Disclaimer : Naruto by Masashi Kishimoto

Kakashi adalah seorang warga Konoha. Dia adalah seorang penjaga makam Konoha. Tampak dia sedang membersihkan pintu depan makam kerajaan. Makam kerajaan tersebut terletak disebuah gua di daerah pegunungan Konoha. Letaknya memang agak jauh dari kota. Bentuk pintu gerbang itu sangatlah besar, tinggi, dan tebal. Sungguh aneh memang, karena gua itu ada pintunya yang terbuat dari batu besar.

"Kemana perginya bocah-bocah itu? Seharusnya yang mengerjakan ini semua adalah mereka. Hah, ya sudahlah." Ucap Kkashi mengeluh. Dia mengangkut sampah-sampah itu lalu di masukkannya ke dalam tong sampah untuk dibakar.

Terlihat ada sekitar 3 truk dan satu mobil yang datang. Truk itu berhenti di depan pintu gerbang makam dan menurunkan pasukan berpakaian hitam. Pasukan itu kemudian berbaris dengan tertib dan dari belakang pasukan muncul seseorang berpakain putih berjalan mendekati Kakashi. Sepertinya dia adalah komandannya.

"Apa kau penjaga makam ini? Kalau iya, tolong bukakan pintunya. Aku adalah komandan tentara khusus Konoha yang di tugaskan untuk memeriksa makam tersebut." Kata laki-laki itu menyuruh Kakashi untuk membuka gerbangnya.

"Apa ada perintah tertulis dari tuan Sarutobi?" Tanya Kakashi.

"Tidak ada. Apa kau tidak mempercayai seorang komandan tentara Konoha?" Tanya komandan itu sambil geram.

"Maaf, bukan begitu. Jika tidak ada pesan tertulis yang diperintahkan tuan Sarutobi maka aku tidak akan membukakan pintu makam untuk kalian." Jawab Kakashi santai.

"Baiklah kalau begitu. Kami akan membuka pintu itu sendiri. Pasukan, hancurkan pintu itu dengan meriam dan tangkap pria ini!"

"Baik komandan." Jawab pasukan serentak.

Kakashi diam saja saat dirinya ditangkap. Tubuhnya diikat dengan tali.

"BLARRR ... BLARRR ... BLARRR" Suara meriam tampak saling bergemuruh. Tapi, tetap pintu itu tidak hancur dengan meriam.

"Aku tahu pintuini sangat tebal. Pasti ada cara lain untuk membukanya. Cepat bawa pria berambut putih itu kehadapankanku!" Printah komandan.

Kakashi diseret dibawa kehadapan komandan. Komandan mengeluarkan pistol dan menodongkan ke kepala Kakashi."Jika kau tidak memberi tahu cara membukanya maka kau akan mati!"

Terdengar suara mobil mendekti mereka. Ada sebuah mobil jib berwarna putih berhenti di dekat truk pasukan. Dari mobil jib turun seorang laki-laki berpakaian hitam denagn mata onyxnya. "Tunggu tuan Danzou. Aku mendapatkan sebuah cara untuk membuka pintu itu." Ucap laki-laki itu sambil mendekat ke arah komandan yang ternyata bernama Danzou. Laki-laki itu menyerahkan sebuah gulungan kertas pada Danzou.

"Kerja bagus Sai." Ucap Danzou memuji Sai. Kemudian ia membuka gulunga itu.

"Gawat," Batin Kkashi.

Komandan Danzou menyuruh salah satu pasukannya untuk mendorong kotak persegi panjang di bagian bawah dari pintu. Setelah didorong, pintu pun bergeser dan terbuka secara perlahan. Di dalamnya ada ruangan yang cukup luas Dan beberapa jalan setapak yang menuju lorong gua. Kemudian Danzou menugaskan pasukannya untuk masuk ke dalam. Sedangkan Kakashi dibawa ke atas truk untuk dibawa kemarkas menyuruh sebagian pasukan untuk memenjarakannya. Pasukan dibagi menjadi 3 kelompok. 1 kelompok membawa Kakashi dan 2 kelompok masuk makam.

"Kelompok dua kekiri sedangkan kelompok 3 ikut aku ke kanan!geledah pempat ini!" Perintah Danzou pada pasukannya.

Pasukan yang di pimpinDanzou menemukan seorang laki-laki sedang berbaring sambil membaca buku di atas bebatuan besar dan tinggi. Para pasukan menembakinya atas perintah komandan. Tapi, tak ada satupun tembakan yang mengenainya, karena pria itu dengan lincahnya meloncat menghindari tiap-tiap tembakan dan dalam sekejap sosok pria itu menghilang.

"Cepat tangkap dia!" Perintah Danzou lagi.

Sedangkan pasukan kedua tampak terkejut karena mereka menemukan kotak harta karun. Kemudian mereka membukanya. Setelah dibuka, ternyata isi dari kotak tersebut bukanlah harta melainkan ribuan bahkan jutaan serangga berwarna hijau mencuat keluar dan menyerang para pasukan. Serangga tersebut terbang dan menggerogoti para pasukan. Seperti rayap serangga tersebut masuk ke dalam tubuh pasukan memakan semua organ-organnya menyisakan tengkorak dan tulang-belulang saja. Hanya dalambeberapa menit pasukan ke dua lenyap dan menyisakan tulang serta pakaiannya saja.

Di tempat lain Sai berjalan sendirian tanpa pasukan. Dia menyusuri lorong-lorong makam hingga menemukan patung yang cukup besar dihadapannya. Lalu Sai mengeluarkancermin dari sakunya. Karena di tempat itu ada sinar matahari maka dia menggunakan cermin untuk memantulkan sinar matahari ke arah mata patung itu. Mata patung itu bersinar merah kemudian kepala patung itu terbelahmenjadi dua bagian. Ternyata dari belakang patung itu ada ruangan tersembunyi. Sai menuruni ruangan itu dengan menuruni tangga . di tengah ruangan paling bawah ada sebuah batu berbentuk kerang berukuran cukup besar. Di pinggirnya terdapat genangan air yang sangat jernih. Hawa di ruangan itu juga sangat sejuk. Kemudian Sai mendekat ke arah batu berbentuk kerang itu dan hendak membukanya. Jika dilihat dari dekat ternyata itu bukanlah kerang melainkan peti mati berbentuk kerang. Setelah Sai membuka peti mati itu, dia tampak terkejut karena di dalamnya terdapat seorang wanita berambut pink terbaring yang memegang batu giok berwarna hijau. Entah wanita berwajah cantik itu sedang tidur atau sudah mati. Sai mengambil batu giok bewarna hijau itu dari genggaman tangan wanita itu. Setelah giok terambil, wanita yang semula terbaring itu menjadi sebuah serpihan debu yang kemudian lenyap tertelan angin meninggalkan pakaian berwarna kuning ke emasan. Ternyata makam itu menyimpan banyak misteri.

Sai adalah seorang Arkeolog. Melihat indahnya pakaian pusaka di dalam peti dia mengambilnya dan memberikannya pada komandan Danzou. Tapi dia tidak memberikan batu giok yang dia peroleh. Pasukan 3 yang di pimpin langsung oleh Danzou sendiri mendapatkan harta yang telah di jarahnya. Danzou terkejut ketika pasukan keduanya menghilang. Karena khawatir, Danzou memerintahkan pasukan yang tersisa untuk pergi dari makam. Ketika hendak keluar dari makam dia di hadang oleh seorang pria berambut hitam mencuat keatas. Tatapan matanya tajam seperti mata elang.

"Cepat kembalikan semua harta yang telah kalian ambil. Jika tidak mau, maka kalian akan mendapatkan musibah," Ucap pria itu memperingati.

"Huh, kau anak buah pria berambut putih itu ya? Asal tau saja, tuanmu sudah kami tangkap." Ucap Danzou.

"Apa?" Pria itu terkejut ketika ada seseorang yang memukul belakang lehernya hinga pingsan.

"Kerja bagus Torune," Puji Dnzou pada anak buahnya yang memukul pria yang menghadangnya tadi. Torune adalah kaki tangan Danzou.

"Maaf tuan Danzou, apa kita juga harus membawa pria ini juga?" Tanya Torune.

"Tidak perlu. Kita sudah mendapatkan harta dan pusakanya. Walaupun kita juga banyak kehilangan pasukan. Cepat angkut hartanya kedalam truk! Jangan sampai berita ini di dengar oleh Sarutobi!"

Pasukan yang di pimpin Danzou akhirnya meninggalkan makam kerajaan.

"Sasuke, Sasuke, kau tidak apa-apa?" Ada seorang pria yang mengguncang-guncang pria yang pingsan di depan pintu makam. Kemudian pria itupun tersadar dari pingsannya.

"Naruto, gawat. Guru Kakashi ditangkap pasukan khusus Konoha. Mereka juga membawa harta dan pusaka yang ada di makam ini." Ucap Sasuke.

"Apa kau bilang? Tidak mungkin," Ucap Naruto menyangkal pernyataan Sasuke.

"Sebaiknya kita menolong Kakashi dulu," Lanjutnya.

"Tidak perlu menolongku. Aku tidak apa-apa," Seorang pria berambut putih yang di tangkap Danzou kembali.

Demi merebut kembali harta yang telah di jarah, Kakashi memutuskan untuk turun gunung dan meminta bantuan pada sahabat lamanya yang bernama Guy. Ia tidak lupa mengingatkan Sasuke untuk bersumpah membalas dendam pada keluarga Haruno yang merupakan musuh turun-temurun keluarga Uchiha.

Ketika di perjalanan pulang, Danzou terkejut karena truk yang membawa Kakashi menabrak sebuah pohon besar dan pasukan truk yang ada di dalamnya tergeletak bersimpah darah. Danzou benar-benar geram pada pria berambut putih itu.

To Be Continued

Saya sangat membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca.

Thanks For read and would you mind to Review?