Mirai : Yo..ho..ho Minna-san, hisashiburi, Mirai datang lagi setelah jadi bolang ( bocah ilang) #Gubrak , dan karena The Mission masih dalam tahap pengerjaan jadi untuk sementara ini jadi selingan aja yo !
Lian : Tumben cerita horror master, bukannya master penakut ya ?
Akine : Palingan setelah ngepost ini, si master bakalan sempit-sempitan tidur sama adiknya dan berakhir dia ditendang sama adiknya..
Mirai : URUSAI ! Mirai gak penakutkok palingan cuma gak berani tidur dikamar dan berakhir tidur di depan televisi.. *BukaAibSendiri.. baru beberapa hari kemudian berani kembali kekamar... yaudah dech daripada banyak bacot lagi kita langsung aja ke ceritanya...
Disclaimer : Vocaloid utaloid dan loid-loid yang lainnya bukan milik Mirai.. mereka milik Yamaha ,Crypton ,dan pemilik mereka...
Warning ! OOC, OOT, Abal, Gaje,Horror kurang, Typos menghantui , EYD sedikit kesenggol #Plak ! de el el ...
Peringatan tambahan ! Don't like don't read this fict , please click (x) or back if you don't like !
.
.
.
.
[ All Normal POV ]
" Kau tau cerita tentang Villa yang berada di kompleks B ?"
" Maksudmu villa tak berpenghuni itu, rumornya sangat banyak 'penghuni' yang berada di sana."
" Ngomong-ngomong tenang villa tersebut saat temanku melewatiya dia melihat seorang gadis tampa jari kaki dan tangan, dan kau tau saat gadis itu mendekat... HYAA~~"
.
.
.
" HYAAAAA !"
" KYAAAAA !"
Beberapa paduan suara dengan nada dasar Falesto, terdengar jelas di kelas X-G, para pemilik suara tersebut telah memasang atapan horror dan dengan menampakkan wajah pucat mendengar kisah yang diceritak salah satu temannya tersebut.
" Hah, kalian baru saja mendengar cerita seperti itu, kenapa kalian langsung ketakutan ?" Tanya penyebab paduan suara tersebut.
" Baiklah kami tak akan bertingkah seperti itu jika kau berbicara dengan nada biasa-biasa saja." Ucap salah seorang dari mereka yang berrambut hijau tosca dan diikat twintail.
" Biasa-biasa saja, hey aku bercerita dengan biasa saja."Ucap perempuan berrambut honeyblonde berpita putih ini dengan nada sewot namun terdengar datar (?).
" Ya ampu Rinrin, nada biasa itu yaitu nada tampa wajah datarmu itu, itu mengerikan !" Ucap seorang yang berrambut hijau lumut sambil menggeplak kepala wanita berrambut honeyblonde itu dengan kertas besar yang dilipatnya.
" Hmm..memang ini mengerikan." Tanya perempuan itu.
" SANGAT !"Teriak teman-temannya bersamaan.
" Ya tuhan, kukira aku akan mati muda." Ucap gadis berrambut merah cerry itu sambil mengelus dada.
" Kau lebay Mik," Perempuan berrambut hijau tosca itu menimpali.
" Biarin *Weeek* " Ucap gadis merah cerry tersebut sambil menjulurkan lidahnya.
" Oh ya, ngomong-ngomong Rin kau mendapat cerita itu dari siapa ?" Tanya perempuan hijau tosca itu lagi sambil menatap penasaran gadis honeyblonde itu, dia ingin mengetahui dari mana temannya ini mendapat cerita horror biasanya ia tidak suka cerita horror.
" Oh, aku tak sengaja mendengar ceritanya , saat Luki-senpai ngobrol bersama Gakuko-senpai." Ucap gadis honeyblonde itu santai.
Gadis tersebut hanya ber 'oh' ria, " Ngomong-ngomong sepertinya sudah saatnya kita pulang ini sudah jam setengah enam sore sebentar lagi mau gelap." Ucap Gadis Lumut itu memperingati teman-temannya yang saat ini ada di kelas -temannya hanya menganggukkan kepala mereka dan segera mengambil tas mereka masing-asing dan bergegas untuk pulang, sebelu akhirnya..
Serrkk...sserkk..
Suara gesekan lantai dengan sesuatu yang ditarik terdengar menyapa inda pendengaran mereka semua, membuat bulu kuduk mereka berdisco dan berjoget ria.
" E-eh itu su-suara apa."Ucap gadis Hijau lumut itu dan memeluk kertas yang dia lipat tersebut.
" Ma-mana, aku tidak mendengar suara apapun. Mu-mungkin itu hanya perasaanmu saja Gumi." Ucap gadis hijau tosca tersebut berusaha mengalihkan arah pembicaraan.
Serrkk...sseerkk..
Namun gagal suara itu semakin mendekati kelas mereka.
" Okey, i-ini mulai menyeramkan."Ucap Gadis cerry tersebut dan bersembunyi dibalik Gadis honeyblonde yang diam dengan tatapan datarnya.
Serrk...sserrkk..
Suara itu semakin mendekat kearah kelas mereka.
Seerrrkk..serrkk...
BRAK !
Dan dengan suara kencang, pintu kelas mereka terbuka dengan sendirinya tidak menampakkan seorangpun yang membukanya. Keempat gadis itu hanya merinding gaje dan merasakan bahwa hawa dingin semakin menguat ditempat itu.
" Minna-san, kenapa kalian belum pulang... hihihihi."Sebuah suara seram cukup membuat bulu kudu milik mereka semakin berjogetria, beberapa saat kemudian mereka melihat seorang perempuan yang berdiri diambang pintu geser itu,dengan darah pada seifuku-nya dan menatap mereka dengan seringai yang menyerahkan, dan yang paling menyeramkan adalah darah itu menetes dari jari-jari tangannya yang terpotong, kakinya yang hampir putus dia seret membuat jejak darah.
GLUP !
" H-HWAAAA!" Teriak keempat gadis itu dan segera berlari meninggalkan kelas-dari pintu yang sebaliknya, tidak memperdulikan peringatan tentang dilarang berlari dikoridor maupun benda-benda yang mereka tabrak. Sekarang mereka hanya berpikir 'lari', entah lari marathon, lari estafet ataupun yang lainnya yang jelas dalam inti yang satu yaitu lari meninggalkan ruangan kelas dan segera pulang.
Tampa mereka pedulikan saat mereka berlari suara tawa cekikikan terdengar dengan seramnya.
.
.
.
" KYAAAA !"
Grasak...grusuk...buk...sruk...duk...brak...duark...
Suara yang begitu indah (?) terdengar saaat keempat perempuan berrambut pelangi (?) tadi saat menabrak dan menyeruduk (?) beberapa lelaki yang sama-sama berrambut pelangi seperti mereka digang kecil yang berjarak beberapa belas meter dari sekolah.
" Ittai, nani o yaru kimi-tachi [1] ?" Tanya seorang dari mereka yang ketiban para bidadari pelangi dari surga.
" I-i-i-i-i-i-i-i-i-i-t-t-t-t-t-u d-d-d-d-i-i-i- ke-ke-ke-kelas a-a-a-ada ha-ha-ha-ha-ha.." Miki gadis berrambut cerry yang saat ini memeluk laki-laki berrambut silver tersebut menjelaskan dengan bahasa putus-putus (Bukan goyang putus-putus ya ! ).Sedangkan yang dipeluk hanya ber-blushing, ' Memamfaatkan ketakutan untuk mendapat berkah.' Pikir laki-laki, yang setelah di telusuri bernama Utatane Piko tersebut. Dasar mesum ! (#Slap ! *DigamparPiko)
" Ha-ha ? haha apa?" Tanya laki-laki berrambut ocean blue bernama Kaito Shion yang saat ini mengendong gadis tosca tersebut secara bridal style akibat tadi gadis tosca itu segera menghambur dengan melompat ke pelukannya.
" Han-hantu !"Suara datar namun ketakutan (?) terdengar dari Rin, perempuan honeyblone yang saat ini memeluk erat laki-laki honeyblonde didepannya yang bernama Len Kagamine tersebut seraya membenamkan kepalanya ke dada laki-laki tersebut.
Sedangkan Gumi, gadis berrambut hijau lumut itu hanya bersembunyi dibelakang laki-laki bernama Gumiya Megpoid yang berrambut senada dengannya. Tubuh Gumi bergetar ketakutan.
Oh, yah mereka memamfaatkan kesempatan dalam kesempitan dan memuat para jombol-beserta Mirai-menjadi cemburu. Dasar tidak berperi ke jones-san. ( Mirai dibacok sama semua chara tadi )
" Mana mungkin ada hantu," Suara yang begitu maskulin dan dewasa terdengar dari Gumiya, laki-laki berrambut lumut itu berucap secara mengelus rambut Gumi,berusaha menenagkan gadis itu.
" Ada," Ucap Gumi hampir menangis dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.
" Ya.. kami melihatnya menyeramkan.. sungguh.." Ucap Gadis tosca bernama Miku tersebut, yang saat ini masih melingkarkan tangannya pada leher Kaito sambil ketakutan.
" Cezz, kenapa kalian semua menjadi penakut sih ?" Tanya Len sambil membelai rambut Rin.
" Len-chan, kau tidak tau saja tadi kami melihatnya, sungguh seram !" Ucap Rin dengan nada datarnya sambil menatap dalam mata Len yang beriris sama sepertinya ini.
" Ya, kami tidak bohong sungguh." Ucap Gumi, namun para lelaki hanya menghela nafas.
" Heh, ayolah mana ada yang namanya hantu." Ucap Kaito sebal.
" Sungguh ada hantu, tadi saat kami sudah selesai bercerita hantu di kelas dan sedang bersiap untuk pulang, tiba-tiba pintu kelas terbuka dengan sendirinya dan... dan... disana berdiri sosok yang sangat menyeramkan." Ucap Miki bercerita mengingat kembali kejadian kurang bahkan tidak mengenakkan tadi.
" Mungkin itu karena angin dan sosok itu hanya halusinasi kalian karena kalian barusaja bercerita hantu." Ucap Len menjelaskan.
" Tidak, saat itu tidak ada angin yang berhembus. Dan gadis itu sungguhan." Rengek Miku.
" Ya,ya,ya.. ayolah kalian bukan anak kecil lagi." Ucap Piko yang masih saja ber-blushing.
" Kenapa kalian sungguh keras kepala sih ?" Tanya Rin walau dengan nada datar.
" Siapa bilang kami keras kepala." Balas Len sambil mengernyit.
" Iya, kalian tidak percaya kepada kami." Ucap Miku sambil turun dari gendongan teman-temannya yang tidak lagi memeluk para lelaki maupun bersembunyi di belakang mereka, mereka semua berdiri sambil menatap para lelaki sebal -kecuali untuk Rin yang masih tetap berwajah datar.
" Kami tidak keras kepala kami hanya menjelaskan bahwa hantu itu tidak ada." Ucap Gumiya.
" Jika kalian tidak percaya kenapa tidak buktikan saja." Ucap Miki menantang para lelaki sambil menunjuk mereka.
" Maksudmu kami harus kembali ke kelas dan memeriksa sesuatu yang hanya menjadi imajinasi kalian ?" Tanya Piko dan mengernyit.
" Tidak, jika kalian tidak percaya kepada kami nanti malam disini tepat jam 12 malam datang dan kami akan membuktikan hal yang kami bicarakan adalah benar." Ucap Gumi sambil berkacak pinggang.
" Jika kalian menyetujuinya maka kami akan menerima kenyataan itu adalah halusinasi tapi jika kalian tidak mau menerimanya maka.." Miki memotong perkataannya sebelum menunjuk Miku yang membawa sebuah daftar-entah apa itu, dengan aura super seram. Para lelaki hanya meneguk ludah ketakutan.
" Jadi ?" Tanya Rin.
" Kami setuju." Ucap para lelaki. Mereka masih mau tabungan mereka selamat dari ancaman shopping para gadis. Dan juga mereka akan membuktikan yang para gadis lihat adalah halusinasi dan imajinasi mereka.
" Baiklah nanti jam 12 malam, jangan terlambat jika kalian mau hidup."Ucap akhirnya mereka semua berjalan untuk meninggalkan sekolah saat lampu-lampu jalan mulai dinyalakan.
" Eh ?" Ucap Rin yang berjalan paling belakang.
" Ada apa Rin ?" Tanya Len yang aneh melihat Rin, Rin berfikir sebentar sebelum menggelengkan kepalanya, " Tidak apa." Ucapnya dan kembali berjalan disamping Len tidak menyadari suara cekikikan membahana badai yang terdengar saat ia sudah pergi.
Sepertinya kejadian yang seru akan terjadi saat jam 12 nanti bagi mereka...
.
.
.
.
.
T.B.C ( To Becontinue )
.
.
[1] : Apa yang kalian lakukan. hehehe klo salah Mirai mohon maaf yo, soalnya ini mirai pake trasnlate di google :3 /
.
.
Author side
Mirai : Yosh chapter 1 is complete !Dan oh ya karena mirai males ngeedit jadi jika ada kesalahan mohon ampunannya ya #Tehe~
Lian : *PukulMiraiPakeStickPo*ky (?)* Teehee janai yo ! BakaMirai, Dasar master sudah terkena virus milik Nii-sannya,selalu gaje.
Mirai : Biarin *Weeelk* yang penting mintain Review sana !
Lian : iya, iya Hikari-nee hikaru-nii bantu minta review ..
Momijimatwins: Okey !
Hikari : Minna-san Reviwnya jangan dilupakan ya :* !
Hikaru: Review !
Mirai : Soreja... *Summon Black hole kecil-kecilan (?)* mattane .. *MasukBlackholetrusmenghilang*
R
eviewdozo...
