Tittle : Yes Or No chapter 1

Main Cast : Jinkibum / Jongkey yak *di timpuk readers ='D

Support Cast : temukan sendiri :D

Genre : Komedi (gagal), familly

Length : Short Story (maybe)

Well, FF ini hadir karena terinspirasi dari film dengan judul sama "YES OR NO" yeeey *prokprokprok XDD tapi ceritanya enggak mirip loo. Dan juga nggak tahu kenapa dengerin lagu EXCUSE ME MISS nya SHINEE jadi pingin bikin ini jugak X'D

Suka banget sama tu pilem and lagu , hayooo siapa yang udah nonton YON put your hands up friends! Kekekeke.. :D

Warning : Yaoi/boy luv,suka nggak suka boleh baca

Mian kalu banyak typo dll..

Jangan lupa tinggalin jejak yah dan gomawo buat yang udah ninggalin jejak di ff aku sebelumnya :* chu

No falame, no bash, no coppy tanpa ijin!

Now, lets reading chingu :3…..

.

.

Brum brum

Seorang namja berperawakan tinggi meng-gas motor sport nya dengan garang meningat sepupu yang dia tunggu tidak segera menampakkan batang hidungnya. Dedikit berdecak saat melihat arah jarum pada jam di pergelangan tangannya.

"Akhirnya keluar juga, cepat naik." Titah Minho setelah memberikan helm pink Kibum.

"Bawel sekali,dasar kodok."

"Ini sudah hampir jam tujuh, bagaimana aku bisa tenang? Bagamana kalau kita terlambat eoh?"

"Ne ne.. mianhae, dan kenapa motormu tidak segera berjalan Minho?"

"Tentu saja karena aku meladeni kucing cerewet sepertimu Kibum."

"Kodok alien nappeun!"

"Kucing bawel lebih nappeun."

"Yaak! Siapa yang kau panggil kucing bawel eoh?!"

"Ya seseorang yang sangat bawel.."

"Yaaak!"

Minho memacu motornya dengan kecepatan rata-rata tanpa sekalipun menanggapi ocehan Kibum yang menurutnya sangat berisik. Namja bermata elang tersebut seakan sudah kebal dengan sifat cerewet khas namja bermata kucing di belakangnya.

Ciiiit

"Sialan kau Minho, hobi sekali membuat orang kece sepertiku jantungan huh! Lihat poniku berantakan!" celoteh Kibum sambil mengais poni blonde nya.

"Seharusnya kau berterimakasih pada namja tampan ini! jika tidak kita sudah terlambat tahu. Kajja, dan sepertinya kita harus berlari dasar kucing bawel!" teriak Minho lalu berlari meninggalkan sepupunya yang kemudian ikut berlari setelah ia yakin baru saja mendengar bell sekolah berbunyi. Yah, dalam hati si namja cantik, dia sangat berterimakasih dengan namja belo itu.

*Kibum Pov

Kumainkan ujung seragamku dengan bosan, ekor mataku melihat dengan jeli setiap kendaraan yang berlalu lalang di depanku. berharap bus segera datang. Yah, sepupuku yang tinggi menjulang seperti tiang itu menyuruhku pulang sendiri karena dia ada urusan dengan band nya. Malang sekali harus pulang sendirian di sore hari nan mendung. Aigoo.

"Kapan bus nya datang eoh? Aku sudah menunggu lebih dari setengah jam.." rengekku manja sambil memeluk tiang halte bus. Aku yakin semua orang di halte ini melihatku aneh.

"Banyak sekali yang menunggu, aih.."

Mataku berbinar melihat sebuah bus berhenti tepat di depan mataku, tapi belum sempat kakiku menginjak pinggiran bus, aku justru terdorong kesana-kemari oleh orang-orang. Alhasil sekarang aku sendirian di halte dan yeah hampir jam setengah 6 sore.

"Aku takut." Desisku setelah mengelap air mata di pipi. Aku takut, aku sendirian dan ini hampir gelap jadi jangan salahkan aku jika aku menangis sekarang. Meskipun aku namja tapi sayangnya aku tak se macho dan se keren Minho. Kami seperti langit dan bumi saja bila di ingat-ingat. Lupakan soal perbedaan kami, sekarang aku harus bagaimana eoh? Menunggu setengah jam lagi? Gila.

Mataku terus berkaca-kaca saat aku berjalan di pinggir jalan raya. Perlu waktu 10 menit dari rumah ke sekolah dan sayangnya itu jika naik kendaraan, tapi sekarang? Aku jalan kaki huwwaaa. Aku benar-benar takut. Aku jarang sekali pergi sendirian apalagi hampir gelap begini. Bagaimana jika terjadi apa-apa denganku eoh? Dan bodohnya lagi, aku lupa membawa ponselku. Huhuhuks lengkap sudah.

PIIIIM

"Minho jemput aku huhuks." Bisikku dalam hati saat sebuah mobil meng-klaksonku sembarangan. Aku sudah berjalan dengan benar dan sekarang aku di klakson. Eomma, appa kenapa kalian menyuruhku sekolah dan tinggal dengan Minho jika dia saja menelantarku begini huks.

Piiim

Okay aku kapok, aku mau berlari saja supaya tidak di klakson lagi. Kaki jenjangku berlari kecil sambil menahan takut, tapi justru mobil yang selalu meng-klaksonku berjalan lebih cepat dan meng-klakson aku berkali-kali. Tentu saja itu membuatku semakin takut, apalagi sekarang mobil hitam mengkilat itu menghadang jalanku. Apa-apaan ini? Minho Minho..aku akan membuatmu menyesal jika terjadi apa-apa denganku.

Tanpa memperdulikan mobil itu, aku justru berlari semakin cepat. Hingga sebuah tangan menggenggam pergelangan tangan kiriku erat.

"Kyaaa! Nuguya..lepas-lepas..!" teriakku ketakutan tanpa menoleh.

"Yaak! Bummie..kau kenapa eoh? Ini aku, tidak usah takut.." suara itu, suara yag tidak asing. Dengan cepat ku tolehkan kepala ku menghadap kebelakang.

"Hyung!" pekikku kencang lalu berhambur ke pelukannya sambil menangis sesegukan.

TBC / END?


Kalo review nya kurang dari 5, ni ff nggak sayah lanjutin deh..T,T abisnya pada silent readers seeh. Kan aku sedeeh huhuks…. *nangisdipojikan