Disclaimer: Hetalia © Hidekaz Himaruya

Warning: OC, OOC, AU, Typo(s), Alur cepat, Nyo!Spain, and Nyo!Romano (South Italy)

Genre: Crime/Drama.

Rated: T


Happy Reading:

[Prologue]

.

.

.

.

.


Cuaca yang cukup bersahabat. Cuaca cerah berawan adalah suatu saat yang tepat untuk melakukan hal-hal yang berguna, ditambah sekarang adalah akhir pekan. Banyak sekali orang-orang yang memanfaatkan itu dengan cara: lari pagi, istirahat, piknik, berkebun, atau sekedar jalan-jalan melepas penat sejenak, atau setidaknya bergulung dalam selimut tebal dan bangun pada tengah hari.

Tapi, rutinitas itu hanya berlaku pada orang yang benar-benar sudah siap melepas beban sejenak, istirahat tanpa mementingkan pekerjaan-pekerjaan kantor atau hal-hal yang menguras tenaga dan pikiran. Tapi hal itu tidak berlaku untuk seorang pemuda asal Spanyol yang sedang berada di Italy, tepat di Kota Roma, kota yang menjadi ibukota Italy yang memiliki sejarah yang sangat banyak, dan seluk-beluk kota yang cukup menawan di tiap sudutnya.

"Hei, bagaimana untuk hari ini saja kita melepas seuruh beban kita? aku sudah terlalu pusing dan membutuhkan istirahat sejenak. Atau, setidaknya kita mengelilingi kota Roma untuk sesaat."

Sebuah tempat di pojokan kota Roma, di sebuah bangunan tua dan usang, terdapat sebuah markas kecil-kecilan yang sangat tak terawat. Keadaannya yang dipandang sebelah mata, dan ternyata menyimpan sesuatu yang sangat mencengangkan. Tempat yang ada di pojok atau di pinggiran kota Roma membuat bangunan tua ini jarang ada yang mengetahui. Cukup sempurna untuk dijadikan Markas bukan?

"Ku kira kita pergi ke Kota Roma untuk bersantai. Kau tahu 'kan sesaknya di Las Vegas? tadinya aku pikir kita menyamar saja, dan melepaskan beban ini."

Suara sayup-sayup akan terdengar saat kalian masuk ke dalam bangunan tua ini, suara aneh sepersi orang yang 'berbincang' akan terdengar semakin jelas. Dan bila kita sorot orang yang tadi berbicara, pertama kali, kita akan disambut oleh sebuah ruangan dengan gaya klasik dan interior-interior yang berkelas, semua yang ada dalam ruangan ini terlihat sangat berbeda dari luar, dan berbeda dengan pekarangan bangunan ini, di dalam situ ada tanda-tanda makhluk hidup.

"Kita masih ada tugas, kau tahu itu..."

Terlihatlah 2 orang pemuda berpakaian jas dan topi (yang mereka taruh di meja). Terlihat bahwa kedua anak Adam itu sedang berinteraksi sambil sesekali bertengkar kecil. Sebuah koper-koper besar yang ada melebihi 6-9 koper tergeletak begitu saja di atas meja atau samping meja dan mungkin bawah meja.

Seorang pemuda dengan baju biru bergaris hitam dengan rompi hitam yang menutupi baju kantoran itu, dan tak lupa dasi berwarna hijau terlilit di sela-sela kerah kemejanya, sedang sibuk menghitungi isi dari salah satu koper yang ada di pangkuannya. Manik seindah hutan diguyur hujan berkabut itu sedang menatap tumpukan-tumpukan lembar kertas mata uang pecahan Dollar dengan teliti, lalu sesekali menanggapi ucapan rekannya.

"Hmn, aku baru saja ingin mengirim setengah 'Keluarga' kita menuju Amerika, dan aku berniat meluaskan semua anggota kita di seluruh penjuru Amerika. Sayangnya, sang Hamburguesa Maniaco berusaha untuk mencegah komplotan kita berkembang di sana. Sungguh menyayangkan bukan?" Sang pemuda asal Spanish menghela nafas sinis sambil memainkan beberpa lembar Dollar di genggamannya.

"Kau sudah berfikir sejauh itu? aku saja baru bisa memperluas beberapa komplotanku di Las Vegas, aku baru saja berniat mengembangkannya di sini. Dan kau terlalu berfikiran jauh, Jerk!" Sang pemuda Italy hanya mendengus sombong sambil melipat kedua tangannya dan bersandar pada meja yang dipenuhi koper itu.

"Omerta, aku berharap mulut mereka bisa dijaga di sana. Setidaknya lebih cepat lebih baik bukan?" Sang pemuda berkulit eksotis itu langsung menutup koper itu dengan kasar, dan terlihat manik Emeraldnya berkilat.

"Bagaimana bila sekarang kita suruh Feli datang ke sini? aku membutuhkan lebih banyak 'Vargas' agar kita dapat menyelesaikan semua ini. Lalu berlibur sejenak." Sang pemuda Italy hanya mendengus kecil, tidak menjawab perintah dari sang Capo Crimini-nya itu. Setidaknya hanya di hadapan sang pemuda Spanish saja ia akan menganggap seseorang lebih tinggi derajatnya dari pada dia.

"Lalu, siapa yang akan menjaga semua anggota liar 'kita' di Venezia? aku tak yakin mereka bisa dilepas sebentar saja dari Feli. Kau tahu 'kan mereka pernah memberontak?" Ucap sang Italy dengan angkuh dan nada yang sarkastis.

"Tenang saja, aku memiliki Consigliere yang bisa diandalkan..." Jawab sang Oyabun dengan senyum penuh arti.

"Sì, kau menang. Aku akan menghubungi Feli. Dan kau, pergi ke toko kecil yang ada di pinggir kota Roma, persediaan Tomat kita sudah menipis." Sang pemuda berdasi merah itu mengambil topi hitamnya di tempat gantungan topi atau jaket di balik pintu markas, lalu berjalan keluar dan pergi meninggalkan keheningan di ruangan itu.

"Kenapa harus aku...?"

...-_X_-...

Seorang pemuda dengan jaket dan syal hijau sedang berjalan di trotoar dengan gelagat yang santai. Manik Emerald miliknya bersinar cerah, kedua tangannya yang dilapisi sarung tangan dimasukan ke dalam saku celana, nada-nada riang mengalun keluar dari bibir ranumnya, senyum cerah terpapar dengan menawan di sudut bibirnya, dan itu mampu membuat semua gadis Nosebleed saat disapa ramah olehnya.

Antonio Fernandez C. seorang pemuda asal Reino de España yang tinggal di rumah sahabat atau patnernya untuk sementara. Pemuda riang dan ramah senyum dan selalu tertawa dengan gurauannya yang garing dengan senyum yang dapat membuat semua hati orang hangat. Ia sedang berjalan-jalan di pinggiran kota Roma, menghirup udara segar sambil belajar mengenali Seluk-beluk Roma.

"Ah, sampai juga..." Gumam Antonio saat kaki jenjangnya yang dilapisi celana jeans berhenti di sebuah tempat-atau Toko kecil-yang sedang tak terlalu padat pengunjung. Alias, ia bisa belanja dengan santai tanpa harus berhadapan dengan banyak orang.

Krieett*

Bunyi pintu berputar sangat nyaring dan kadang dapat membuat ngilu, Antonio merusaha masuk dan menghiraukan mulutnya yang mendesis karna tubuhnya terasa geli saat pintu itu mengercit. Dilihat dari sini, toko ini terbilang sederhana, dan hanya khusus menampung beberapa sayur atau buah-buahan saja. Matanya bergulir kesana-kemari mencoba mencari objek yang akan ia beli. Hingga sebuah benda bulat berwarna merah dan sangat menggiurkan itu menarik perhatiaannya.

"Tomat..." Gumam Antonio kecil sambil berari ke arah rak Tomat merah segar itu, dan mencoba mencari Tomat yang menurutnya berkualitas. Ia memang suka memilih-milih, dan itu juga berlaku pada makanan kegemarannya.

"Hmn, Semua Tomat itu sangat jauh kualitasnya dari Tomat-Tomat di Negaraku. Aku tak yakin akan membelinya." Sebuah gumaman kecil terdengar keluar dengan mulus saat Antonio mencoba-coba membandingkan Tomat Negaranya dan Tomat yang ada di Toko ini.

"Hhh..." Antonio mendesah kecil dan memalingkan wajahnya kearah rak-rak sayuran dan buah-buahan yang ada di belakangnya. Manik Zamrud itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru Toko dengan alis yang mengernyit, tangan kanannya masih sibuk menggenggam Tomat yang 'tidak' akan ia beli. Sedangkan pikirannya entah sedang melayang keluar dari Toko.

"Ayo, masuk!"

"Ta-tapi..."

Antonio memalingkan wajahnya ke asal suara, Antonio mengernyitkan dahinya saat suara-suara kecil dan pertengkaran kecil terdengar di balik pintu Toko. Suara yang terdengar sangat samar-samar membuat Antonio hanya bisa menggidikan bahu, memalingkan wajah dan kembali mencoba memilah-milih Tomat terbaik.

"Akh, aku tak mau!"

"Ah, sudah saatnya jam makan siang. Aku pergi dulu~selamat berjuang~"

"Tung-eehh..."

Krieet*

Pintu Toko terbuka menampakan sosok seorang wanita berpakaian baju bercorak hitam polos dan celana merah polos selutut, tanganya sibuk memijit keningnya yang cenat-cenut. Mukanya berwarna merah padam dan alis yang berkerut, sang gadis berjalan gontai dengan mata yang terpejam setengah. Sang gadis Italy diam sejenak dan menghirup nafas dalam-dalam, dan menghembuskannya perlahan.

'Tenang, Chiara... kau harus tetap tenang. Tokonya sedang tidak padat pengunjung, kau harus melawan rasa takutmu...' Batin sang gadis yang bernama Chiara berusaha tetap tenang saat rasa takut mulai menggerogoti nyalinya. Keringat dingin bercucuran di pelipisnya, dengan perlahan mata berwarnya Hazelnut itu terbuka dan menampakan keindahannya yang memukau.

"Ck, kenapa aku harus takut?" Gumam sang gadis dengan nada angkuh dan decakan sinis, ia mulai berjalan menyusuri pelosok Toko kecil itu, mata berwarnya coklat madu itu mengedarkan pandangannya keseluruh Toko. Ternyata benar kata 'sahabat'nya, Toko ini sedang sepi pengunjung dan itu membuatnya bisa menghirup nafas lega.

"Oh, Nona. Tunggu sebentar, apa kau tahu Restoran dekat sini yang menyediakan berbagai jenis pasta?" Antonio berjalan dengan luntang-lanting saat dirinya harus membawa Tomat-Tomat di pelukannya. Chiara mengernyitkan dahi saat ia tak bisa melihat dengan jelas Antonio saat tumpukan Tomat merah itu berubah menjadi penghalang penglihatannya.

"Err, siapa kau?" Tanya balik Chiara dengan nada sarkastis.

Antonio yang sedang membawa Tomat berusaha menaruh Tomat itu ke keranjang, karna Troli sedang di servis membuatnya harus membawa Tomat itu sampai depan meja kasir dan mengambil keranjang. Sebenarnya itu terlalu tanggung karna sehabis itu Tomatnya akan diberikan ke kasir yang ada 2 meter di sampingnya. Dan setelah itu ia harus membeli pasta untuk sahabatnya.

"Hhh..." Antonio berlari gontai ke arah keranjang yang ada di samping pintu masuk, dan menaruh Tomat itu dengan terburu-buru dan hati-hati.

Chiara menatap Antonio dengan kebingungan, perasaan yang aneh menyeruak di dadanya, ia merasa perasaannya tak enak. Chiara hanya mendengus sinis menertawakan nyalinya yang kiyut, masa sih, dia laki-laki? pikir Chiara. Ok... Chiara, memang kau pikir Antonio banci?

"Pa-pasta? aku tak terlalu suka pasta. Dan jarang pergi ke restoran yang menyajikan pasta, tapi ibuku pernah pergi ke salah satu restoran yang bernama Splendor Parthenopes dan katanya di restoran itu juga menyediakan pasta. Mungkin kupikir kau ingin ke sana, alamatnya di Via Vittoria Colonna, 32, 00193 Roma, Italy. " Jawab Chiara saat selang beberapa menit menimbang-nimbang untuk menjawab pertanyaan Antonio.

Antonio berbalik dan tersenyum, Chiara berkeringat dingin saat menyadari ada yang janggal. "Ka-kau, laki-laki?" Tanya Chiara sambil mundur beberapa langkah saat manik Hazelnutnya bergetar dan keringat dingin membasahi tubuhnya.

"Si, apa aku terlihat seperti wanita?" Antonio nyengir dan kembali berfokus pada keranjang Tomatnya. ".. Dan, Gracias untuk infonya." Lanjut Antonio sambil berjalan ke kasir.

BRUK*

"EH!"

Antonio memalingkan wajahnya ke asal suara dan melihat bahwa gadis yang tadi barusan berbicara dengannya telah terkapar pingsan seketika, dengan tubuhnya yang bersender pada rak buah-buahan. Antonio menjerit histeris dalam hati, dan berlari untuk menolong Chiara yang pingsan.

"Hei," Panggil Antonio panik saat ingat bahwa para staf Toko ini sedang keluar.

TBC OR DELETED?


AN: Sebenarnya ada beberapa kata yang Yaku ingin sampaikan:

1. Untuk karakter, nama belakang akan disingkat karna nama belakang adalah nama *** ***** mereka.

2. Untuk pair, kita gunakan Hetalia x Nyotalia.

3. Nama Nyotalia Romano, Yaku ambil 'Chiara', tadinya mau make 'Katarina' tapi gak jadi. Dan Yaku tidak menggunakan 'Lovina' karna disini ada karakter 'Lovino' dan mereka tidak memiliki hubungan saudara.

4. Disini tadinya genre maunya Crime/Roman. Tapi, karna alur cerita ini tidak terlalu menjurus ke Roman, kita ambil untuk penggantinya Drama.

5. Karakter Nyotalia Antonio itu Isabel.

6. Disini mungkin bukannya hanya menyangkut SpaMano, atau RomaSpa. Tapi menyangkut beberapa karakter lain, seperti USUK, UKUS, GerIta, ItaGer.

7. No Yaoi, disini mereka dipasangkan dengan karakter Nyotalia.

8. Semua karakter disini bukan Nation.

Mungkin itu saja yang bisa Yaku sampaikan~ maaf bila alurnya berbelit, itu karna beberapa adegan berputar dan sangkut paut. Kata Terakhir:

Merevielah bila berkenan.

Yaku hargai Review kalian :)) bahkan bila Flame. Kalau mau kritik yang keras dan tajam bisa PM Yaku langsung, ok!