Hai, i am coming! Fanfic yang pertama juga belum di update. Maaf ya, agak lama.

Sebelumnya, thanks buat yang mau review ya!

My second fanfic

Dear Violin

.

Boboiboy © Animonsta Studio

.

.

Happy reading guys


Chapter1 : Jadi terkenal


Hai, namaku Ying. Aku baru saja selesai mengikuti Junior Music Contest tingkat kabupaten. Aku memainkan biola didepan para juri dengan perlahan namun pasti, jika aku lolos aku akan mengikuti kontes lagi tingkat nasional, kontes tingkat nasional akan masuk televisi dan jika menjadi juara umum, secara otomatis akan menjadi terkenal. Aku keluar dari ruangan tempatku memainkan biola tadi.

"Ying!"Seseorang memanggilku, tepatnya sahabatku, melambaikan tangannya kearahku.

"Ada apa?kau menungguku?sejak tadi?"Tanyaku padanya, karena ia yang tadi mengantarku. Ia menganggukukkan kepalanya

"Apa?! aku menunggu antrian sudah tiga jam, apasaja yang kau lakukan? Apa tidak lelah menungguku?"Tanyaku lagi

"Tidak banyak, hanya memainkan ponselku dan duduk-duduk di situ"Jawab Yaya sambil menunjuk deretan kursi. Aku hanya mengangguk-anggukkan kepalaku.

"Ya sudah, mau pulang bareng?"Tawar Yaya

"Mengapa tidak, kau sudah menungguku sejak tadi, terima kasih Yaya"Ucapku

"Oh, sama-sama"Ucap Yaya sambil berjalan bersamaku. Di jalan, kami berdua diselimuti keheningan. Jalanan juga agak sepi, entah mengapa padahal masih pukul empat petang, lama-kelamaan aku mulai risih dengan keadaan sehening ini dan aku mulai angkat bicara

"Hei Yaya"Panggilku, Yaya menoleh

"Ya?"Jawabnya

"Hmm..menurutmu, aku bisa lolos atau tidak?"Tanyaku, hanya pertanyaan itu saja yang terlintas di pikiranku.

"Tentu saja bisa, mungkin kau akan menang nantinya"Ujar Yaya

"Apa kau benar-benar yakin?"Tanyaku untuk memecah keheningan yang cukup lama.

"Ying, kau berbakat. Optimislah"Kata Yaya, aku hanya tersenyum simpul dihadapan Yaya.

Oh tidak, Yaya, kau bijaksana sekali, tak salah aku menjadi sahabatmu. Kau membuaku kehabisan kata-kata untuk kuucapkan. Rasanya aku beruntung punya sahabat sepertimu, yang selalu mengerti keadaanku.

"Ying?"Panggilan Yaya membuyarkan lamunanku "Ada apa?"Tanya Yaya

"Oh tidak tidak"Jawabku agak panik karena ketahuan melamun oleh Yaya

"Mmm...kamu tidak masuk?"Tanya Yaya

"Masuk? Masuk apa?"Aku balik bertanya membuat Yaya bingung dengan kelakuanku

"Masuk, iya ini rumahmu bukan?"Kata Yaya. Spontan aku mendongakkan kepalaku, ternyata kami memang sudah didepan rumahku.

Oh tidak, aku konyol sekali, sampai aku tidak sadar sudah didepan rumahku sendiri.

"Oh-Eh ... i-iya, baiklah terima kasih Yaya!"Seruku lalu segera melesat memasuki rumah. Yaya menatapku dengan tatapan bingung, lalu ia melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya yang hanya berjarak tiga rumah dari rumahku.

"Aku pulang!"Seruku, namun tidak ada yang merespon karena di rumah hanya ada aku dan kakak laki-lakiku saja yang sifatnya amat sangat dingin, ayah dan ibuku bekerja di luar negeri. Aku dan kakakku ditinggal disini karena sekolah kami yang masih belum tamat SMA. Umur kami hanya berbeda satu tahun saja.

"Kak Fang, kapan ibu pulang?"Tanyaku sambil meletakkan biolaku di meja sebelah gitar milik kakakku

"Besok"Jawabnya singkat tanpa menoleh kearahku sedikitpun karena sibuk dengan laptopnya

"Oh"gumamku

"Udah sana mandi!"Ucap kak Fang, aku segera menuruti perintah kakakku yang paling menjengkelkan di seluruh dunia. Sebelum itu, karena penasaran, aku mengintip layar laptop kakak, aku memutar bola mataku bosan. Bagaimana tidak, setiap hari yang ada di layar laptop berwarna biru ungu itu hanyalah tampilan twitter, blog miliknya, dan artikel-artikel sejarah. Aku menaiki tangga dan masuk ke kamarku yang didalamnya terdapat kamar mandi, setelah itu, aku mandi dan berganti baju.


Dok dok dok

"Ying! Cepatlah sedikit! Aku ada tugas piket nih!"Seru kakakku sambil menggedor-gedor pintu kamarku

"Iya iya, sabar sedikit napa?!"Balasku tak kalah lantang

"Kalau begitu caranya, bisa rusak pintu kamarku!"omelku

"Ssstt ... Sudah, ayo berangkat"Ajak kak Fang

Aku mengambil sandwich ku diatas meja makan, rencananya aku tidak akan makan dirumah pagi ini dikarenakan kakakku yang super duper cerewet itu. Kenapa ia tidak pergi duluan? Karena kakakku tidak ingin digoda fangirls di sekolah maupun di jalan.

.

"Ying! Ying!" Seru Yaya yang terlihat kelelahan

"Apa?"

"Kamu lolos!"

Aku yang tidak mengerti ucapan Yaya itu menghentikan aktivitas makan sandwich ku.

"Lolos apa?"

"Apalagi kalau nggak kontes musik kemarin?"

Aku menatap Yaya. Oh tidak, aku konyol lagi, benar juga ya, kau nggak kontes musik kemarin apalagi. Aku menarik tangan Yaya dan membawanya keluar kelas. Walau sebenarnya aku tidak tahu darimana Yaya mendapat informasi itu, tapi kaki kecilku membawaku ke mading yang terletak diantara kantor dan ruang guru.

Disana terdapat banyak murid entah laki-laki maupun perempuan.

"Wah ini Ying!"Seru salah seorang murid

"Hebat ya! beruntung sekali dia"

"Iya, punya sahabat yang cantik, pandai main biola, adiknya Fang lagi!"

"Pasti senang sekali dia!"

"Aku ingin jadi sepertinya!"

Bisik-bisik tentang diriku terdengar begitu jelas di telingaku. Meski bukan hanya namaku yang ada di daftar peserta yang masuk final, yang paling banyak dibicarakan hanyalah diriku. Berlebihan sekali.


Dari sinilah kehidupanku mulai berubah, menurutku aku lebih umm...sombong? egois? tapi aku tidak lagi peduli. Aku sudah bahagia, namun jadwalku mulai padat. Aku jarang bertemu teman-temanku lagi, hari ini aku ada dua konser. Pertama di gedung pertemuan walikota, kedua di Kuala Lumpur Northeast Hotel. Besok aku juga ada konser di Natural Homestay Malaysia. Tidak hanya sampai disitu, aku juga sudah pernah konser di negara tetangga. Seperti Indonesia atau Singapura.

Hari-hari aku konser berjalan lancar. Hari ini aku tidak ada jadwal konser dimanapun dan aku ingin sekali bersantai hari ini saja, kutidurkan diriku diatas ranjang kuning milikku, kuletakkan ponselku disamping tubuhku. Tak lama kemudian mataku serasa berat untuk kubuka, dan akupun tertidur.

Aku terbangun ketika mendengar panggilan tak terjawab dari ponselku. Setelah kubuka ponselku, ternyata bukan hanya panggilan tak terjawab namun ada juga lima pesan baru yang berbeda pengirim

From : 08xxx1x2xx57

Hai kakak, ini benar kak Ying kan? Wah, aku penggemar berat kakak!

"Dasar, kenal aja nggak"Umpatku

From : 08xxx43x1010

Halo, kamu lagi ngapain?

"Ini siapa lagi coba? Huh.."Keluhku

From : 08x41xxx2627

Ying, nama lengkap kamu siapa? nama lengkap kakak kamu siapa juga? Kamu cantik banget deh! dari penggemar setiamu

"Sok kenal sok dekat!"

"From : 08xxx2759xx5

Ying? mau jadi sahabat aku nggak? pliissss ... aku penggemar beratmu Ying!

"Huuh,, mereka semua dapat nomorku darimana sih?! ganggu aja!"Teriakku lantang membuat burung-burung terbang dari sarangnya dan mendatangkan kakakku

"Bisa diam gak sih? ganggu aja!"Tegur kak Fang dengan raut wajah kesal

"Eh, iya kak"

"Emangnya kenapa?"

"Ini nih, banyak nomor tidak dikenal masuk di ponselku."

"Sini!" kak Fang merebut ponsel kuning dari genggamanku

"Ini dari Yaya."

"Hah?!"Aku baru ingat, tadi ada lima pesan dan yang kubaca baru empat.

.

.

TO BE CONTINUED


~Next Chapter

"Yayaaaaaaa! jangan tinggalkan aku Yayaaaaaaaaaaaa! kumohon bangunlah ... "

"Jangan Yayaaaaaa ... Maafkan aku yang terlalu egois Yayaaaaa! Kau boleh meminta apa saja dariku. Asalkan bangunlah! Jangan seperti ini Yayaaaaaa!"

"Sudahlah Ying, penyesalan memang datang terlambat. Kau mengalaminya kan?"

"Aku bodoh! aku yang menyebabkan Yaya seperti ini! I'm a loser ... "


Well, For the next chapter please review

Thank you~