu, makanya namja tan itu hanya diam dan menatap Sehun bingung karena tiba tiba saja si cantik itu mengomel tidak jelas padanya -atau lebih tepat nya Kai tidak mengerti bahasa Korea yang Sehun pakai saat gadis itu memarahinya-.

.

Kai tertawa pelan mengingat first meet nya dengan Sehun. Ia tidak menyangka kalau kejadian itu akan menjadi awal hubungan nya dengan Sehun.

"Aku tidak tau kalau ada vampire gila seperti mu"

Kai menoleh, dan ia bisa melihat Sehun yang sudah berdiri sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding.

"Kau tidak sedang kerasukan sadako atau gwasin kan ?" Sehun melangkahkan kakinya mendekati Kai.

"Apa ?" Kai menaikan sebelah alisnya.

"Kau tertawa tawa sendiri saat aku tidak ada, bung. Kau benar benar masih waras kan ?" Gadis cantik itu duduk memunggungi Kai, jemari lentik dengan cat kuku berwarna merah itu menunjuk resleting gaunnya yang belum tertutup dan mengeskpos punggung putih mulusnya.

Kai tertawa. "Aku tidak akan benar benar waras bila berada di dekat mu" ucapnya sambil mencium punggung Sehun sebelum kemudian jemari kecoklatan itu menarik vertikal resleting gaun yang di gunakan kekasihnya.

"Siapa saja yang datang ? Kau tidak mengundang seluruh Klan mu untuk merayakan aniv kita, kan ?" Kini Sehun berbalik, tak lagi memunggungi kekasih tampannya itu.

Kai mengendikan bahunya. "Kalau bisa aku ingin mengundang semua vampire Klan Gladwig, tapi rumahku tidak besar dan tidak akan cukup untuk menampung mereka semua, lagipula diantara mereka banyak vampire non vegetarian yang senang meminum darah manusia, itu bisa membahayakan mu dan aku tidak sebodoh itu untuk mempertemukan mu dengan mereka"

"Jadi, siapa saja yang datang ?" Gadis pale skin itu melepas gelungan rambut nya, membuat surai panjang bergelombang miliknya terurai menutupi bahu Sehun yang tak tertutup apapun.

"Hanya mom and dad, lalu Irene, Wendy, Johnny dan Selena"

"Selena ?" Sehun menatap kekasih nya. "Dia hampir saja pernah mengigit ku saat itu. Apa dia tidak berbahaya sekarang ?"

"Dia tidak berbahaya selama kau tidak sedang menstruasi seperti waktu itu. Vampire vegetarian akan hilang kendali saat mencium darah manusia" jelas Kai.

"Kau ... Apa kau juga seperti itu ?"

Namja tan itu mengangguk. "Yeah ... Makanya aku tidak ingin dekat dekat dengan mu saat kau sedang kedatangan tamu. Aku bisa saja hilang kendali dan menghabisi mu saat itu juga"

"Bukankah dengan begitu aku bisa berubah menjadi vampire seperti mu ?"

"Yeah ... Dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi" Kai berdiri, ia lalu menggenggam tangan Sehun. "Kau sudah pamit pada Baekhyun ?"

"Hmm ..." Sehun mengangguk.

"Teleportasi atau naik mobil saja ?" Tawar namja tan itu membuat Sehun memutar bola matanya.

"Berhenti memakai kekuatan mu, bawa aku ke rumah mu dengan cara normal dan biasa di lakukan oleh manusia"

Kai tertawa. "Baiklah Mrs. Gladwig. Kau memang tidak suka cara instan"

"Ck, berhenti memanggil ku Mrs. Gladwig, Kai Nelson Gladwig! Kau bahkan tidak mau menikahi ku" Sehun mendelik sebelum ia melepas genggaman tangan Kai dan berjalan mendahului kekasih tampannya yang hanya bisa tertawa maklum melihat tingkah gadis cantik-nya itu.

.

.

.

Kalau kalian berpikir pesta perayaannya akan semeriah pesta yang di buat oleh 'manusia', maka kalian salah besar. Rumah Kai berada di tengah hutan di tepian kota Seoul, otomatis perayaan anniversary 'a-la vampire' itu hanya di hadiri oleh beberapa orang yang merupakan keluarga Kai saja. Lagipula Kai dan Sehun tidak mungkin mengundang teman teman mereka, Kai masih merahasiakan statusnya sebagai vampire. Bahkan kepada kedua orang tua Sehun sekalipun.

Seperti yang Kai katakan, pesta hanya di hadiri oleh mom, dad dan beberapa saudara kekasih nya itu. Tapi Sehun merasa cukup senang karena mereka terlihat welcome sekali padanya. Bahkan Irene -kakak tertua Kai- rela susah payah membuatkan kue anniv untuknya dan Kai.

Sehun mengusap lengannya pelan saat desir angin musim gugur menerpa tubuhnya. Ia hanya menggunakan dress hitam ketat tanpa lengan dengan panjang yang hanya menutupi lima centi di atas lututnya.

"Kenapa tidak memakai pakaian yang lebih tertutup sih ?" Kai melepas mantel panjangnya dan menyampirkannya di pundak Sehun.

"Hhh ... Aku tidak tau kalau cuaca akan sedingin ini" gadis itu memakaikan mantel kebesaran milik kekasih tan-nya itu di tubuh kecilnya.

"Hnn ... Duduklah sebentar disana. Aku akan mengambil sesuatu di kamarku"

Sehun mengangguk, ia tersenyum saat Kai mencium bibirnya sekilas sebelum berlari menaiki tangga rumahnya.

"Boleh aku bergabung ?"

Ketiga gadis cantik itu menghentikan pembicaraannya. Mereka kompak menoleh kan kepalanya, menatap Sehun yang kini tengah tersenyum manis dan berdiri di sisi sebelah kanan kursi yang mereka duduki.

"Ah, tentu saja Sehunnie. Kau adalah anggota keluarga Gladwig juga" si gadis dengan bola mata berwarna biru laut atau kau bisa memanggilnya Irene Esterin Gladwig, menggeser tubuhnya, memberi space yang cukup untuk di duduki oleh si cantik kekasih adik nya itu.

Sehun tersenyum mendengar ucapan kakak perempuan kekasihnya itu.

'Keluarga Gladwig katanya ? Oh tentu saja kalau Kai bersedia dan mau menikahi ku. Kenyataannya dia tidak pernah membolehkan ku bergabung dan memakai marganya' inner gadis cantik itu, sebelum ia mendudukan diri nya di sebelah Irene.

"Well, kami sudah menganggap mu sebagai anggota keluarga kami meski Kai tidak- ah atau lebih tepatnya belum menikahi mu. Jangan merasa sedih seperti itu, aku mengerti perasaan mu sebagai perempuan" gadis yang duduk tepat di hadapan Sehun itu berkata, ia tersenyum maklum saat tak sengaja membaca apa yang baru saja dipikirkan gadis cantik di hadapannya itu.

"Oh God, aku tidak ingat kalau di hadapan ku ada Wendy Stanley Gladwig. Harusnya aku tidak berpikir macam macam didepan seorang mind reader seperti mu" gurau Sehun membuat gadis bernama Wendy itu tertawa.

"Santai saja, aku bahkan tau kalau kau sedikit risih di tatap seperti itu oleh Selena" Wendy melirik gadis bermanik merah darah yang duduk di sebelahnya. "Hentikan tatapan menikam mu itu, Selena. Kau membuat tamu kita takut"

Gadis bernama Selena itu mengangkat sebelah sudut bibirnya, membentuk senyuman sinis yang cukup membuat Sehun sedikit-

Err ... Takut, mungkin ?

Well, gadis bernama Selena atau lebih tepatnya bernama Selena Welyn Gladwig itu hampir pernah menggigitnya saat mereka baru pertama kali bertemu tiga tahun yang lalu. Untung saja Kai datang tepat waktu saat itu, kalau tidak, Sehun tidak tau apa yang akan terjadi setelahnya.

"Aku tidak pernah suka gadis itu, Wend" ucapnya pelan, mata merah menyalanya masih menatap tajam Sehun. Ia beranjak meninggalkan ketiganya setelah sebelum nya membisikan sesuatu yang cukup membuat Sehun tersentak.

'Kau tidak akan pernah menjadi Gladwig, Oh Sehun. Kai adalah milik ku'

.

.

.

To be continue

.

.

.

Apa yang gue pikirin sebenernya -_- ada yang tau kenapa gue malah bikin ff baru ?

Sebenernya ini cerita terinspirasi dari twilight ya. Tak sengaja gue lewat depan kuburan, eh maksut gue gak sengaja gue nonton ulang breaking dawn wkwk dan Kayanya seru kalo di jadiin ff wuakakakak jadi maklum aja ya kalo ada beberapa scene yang mirip sama cerita si vampire Edward sama bella Wkwkwk tapi gak semua sama kok. Gue buat breaking dawn versi gue sendiri, tapi patokannya ya dari film itu wkwk

Wanna read ? Tinggalkan jejak nya pake review Ya^^

See you~~

Hann Hunnie