Minna-san! Konichiwa! n_n
Setelah nyaris kena penyakit writer's block (buntu ide), pada akhirnya lahirlah cerita ini! Yahh…walaupun masih jelek, aneh, abal, atau apapun itu, tapi aku seneng banget bisa ngebuat ceita ini!
So, have a nice reading! ;D
Chapter 1
Miracle of Love
Lucy POV
Pernakah kalian berpikir bahwa seorang gadis remaja bisa berubah wujud? Ya, itulah aku. Namaku Lucy Heartphilia. Umurku 16 tahun, kelas 1 SMA. Aku bersekolah di Fairy Academy. Aku bisa berubah wujud menjadi apa saja yang kuinginkan, seperti artis, binatang, orang tua, anak-anak, dan semacam itulah. Tapi sayangnya hal itu hanya bertahan selama…5 menit. Payah bukan? Dan sebenarnya, aku sedang menyukai seseorang, dialah Natsu Dragneel.
Dia itu teman sekelasku. Dia sangat keren. Orangnya sangat dingin, tetapi sebetulnya dia baik. Sudah lama aku suka padanya!
Hari ini, bangun kesiangan. Aku langsung mandi, sarapan, lalu pergi dengan sistem express. Saat di jalan, aku berlari secepat dan sebisaku. "Hosh! Hosh! Gawat! Hampir telat! Kalau sudah begini…berubah jadi kucing!" Buuussh! Aku pun berubah menjadi kucing, lalu aku melompati pagar belakang sekolah. Saat melayang di udara, kulihat ada…Natsu Dragneel!
BUAGH!
Pada akhirnya, kami berdua tertabrak dengan sukses. "Aduuh…sakit…pagi-pagi begini sudah kena sial karena kucing yang tiba-tiba lompat melewati pagar!" keluh Natsu.
Senangnya! Pagi-pagi udah ketemuan sama Natsu!
Shiissshh…Lho? Lho? Gawat! Sihirku akan buyar! Kabur ah!
Aku langsung masuk ke semak-semak yang paling dekat di situ. " Tunggu! Di sana itu tempat parkiran mobil!" seru Natsu yang mencoba menangkapku.
Hii! Jangan mendekat! Sihirku pun buyar. Tapi, tangan Natsu sudah terlanjur memeluk badanku. "Awas, bahaya! Banyak mobil, tahu…Huaaah! Lucy! Gomen! Kukira kucing!" ucap Natsu yang kelihatan kaget. Huwaa…dia menolongku! Tuh kan, dia baik sekali! Aku tidak bisa menahan perasaan ini lebih lama! Aku akan menyatakan perasaanku padanya sekarang juga!
"Natsu! Aku…"
"Natsu. Ternyata kau ada di sini." Panggil seorang gadis berambut putih yang berdiri di hadapan kami.
Ukh…! Batal!
"Aah! Lisanna!" ucap Natsu yang disertai dengan…pipi yang semerah tomat.
"Kamu bolos tugas piket, ya! Pak guru menyuruhmu ke ruang ganti nanti siang tuh! Jangan lupa ya!" ucap Lisanna sambil menunjukkan senyum cerahnya.
Itu kan Lisanna Strauss dari kelas A?
"Lho? Kok pipi Natsu merah sih?" tanyaku tak mengerti.
"E-eh? Be-benarkah?" balasnya gugup.
Aku punya firasat buruk.
"Ja-jangan-jangan kamu suka Lisa…"
"To-tolong! Jangan bilang-bilang pada Lisanna ya!"
Eh? Eh? Eeeeeeeeehhhh?
Beberapa jam kemudian…
Hiks…Hiks…Belum bilang cinta, udah patah hati duluan…Hiks…Sedih…kepingin jadi Lisanna nih…
Ah! Benar! Aku punya ide bagus! Aku berubah wujud jadi Lisanna saja!
Saat pulang sekolah…
" Natsu, mau pulang bareng nggak?" Tanyaku yang sedang dalam wujud Lisanna.
"Eeeh? Apa? Pulang denganku? I-Iya! Aku mau! Tentu saja aku mau!" Ujar Natsu kaget dan pipinya bersemu merah.
Hehehe…Aku berubah wujud menjadi Lisanna, terus akan kubuat Natsu membenciku! Aku memang orang yang jenius! Tapi bagaimana caranya ya? Bilang saja aku suka pada cowok lain…atau aku tidak tertarik pada cowok…mungkin begitu…
Tiba-tiba Natsu menghentikan langkahnya. Lalu ia berbalik arah kepadaku yang berdiri di belakangnya.
"Lisanna! Aku suka padamu!"
"Eh? Aku juga!"
"Eh…? Lisanna juga suka padaku?"
Eeh? Lisanna? Huwaaa! Celaka! Saking senangnya, aku langsung bilang iya padanya! Padahal aku sedang dalam wujud Lisanna!
"Serius nih?" Tanya Natsu sambil berbalik ke depan karena malu. Buusshh! Tanpa sadar, sihirku buyar. Gawat! Sihirku juga buyar!
Untungnya Natsu tak melihatnya karena ia membelakangiku. Aku langsung mengambil kesempatan untuk bersembunyi di belakang tiang listrik yang ada di dekatku.
"Lho? Lisanna? Dimana kau?" Tanya Natsu sambil celingukan mencari Lisanna.
Tanpa sadar, kakiku tersandung batu. "Kyaaa!"
"Lisa…Lho? Lucy? Sedang apa di sini?"
"O-oh…halo…aku cuma kebetulan lewat kok! Cuma kebetulan lewat!" bohongku.
"Err…apa kau lihat Lisanna?"
"E-eh? Ta-tadi sih dia pulang duluan! Ka-katanya ada urusan! Ngo-ngomong-ngomong kelihatannya tadi kalian berdua mesra sekali!" ucapku pura-pura tak tahu.
"Eh? Kau melihatnya? Apa yang kau lihat, hah?" ujarnya kaget sekaligus malu.
"Cuma kebetulan kok! Aku melihat kau menyatakan perasaan padanya…"
"Aku memang berhasil menyatakan perasaanku padanya dan ternyata dia juga suka padaku…" ujarnya sambil menutup mulutnya untuk menahan rasa malunya. "E-eh? Jangan serius begitu dong!" ucapku panik.
"Gimana ya…rasanya senang sekali…" Lanjutnya.
…Natsu begitu serius menyukai Lisanna…Tapi aku malah berusaha menggagalkan percintaannya…Aku memang jahat…
Esoknya…
Aku pun membawa sekantung kue kering yang baru kubuat kemarin. "Ehmm…kalau bikin kue juga, mungkin akan dimaafkan…aku akan menceritakan yang sebenarnya kepada Natsu!" Saat aku menengok ke jendela, kulihat Natsu mendekati Lisanna (asli)! Gawat! Tanpa berpikir panjang, aku pun berubah wujud menjadi Lisanna dan berlari mengejar Natsu.
"Natsu!" sapaku dalam wujud Lisanna. "Loh? Tadi kau ada di sana kan, Lisanna?" Tanya Natsu bingung sambil menggaruk-garuk kepalanya yang gatal.
"Eh! Kita bicara di sana saja, yuk!" ajakku sambil menarik Natsu menjauh dari Lisanna (asli).
Lagi-lagi berubah wujud…batinku sambil ngos-ngosan. " Ada apa, Lisanna?" Tanya Natsu.
"Eh…ini kue kering untukmu! Rasanya nggak terjamin sih! Kalau mau, silahkan!" jawabku.
"E-eh? Untukku?"
"Iya, tentu saja."
Hari ini, aku tidak boleh berbohong lagi. Aku akan minta maaf pada Natsu dalam wujudku sendiri…
Tiba-tiba Natsu menarik tanganku dan wajahnya mendekat pada wajahku dan diakhiri dengan…ciuman.
"Ma-maaf tiba-tiba aku menciummu,tapi aku senang sekali, Lisanna…"
"Bukan…Bukan…! Aku bukan Lisanna!" seruku sambil jatuh berlutut dengan shock.
"Li…Lisanna? Ka-kamu ngomong apa sih?"
"Tempo hari kau menyatakan perasaanmu…bukan pada Lisanna…"
Busshh! Sihirku pun buyar." Aku Lucy Heartphilia. Aku bisa berubah wujud dengan sebuah sihir."
"Eh?"
Aku sudah berbuat salah, jadi aku harus menanggung akibatnya. Aku tak boleh sembunyi lagi…
"Maafkan aku! Aku telah membuat kesalahan padamu! Sejak kemarin aku ingin minta maaf! Tapi…"
" Sulit dipercaya…Aku tak mengerti bagaimana cara orang bisa berubah wujud dengan sihir. Tapi tempo hari itu bukan Lisanna? Kenapa…Kenapa kamu berbuat begitu?" Natsu pun pergi meninggalkanku sendiri.
" Maafkan aku…hiks…maafkan aku, Natsu…hiks…"
Aku sudah menyakiti Natsu…apa yang harus kulakukan? Aku sudah terlanjur membuat hati Natsu terluka…aku harus bagaimana?
Beberapa hari kemudian…
"Kyaa! Ada ulat di pundakku!" teriak Lisanna. Kebetulan, Natsu sedan ada di situ. " Lisanna? Ulatnya sudah kuambil!" ucap Natsu sambil menyingkirkan ulat itu dari pundak Lisanna. Setelah mereka berjalan menjauh, ulat itu…Busshhh! "Strategi cinta pertama ,berhasil!" ucapku setelah sihirku buyar. "Tapi sakit nih, tadi dipukul Natsu…hiks…"
Setelah insiden itu, aku bertekad untuk menjadi malaikat cinta mereka dan akan menyatukan cinta mereka. Ya, aku akan membahagiakan Natsu.
Saat bel makan siang, aku pun berubah wujud menjadi Natsu dan menghampiri Lisanna sambil membawa sebuah ranting pohon. " Lisanna, bunga apa yang kau sukai?" Tanyaku.
" Eh? Ehmm…Bunga matahari. Memang kenapa dan untuk apa ranting pohon itu, Natsu? " Tanya Lisanna. "Akan kutunjukkan keajaiban padamu, Lisanna!" kataku sambil berlari menjauh darinya. Saat itu juga aku berpapasan dengan Natsu (asli). Dengan cepat, aku berubah wujud menjadi bunga matahari dan jatuh ke tangan Natsu. Natsu langsung kaget dan bingung, tapi aku tak peduli.
"Waahh…benar! Ajaib! Natsu hebat!" seru Lisanna tiba-tiba sambil menghampiri Natsu. " E-eh? Iya, ajaib sekali…?" balas Natsu bingung, tapi ia kelihatan senang melihat Lisanna tersenyum. Shiisshhh…Oh, tidak! Sihirku akan buyar! Aku pun segera kabur dalam wujud bunga matahari ke belakang tembok. Buuussshhhh!
Natsu POV
Buuussshhhh! Suara itu kudengar dari belakang tembok sana. Aku juga merasa aneh, aku sempat melihat ada bunga matahari yang jalan ke arak belakang tembok sana. Eh! Tunggu! Jangan-jangan…
Lucy POV
Aku mengirimkan surat pada Lisanna yang bertuliskan berasal dari Natsu dan begitu juga sebaliknya. Aku mengirimkan surat pada Natsu yang bertuliskan berasal dari Lisanna. Isinya…
Tolong temui aku di perkarangan sekolah sepulang sekolah nanti. Jangan lupa, ya!
Saat mereka berdua bertemu di perkarangan sekolah, aku langsung berubah wujud menjadi anjing dan menakut-nakuti Lisanna. " Kyaaa!" teriak Lisanna. Saat itu juga, Natsu menghapiri kami. "Lisanna!" Kemudian Natsu langsung mencubit pipiku dan menyeretku ke tempat yang jauh dari Lisanna.
Buuussshhh! Sihirku pun buyar tepat di depan Natsu. " Apa yang kamu lakukan, haah?" tanyanya pasrah. " Eh! Be-begini, ya! Aku mau latihan jadi anjing! Betul kok!" bohongku. "Dasar! Kalau mau bohong, latihan dulu dong biar meyakinkan! Lagipula, dari awal aku sudah menyadari bahwa semua ini ulahmu!" katanya sambil membersihkan kotoran di pipiku.
Deg! Deg! Deg! Bagaimana ini…aku tidak bisa menahan gejolak perasaan ini…
"Kamu ini sebenarnya ingin apa sih? Kau ingin mempermainkanku ya?" tanyanya. "Bukan…aku tidak pernah ingin mempermainkanmu. Aku ingin jadi orang yang disukai Natsu. Karena…sudah lama aku…aku suka kamu, Natsu!"
"Lisanna, kalau kau suka pada Natsu, sebaiknya kau nyatakan perasaanmu!" ujar seorang perempuan yang berambut putih gelombang serta poninya yang diikat ke atas berjalan di depan kami.
"Ah, malu ah, Mira-nee. Aku tak tahu bagaimana caranya." Balas cewek yang ada di sebelahnya.
" Eh? Lisanna?" sahut Natsu tiba-tiba. "Eh? Na-Natsu?" ucap Lisanna kaget.
Ooh…jadi Lisanna juga suka pada Natsu, ya…Baiklah…tinggal sedikit lagi…berjuanglah…
Natsu POV
" Selamat, Natsu! Akhirnya cintamu terbalaskan juga!" ucap Lucy tersenyum jahil sambil memukul pundakku. " Hei! Kau ini!" Balasku malu. "Kalau ada apa-apa, aku bantu deh! Sampai jumpa Natsu!" ucapnya sambil berjalan santai. Lalu, dia tiba-tiba berlari. "Maaf Lisanna, aku ada urusan. Nanti kita ketemu lagi di perkarangan ya! Sampai nanti!" Aku pun langsung meninggalkan Lisanna dan Mira untuk mengejar Lucy.
" Hooii! Lucy! Tunggu! Tadi kenapa…" Saat kutarik pundaknya dan otomatis ia menengok ke arahku dengan…butiran-butiran air mata yang berjatuhan. Aku langsung terbelalak kaget. " Lu-Lucy…kenapa kau menangis..?" tanyaku bingung.
"Hehehe…sihir kekuatanku sudah buyar…padahal aku sudah menguatkan hati…aku ini pengecut ya, pakai sihir segala…" katanya sambil mencoba untuk tetap tersenyum walaupun tetesan air mata masih mengalir di wajahnya. " Lu-Lucy?"
"Selamat ya, Natsu. Maaf sudah banyak menyusahkanmu karena sihirku ini. Aku tidak pernah bermaksud untuk menyakitimu…aku…hiks…aku hanya ingin jadi Lisanna aja kok…hiks…karena…aku…hiks…sangat menyukaimu, Natsu…hiks…" Lalu ia langsung berlari meninggalkanku.
Lucy POV
Aku pun berlari meninggalkan sekolah. Tak peduli dengan derasnya hujan yang membasahi tubuhku, Tak peduli dengan kendaraan yang berlalu lalang, aku berlari sambil menangis sepuas-puasnya. Tanpa kusadari, aku sudah di tengah jalan dan sebuah mobil melaju cepat ke arahku dan…
BUAAAAGGGHHHHH!
-To Be Continued-
Akhirnya chapter 1 jadi jugaaaa! ^_^
Lalu apa yang terjadi ya kira-kira? Ada yang bisa menebaknya nggak?
Kalau penasaran, tunggu chapter selanjutnya yaaa…! ;)
Review ya? :3