Disclaimer :

Naruto Masashi Kishimoto

Highschool DxD Ichie Ishibumi

Dll, akan ditambah seiring berjalanannya cerita.

Warn! : Multichap, alur rada kacau, monogami, multiverse, Bahasa Alien


Summary :

Seekor monster yang dahulunya dikucilkan dari dunia, berkelana melintasi ruang dan waktu demi mencari esensi dari sebuah kata berjudul kehidupan. Kini, dia telah menemukannya, kini dia tahu arti dari esensi dari kata itu, kata yang membawanya pada benang merah takdirnya. Namun apakah ia bisa mempertahankan kehidupan barunya dari masa lalu yang mencoba merenggutnya?


Chapter 1 : New Beginning

Memiliki sebuah rumah adalah hal yang memberikan kepuasan tersendiri, terlebih bagi sepasang suami istri muda. Tidak peduli besar atau kecil, jelek atau indah. Yang terpenting bukanlah tampilan rumah itu, tapi suasana yang mengisi didalamnya.

Hal yang sama juga berlaku bagi Naruto dan istrinya, mereka yang dulu hidup di pulau yang terisolasi dari peradaban dunia kini harus pindah ke daerah yang terjamah peradaban demi masa dean mereka.

"Buka matamu!" Ucap Naruto pada seorang wanita berambut ungu dihadapannya. Wanita itu membuka matanya perlahan, menampakkan pupil orangenya lalu setelah otaknya memproses apa yang terjadi, mimik wajahnya langsung berubah.

"Whoa! Ini indah sekali, Naru-chan!" Ucap wanita itu senang sambil memeluk Naruto dengan erat. "Tenanglah Ingvild, aku tidak mungkin membuatmu tinggal di pulau yang terisolasi dari peradaban seperti itu," Balas Naruto mengelus pelan kepala wanita itu.

"T-tidak-tidak! Sebenarnya tidak apa-apa kita bertiga tinggal disana saja!" Ucap wanita bernama Ingvild itu sambil menengadahkan wajahnya untuk menatap wajah Naruto dari dekat. "Mungkin tidak apa-apa bagi kita, namun aku tidak bisa membiarkan anak kita hidup dalam keadaan seperti itu," Balas Naruto hangat.

"M-muh…" Ingvild hanya memalingkan wajahnya yang memerah malu. "Disamping itu Ingvild, aku pindah ke kota ini karena aku merasakan beberapa aura makhluk yang mirip seperti dirimu," Ucap Naruto melepaskan pelukannya.

Ingvild langsung mengerti dan bergumam pelan, "Iblis yah?" Namun ia langsung memandang kembali wajah Naruto. "Bukankah sebaiknya kita menghindari mereka?"

"Ingvild, mau tak mau kita adalah bagian dari dunia supranatural, kita harus menerima itu… percayalah kehidupan manusia tak sepenuhnya cocok bagi kita, aku tahu rasanya dipanggil monster karena merupakan satu-satunya makhluk abnormal saat itu," Balas Naruto.

"Umh… Naru-chan benar juga, aku sendiri belum terlalu bisa menjaga kekuatanku dengan benar, akan sangat buruk jika salah satu dari kita sampai menampakkan kekuatan pada publik manusia biasa, itu akan meruntuhkan keseimbangan dunia." Ingvild mengangguk setelah menyadari apa yang dikatakan Naruto.

Naruto tersenyum tulus. "Terlebih masing-masing dari kita adalah makhluk abnormal diantara abnormal, kau adalah keturunan Maou Leviathan dan aku adalah - Hallo! Apa ada orang?!"

Ucapan Naruto terpotong oleh suara ketukan pintu dan salam dari seseorang. "Siapa itu?" Tanya Ingvild penasaran. "Yah, kenalan lama hanya seorang gubernur pengangguran," Balas Naruto berjalan ke ruang tamu untuk membukakan pintu diikuti oleh istrinya.

Naruto membeli sebuah rumah bergaya modern dengan ukuran sedang di sebuah kota bernama Kuoh. Sebuah rumah ukuran sedang dan halaman kecil yang dipagari besi namun tidak tajam karena berbatasan langsung dengan jalan raya.

Kriet! Pintu dibuka dan menampakkan seorang pria yang terlihat cukup tua dengan rambut pirang dengan beberapa bagian berwarna hitam. Ia mengenakan sebuah jas hitam dan menenteng tas koper kecil yang sama hitamnya.

"Yo, lama tak bertemu, jadi ini rumah barumu? Cukup bagus," Gumam pria itu langsung menyemprotkan komentarnya soal rumah baru Naruto.

Mereka duduk bersama di ruang tamu. Ingvild terlihat tidak nyaman berada dihadapan pria itu dan ia mencubit paha Naruto yang duduk disampingnya tanpa diketahui pria itu.

"Nah Ingvild... Inilah Gubernur Fallen Angel, Azazel!" Ucap Naruto dengan gaya memperkenalkan pria bernama Azazel. Sementara yang diperkenalkan hanya memasang pose keren dengan memegang dagunya.

"U-uh... S-salam kenal, N-nama saya Ingvild Leviathan," Balas Ingvild berusaha sesopan mungkin. "Whoaaa! Aku tahu kau memiliki istri dari ras Iblis, tapi aku tidak menyangkan kalau dia keturunan Maou Leviathan?!" Azazel langsung terkaget heboh tepat setelah Ingvild memperkenalkan namanya.

"Berisik Azazel, jadi bagaimana penempatanku di Kuoh Academy?" Tanya Naruto. "Tunggu dulu, apa istrimu benar-benar keturunan Leviathan?!" Ucap Azazel masih menunjukkan wajah tidak percaya.

"Huh, tentu saja benar, mau kusuruh dia buat menenggelamkanmu kelaut agar kau percaya?" Balas Naruto. "Huh, hanya saja... Nona muda, apa kau tertarik untuk mengambil alih kursi Leviathan di Underworld mengingat sekarang kursi itu sedang kosong dan mereka butuh iblis keturunan Maou yang asli?" Tanya Azazel.

"T-tidak, aku sama sekali tidak berniat untuk itu, aku hanya ingin hidup dengan Naru-chan saja setiap saat, aku tidak membutuhkan hal lain selain itu." Ingvild menggeleng cepat sambil memeluk legan kiri Naruto erat.

"Dia tidak ingin itu Azazel, lagipula dia ini Half-Devil dan manusia," Balas Naruto. "B-begitu baiklah, berarti aman untuk membiarkan dia berada di Kuoh meski ia keturunan Maou lama," Balas Azazel menghela nafas lega.

"Lagipula Ingvild juga memiliki Sacred Gear setingkat Longinus."

"Apaaaaa?!"

Kriet!

"Dah Naru-chan~ aku menantikan segera kedatanganmu di Kuoh besok!" Ucap Azazel meninggalkan halaman rumah Naruto. Twitch! "Lain kali dia memanggilku Naru-chan, akan kukirim dia ke matahari," Ucap Naruto kesal.

"Naru-chan, aku merasa lapar, bisa belikan aku sesuatu sebentar?" Tanya Ingvild dengan nada childishnya. "Yeah, baiklah! Tunggu dirumah, aku akan membelikanmu pancake kesukaanmu," Balas Naruto berjalan keluar rumahnya.

Klek! "Bercanda! Aku akan ikut denganmu!" Ujar Ingvild menutup pintu rumah mereka lalu berlari menyusul Naruto. "Terserah mana yang menurutmu menyenangkan, asalkan jangan memaksakan diri saja," Balas Naruto.

•••

•••••

•••••••••

Naruto menghela nafas sabar. Perjalanan mencari toko pancake sekaligus menikmati suasana sore hari bersama sang istri terganggu oleh beberapa orang yang membicarakan mereka di perjalanan.

Secara fisik memang Naruto masih sekitar 21 tahunan sedangkan Ingvild malah masih sekitar 17-18 tahunan, namun disamping itu usia Ingvild sesungguhnya adalah sekitar 100 tahunan, namun karena dia Iblis, jadi usia itu belum membawa perubahan signifikan pada fisiknya. Sedangkan usia Naruto, belum terdefinisi.

"Si Azazel itu! Beraninya dia membuatku menyetujui penawaran mengesalkan itu! Mungkin aku harus menghadiahinya kunjungan ke Black Hole terdekat!" Naruto bersungut-sungut sendiri atas perbuatan Azazel yang cukup licik kepadanya. "Naru-chan, tidak apa-apa, lagipula aku juga ingin merasakannya sekali lagi, soalnya aku dulu tidak pernah bisa menyelesaikannya!"

Emosi Naruto langsung mereda saat itu juga. Disamping kekuatan Longinusnya, hanya dengan kata-kata yang biasa- yang menurut Naruto adalah suara paling indah, Ingvild langsung bisa menjinakkan monster buas sepertinya. Hubungan mereka adalah suatu kekuatan yang sangat kuat yang melebihi ruang, waktu dan segala batasan di dunia mereka.

Mungkin dulunya Naruto adalah monster yang hanya memandang makhluk selainnya adalah amoeba kecil, membawa teror pada setiap tempat yang ia datangi, mengacaukan atau menghancurkan takdir banyak orang. Namun karena Ingvild lah ia mengetahui esensi setiap makhluk hidup. Karena itulah ia akan melindungi hubungan mereka bahkan kalau ia harus melawan para sesamanya.

"Baiklah! Mulai sekarang aku akan menjadi orang baik!" Ucap Naruto bersemangat. "Yosh! Bersemangatlah Naru-chan!". Balas Ingvild senang.

Tuk! "Hey, nona muda, daripada bersama pria culun itu lebih baik temani kami hehehe...".

"Wroaghhh! Menyingkir kalian Amoeba!" Duaghhhhh! "Uarghhhhh!"

Dan belum ada sepuluh detik.

Unknown Place, Countless Far from Solar System

Makhluk dengan bentuk yang sangat abnormal dengan ukuran super massive, sedang mengamati kehidupan Naruto dari sebuah lingkaran putih mirip portal dihadapannya. Bentuk makhluk itu belum bisa dijelaskan dengan kata-kata, namun aura kekuatannya sangatlah mengerikan.

Ia mengamati Naruto dengan penuh kecermatan dan sesekali bergerak kebingungan, entahlah apapun ekspresi dan gerakannya tidak dapat dimengerti kecuali dengan kata-katanya sendiri.

"L'od wuyv yaui ch'uise tijhs uv'shrsre, yaui w'fho acrvaojs mfeanjy uv'shrsre... yaui paqowhs ihg fuayr t'hyian anh'ly gplophg frajum earth, nquew yaui guahve ayrll yaui pqowhs tqpo oyrehkl wrpxhon?"

To be Continued...

Hallo, ini fict pertama dari reader yang baru saja bermetamorfosis menjadi author. Karena ini masih prolog, jadi masih banyak hal yang membingungkan. Juga masih ada banyak hal yang saya rasa kurang dari fict ini meski baru prolog dan 1 chapter, jadi saya harap para reader juga mau memberi krisarnya.

Oke, segitu dulu yang dapat saya sampaikan. Btw, ada yang mau mengajari soal kepenulisan atau soal perfanfiksian, jujur masih awam banget dalam menulis fict.

Terimakasih sudah mampir, sampai jumpa di chapter selanjutnya!