Rise of the Guardians (c) Dreamworks

A/N: fic terima kasih untuk semua penghuni fandom ROTG hingga karya ini selesai ditulis.


Hangat

.
by Ratu Obeng (id: 1658345)

.

.

.


"Phil! Awas!"

Angin dingin menerpaku, meniup setiap helai bulu berwarna keabuan di sekujur tubuhku sesuai arahnya saat seseorang lewat dengan kencang. Kulihat punggung itu melesat menjauh, terbang sembari meninggalkan kerlipan salju dingin putih nan indah.

Walau sosok remaja pembuat onar bernama Jack Frost itu sudah hampir dua puluh tahun tinggal bersama kami di Santoff Claussen, tapi tetap saja sifat nakalnya tidak bisa hilang.

Aku ingat pertemuan pertama dengan Jack saat dia berusaha masuk lewat jendela ke arah ruang utama Santoff Claussen, dan aku dengan senang hati melemparnya keluar dari ketinggian dua ratus kaki. Tak disangka dia tidak kapok dan masih berjuang untuk terus mencoba menyusup kemari setiap saat yang dia bisa. Membuat aku harus bekerja lebih keras daripada sekedar mengganti warna cat mainan dari biru menjadi merah.

Lalu melihatnya sekarang bebas berkeliaran untuk mengacak-acak paling tidak satu ruangan setiap hari membuatku senewen. Bahkan dia sangat dimanja oleh North—yang dengan keji memintaku menjadi baby sitter utamanya. Hidupku tidak bisa lebih senewen dari ini.

Kakiku berdebam, menimbulkan gema di sepanjang aku menapak—menyusuri koridor panjang sendirian. Tidak ada Yeti lain yang menemaniku. Tidak masalah, toh aku juga sedang tidak terlalu butuh bantuan.

Hidungku mendengus keras ketika merasakan satu masalah lagi menghampiri. Kali ini sebuah bumerang antik menggesek keras, membuat beberapa 'tanda mata' pada dinding lorong. Apa mereka tidak paham kalau aku yang harus membetulkan dan membereskannya nanti?

Lagi-lagi aku harus berteriak marah pada kelinci raksasa yang sekarang sudah melompat dengan kepalaku sebagai pijakannya, sementara dia cuma mengedik cepat sambil meminta maaf dalam bahasa lain.

"Sorry, Mate!"

Setelahnya hanya terdengar nama 'Frost' diteriakkan panjang sebelum sosoknya benar-benar hilang.

Aku benar-benar bingung, Bunnymund—begitu nama kelinci raksasa tadi, seharusnya bukan berada di sini sekarang untuk mengejar seorang bocah salju.

Sebagai personifikasi dari hari Paskah, dia harusnya tahu kalau tidak sampai beberapa hari lagi hari besarnya akan segera tiba. Apa dia sudah berani mengabaikan tugasnya karena sudah mendapat mainan baru yang lebih menarik?

Kuabaikan asumsi-asumsi buruk yang berputar di kepala lalu kembali fokus pada pintu yang sudah hadir di depanku. Tujuan semula.

Berbagai kudapan manis dan eggnog yang cukup penuh di kedua tangan membuatku agak kesulitan untuk mengetuk pintu. Tapi aku memang tidak pernah merasa sering mengetuk juga sebelumnya, sebab saat aku membuka pintu ini biasanya terjadi sesuatu hal yang genting sehingga aku tidak sempat membuang-buang waktu untuk mengetuknya. North saja yang tidak peka sehingga kami, Yeti—aku tepatnya,—selalu kena marah.

Kuayunkan kaki besarku sehingga pintu itu menganga lebar. Menimbulkan bunyi 'PRANG' yang cukup kencang. Ah, pasti mainan North yang baru diuji coba tadi membentur pintu yang baru kubuka. Lagi. Keadaan memang selalu tidak tepat saat aku masuk.

"PHIL!" pria tua berjanggut putih tebal di hadapanku berteriak marah, "Berapa kali kubilang. Ketuk pintu dulu! KETUK!" erangnya.

Aku meminta maaf tapi tetap tidak merasa bersalah. Kuletakkan makanan dan minuman yang kubawa di dekat meja kerjanya. Samar kulihat bayang-bayang lelah tersirat di bawah mata North. Sudah beberapa hari ini dia tidak tidur karena memikirkan konsep mainan terbaik untuk hadiah Natal tahun depan. Dan kalau Jack tidak cerewet lalu menyeretnya ke tempat tidur, dia tidak akan pernah menurut.

Sebelum ini—sebelum seorang jack Frost hadir di Santoff Claussen—kami para Yeti hanya bisa pasrah menunggu North sampai benar-benar letih lalu akhirnya dia menyerah dan mau beristirahat.

Kalau kutanya kenapa dirinya bekerja sekeras itu, dia hanya akan menjawab, "Karena anak-anak di dunia pantas mendapatkannya. Lagipula aku tidak ingin Bunny mengalahkan hari Natal."

Baiklah.

Hal ini sudah berlangsung beratus-ratus tahun. Kapan persaingan kalian—seorang pria tua dan seekor kelinci raksasa berakhir? Aku mendengus untuk kesekian kalinya.

Kuakui, aku tidak berperan apa-apa dalam perubahan apapun di Santoff Claussen.


"Besok paskah." jelas Bunny sambil mengecat manual telur-telur yang bisa dibawanya.

Lalu kenapa kalau besok paskah? Apa urusannya tiba-tiba dia berkata seperti itu padaku?

"—Tolong jaga frostbite supaya dia tidak mengacaukan hariku."

Ah, seharusnya aku tahu.

Tapi aku tidak bisa menolak. Walau enggan dan memasang tampang tidak senang, pada akhirnya aku tetap mengiyakan. Lagipula North memang sudah mempercayakanku untuk mengawasi roh salju tengik itu agar tidak berbuat onar.

"Thank's, Mate!" puas dengan jawabanku, Bunny kembali ke sarangnya.

Sementara aku bingung mau melakukan apa.

Saat ini North terlalu berkonsentrasi dengan mainannya dan hanya diam di ruang kerja, tidak memerhatikan kesehatannya sampai suatu saat dia tahu tubuhnya membutuhkan istirahat.

Berbeda dengan Jack yang hiperaktif—yang sepertinya sedang mencari cara agar besok dia bisa mengganggu hari penting Bunny. Entah kenapa anak itu selalu membuat masalah dan tidak bisa bersikap manis walau sebentar.

Sementara Bunny selalu punya tenaga cadangan untuk berdebat dengan North mengenai hari apa yang lebih baik, Natal atau Paskah.

Mereka akan selalu begitu.

Kenapa ketiga guardian ini tidak seperti guardian lain yang lebih tenang dan dewasa? Bahkan Pitch masih bisa lebih dewasa dari mereka.

Berpikir sebentar, aku mengabaikan teman-teman Yeti yang menyapaku sepanjang lorong dan bergegas menuju dapur.

Aku menarik napas dalam. Belum pernah aku memiliki ide untuk melakukan ini seumur hidupku sebelumnya, tapi aku ingin mencobanya. Kuraih tiga buah telur dari kulkas, pewarna mainan serta sebuah kuas kesayangan yang selalu menemaniku bekerja. Hanya kegiatan kecil daripada diam dan berkarat di dalam istana yang megah, di dalam cuaca yang dingin.

Kuakui, aku tidak berperan apa-apa dalam perubahan apapun di Santoff Claussen.


"Hei, Phil! Kau lihat Bunny?"

Aku mengangguk. Tentu saja, karena dia sedang berada di sebelahku saat Jack mendobrak globe room sambil berteriak.

"Apa maumu, frosty!? Paskah memang sudah berakhir hari ini, tapi tidak bagiku. Masih banyak yang harus kubereskan."

"Eh… euh… yah…" Jack tergugup.

Tangannya menyembunyikan cepat telur berwarna abu gelap dengan corak tato familiar di balik kantong hoodie-nya. Sebuah telur yang kemarin kuhias dan diam-diam kutaruh di sebelah bantalnya tadi pagi.

"Kau bekerja keras hari ini. Kau keren."

Iris mata Bunny menyempit, namun dia menyembunyikannya dengan melepas seringai biasa, "Kau juga tidak berbuat nakal tahun ini, Mate. Aku terkesan."

"Uh-hun, aku berusaha…"

"—kau dengar pujian tadi, Phil? Tumben sekali…" bisik Bunny hanya untukku.

Wajah Bunny tampaknya sangat senang. Dan saat aku bertanya kenapa, dia menjulurkan sebuah telur berirama musim semi dan Natal sedang bersanding, "Tampaknya Nick sudah mengakui bahwa Paskah memang luar biasa, sama seperti Natal. Kurasa aku akan berterima kasih padanya nanti."

Aku menggeram. Kau tidak tahu kan betapa susahnya menggambar detail-detail corak itu? Mataku sakit karenanya.

"Jadi… Bunny… te-terima kasih." lanjut Jack lagi. Aku lupa dia masih di ruangan yang sama.

Secepatnya dia terbang menyambar Bunny dan mencium pipinya, membuat sang kelinci membeku sejenak. Aku refleks menutup mataku dengan semua jari, tapi masih membiarkan adegan itu terlihat melewati sela-sela jariku.

"Apa—hei!"

"Phil, aku akan berada di kamar North kalau kau membutuhkanku. Jarang-jarang dia mau keluar dari ruang kerjanya dan menemaniku ngobrol. Dah!" ucap Jack kilat seraya meluncur ke arah kamar tidur North. Kulihat Bunny kini berteriak canggung sambil mengejarnya. Yang kudengar terakhir adalah sayup tawa riang Jack dari luar ruangan serta beberapa kali ucapan 'terima kasih'.

Aku berbalik untuk membereskan alat-alat lukisku yang kusembunyikan di balik meja. Membersihkan cat biru terakhir yang kupakai untuk melukis kristal-kristal salju kecil pada sebongkah telur yang kutaruh secara sembunyi-sembunyi di atas meja kerja North saat dia terlalu berkonsentrasi.

Kuakui, aku tidak berperan apa-apa dalam perubahan apapun di Santoff Claussen.

.

.

Tapi kenapa rasanya suasana di Santoff Claussen semakin hangat?


END

.

.

.

WARNING: Long read below!

A/N:
Kejadian di atas sama seperti author yang ngerasa kalau fandom ini juga semakin lama semakin hangat dan semarak (tapi bukan berarti author mirip Phil, yha~!) Intinya ada something tumbuh, berubah dan bikin nyaman.

Karena itu, fic ini dibuat sebagai rasa "TERIMA KASIH" untuk semua author yang udah berpartisipasi di ROTG literasi Festival selama bulan maret 2013 ini. Berkat kalian, sekarang fandom jadi super rame, hehehe… (Tapi diharap sih fandom ini akan selalu rame dengan atau tanpa acara. Semoga kita yang ada di sini bisa saling support satu sama lain #bijak ceritanya)

.

.

Shoutout buat kalian semua! \BD/

Clash-Kun sebagai teman pertama di fandom ini. Walau sudut pandang kita berbeda, but we're in same boat. Kita sama2 cinta ROTG dan rasanya itu udah cukup buat nyatuin semua perbedaan. Luv U!

Shirasaka Konoe yang jadi buronan di PM sampai mau bikin fic ROTG versi Indonesia Hahaha. Percaya atau engga, untuk nemuin orang Indo yang bikin fic ROTG, jari ini ngebongkar beribu2 profile author di fandom ini lalu akhirnya menemukanmu #niat #untung kamu bikin profile pake bahasa Indo #elus dada

Nekophy, hei kamu! Adik Shira! Jangan belajar aja, luangin waktu supaya hari sabtu kita bisa ketemuan! #jegerrr
Tengkyu berat beng-beng, girl! Makasih udah rajin review dan selalu bikin hepi di tiap PM.

FlareMaiden alias Mizuno Hikaru yang gencar tag tiap hari untuk ngasih foto makhluk berbulu dan ngucapin selamat pagi.
Thx udah seru2an bareng di fandom ini. Btw, kita gagal berburu telur Bunny dan merchandise ROTG di GI loh. Kira2 dimana lagi yah masih ada stok? :")

Teteh CatSumonner plus dedenya, Kairikazu (reviewer) yang udah ngeluangin waktunya buat ikut ambil bagian di festival. Kapan kita berenang bareng?

Tsubameki Sora yang diculik dari fandom YGO. Gambar Sandy dan Jack super HOT-nya nanti yah, nunggu comission2 lain beres dulu #kabur

Hikari Rio sebagai partner in crime dan beta tester. Cepat selesaikan skripsweetmu, nak!

Michelle Aoki sebagai rekan dari fandom Phi Brain. Kaget loh pas tau dirimu mau ikut. Makasih, ya! Kita ketemu lagi di fandom PB lagi setelah ini #pejetin

Ileyra yang sampe sekarang masih terhimpit tumpukan UTS. Semoga cepat bebas dan ditunggu chapter dua fic Special-nya! xDDD

Najmimi yang sibuk ujian juga. semangat ya, say! ditunggu juga lanjutan 'nguping ROTG'-nya! C:

Ichita Wiya, Leenh, Reiya Sumeragi, Deluja, Puppet Catorce, Kalian anak2 Canvas Ranger tercinta. Makasih banyak mau berpartisipasi di acara ini. Maaf udah bikin recok di DA, FB, PM dan kalian difollow-up terus pake gambar2 abal biar pada terintimidasi, HAHAHAHA! U guys OSM!

Hatsuka20 yang udah ngejer dari fandom CT kemari, wkwkw. Makasih banyak buat semua apresiasinya, terutama buat fic North/Jack yang kamu bikin. Akan di-treasure selamanya… #hug

Niminanrii yang bikin fic JackRabbit keren banget, plus mau ikutan juga festivalnya. Makasih Makasih Makasih bangettt! *A*

Baiklah, baiklah, buat Ryudou-ai si Ratu galau, partner in crime, adik, juga slave (?), tengkyu udah bikin hari2 semakin ceria di FB! MANA KARYA ROTG-MU! SINI CEPET APLOT! #ngotot

Untuk Eeqooeeoos juga. Tengkyu udah nemenin ngobrol2 banyak soal ROTG. Jangan lupa dirimu hutang debut di fandom ini. Lalu, mana resume? #masihnagih

Rollingketut, Kitahara Yuuko, XxRainbowSnowconexX, Tie19, mungkin kita belum kenal, tapi terus semangat dan selalu support fandom ini, ya! #wink

Kemudian para Guest dan silent reader. THX A LOT!

Terakhir, tolong beri karya mereka—yang disebutkan di atas ini REVIEW. Karena dengan review, tandanya kalian support, peduli, dan ikut ambil bagian dalam keluarga besar ROTG Indonesia. Sebagai oknum yang rajin lalu-lalang untuk mereview karya kalian, jangan bosen2 melihat nama Ratu Obeng selalu terpampang yaa~

Because ROTG is Love! °˖ ✧◝(○ ヮ ○)◜✧˖ °

Sincerely,
Ratu Obeng