Pairing : Sasusaku
Disclaimer : encang Masashi Kishimoto
WARNING : OOC , Typo, AU, Gaje, Humor (garing banget, ga lucu tapi dibikin lucu, hahaha)
Mengejar Cinta Kondektur
Waktu menunjukan pukul enam pagi, namun seorang gadis berambut seperti gulali masih berkelung dibalik selimutnya enggan memperlihatkan emerald yang tersembunyi di balik kelopak dibawah tepatnya di ruang makan terlihat seorang wanita yang diketahui adalah ibu dari gadis berambut gulali tadi tengah sibuk menata hidangan yang baru saja diambil dari dapur dibantu oleh seorang pembantu. Setelah makanan selesai ditata, ini saatnya untuk menyadarkan putri tercinta dari alam mimpi.
" Nyonya, apakah saya harus membangunkan Nona Sakura ?" tanya pembantu bercepol dua pada sang majikan.
" Tidak usah Ten Ten, biar saya saja yang membangunkannya, sebaiknya kau menyirami tanaman saja." jawab sang majikan dengan sangat ramah di tambah senyum manis yang juga diturunkan kepada anaknya.
" Baik nyonya, saya permisi dulu." Timpal sang pembantu dengan hormat seraya meninggalkan diri dari hadapan sang majikan.
Tak perlu waktu lama, sang ibu kini sudah berada didepan kamar sang anak, didepan kamar, tertulis ' GIRLS ONLY ! BOYS DO NOT CROSS ' dan tertulis identitas sang empunya kamar ' Haruno Sakura ' mungkin tulisan itulah yang menyebabkan Ayah, tukang kebun, sopir pribadi, dan juga satpam kompleks tidak pernah masuk ke kamar bernuansa pink ini.
" Sakura..sakura chan bangun nak." Sambil mengguncangkan tubuh anak semata wayangnya itu. Namun yang dibangunkan malah membalik badan membelakangi sang ibu.
" Sakura.. Bangun nak katanya kau ingin bermain kerumah Ino chan, sekarang sudah pukul setengah tujuh ! "
"Engggggh "
" Sakura chan ayo bangun, sudah kaa chan buatkan sarapan untukmu, nanti keburu dingin loh susu coklat kesukaanmu "
" Enggh.. " perlahan-lahan kelopak mata pun terbuka memperlihatkan emerald yang tersimpan di dalamnya. Lalu dikerjap-kerjapkan kedua kelopak matanya.
" Enggh.. Kaa chan ? Memang jam berapa sekarang ? " sambil mengucek-ngucek matanya
" Sekarang sudah jam setengah tujuh, Sakura chan sayang.'' jawab sang ibu sambil mengusap-usap kepala putri tercinta dan tak lupa tersenyum.
" APA ? " kedua matanya yang tadi malas-malasan terbuka sekarang terbuka lebar.
" Loh ada apa sayang ? Salah mu sendiri daritadi kaa chan sudah bangunkan tapi kau tidak mau bangun." Omel sang ibu
" Aduuh.. bisa bisa aku ketinggalan kereta untuk kerumah Ino chan." Sang ibu menenangkan putrinya yang tampak panik
" Tenang.. sayang kalau kau ketinggalan kereta, kau kan bisa di antar Pak Shino "
" Tidak, kaa chan aku ingin mencoba naik kendaraan umum, aku bosan tiap hari selalu diantar jemput.. huuh membosankan." Kedua emeraldnya berputar, dan yeah memang benar selama hidupnya Sakura selalu dimanjakan dengan kemewahan, yeah dia adalah anak tunggal dari Keluarga Haruno, pengusaha yang bergerak dibidang fashion dan mode, jadi dia ibaratkan tuan putri.
Segera ia pergi ke kamar mandi, setelah selesai mandi Sakura pun mengganti pakaian dan berdandan. Sakura sudah siap untuk berangkat dengan memakai setelan celana jeans dan atasan kaos berwarna pink bergambar cherry ditengahnya serasi dengan warna rambutnya dan ditutup dengan setelan rompi hitam. Karena dilihat matahari cukup terik, Sakura memutuskan untuk menguncir dua rambutnya.
Setelah selesai berdandan, Sakura buru-buru turun ke bawah menuju ruang makan. Namun, karena jam ditangannya menunjukan pukul 7.40 ia memutuskan hanya meneguk susu coklat kesukaannya dengan sekali tegukan. Lalu ia berlari keluar menuju garasi mobil dan menghiraukan teriakan Kaa channya. Sampai di garasi ia lalu menyuruh Pak Shino agar segera melajukan mobil BMW hitam ke arah stasiun Konoha.
Dengan kecepatan 140 KM/jam mobil akhirnya sampai di stasiun Konoha dengan waktu 10 menit.
" Perhatian !Perhatian ! Kereta Komuter Line jurusan Sunagakure yang berada di jalur 2 akan segera berangkat ! Bagi penumpang yang ingin menaiki kereta harap segera naik kegerbong kereta. Terima kasih "
Sakura pun mempercepat langkahnya dengan sedikit berlari sampai di depan gerbong kereta Sakura ingat sesuatu yang penting.
' OMG ! Aku lupa membeli karcis ! ' batinnya. Sakura nampak sangat bingung dan panik. ' Apa yang harus ku perbuat sekarang ? ' batinnya. Sang inner pun muncul ' Dasar gadis bodoh ! Cepat ! Beli karcis di loket ! Kau mau ketinggalan kereta ? Hah ? ' kata inner Sakura teriak marah-marah merutuki kebodohan dirinya.
Baru saja Sakura melangkahkan kakinya 3 langkah. Eh lagi-lagi pengunguman berkumandang.
" Mohon perhatian kereta komuter line jurusan Sunagakure akan segera berangkat harap menjauh dari jalur 2 "
' Mati aku ! Aduh gimana ini ? Keretanya sudah berangkat ! Apa aku harus naik mobil saja, TIDAK ! Aku tidak mau ! Terus aku harus gimana dong ? Aku kan tidak tahu jadwal keberangkatan selanjutnya.. '
' Dasar cabe ! Tentu saja tanya ke loketnya atau ke pusat informasi, huuh kau ini emang dasar cabe CAKEP CAKEP TAPI BEGO ! ' inner Sakura ngomel-ngomel.
" Oo iya ya, hehe kau memang pintar innerku " ber-oh ria sambil tertawa tidak jelas membuat orang-orang yang melihatnya menatap aneh padanya.
Tanpa perlu pikir-pikir lagi Sakura langsung melesat ( wow kaya roket aja ) ke loket.
" Permisi mbak, mau beli karcis jurusan apa ? " tanya seorang resepsionis yang berkartu nama Shizune.
" Mbak.. mbak.. memang saya terlihat seperti mbak-mbak tukang jamu apa ? Nama saya itu Sakura tau ! " gerutu Sakura
" Iya..iya maaf Sakura san, Anda mau memesan tiket apa ? " berusaha sabar agar tidak terjadi adu mulut.
" Emm.. Kalau kereta jurusan Sunagakure ada ? " sambil menaruh jari telunjuknya didagu seraya berfikir.
" Tentu saja ada, mau yang apa Ekonomi atau Bisnis ? "
" Pokoknya yang tercepat sampai "
" Kalau begitu yang ekonomi, sekitar 30 menit lagi. Kalau yang bisnis/komuter line adanya jam 12 siang nanti "
" Apa tidak ada yang lebih cepat lagi ? " tawar Sakura
" Maaf.. itu yang tercepat Sakura san. "
" Yasudahlah kuambil satu tiket. Berapa harganya ? " sambil mengeluarkan dompet dari tas selempangnya.
" Harganya 2000 rupiah "
" Uapaa ? 2000 ? Hahahaha Anda tidak bercanda kan ? " sambil memegangi perutnya menahan tawa
" Tidak, memang harganya segitu. Ada apa ? " Tampak rasa heran yang terlihat di raut wajah Shizune.
" Itu tuh murah sekali ! Bahkan harganya seperti haraga parkiran mobil di mall selama 1 jam "
' Dasar sok kaya, tapi dari penampilan memang terlihat sih, huuh menyebalkan ' batin Shizune.
" Baiklah ini uangnya, kembalinya ambil saja " sambil menyodorkan selembar uang dua ribuan dengan rasa PD yang tinggi.
" Maaf, ini memang pas dan tidak ada kembalinya Sakura san dan ini tiketnya " jawab Shizune dengan wajah datar.
" O-o i..iya te..terimah kasih ." sambil menundukan kepala menahan malu atas kelakuannya dan tanpa perlu bercermin Sakura yakin wajahnya sekarang sudah merah padam.
Setelah mendapatkan tiket Sakura langsung duduk dibangku yang menghadap jalur 2 yaitu jalur dimana nanti kereta yang akan ia naiki akan melintasi jalur tersebut. Sakura menunggu dalam diam, tak lama kemudian ia berinisiatif mengambil handphone bermerk Apple yang berwarna putih cerah dari dalam tasnya untuk mendengarkan lagu tak lupa dengan earphonenya. Baru 2 lagu di mainkan, handphonenya bergetar dan tampak di layar Ino_chan calling , lalu Sakura pun menjawab panggilan tersebut.
" Hallo Sakura chan ! Kau sudah berada di kereta kan ? " terdengar sangat bersemangat suara dari orang seberang.
" Tidak.. aku ketinggalan kereta, jadi aku sedang menunggu kereta selanjutnya yah.. sekitar 20 menit lagi keretanya akan tiba. " jawab Sakura lesu.
" Oh begitu, tunggu ! bukannya kereta komuter line berikutnya akan tiba pukul 12 nanti ? Kau naik kereta apa Sakura chan ? " tanya Ino yang agak sedikit bingung dan panik, mungkin..
" Aku naik kereta ekonomi, habis lama sekali kalau aku menunggu yang jam 12 itu, bukannya sama aja kan ? " kini Sakura pun ikut bingung.
" Oh.. Hahahaha iya iya nikmati saja perjalananmu nanti Sakura chan. Bye " cepat cepat Ino memutus sambungan telepon dan tak memberikan kesempatan Sakura tuk berbicara. Melihat sambungan diputus secara sepihak Sakura hanya bisa mendengus kesal.
Setelah sekian lama menunggu kereta, akhirnya kereta tiba. Namun, Sakura cengok melihat kereta yang terlihat kotor, dekil, dan sumpek. Itu sebabnya ia baru mengerti mengapa harga tiketnya sangat murah. Sakura hanya bisa menelan ludah ketika naik kereta tersebut.
' Huuh.. mimpi apa aku semalam naik kereta seperti ini ? mana sumpek, desak-desakan, banyak pedagang yang berisik, ngga dapat tempat duduk pula lagi ' keluh Sakura dalam hati.
Sakura menatap sekelilingnya, sungguh ia tak pernah berada di tempat seperti ini. Dan kebanyakan orang-orang disekililing Sakura melihatnya dengan tatapan seperti melihat 'artis salah tempat' , dan hal tersebut membuat Sakura merasa tidak nyaman. Ketika ia tengah memperhatikan jalanan dan setengah melamun , tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya. Sakura pun menoleh.
" Maaf nona, saya minta tiketnya . " tanya pemuda berambut raven bermata onyx dan memiliki kulit sangat putih mulus bahkan menyaingi kulit Sakura, pemuda tersebut ternyata seorang kondektur penagih karcis.
To be continued
\(^0^)/\(^-^)/\(^0^)/\(^-^)/\(^0^)/\(^-^)/\(^0^)/\(^-^)/\(^0^)/\(^-^)/\(^0^)/\(^-^)/
Fiuh -_-' akhirnya selese juga, leganya …
Hehe ini fic pertamaku loh(hehe salam kenal ;D), oleh karena itu sya berharap ada yang mau membacanya , and Trimsii~ buat yang udah membacanya, dimohon reviewnya hehe :D
