"talking"

'thinking'

"Chaos/ heavy armor talking"

'Chaos/ heavy armor thinking'

Setting Change

Disclaimer : I don't own Dissidia or any form of Final Fantasy. Final Fantasy made by Hironobu Sakaguchi, character design by Yoshitaka Amano, Akihiko Yashida, and / or refine by Tetsuya Nomura, and Final Fantasy frenchise own now and forever by Square Enix. I made an absolutely Rp 0,00 for this story.

Warning : Mild spoiler from FF 1-13, bit OOC, some fact will be twisted a bit for the steadiness of plot.

Author Note :

Akhirnya Square Enix rehat sementara dari ketergantungan mereka akan kompilasi FF7. Meski FF7 disebut-sebut sebagai One of Best Game of All Time, tapi FF universe ada lebih dari Cloud dan Sephiroth. Yang membuatku mengejar seri ini sebenarnya FF4-6, terutama 6, sejak saya berada di kelas 3-4 SD hingga sekarang kira-kira 9 tahun kemudian. Dan bayangkan, baru kali ini bisa ngalahin Neo Exdeath, tapi Safer Sephiroth udah entah kemana.

Dissidia menceritakan tentang perang biadab yang melibatkan prajurit terkuat dari setiap dunia di semesta FF, dikatakan tak bisa diputus lingkarannya. Saya akan coba ceritakan masalah Chaos, Cosmos, dan Shinryu dengan masuknya FF13 ke dalam lingkaran tanpa akhir ini. Jika dirasa bahasa yang saya gunakan terlalu formal, harap maklum karena sistem sekolah yang ketat membuat keharusan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Tanpa banyak bicara lagi, saya persembahkan fic Dissidia pertama saya, mohon beri kritik dan saran yang mendukung.

Dissidia : Welcome in The Never Ending War

Prologue : Chaos, Cosmos, Shinryu, and The War

Divine Palace of Shinryu

Koridor istana yang dipenuhi para Summon yang mendukung heroes dan villains berjejer rapi mengiringi 12 pasang prajurit dewa, menjaga agar mereka tidak saling baku hantam satu sama lain. Summon entah itu Avatar, Scion, Eidolon, Esper, atau pun Aeon, akan menegang jika salah satu dari mereka mulai meraih senjata, atau pun siap melantunkan mantra penghancur. Karena alasan mereka semua berkumpul kali ini tidak membutuhkan mereka terlibat dalam bentrokan awal.

Dunia ke-13 baru muncul dalam susunan dimensi utama meraka. Mungkin itu saja tidak akan membuat sampai Shinryu turun tangan. Tapi Chaos mengusulkan bahwa dunia yang masih belum lengkap itu ikut serta dalam Dissidia kali ini. Hal ini menjadi permasalahan karena selama ini para dewa akan menunggu hingga proses penceritaan masing-masing dunia selesai, setelah itu para prajurit Chaos dan Cosmos sudah mengenal lawan masing-masing, sehingga bisa menentukan pihak mana yang akan mereka bela. Dengan keadaan itu, segala kemungkinan dapat terjadi. Pertaruhan yang berbahaya, ditambah dengan imbalan bagi pihak yang menang kali ini.

Cosmos' Side

Para prajurit Cosmos menunggu dewinya yang sedang bergumul tidak hanya dengan Chaos, namun juga para dewan untuk meyakinkan Shinryu. Dan sepertinya dia berada dipihak yang kalah. Luneth meraba detail biru pada pedang emasnya, sesekali melempar pandangan keseberang ruangan, ke arah sosok nyaris telanjang Cloud of Darkness, yang juga merupakan tubuh dari ibu kandungnya. Seperti merasakan pandangannya, tentakel bertaringnya mendesis dan dia membalas dengan senyum jahat pada si anak jenius yang hanya membuang muka, Cloud menepuk bahunya.

" Kalian pikir apa yang akan terjadi?" desah Luneth " Cosmos sudah berkorban terlalu banyak. Apa kadal kelewat besar itu masih belum puas. Apa yang diincarnya?"

" Luneth, kau berpikir terlalu keras. Pantas kau yang masih 14 tahun sudah beruban." Alis prajurit Cosmos termuda itu berkerut pada respon pemuda berambut coklat yang sedang duduk bersila di belakangnya.

" Dan apa maksudmu, Bartz? Kau tidak khawatir?"

"Aku khawatir, sangat. Tapi pada akhirnya kita hanya bisa menerima. Kita tidak punya hak buat protes. Kita hanya prajurit dewa, bukan dewa itu sendiri. Meski begitu, dewa juga harus mematuhi aturan yang ada. Pada akhirnya kita hanyalah bidak permainan, yang bisa diganti setiap saat. Orang yang akan masuk dalam keluarga ini pun juga sama. Mungkin dia hanya akan jadi sebuah pengisi tempat prajurit ke-13"

"Seberapa pun aku tidak setuju, tapi Bartz benar. Tidak ada jaminan bahwa orang dari dunia ke-13 tidak akan diganti dari orang di dunia yang lainnya." Squall memutuskan menimpali "Tumben kau bisa mengatakan hal yang cerdas."

"Heh, hal ini hanya mengingatkanku pada Gilgamesh. Bagaimana dia dimanfaatkan Exdeath sampai akhir. Bagaimana dia mati sebelum dia tahu apa itu kebebasan. Meski dia baru sebentar gencatan senjata denganku, aku sudah merasa ada hubungan erat."

"Sebagai seorang peniru?"

"Jangan sampai aku menonjokmu, Vaan."

"Hehehe… haaa… kita benar-benar kacau. Kupikir konspirasi di dalam dan luar Kerajaan Archadia sudah cukup ruwet. Bagaimana kalian bisa bertahan selama ini?"

"Kumohon kau jangan bertanya tentang itu lagi, kami sudah tidak mau memikirkannya lagi. Jika sampai ada yang membicarakan tentang lingkaran yang lalu, demi Blue Planet dan Red Moon, aku akan Soul Eater mereka sampai Pandemonium."

"Demi jenggot ayahku, Cecil ada apa denganmu?"

"Dia sedang tidak enak hati, Tidus." Weapon Specialist Cosmos berusaha menahan Dark Knight itu dari menyerang partner mereka. "Kau tidak sadar siapa yang Chaos kali ini panggil sebagai prajuritnya dari dunia ke-4?"

"Maksudmu Dragoon itu? Tentu aku…. Oooh."

"Yang penting sekarang pikirkan jika seandainya Cosmos gagal." Warrior of Light bangun dari meditasinya, namun tetap tidak beranjak dari tempatnya berdiri. "Pikirkan bagaimana cara kita meyakinkan 'Yang Ditandai' yang ke-13."

"Lucius benar. Kita tak bisa datang entah dari mana dan mengatakan 'Aku datang dari dunia lain untuk berperang melawan kejahatan, bergabunglah denganku.' Yang ada kita dapet tiket gratis langsung ke rumah sakit jiwa." Elvaan wanita dari Vana'diel menyahut dari belakang kumpulan yang diiyakan oleh beberapa saudaranya.

Pembicaraan itu terhenti saat pintu berukir besar menuju ruang pribadi Shinryu terbuka. Dua sosok keluar dari dalamnya. Para prajurit mereka menunggu mereka sementara mereka membicarakan sesuatu. Namun yang membuat pemandangan itu sulit dipercaya, dua sosok itu kemudian berjabat tangan dengan senyuman melebar di wajah masing-masing.

Kembali ke barisan para prajuritnya, Cosmos dan Chaos memberikan pengumuman tentang apa saja yang terjadi di dalam ruang pertemuan. Vaan adalah yang pertama menanggapi, mendahului Prishe yang luar biasa tidak senang ada yang bisa melebihinya.

"Jadi maksudmu, kita harus gencatan senjata dengan orang-orang itu! Cosmos, apa kau sudah tidak waras!"

Lucius hanya menggeram, memperingatkan si Sky Pirate untuk tidak melangkahi kewenangan dan tempatnya sebagai seorang prajurit dewa. Namun bukan berarti dia tidak setuju. Selama ini, Cosmos sudah mengirim mereka untuk bertarung melawan pasukan Chaos tanpa ada variasi berarti dalam setiap perangnya. Mendengar mereka harus berdamai untuk sementara dengan musuh abadi mereka, itu sangat tidak biasa. Cosmos hanya menundukkan kepalanya, namun Tidus bisa melihat senyum penuh rahasia. Dia jelas tidak suka apa yang akan terjadi selanjutnya.

88888

Bagi yang bingung dengan susunan para prajurit Chaos dan Cosmos, ya saya mengganti dan menambah beberapa orangnya juga beberapa atributnya, terutama EX Mode. Prinsip EX Mode akan dijelaskan chapter depan. Ini urutannya:

FFI :

Warrior of Light (kuberi nama Lucius yang dalam bahasa latin berarti cahaya)

Garland (yang wajahnya mirip Garland dari FFIX jika dia tak pakai helm)

FFII :

Firion (saya akan coba ceritakan masa kecilnya sesuai dengan novelisasi)

Emperor Mateus Palamecia (sama, tapi lebih ke hipotesis)

FFIII

Luneth (segala ceritanya dari remake NDS, kematian Aria ada pengaruh penting)

Cloud of Darkness (jangan kaget kalau dia kadang disebut Kurayami no Kumo)

FFIV

Cecil Harvey (disini dia agak berkepribadian ganda, Dark Knightnya agak brutal)

Kain Highwind (berdasarkan pertimbangan, Kain yang akan jadi villain FFIV)

FFV

Bartz Klauster (dia tetap punya Job Class Change untuk event tertentu)

Exdeath (yang berwajah seperti badan paling kanan atas di Neo Exdeath)

FFVI

Terra Branford (sama seperti Cecil, juga berkepribadian ganda)

Kefka Palazzo (ada cerita tentang hubungannya dengan Terra sebelum dia gila)

FFVII

Cloud Strife (EX Mode agak beda, ada hubungan dengan Reunion)

Sephiroth (hampir tidak berubah, tapi nanti ada kospirasi tentang JENOVA)

FFVIII

Squall Leonhart (EX Mode juga beda, ada unsur Grivernya)

Ultimecia (cerita tentang Hyne, EX Mode beda karena Griver sudah di Squall)

FFIX

Zidane Tribal (yang tambah womenizing karena jumlah perempuan bertambah)

Kuja (hubungannya dengan Zidane jadi seperti Golbez dan Cecil)

FFX

Tidus (EX Modenya beda, ada unsur Final Aeon yang tak sempat muncul)

Seymour Guado (dan kerivalannya dengan Tidus atas Yuna)

FFXI

Prische (kandidat wakil heroin Cosmos selain Shantotto)

Shadow Lord (dia sifatnya hampir mirip Gabranth di Dissidia)

FFXII

Vaan (bayangkan dia membawa Anastasia, EX Mode sedang dipikirkan)

Vayne Solidor (tunggu kehadiran The Undying sebagai EX Mode)

FFXIII

Coba anda tebak sendiri *hehehe* yang jelas akan ada masalah dalam penentuan prajuritnya karena FF13 universe punya dunia lebih dari satu. Lumayan susah di Agito dan agak mengandalkan FFwikia.

Setiap bagian akhir chapternya akan diisi dengan penjelasan tentang unsur atau tokoh yang baru muncul pada chapter itu. Jika tidak ada hal baru maka akan diisi biodata para prajurit Cosmos dan Chaos bergantian.

Jadi bagaimana? Bagus, atau kelewat jelek? Saya menerima kritik dan saran asal tidak menyangkut dengan plot dan jalan cerita karena ini disebut fanfic dengan alasan tertentu. Karena masih tergolong baru, saya mohon kerja samanya.