ONLY YOU AND ME-AND 'HIM'-

.

DISCLAIMER : KUROKO NO BASKET -FUJIMAKI TADATOSHI-

.

AkaFem!Kuro-OC-

Kiseki No Sedai

.

WARNING : Typo, OOC, OC, Gak Nyambung, Bahasa Ngawur, Alur Berantakan-sesuai mood Kishi-

RnR

New Author jadi harap maklum kalau jelek.

XxoOoxX

Semua orang mengalihkan pandangan menuju gadis mungil bersurai biru itu. Ia berjalan cepat dengan tangan kirinya membawa secarik kertas dan tangan kananya sibuk menghapus air mata yang tidak mau berhenti mengalir itu. 'bodoh! Kenapa? Kenapa harus secepat ini?' gumamnya. Gadis berumur 19 tahun itu tidak menghiraukan tatapan penuh Tanya dari orang di sekitarnya. Ia terus berjalan, berjalan dan berjalan menuju tempat tujuannya itu. Ia telah sampai di depan mansion tujuannya. Kebetulan sekali orang yang sangat ingin dia temui keluar dari mansion tersebut. Gadis biru itu menahan segala emosi dan berusaha keras memasang wajah datarnya meski hatinya menjerit. Dia menatap seorang pemuda yang menjadi tujuannya itu. Pemuda itu berjalan menghampirinya dengan senyum.

"oh, Tetsuya, ada apa?" Tanya pemuda itu.

"a..ano..aku.." kalimat yang seharusnya didengar oleh pemuda itu tiba-tiba tertahan melihat senyumnya.

"ada apa Tetsuya? Katakana saja" katanya meraih kepala biru gadis di hadapannya itu.

"…"

"Tetsuya?"

Gadis itu menundukkan kepalanya, air mata mulai negucur deras membasahi pipinya yang mulus itu. Dia telah gagal mempertahankan wajah datarnya.

"Tetsuya? Kenapa kau menangis? Apa terjadi sesuatu?" tangan kanan pemuda itu meraih pipi Tetsuya dan menghapus air mata yang masih mengalir itu. Tangan lainnya meraih tangan Tetsuya dan menggandengnya "kita berbicara di dalam saja ya" sambungnya sambil menarik lembut tangan Tetsuya yang masih menangis itu.

Tidak ada perlawanan, Tetsuya mengikuti pemuda itu.

"duduklah, Tetsuya" mempersilahkan gadis kawaii itu duduk di sofa ruang tamunya "sekarang, ceritakan apa yang terjadi"

"a-aku.. hiks" gadis itu tetap saja menangis. Karna dia tidak mampu berkata-kata, diberikannya secarik kertas yang dibawa ke pemuda itu.

"apa ini?" Tanya pemuda itu lalu mulai membacanya. Matanya terbelalak setelah membacanya "kau..tidak bercanda kan, Tetsuya?"

Tetsuya menggeleng perlahan. Air mata terus mengalir deras. Pemuda itu tertunduk. Senyumnya yang sedari tadi setia terpajang di wajah tampannya itu seketika menghilang.

"puas kau sekarang?" kata gadis itu dengan suara bergetar. Sepertinya dia sudah lebih lega sekarang "apa yang akan kau lakukan, Tuan Muda yang Absolut?"

"…" pemuda itu masih tertunduk.

"kenapa? Kau menyesal? Penyesalan di hatiku 100 kali lebih besar darimu! Aku harus menanggung semuanya sendiri! Menanggung kesalahanmu!" hati gadis itu telah hancur, ingin rasanya dia melemparkan gunting yang ada di meja ke arah pemuda yang ada di hadapannya, seperti apa yang pemuda itu lakukan pada orang yang menentang perintahnya. "apa kau sudah bahagia sekarang? Bukankan ini bagus? Kau melakukan kesalahan yang sangat besar dan aku yang menanggungnya! Apa itu yang kau harapkan ha? JAWAB SEI-KUN!" gadis itu mendorong tubuh pemuda itu.

"DIAM!" pemuda itu balik membentak gadis biru yang terus mengeluarkan air mata itu "untuk saat ini biarkan aku berpikir, Tetsuya"

"berpikir? Berpikir tentang apa? kau pikir kau memiliki beberapa pilihan? Pilihanmu hanya satu, Akashi Seijuro-sama!" gadis itu sangat ingin memukul kepala pemuda itu sekeras-kerasnya agar dia segera sadar dengan apa yang harus dan wajib dia lakukan.

"aku akan mengantarmu pulang" pemuda berkepala ruby itu meraih tangan Tetsuya, tapi di tepis oleh sang empunya.

"tidak perlu! Kau pikir aku akan pulang dengan kabar yang mungkin akan membunuh kedua orang tuaku dan menggeleng ketika mereka bertanya apakah kau aka-"

"Tetsuya.." kalimat gadis kawaii itu terpotong oleh satu kata yang keluar dari mulut pemuda itu "maaf, Tetsuya.." pemuda itu meraih pipi Tetsuya dan menghapus air mata gadis itu. Ia menatap tajam kedua manik biru cerah gadis itu. "aku pasti akan melakukannya, Tetsuya.. tapi aku harus menjelaskan kejadian ini pada ayahku, jadi aku mohon bersabarlah sedikit" pemuda itu menatap hangat gadis itu. Rona mulai terlihat di wajah Tetsuya.

"tapi sampai kapan Sei-kun? aku tidak ingin melihat orang tuaku sedih karena hal ini"

"tidak akan lama, aku hanya akan meyakinkan ayahku, dan semua akan baik-baik saja, aku janji tetsuya.." pemuda itu langsung mendekap gadis di hadapannya itu

"janji? Demi apa Sei-kun?" bisik gadis itu yang terlihat nyaman pelukan Seijuro. Seijuro membelai sulur biru cerah yang halus itu.

"demi apa? Tentu saja demi kehidupan baru yang ada di rahimmu itu, Tetsuya" jawab pemuda ruby itu.

"arigatou, Sei-kun.." air mata kembali mengalir membasahi pipi Tetsuya.

"aku akan mengantarmu pulang dan menjelaskan semuanya pada orang tuamu, Tetsuya.." Seijuro melepaskan pelukannya itu dengan hati-hati. Gadis biru menatap Seijuro dengan wajah sedikit lega yang kemudian mengangguk dengan manis.

XxoOoxX

"Tadaima~ kaa-san.. tou-san.." Tetsuya melangkah masuk dengan diikuti oleh kekasih tercintanya itu.

"O'kaeri, Tet-chan.. waah ada Sei-kun juga ya.." ibu Tetsuya menyambut kedatangan mereka berdua. Mereka menuju ke ruang keluarga. Di sana sudah ada ayah Tetsuya yang sedang beristirahat sambil menonton acara TV.

"a..ano.. tou-san.. kaa-san.." Tetsuya memberanikan diri memanggil kedua orang tuanya yang telah bersantai itu.

"ada apa Tetsuya?" Tanya ayahnya yang tidak memalingkan wajah dari acara TV kesukaannya itu.

"Kuroko-sama, izinkan kami menikah" kali ini Seijuro mengutarakan maksud kedatangannya itu.

"APA?! Apam Maksudmu, Seijuro-kun?" Ayah Tetsuya sedikit meninggikan nada bicaranya itu dan menatap tajam mata heterokrom kekasih putri kesayangannya itu.

"maaf karena tiba-tiba mengatakan hal itu tapi.. saat ini Tetsuya seda-"

"kaa-san sudah tau nak.." ibu Tetsuya memotong kalimat penjelasan Seijuro.

"Eh?" Tetsuya menatap ibunya dengan penuh rasa was-was.

"Sei-kun, kaa-san sangat senang kau mau datang dan mengutarakan semuanya, tapi itu semua tidak semudah yang kau pikirkan, nak.." Nyonya Kuroko itu memegang pundak sang calon menantunya. "apakah ayahmu sudah setuju dengan semuanya? Seharusnya kau datang ke sini bersama dengan ayahmu"

Seijuro tertunduk. "maaf.. saya masih belum sempat mengatakan hal ini pada ayah"

"Tet-chan, kaa-san dan tou-san sudah mengetahui semuanya, tapi kaa-san dan tou-san tidak mengira Sei-kun akan langsung datang"

"ba..bagaimana kaa-san bisa tau?" Tetsuya masih heran, kenapa orang tuanya sangat tenang dan tidak murka kepadanya?

"apakah Tet-chan lupa, rumah sakit tempat Tet-chan periksa kesehatan tadi pagi adalah milik keluarga Midorima? Midorima-san langsung menelfon kaa-san setelah mgetahui kondisimu"

"dan..kaa-san tidak marah?"

"kaa-san memang sangat terkejut mendengar kabar itu, tapi tou-san bilang tidak ada gunanya memarahi Tet-chan dan membuat Tet-chan stress.."

"ka..kaa-san.." mata Tetsuya mulai berair dan air itu mulai menetes di pipinya.

"jadi.. bagaimana, Kuroko-sama?" Tanya Seijuro dengan nada tenang meski dalam hatinya dia tidak tenang sama sekali.

"bagaimana apanya?" Kepala keluarga Kuroko balik bertanya pada pemuda ruby itu "kau harus menjelaskan semua kejadian kepada kami, peristiwa yang telah membuat putri kami mengandung anak kalian" tegas pria yang memiliki surai yang sama dengan Tetsuya itu.

"baiklah.. akan saya jelaskan.. jadi…."

XXXXXXXXXXXXXXXXX

TBC/STOP/DELETE?

New Author jadi para Senpai tolong Review dan Sarannya ya~

kalau mau lanjut, di usahakan secepat kilat! :'D

jadi tolong Reviewnya ok~

Arigatou Gozaimasu...