DISCLAIMER Fairy tail Hiro mashima.
Genre: Friendship & Romance.

Pair: Erza scarlett v Natsu dragneel.

Rating: T 'teen'.

SUMMARY: 'Pandangan ku terhadapmu...mulai berubah, aku akan menunggu
waktu untuk menunjukan hal itu kepadamu'.

Warning: kata yang mungkin berat untuk dipahami, OOC, Erza side.

TOWER of HEAVEN.

.
.
.

.Ia bingung? sangat bingung akan takdir yang mengikat hidupnya.
Teman memang akan melakukan apa saja, dirinya yakin! Karena saat ini
ia...sedang mengalaminya.
Matanya menatap nanar orang yang berada diluar benda yang mengurungnya.
Melihat orang tersebut...'Natsu dragneel' salah satu sahabat terbaiknya.
Orang yang saat ini berusaha mengeluarkan dirinya, walau tahu 'Tenaga
mulai meninggalkan tubuhnya'.

Ia tidak tahu? Kenapa lelaki itu memandang dirinya bagaikan orang yang salah.
Dan juga, ekspresi takut itu menggangunya.
Tapi ia tidak tahu? Apa yang lelaki itu takuti.
Bukankah sesama teman itu wajar!...Teman yang sedang kesusahan akan di
tolong oleh teman kepercayaan.

Berkorban...dirinya mengorbankan tubuhnya ditelan. Di telan sebuah
benda sialan yang sayangnya...buatan 'teman masa lalunya'.

Ingatan terburuknya keluar. Ingatan dimana masa kecil yang dihabiskan
bagaikan manusia buangan.
Menggelengkan kepalanya sebentar. Matanya melihat orang yang jadi
alasan utama peristiwa ini terjadi.

'Jellal'.batinnya kecewa.

hatinya memilih orang itu. Tapi setelah semua peristiwa yang
terjadi... ketertarikan itu hilang entah kemana.

"Natsu...tolong jaga semuanya! Jadilah kuat.."

.
Dengan Ucapan terakhir yang ia ucapkan. Dirinya siap! Setidaknya
pengorbanan tidak dilakukannya dengan sia-sia. Setidaknya semua
teman-temannya selamat.

XXX

Ia kini berada di ruangan putih. Jika boleh menebak...mungkin ia kira
ini sebuah nirwana.
Dia terdiam seben tar...lalu menangis. Dihadapannya kejadian yang
mungkin menjadi masa depan terlihat. Bagaikan sebuah film! Ia melihat
semua temannya menangis. Menangis kehilangan...kehilangan akan
dirinya.

"MINGGIR...erza belum mati Sialan.."

.
"Natsu..".hatinya menangis. Tangisan yang hampir terendam kini
keluar. melihat keadaan menyedihkan sahabatnya. Lelaki itu membuat
suasana Berkabung semakin kentara.
Lelaki itu terlihat terpukul tapi...kenapa?.

Apa lelaki itu mempunyai tempat spesial bagi dirinya. Dan hal itu
entah mengapa? Membuat senyum simpul dan rona kemerahan muncul
diwajahnya.
Opininya terhadap natsu...sama seperti yang lain.
Sahabatnya itu berisik, loyal, dan lainnya. Tapi dengan semua yang
telah terjadi ia menambahkan satu hal?.
Sahabatnya entah kenapa terasa tampan. Senyuman kecil yang tercipta
perlahan turun.
Serasa menyadari satu hal!. . . .ia telah mati.
Dan tidak akan melihat wajah itu, wajah yang kini mengganti bayangan
lelaki berambut biru.

Dan perubahan yang terjadi membuatnya terdiam. matanya mengecil,
bukan karena takut.

Tapi...cahaya yang menyeruak bagaikan sebuah
tangan, menarik dan membawa tubuhnya menuju permukaan.
Mungkinkah itu malaikat? Jika benar, ia ingin berkumpul bersama orang
tua yang sayangnya tidak pernah ia temui.

Dan hal itu terjadi. Bagaikan ilusi yang menjadi kenyataan. Cahaya
itu menghilang , meninggalkan dirinya sendiri dalam kebingungan.
Namun...Kehangatan perlahan ia rasakan. Bagaikan gravitasi yang
membuat sebuah benda terjatuh, dia terbangun.

Matanya terbuka secara perlahan. Mengerjapkannya berulang-ulang
mencoba mengusir pandangan buram yang menganggu pandangannya. Iris
matanya melihat keadaan sekitar dengan tanda tanya.
Suara laut terdengar..dan ia serasa terbang.

"dasar bodoh!...mengorbankan diri sendiri itu bodoh, kau bodoh..."

suara itu, dirinya serasa familiar...dan juga kenapa kekhawatiran
terdengar jelas di telinganya.

"Na-natsu...ke-kenapa". dirinya terlihat menyedihkan, menangis di
pangkuan lelaki yang sudah menyelamatkannya.
Tapi entah mengapa? Seluruh wajahnya menghangat.

"hahh...tentu saja karena aku..."

Aahh...Bagaimana bisa ia lupa, lelaki ini bukanlah tipe yang
membiarkan sebuah pengorbanan terjadi di depannya. Kalaupun ia gagal,
dirinya menebak? Lelaki ini pasti depresi karena...kegagalan yang ia
alami.

"Teman...yah". Menenggelamkan wajahnya di dada bidang yang tidak
pernah ia kira akan sehangat ini. Walau hatinya sedikit kecewa
mendengar hal itu. Ia akan menunggu, waktu membuktikan perasaan
sejatinya.
Menutup kembali matanya dan membiarkan tidur menelan pandangannya.
Tidak menyadari...kata terakhir yang ia keluarkan! tidak sama dengan
kata yang akan di ucapkan lelaki itu.

.
."...Mencintaimu erza"

The_End.

Cerita pertama mudah mudahan gak gagal. OKE...Saran, kritikan,
hujatan diterima dengan hati terbuka. Bye

.